Pria yang tampak gagah berani itu memasuki rumah megah dengan beberapa pengawal prajurit iblis yang mengikutinya dari belakang, dengan memakai baju zirah yang berlumuran darah.
Sosok itu tidak lain adalah ayah Cyrus, Edward Alexander. Dengan raut wajah campur aduk antara kemenangan di medan perang dan juga merasa khawatir dengan kondisi istrinya yang telah di kabarkan sedang melahirkan anak pertamanya.
Tanpa membersihkan diri dan hanya melepas perlengkapan zirah yang penuh darah manusia itu, Edward bergegas memasuki kedalam kamar tempat istri dan anaknya berada. Dia melangkahkan kakinya melewati barisan para pelayan dan pengawal yang sedang menunduk ke arahnya.
"tokk.. tokk...tok.. Aku pulang." suara Edward di balik pintu kamar.
Edward dengan perasaan tidak sabar karena ingin melihat keadaan istri dan anak pertamanya. Tanpa menunggu jawaban dari Amelia, ia langsung membuka pintu itu.
"Kamu pulang? Kenapa cepat sekali sayang? Bukannya kamu pulang besok sesuai yang di perkirakan?" ucap Amelia dengan raut wajah terkejut.
Tanpa menjawab pertanyaan Amelia, kini Edward berlari kearah Cyrus dan hanya sesekali menolehkan wajah memandang Amelia yang sedang terbaring di kasur.
"Sayang... Bagaimana keadaanmu? Terima kasih telah melahirkan anak pertamaku." Edward berkata dengan ekspresi wajah senang dan bangga akan kelahiran anak pertamanya. Tentu saja anak itu akan menjadi tuan muda sekaligus ahli waris di keluarga bangsawan Alexander.
Kemudian Edward melanjutkan ucapannya, "Lihatlah... Anak pertama kita yang tampan dan tampak kuat seperti ayahnya..." ucapnya sambil terharu bahagia.
Amelia memasang raut wajah cemberut, "Tidakk.... Dia tampan dan kuat karena ibunya! Sekarang aku cemburu karena yang kamu tengok pertama kali yaitu Cyrus, bukan aku!" ucapnya dengan nada kesal.
Edward memandangi wajah Amelia sambil tertawa lepas, "Hahaha.. Baiklah dia terlahir tampan dan kuat karena kita berdua, aku sangat senang saat mendengar anak pertamaku adalah laki-laki. Apa kamu sudah memberinya nama seperti yang aku inginkan?"
"Aku memberinya nama Cyrus Alexander sesuai keinginanmu." balas Amelia dengan nada ketus.
Amelia kembali bertanya ke Edward, "Kamu belum menjawab pertanyaanku tadi, Edward... Bagaimana kau bisa pulang cepat dari benua selatan?" tanya Amelia dengan memasang raut wajah cemberut.
"Aku mendengar kabar kalau kamu telah melahirkan anak pertama kita, jadi aku cepat-cepat pulang meninggalkan yang lainnya." jawab Edward yang sedang berusaha menjelaskan ke Amelia.
Akhirnya sepasang suami istri itu terus menerus bertukar kata sambil membanggakan anak pertamanya dengan suasana hati yang penuh kebahagiaan tidak terbayangkan.
Di tengah pembicaraan, Edward menceritakan apa saja yang terjadi dengan dirinya di medan pertempuran. Tentu saja kemenangan berada di pihak ras iblis, bagaimanapun juga ras iblis adalah ras terkuat di antara ras lainnya.
Setelah edward bercerita panjang lebar, ia pergi bergegas untuk pergi membersihkan diri akibat sisa lumuran darah manusia yang menempel di tubuhnya.
*
*
Matahari telah terbenam dan menandakan malam hari telah datang. Terlihat jelas Edward datang menghampiri anak pertamanya dan mengucapkan beberapa kata. "Kelak kau harus menjadi iblis yang kuat dan menjadi kebanggaan keluarga Alexander." Edward berkata dengan penuh harap.
Cyrus dengan hati terkejut mendengar harapan itu keluar dari mulut ayahnya.
Di kehidupan sebelumnya, Cyrus adalah yatim piatu sejak ia berumur 5 tahun. Kehidupan keras tanpa kasih sayang sebelumnya, membuat ia terharu dengan suasana ssat ini.
"Suatu saat aku akan memenuhi harapan mu itu dan akanku pastikan untuk melindungi keluarga ini dengan seluruh kekuatanku." Cyrus bertekad dalam hati.
Disaat yang sama Cyrus mulai menjadi bersemangat di kehidupan ini, entah itu karena kehidupan kedua, system atau keluarga yang selama ini dia mimpikan.
*
*
Satu minggu telah berlalu begitu cepat. Di halaman istana kerajaan, raja iblis sedang mengumumkan hadiah perang yang telah di umumkan sebelumnya oleh petinggi kerajaan atas tihtanya.
Sebelum pengumuman kontribusi dan hadiah di bagikan, raja iblis berpidato panjang lebar dengan suara nyaring lantang di setiap sudut halaman istana.
"Dalam beberapa tahun kedepan, seluruh ras harus tunduk kepada kerajaan Horns of hell. jika tidak, mereka akan musnah..." Sepotong kalimat pidato dari raja iblis membuat hati rakyat dan prajurit bersemangat.
"Hidup sang raja! Hidup kerajaan Horns of hell!" rakyat dan prajurit iblis serentak mengucapkan berulang kali.
Dengan serentak rakyat iblis bertepuk tangan dan terkagum kagum dengan kelayakan raja iblis memimpin kerajaan Horns of hell.
Banyak perubahan yang terjadi di kerajaan Horns of hell sejak raja iblis menerima tahta dari raja iblis sebelumnya, satu dekade yang lalu.
Di sisi lain, terlihat Edward dan Amelia mengikuti acara tersebut untuk mendengar pengumuman yang akan di umumkan raja iblis.
Dikarenakan Edward adalah iblis bangsawan tentu saja tempat mereka berbeda dengan rakyat biasa. Kini mereka berdua duduk di sebuah tempat istimewa di dampingi para pelayan.
"Sayang... Pasti kali ini kau yang membunuh manusia paling banyak kan? Tanya Amelia. Tetapi Edward hanya terdiam, membuat Amelia semakin penasaran.
Melihat tuannya terabaikan oleh suaminya, kini pelayan pribadi Amelia mencoba menghiburnya. "Tenang saja nyonya, tuan Edward adalah iblis terkuat di kerajaan ini...."
"Benar juga, kenapa aku bertanya suatu hal yang tidak penting..."
Beberapa menit berlalu begitu cepat. Di bagian akhir pidato raja iblis, beliau berkata. "Dengan ini aku umumkan ke seluruh rakyatku tentang pencapaian dan hadiah untuk para prajurit kebanggaan kerajaan Horns of hell..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Sipp...
2021-11-01
0
🍾⃝ ᴍͩɪᷞᴛͧʜᷠᴀͣ•੍᭄͜͡
Lanjut baca hihi
2021-07-06
2
caca
wow ,, aku baru ini baca cerita yg bukan ceo2
menarik
lanjut
2021-06-15
1