THE THIRD EYE (SEASON DUA)

THE THIRD EYE (SEASON DUA)

Part 1 Pertahanan Pagoda Emas

The Third Eye

Season 2 (dua)

Part 1

Pertahanan Pagoda Emas

Hanes segera maju disusul dengan kemunculan Lysa yang berada di belakangnya, “Mereka hanya Manusia biasa. Kau jangan terlalu kasar.” Pesan Lysa kepada Hanes.

“Selama mereka tidak menghalangi jalanku. Aku tidak akan berbuat banyak.” Ucap Hanes yang berbicara melalui telepati.

“Aku hanya mengingatkan itu. Jangan sampai kau membunuh orang yang tidak bersalah.” Ungkap Lysa.

Hanes yang berdiri di hadapan kedua Penjaga itu kemudian maju perlahan. Para Penjaga itu terlihat menyilangkan kedua senjata jenis Tombak mereka yang terlihat memblokir langkah Hanes selanjutnya untuk memasuki Pagoda Emas tersebut.

“Hmm ... aku ingin bertemu dengan pemilik Pagoda Emas ini.” Ucap Hanes pelan.

“Maaf ... ada keperluan apa Tuan datang ke sini? Kami tidak mendapatkan perintah kalau Ketua akan menemui seseorang?” ucap salah satu Penjaga tersebut.

“Oh. Ternyata harus ada izin untuk bertemu dengan orang yang kalian sebut, Ketua?” jawab Hanes cepat.

“Tentunya Tuan, hanya orang-orang yang memiliki janji yang bisa menemui Ketua. Kalau boleh kami tahu, ada masalah apa memangnya ingin bertemu dengan Ketua?” tanya Penjaga itu sopan.

“Aku ingin menanyakan mengenai Temanku yang kalian culik. Aku ingin agar temanku bisa segera pulang.” Terang Hanes menjelaskan maksudnya.

“Kami tidak pernah menculik siapa pun, Tuan. Tuan mungkin salah sangka.” Balas Penjaga itu masih bersikeras.

“Apa tidak ada jalan lain agar aku bisa masuk?” tanya Hanes penasaran yang bermaksud menguji kesabaran para Penjaga.

“Kami mohon maaf tidak ada cara seperti itu, Tuan. Silahkan tinggalkan tempat ini.” Ucap Penjaga itu sembari mengarahkan Hanes untuk berputar arah.

Hanes segera memutar arah dan kemudian dengan secepat kilat. Ia menghantamkan siku tangan kanannya yang membuat Penjaga itu pingsan dengan seketika, sedangkan Penjaga yang satu lagi terlihat menekan sebuah peluit yang menandakan tanda bahaya, pintu gerbang dari Pagoda Emas itu terlihat perlahan-lahan menutup.

“Sial!” ungkap Hanes yang kesal. Ia kemudian segera melumpuhkan Penjaga tersebut dan menyelinap tepat sesaat pintu dari Pagoda Emas itu terkunci rapat.

“Akhirnya ... untung saja pintu itu belum tertutup.” Ucap Hanes pelan.

Hanes kemudian berjalan mendekat menapaki anak tangga menuju ke lantai atas.

***

Sementara itu terdengar suara peluit yang keras tadi berbarengan dengan berbunyinya seluruh alarm penjagaan di Pagoda Emas tersebut yang menandakan tanda bahaya. Yui Jing dan Yui Long yang mendengar mengenai peluit dan alarm tanda bahaya itu berbunyi segera pergi menuju ke arah Pagoda Emas. Mereka berdua sebelumnya terlihat tengah berlatih di tepi sungai yang tidak jauh dari tempat itu.

“Sial ... ada Penyusup! Kita harus kembali!” ungkap Yui Long.

“Aku mengerti, Kakak.” Balas Yui Jing yang dengan serta merta menaiki kudanya dan berlari ke arah Pagoda Emas.

Terlihat Guru dari Yui Jing dan Yui Long tengah bersantai di lantai paling atas dari Pagoda Emas tersebut. Guru Bai Jing Xia kemudian terperanjat dari tempat duduknya. Ia merasakan ada beberapa kekuatan yang kini tengah menyusup di Pagoda Emas miliknya, “Sial*n! Siapa yang mengundang Tikus-Tikus kecil ini? Apa yang ingin mereka cari di Pagoda Emasku!” ucap Guru Bai Jing Xia yang marah. Ia meremas gelas yang terbuat dari emas itu dengan satu tangannya hingga hancur menjadi butiran emas.

Ancchi terlihat mematung di sebelahnya tanpa bersuara sama sekali, “Kau masuklah ke dalam dan jangan keluar tanpa perintah dariku!” ucap Guru Bai Jing Xia dengan nada marah.

Ancchi tidak bisa menolak. Dia hanya bisa patuh dan tubuhnya bergerak sendiri mematuhi perintah dari Guru Bai Jing Xia. Guru Bai Jing Xia terlihat mulai mengumpulkan anak-anak buahnya yang tersisa. Para murid Elit itu kini masih berada di Pagoda Emas dan terlihat mereka semua mulai menghadap dengan hormat kepada sang Guru.

“Hormat kami, Guru!” ucap Xia Chia, Cu Jung dan juga Liu Feng yang ada di hadapan sang Guru.

“Kita kedatangan 2 (dua) ekor Tikus yang menyelinap kemari. Kalian cepat temukan mereka dan habisi mereka semua!” perintah Bai Jing Xia kepada para murid kesayangannya tersebut.

“Baik, Guru.” Jawab mereka serempak dan kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

“Aku akan menghadapi pria itu!” ucap Xia Chia.

“Aku akan membantumu, Chia.” Timpal Liu Feng.

“Aku akan menghadapi yang ada di bawah sana.” Ungkap Chu Jung yang langsung melompat dari Pagoda Emas setinggi hampir 30 (tiga puluh) meter dari daratan tersebut.

Chu Jung melompat dengan santainya, hingga kemudian sampai di daratan. Pria tinggi besar itu kemudian melemparkan sebuah batu sebesaran kepala tangan yang dilapisi dengan tenaga dalam. Dia melemparkannya ke arah Nick yang terlihat sedang berkeliling di sekitaran Pagoda Emas, “Enyah kau dari sini!” teriak Chu Jung sembari melepaskan lemparan batu yang sangat cepat dan kuat itu, sesaat kemudian batu itu kemudian berhenti di udara karena dihentikan oleh Hydra. Hydra menangkap batu itu dan kemudian menelannya ke dalam perutnya.

“Kita diserang.” Ucap Hydra pelan.

Nick terlihat bersiap-siap untuk bertarung ketika melihat tampang Chu Jung yang terlihat marah, “Berani-beraninya kau menangkis lemparan batu itu!” ucap Chu Jung yang seketika tubuhnya dilapisi dengan api tebal berwarna merah.

“Hmm ... lagi-lagi orang yang memiliki sihir. Aku sebenarnya lelah bertarung dengan yang seperti ini.” Keluh Nick yang terlihat kesal dengan pemandangan yang ada di depannya.

Sementara itu, Hanes yang menapaki tangga demi tangga dari Pagoda Emas itu kemudian sampai di pertengahan lantai. Ia bisa melihat dengan jelas hanya tinggal sekitar 5 (lima) lantai lagi dari Pagoda Emas itu yang merupakan tempat tertinggi. Lysa sudah bisa merasakan keberadaan Ancchi, namun Lysa tidak bisa menembus lantai paling atas karena ada sebuah kekuatan aneh yang menghalangi tempat tersebut, “Mereka datang!” pesan Lysa kepada Hanes.

“Berhenti sampai di situ! Kau tidak diperbolehkan melangkah lebih jauh dari ini!” ucap Xia Chia yang langsung mengarakan pedangnya ke leher Hanes, sedangkan Liu Feng terlihat berjongkok sembari menatap tajam ke arah Hanes.

“Kau tampaknya juga kuat! Aku ingin bertarung denganmu.” Ucap Liu Feng sembari tersenyum ke arah Hanes.

“Hmm ... tidak baik mengarahkan pedangmu kepada orang yang belum kau kenal, Nona. Cepat hentikan tindakan ini.” Ucap Hanes sembari tersenyum.

“Bergerak sedikit saja, maka aku akan menebas lehermu ini!” ancam Xia Chia.

“Hoo ... mengerikan! Aku benar-benar takut.” Ungkap Hanes yang dengan cepat memegang bilah dari pedang itu dan kemudian melemparkan pedang berserta dengan tubuh Xia Chia hingga menabrak tubuh dari Liu Feng.

“Brak!” terdengar suara tulang yang membentur pinggiran kayu yang membuat tubuh dari Xia Chia dan Liu Feng terhempas ke arah luar.

“Mengganggu saja!” ucap Hanes yang berniat untuk melangkah ke lantai atas.

Namun tiba-tiba saja sebuah pedang melesat dengan cepat mengarah ke jantung dari Hanes. Hanes langsung menghindari serangan tersebut dengan mundur 1 (satu) langkah ke arah belakang, “Hmm ... masih belum menyerah tampaknya!” ungkap Hanes.

Xia Chia dan Liu Feng terlihat sudah kembali. Mereka berkelebat dan kemudian kini berdiri di dekat Hanes, “Kami tidak semudah itu dikalahkan!” ucap Xia Chia.

“Hooo ... menarik! Mari kita bertarung!” ungkap Hanes yang bersiap dengan kuda-kudanya.

Bersambung

Catatan Penulis :

Terima kasih untuk para pembaca The Third Eye sebelumnya, mulai dari sekarang seluruh update terkait The Third Eye Season Dua akan dilanjutkan di cerita ini. Hal ini terkait dengan habisnya kontrak The Third Eye dengan NovelToon. Tolong bantu Author untuk mendapatkan kembali kontrak barunya dengan The Third Eye (Season Dua), oleh karena itu silahkan untuk dibantu "Like", "Share" dan juga "Koment" di cerita ini.Terima kasih buat yang baca dan support kalau mau tanya-tanya terkait cerita bisa gabung di Grup Chat Author ya.

Terima kasih.

 

 

Terpopuler

Comments

Nir_wana

Nir_wana

mana lanjutannya kak

2021-04-29

2

𓅃

𓅃

lanjut kakak

2021-04-22

0

Bunga wangi Lestari

Bunga wangi Lestari

semoga makin seru alur ceritanya

2021-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!