Xin Chen menatap Ibu nya dengan mata besarnya yang berbinar, “Benarkah itu Ibu??”
Xin Qian menyentuh kepala Anak nya dengan sedih, "Tentu saja, tidak ada yang bisa merebut Xiao Chen dari ibu."
"Yah, Xiao Chen juga tidak akan pernah meninggalkan Ibu." Ucap Xin Chen dengan polos.
Di sini, ketika ibu dan anak berada dalam kasih sayang yang mendalam, ibu mertua dan menantunya, tidak merasa baik. Terutama Li Cuiying.
Li Cuiying mengeluh sepanjang jalan, "Ibu, lihat seperti apa gadis busuk itu. Dia begitu kejam pada para tetua, dia hampir membunuh ku!"
Nyonya tua Huo Chunhua juga marah. Saat Li Cuiying mengatakan itu, membuat nya menjadi lebih marah.
"Gadis busuk ini, kita terlalu sopan padanya. Kita harus menggunakan cara yang keras!” Ucap Nyonya tua Huo Chunhua.
"Tapi ibu, gadis itu tidak tahu mengapa bisa menjadi sangat kuat, kita bertiga tidak bisa mengalahkannya. Bagaimana kita bisa merebut bajingan kecil itu?" Li Cuiying bertanya.
"Tentu saja harus di pikirkan! Tidak bisakah kau menggunakan kepala mu untuk memikirkannya sendiri?" ucap Nyonya tua Huo Chunhua kesal.
Li Cuiying mengerutkan bibirnya dan mulai berpikir keras. Alasan mengapa ibu mertua dan menantu ini begitu gigih adalah karena nilai Xin Chen terlalu besar.
Ada sebuah keluarga kaya di kota, dan Tuan rumah tidak pernah berhasil memiliki anak laki-laki, jadi dia pergi ke desa-desa untuk menemukan anak laki-laki untuk di adopsi.
"Ibu. Jika Xin Chen di kirim kepada orang kaya itu sebagai seorang putra, orang itu akan langsung memberi kita 200 perak dan beberapa Manfaat lainnya! Ini adalah kesempatan yang langka." ucap Feng Changxia.
Pada zaman kuno, dua ratus perak bukanlah jumlah yang kecil. Uang itu dapat membeli banyak hal. Luas tanah satu hektar ini tidak lebih dari hanya delapan perak.
Hanya saja orang-orang pedesaan lebih suka anak laki-laki dari pada anak perempuan, dan anak laki-laki memiliki sesuatu yang penting, yaitu untuk mewariskan keturunannya dari generasi ke generasi.
Kecuali jika keluarga itu benar-benar tidak dapat merawatnya, jika tidak, anak laki-laki dalam keluarga pasti tidak akan di jual atau di berikan.
Nyonya tua Huo Chunhua, setelah mendengar ini, memikirkan tentang 200 koin perak, merasa bersemangat lagi!
"Ibu, biarkan menantu ketiga, Liang Jinqiao, yang bicara pada Xin Qian, dia adalah Ibunya. Gadis itu pasti akan mendengarkannya dengan baik. Jika Xin Qian masih tidak mau, biarkan Xin Wentao sendiri yang merebut anak kecil itu. Aku tidak percaya, dia masih memiliki kemampuan untuk melawan ayahnya. " ucap Li Cuiying, dia tiba-tiba memikirkan ide ini, dan berkata dengan penuh semangat. Air liur di mulutnya terbang dan memercik ke wajah Feng Changxia.
Jantung Feng Changxia tidak bisa menahan asa mual. Air liur Li Cuiying benar-benar bau, dan dia merasa ingin muntah!
Nyonya tua Huo Chunhua meresa bahwa ide Li Cuiying cukup bagus, matanya pun berbinar senang. "Ayo kembali dengan cepat. Biarkan anak ketiga ku itu yang berbicara pada Xin Qian, anaknya."
Xin Qian masih merasakan sakit di dahinya, dia tadi telah mengerahkan seluruh kekuatan di tubuhnya, sekarang seluruh tubuhnya juga merasa sedikit sakit.
Lagipula, fondasi fisik pemilik asli tubuh ini terlalu buruk. Dalam beberapa tahun terakhir, ibu dan anak kekuarangan nutrisi karena tidak dapat makan dengan baik!
Lagipula, tidak ada jalan lain sebelumnya. Pemilik asli tubuh ini adalah seorang gadis muda dengan anak kecil yang lucu di belakangnya, dan dia tidak bisa berbuat banyak karena keluarganya telah mengusirnya.
Tetapi itu adalah dia, itu akan berbeda. Mulai sekarang, dia tidak akan membiarkan Xin Chen terus merasa lapar, dan dia akan merawat tubuhnya juga, kalau tidak dia tidak akan memiliki kekuatan yang banyak untuk bertarung.
"Krrrr ~" Teriakan lapar datang dari perut Xin Chen. Dia mengangkat kepala nya, menatap Ibu nya dengan sedikit malu, dan kemudian menyentuh perutnya.
"Xiao Chen ku seperti nya lapar, ibu akan pergi memasak untuk mu." ucap Xin Qian sambil mengelus kepala Xin Chen.
“Ibu, Xiao Chen akan membantu Ibu untuk menyalakan apinya.” Ucap Xin Chen. Bocah kecil itu mengikutinya Ibunya ke dapur dengan cerdas.
Xin Qian mengingat ingatan pemilik aslinya dan pergi ke dapur. Yah, dapur di jaman kuno, hanyalah sebuah gudang sederhana yang di bangun dengan beberapa potong kayu, dengan satu sisi menempel pada rumahnya yang bobrok. Ada kompor sederhana di dalamnya.
Ketika dia pertama kali pindah ke rumah yang hancur ini, tidak ada kompor untuk memasak sama sekali. Akan tetapi, Liu Lei, seorang pemburu di desa, membantunya untuk membangunnya.
Saat ini, Liu Lei berusia 20 tahun, dia adalah anak muda satu-satunya di keluarga Liu. Dia juga sangat baik pada pemilik asli tubuh ini.
Sering kali, ketika pemilik asli membutuhkan bantuan, Liu Lei akan membantu. Xin Qian tahu bahwa Liu Lei menyukai dirinya, dan dia merasa bahwa Liu Lei memang orang yang baik, tetapi dia sudah mempunyai seorang anak di belakangnya.
Alasan mengapa Xin Qian tidak tinggal bersama Liu Lei adalah karena dia merasa Liu Lei akan di rugikan karena harus merawat Xin Chen sebagai anak tiri. Alasan kedua karena orang yang baik seperti Liu Lei seharusnya menemukan gadis yang lebih baik yang benar-benar cocok untuknya.
Xin Qian tiba di depan kompor, kecuali panci untuk memasak, hanya ada beberapa mangkuk yang rusak di dapur, serta stoples hampir habis. Sedangkan untuk bahan makanan, hanya ada sedikit tepung gandum yang tersisa. Di perkirakan itu hanya cukup untuk membuat dua porsi mie poloa, maka tidak akan ada lagi makanan.
Xin Qian menghela nafas diam-diam di dalam hatinya. Tidak peduli apa, dia harus menghasilkan uang dalam waktu singkat dan menemukan sayuran liar yang bisa di makan di gunung. Dia tidak akan membuat Anak nya kelaparan.
Meskipun ada beberapa tekanan, baginya, orang modern dari abad ke-21, Xin Qian tidak percaya bahwa dengan keahlian tangannya, dia tidak bisa melakukannya.
“Ibu, apa yang akan kita masak untuk siang hari?” Xin Chen datang dan bertanya dengan wajah polos nya. Mungkin dia benar-benar lapar dan ingin makan.
"Ibu akan membuatkan mie untuk makan siang, oke?" Jawab Xin Qian menatap Anak nya yang menyedih kan.
Di usia yang begitu muda, Xin Chen sangat kekurangan gizi. Seharusnya, di usia segitu Xin Chen sedang bersenang-senang dengan teman sebaya nya, tanpa kekhawatiran apa pun, tapi lihat bocah itu sekarang, dia memiliki pemikiran yang dewasa untuk anak seumuran nya.
Xin Chen mengangguk, ketika dia tertawa, ada dua lesung pipi yang dangkal. "Hehe. Oke, apa pun yang di masak ibu, Xiao Chen akan memakannya dengan puas."
Xin Qian menyentuh kepala Anak nya. dan berkata, "Xiao Chen memang anak yang pintar."
Hanya ada sedikit tepung gandum, selain membuat mie, Xin Qian benar-benar tidak bisa memikirkan yang lain. Setelah mengisi semangkuk tepung, Xin Qian mulai menggulung mie. Omong-omong, berbicara tentang keterampilan memasaknya, sebenarnya itu tidak buruk.
Sulit bagi seorang detektif wanita untuk menikah. Dalam kehidupan sebelumnya, penampilannya adalah wajah wanita rata-rata.
Ibunya dulu takut bahwa dia tidak akan bisa menikah, jadi dia memaksa Xin Qian untuk belajar keterampilan memasaknya, mengatakan bahwa seorang wanita harus memahami selera seorang pria terlebih dahulu. Kurangnya penampilan dan kepribadiannya dapat di tebus oleh keterampilan memasaknya.
Setelah sekian lama, akhirnya keterampilan kulinernya pun tumbuh dan dia menjadi suka memasak!
Jangan Lupa yah teman-teman!!
Kalian harus klik Like, Vote, dan Komentar di sini yahh😊😊 Kasih TIP juga boleh xixi Author sangat mengharap kan dukungan kalian semua supaya author jadi lebih semangat nulis nya nih😁 Semoga kita semua selalu sehat yah! Ingat jaga kesehatan loh😊
See you in the next chapter ya readers🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 450 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussemangst
2024-03-01
0
Neng Alifa
xiao Chen kerumah ku aja 😭. makan enak'' SM anak'' ku 😭
2024-01-10
0
Mulya Cahaya
udh thor like SMA vote nya
2023-04-16
0