Orang tua asli?

H A P P Y R E A D I N G..

🌹🌹🌹🌹🌹

"Apa maksud ibu? aku anak ibu bu, kenapa wanita itu mengaku sebagai ibuku."Ucap Shofie dengan wajah yang menahan tangis.

#Flashback beberapa saat lalu.

Shofie yang baru selesai menemani Oma Doro makan makanan yang di masak nya tadi langsung istirahat ke kamar nya, begitupun dengan Oma Doro yang sudah masuk lebih dulu ke kamar.

Asih teman Shofie sibuk berhalusinasi tentang foto pria tampan yang di ruang tamu, membayangkan menjadi istri dari pria tampan yang di gadag-gadag sebagai cucu Oma Doro yang sedang kuliah di luar negri.

"Jangan menghayal terlalu jauh Sih, nanti jatuh

sakit loh."Ucap Shofie memberi saran supaya teman nya tidak usah berharap lebih pada cucu majikan barunya.

"Ihh kamu nih Shof bikin aku jadi khayalan ku balik lagi ke awal, padahal tadi khayalan aku udah sampe pelaminan." Sahut Asih dengan nada kesal.

Shofie hanya menggelengkan kepala melihat teman nya Asih yang sejak dulu memang selalu mempunyai cita- cita tinggi namun naasnya cita-citanya hanya sebatas angan-angan khayalan saja.

Saat hendak memejamkan matanya Shofie mendengar suara gaduh di luar Villa, jantung nya langsung berdegup kencang ketika telinganya mendengar suara yang familier sering lalu Lalang keluar masuk telinganya.

Shofie langsung berlari ke luar Villa di susul dengan Asih yang merasa penasaran dengan suara gaduh di luar.

"Shofie cepat pulang !! ngapain kamu disini buruan ibu mau ketemu kamu."teriak Andre kakak nya Shofie dengan tidak tahu malu.

"Tapi Shofie baru masuk satu hari kak, Shofie ngak bisa pulang sekarang, Shofie ngak bisa." Ucap Shofie menolak untuk pulang ia takut akan menjadi bahan siksaan lagi ibu dan kakaknya.

"Dasar anak tidak tau diri !! kalau kamu ngak mau di ajak baik-baik aku akan membuat kekacauan di Villa ini," Ancam Andre dengan mengeluarkan pisau kecil dan langsung merengkuh tubuh pak Asep yang akan ia jadikan sebagai bahan ancaman nya.

Shofie yang melihat pak Asep ketakutan langsung berteriak. "Jangan kak, iya shofie mau pulang, tapi pliss lepasin pak Asep, dia ngak salah kak."Ucap Shofie lagi lalu melirik Asih.

"Sih aku pulang ya, aku titip salam buat Oma Doro dan satu lagi tolong bilangin ke Oma aku bakalan inget Oma selalu." Ucap Shofie sedih.

Asih hanya diam air matanya tak tertahan melihat teman nya yang selalu di siksa ibu dan kakaknya itu, "Semoga kamu baik-baik aja ya Shof, jangan lupa kesini lagi." Ucap Asih dengan sendu.

Shofie mengangguk niat nya ingin memeluk Asih namun tangan nya sudah di bawa paksa oleh Andre.

"Dramaa !! cepetan keburu ibu marah." Andre langsung menyalakan mesin motornya lalu kemdaraan beroda dua yang di tumpangi Shofie dan kakak nya itupun pergi meninggalkan halaman Villa.

"Itu kakaknya neng Shofie ya Sih?." tanya pak Asep.

Asih mengangguk. "Iya pak, otu kakaknya Shofie.. kasihan Shofie pasti sampe rumah dimarahi ibunya." Ucap Asih takuasa membayangkan nasib teman satu-satunya itu.

Disisi lain Shofie yang baru sampai di rumah di buat kebingungan karna di rumahnya terdapat wanita sebaya ibunya dan satu orang pria yang masih gagah di usia nya yang sudah memasuki usia matang.

"Shofie sayang sini nak." Ucap ibu Marisa dengan senyuman di wajah yang di buat-buat.

"Tumben ibu baik? aku merasa ada yang beda dengan isi orang-orang di rumah ini, apa selama aku pergi mereka keracunan makanan." Batin Shofie keheranan karena melihat ke tiga adik dan Andre kakak nya tiba-tiba tersenyum padanya, bahkan Ibu yang biasanya menghukumnya jika tidak bekerja kini tiba-tiba saja menyuruhnya untuk duduk di samping ibu Marisa.

Ragu-ragu Shofie duduk di kursi samping ibu Marisa " Ibu mereka siapa." tanya Shofie merasa asing dengan dua orang di depan nya.

"Sofie..nak sayang, ini bunda nak, ini bunda..bunda rindu kamu Shofie." Ucap wanita matang itu dengan air mata yang berderai.

Shofie melirik ibunya mencoba mencari penjelasan. "Shofie dia ibu kandung mu." Ucap ibu marisa.

#Flashback Off.

"Maafkan Bunda nak, Bunda menitipkan mu pada mbak Marisa sewaktu kamu bayi karena satu alasan." Ucap wanita matang yang di ketahui bernama Anjani Aira Santoso.

Shofie mencoba menerima kenyataan pahit bahwa dirinya itu ternyata hanya anak angkat ibu Marisa dan ibu kandungan nya ternyata wanita yang ada di hadapan nya itu.

Pantas perlakuan ibu Marisa padanya sangat berbeda dengan perlakuan bu Marisa pada sikembar maupun sudara nya yang lain, ternyata apa yang sering iy ia ragukan selama ini adalah nyata kalau dirinya memang bukan anak kandung bu Marisa.

"Kenapa kalian baru sekarang menemui ku? kenapa tidak dari dulu." Ucap Shofie sedikit kecewa karna orang tuanya datang disaat dirinya sudah mengalami beribu penderitaan yang menyiksanya.

"Maafkan kami Shofie, kami harus mengurus kakak kembarmu yang sakit parah, maka dari itu kami menitipkan mu pada mbak Marisa, dia adalah mantan asisten rumah tangga di rumah kami." Ucap seorang pria yang di yakini adalah Ayah kandung Shofie.

"Apa? kembaran? aku punya kembaran?." Sahut Shofie kembali bertanya.

Bu Anjani dan pak Arman Wujaya mengangguk sambil tersenyum. "Iya nak kamu punya saudara kembar, namanya Shofia dia cantik sepertimu." Ucap Bu Anjani sambil berjalan lalu memeluk Shofie dengan hangat membuat Shofie terdiam ini pertama kalinya dia merasakan di peluk seorang ibu, karna pada dasarnya Bu Marisa sejak dia kecil sampai besar pun tak pernah engan memeluknya atau sekedar mengelus kepalanya.

"Shofie apa kamu mau ikut kami ke kota? kembaran mu sudah menunggu mu." tanya pak Arman.

Shofie menghela nafasnya pelan, ada keraguan di dalam dirinya, tapi saat melihat sorot mata wanita yang mengaku sebagai ibunya itu hatinya menghangat.

Ia mengangguk setuju, "Shofie mau." Ucap Shofie dengan senyuman yang terukir di wajah cantiknya.

Bu Marisa memberikan pelukan yang terakhir kalinya untuk Shofie, anak yang tak pernah ia beri kasih sayang itu, entah kenapa hatinya merasa berat tapi pikiran itu segera ia tepis dari otaknya.

"Bu Shofie pamit ya, maaf jika Shofie merepotkan ibu, Shofie sayang ibu." Ucap Shofie dengan air mata yang mengalir.

Shofie memeluk saudaranya satu persatu dari mulai Andre si kembar Yuni, Yuli, Lutfhi, dan yang terakhir Nugraha, " Kak Shofie pamit ya, Shofie sayang kakak." Ucap Shofie sambil memeluk erat Nugaraha seolah ia tahu bahwa malam ini adalah malam terakhir dirinya akan bertemu dengan kakaknya.

"Shofie ayo, ini sudah malam," Ucap Bu Anjani sambil membawa Shofie perlahan keluar dari rumah yang sudah menjadi tempat tinggal Shofie dari kecil sampai besar itu, rumah yang menjadi saksi hidup nya.

"Selamat tinggal kenangan."

_________

🌹🌹🌹🌹🌹

JEJAK !!

Terpopuler

Comments

Yusneli Usman

Yusneli Usman

Semoga keluar dr kandang macan nggak masuk kandang buaya😔😔

2022-03-31

1

Rika93

Rika93

bneran ortunya gk nihh

2022-03-02

1

Afwa Irawan

Afwa Irawan

semangat kak

2021-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!