Hidup sendiri dan memilih untuk berdiri sendiri adalah pilihan yang cukup sulit bagi seorang amirah, Amirah jilan fakhira.
Hidup di kota metro politan yang penuh dengan ambisi menang akan apapun merupakan motto setiap pengusaha besar yang ada disana.
Sejak 5 tahun memilih pindah ke kota, merantau dari desa. Kini Amira bisa berdiri dengan kaki nya sendiri, memberikan orang orang dulu yang merendahkan dia dengan segudang prestasi pun jabatan yang dimiliki nya saat ini.
Lupakan hal itu, amirah bukan tipe wanita yang suka menyombongkan diri setelah bersusah payah berdiri di kota orang. Apapun itu, dia akan selalu ingat pesan ayah nya, rendah hati lah.
“bagaimana hari hari mu disana?” Tanya kakak lelaki nya yang saat ini sedang melakukan rehabilitasi terhadap sikap sosial yang didapat nya semasa bekerja di luar negeri
“hari hari ku baik kakak, aku bahkan sedang bersantai saat ini” jawab amira yang sedang duduk di kursi bos di lantai teratas gedung perusahaan milik nya.
“kapan kembali ke rumah?” Tanya harun, kakak lelaki nya itu
“entah lah, pekerjaan disini begitu banyak kak. Aku masih sulit menyisihkan waktu untuk bisa pulang ke rumah” jawab ami serius,
Ami tidak memberitahu keluarganya tentang apa yang di dapat kan di kotaa orang lain. Yang keluarganya tahu adalah, bahwa ami bekerja sebagai seorang yang berada di titik atas, seperti manager atau kepala bidang per arsitekturan.
Seorang yang ahli dalam desain rumah dan segala jenis gedung mendirikan perusahaan dengan sangat pesat, karena memang dia mampu.
“pulang lah, kami sudah sangat merindukan mu. 5 tahun kau belum pernah pulang ke rumah, kakak Cuma bisa berharap kepulangan mu. Meski uang yang selalu kau kirim selalu lebih, kami lebih membutuhkan seorang amira disbanding uang yang menyenangkan” jelas kakaknya membuat amira lagi dan lagi menangis
“cengeng!” tegas kakaknya yang mendengar isak meski kecil.
Kakaknya adalah seorang TKI yang bekerja sebagai seorang engineer di luar negeri,
Namun karena sikap dan perlakuan orang orang di sekitar nya, kaka kami akhirnya mendapat penyakit gangguan mental. Kakaknya depresi dimana ketika dia bekerja penuh dengan tekanan dari atasan yang meminta dia untuk bekerja lebih karena kemampuan yang dimilikinya, namun orang disekitar nya tidak suka akan hal itu.
Rumor pun hadir di tengah kejayaan dia bersama dengan para atasan, yang kemudian menjebloskan harun dalam sebuah sindikat palsu yang berakhir menjadi tekanan terbesar dalam hidupnya.
Dia bekerja untuk menghidupi banyak orang di keluarganya, dan dia tidak sanggup menerima tekanan demi tekanan dari orang orang yang melihat dia, terlebih para TKI yang iri dengan kemampuan nya.
Akhirnya, harun kembali ke Indonesia, bekerja tidak terlalu banyak dan juga berusaha kembali menjadi dirinya sendiri.
“cengeng di depan kakak kan tidak masalah” bantah ami melap ingus yang sudah meler,
“ia ia, jaga diri baik baik disana ya, jadi pribadi yang kuat dan bisa di pimpin.” Jelas harun sekali lagi
“sampaikan salam ami pada ayah,” ucap ami untuk kali terakhir.
Ibu nya sudah meninggal, tepat setelah ami dilahirkan. Dia hanya memiliki 1 saudara, dan 1 orangtua, ayah nya yang sudah cukup tua renta
“nanti kakak hubungi kamu, berbicara sama ayah, ya..?” pinta harun
“nanti aku menangis duluan..” jelas ami kalau dia adalah seorang yang benar benar cengeng
“terserah lah” jawab harun kemudian mengakhiri nya
Pada akhirnya, kakak dan ayah ami hanya mendirikan sebuah toko bunga yang berdiri di area cukup jauh dari rumahnya. Mendirikan sebuah usaha yang memiliki posisi strategis dan banyak di incar pembeli,
Sekuat apapun amirah menjalani hidup di kota orang, dia akan selalu menjadi putri kecil untuk ayah nya. Wanita yang akan selalu merengek atas apapun yang dilakukan orang orang pada dirinya,
Namun dia hanya akan merengek pada kakak dan ayah nya saja,
Dia harus kuat menjadi seorang bos di perusahaan besar, terlebih dia adalah wanita.
Ada satu hal yang saat ini tidak pernah disesali amirah,
Dia menunjuk temam lelaki nya sebagai CEO perusahaan miliknya,nsedang amirah adalah pemilik keseluruhan perusahaan yang hanya bertemu dengan orang orang besar di perusahaan tanpa diketahui karyawan karyawan kecil mereka, kecuali karyawan khusus yang bekerja pada amira.
“kosongkan besok jadwal ku, katakana pada Hansel kalau aku free besok” jelas amira berkuasa pada seorang wanita yang menjadi asisten pribadi nya.
“baik nona,,,”jawab perempuan bernama lira itu,,,
“maaf nona, apakah besok nona perlu di temani untuk keluar?” Tanya lira sebelum keluar dari sana
“tidak perlu, aku ingin sendiri. Setelah ini jangan ganggu aku lagi” jelas ami sambil menunjuk pada pintu keluar, menyuruh lira untuk segera keluar.
**
**
**
Salam hangat
Ismi hana rizky
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Je Moeljani
Annyeong👋👋👋
✓mampir
✓2 like
Sukses dan selalu semangat ya kakak Author❤️❤️❤️
Jangan lupa dukung karyaku ya..
Gomawo🙏🙏🙏
From 'Hope for Happy Ending'
2021-02-21
1