" Jangan terlalu mencinta Nak,cinta itu tidak harus saling memiliki"kata kata itu kembali muncul di telinga Anthoni
" Seseorang yang tidak menjadi milikmu tidak akan pernah datang lagi, bangkit dan carilah cinta yang lain, Temukan kebahagiaan mu"kata Ibu Fatimah sebelum ia meninggalkan Anthoni untuk selama lamanya.
" Tidak tidak ibu" kata Anthoni sambil terbangun dari mimpinua, ia menatap sekeliling ternyata Anthoni ketiduran di kursi mejanya dengan posisi memegang foto Ana ditangannya.
"Kenapa...kenapa ibu menyuruh ku mencari cinta yang lain sementara ini tau Ana adlah belahan jiwaku, cinta sejati ku" Anthoni berteriak dalam hati sambil menatap foto itu.
" Ya...ibu mau aku harus bangkit... bangkit" kata Anthoni sambil menyimpan foto itu ke laci mejanya.
" Aku harus bangkit dan untuk terakhir kali aku akan melihat Ana dan setelah itu aku mau menjalani hidup tanpa bayang bayang masa lalu" kata Anthoni menyemangati dirinya sendiri
" Aku harus datang ke pernikahan Miko dan menunjukkan bahwa aku sudah tidak memikirkan Ana lagi atau aku mungkin bisa menyewa bule yang mau pura pura jadi pacarku" kata Anthoni dengan tekad bulat
Anthoni kemudian mengambil ponselnya dan menekan nomor Derri untuk menghubungkan nya dengan sekretaris nya itu.
" Hallo boss"
" Bagaimana dengan tiket, hotel dan segala persiapan ku selama di Bali??"
" Beres boss, tidak usah khawatir aku sudah menyiapkan segalanya termasuk hotel yang berdekatan dengan alamat yang boss kirim kan"
" Bagus pastikan semua baik baik saja, aku mengandalkan mu dan kamu tahu jika kamu berhasil memuaskanku maka aku akan memberikan tip yang tidak pernah kamu duga" kata Anthoni dan seketika Derri langsung semangat rasanya semua kerja keras nya tidak sia sia.
" Siap boss" kaya Derri dengan semangat yanh sudah dua kali lipat
Anthoni tersenyum mendengar semangat Derri, ia meyakini bahwa uang memang bisa membeli segalanya termasuk semangat Derri.
" Hmmm sebaiknya aku segera selesaikan semua tugas tugasku agar aku bisa ke Bali dengan rasa nyaman" kata Anthoni sambil kembali fokus ke laptop nya.
Saat sedang asyik bermain dengan laptopnya tiba tiba pintu ruangan Anthoni kembali diketuk.
" Siapa lagi, ini pasti si Derri..merusak konsentrasi bekerja saja, aoa dia tidak tahu kalau aku sedang sibuk,, dasar pengacau"
" Masuk" kata Anthoni dengan nada datar
" Kamu ini bisanya mengganggu saja"kata Anthoni begitu mendengar derap langkah kaki masuk keruangan nya.
" Maaf pak, " ternyata suara itu berasal dari seorang wanita, Anthoni yang begitu yakin itu adalah Derri menoleh kerah sang pemilik Suara
" Ini kopinya" kata Wanita itu sambil membawa baki yang berisi secangkir kopi panas untuk Anthoni
" Hei...bukankah kamu yang membersihkan Apartemen ku tadi pagi??"
" Iya pak itu saya, dan maaf saya disuruh oleh pak Janu untuk mengantarkan kopi ini karena dia sedang ada urusan keluar"
Janu adalah OB kepercayaan dari Anthoni terlebih dalam urusan kopi, hanya Janu yang mampu membuat kopi yang hampir menyeruput kopi buatan Ana oleh sebab itu Janu menjadi OB kesayangan dikantor itu.
" Maaf saya permisi" kata Vina dengan sedikit tubuh yang membungkuk
" Tunggu dulu" kata Anthoni menghentikan langkah Vani seketika
" Ada apa?? apa dia mengenal ku??"
Anthoni pun mencicipi kopi buatan Vina dan langkah terkejut nya ia karena kopi itu sama dengan kopi buatan Ana, mulai dari rasa, aroma dan kekentalan kopinya itu sama persis dengan kopi buatan Ana.
" Ini kami yang buat atau Janu?" tanya Anthoni memastikan, ia tidak yakin bahwa itu adalah kopi buatan wanita yang sedang berdiri dihadapannya.
" It...itu buatan saya, maaf jika tidak sesuai dengan selera bapak" kata Vina yang sudah kelihatan mulai gelisah
" Tidak..ini sempurna" kata Anthoni, ia lalu merogoh sakunya dan mengambil dompetnya.
" Ini" kata Anthoni sambil menyerahkan beberapa lembar uang limapuluh ribuan untuk Vina
" Tidak...tidak usah pak, ini sudah berlebihan"kata Vina menolak pemberian dari Anthoni
" Ambil saja" kata Anthoni lagi
" Terimakasih pak tapi saya sudah dapat cukup uang hari ini, sekali lagi maaf" kata Vina dan iapun beranjak keluar sambil membawa baki kosong ditangannya.
" Baru kali ini ada orang yang menolak uang" kata Anthoni sambil memasukkan kembali uang yang dikeluarkan nya tadi.
" Tapi wanita tadi siapa ya?? aku bahkan sampai lupa untuk menanyakan namanya. Dan ini .. mengapa ia bisa membuat kopi seenak ini "
Anthoni pun segera menyeruput kopi tadi dan ia kelihatan begitu menikmati nya padahal itu hanyalah secangkir kopi.
Jangan lupa like,komen dan vote novel ini ya... karena dukungan kalian akan sangat berguna sekali bagi author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
itumah bukan cinta atau belahan jiwa anthony..itu namanya obsesi..move on fonh masa ceo tampan tajir melintir ama cinta aja buta😅😅
2021-08-02
0
Feby Andrea Arifa
sedari awal aq sebenarnya simpati dgn Anthoni. ❤️ u Anthoni..
2021-07-29
0
Mily Salhuteru
Pasti Vina jodohnya Anthony 😉
2021-06-06
0