chapter 5

"A.. apa kau gila ya?" Valen mencoba menyadarkan Jessen dari kalimat gilanya.

Jessen hanya mengangkat satu alisnya. "Emang kenapa? Ada yang salah?"

Valen masih bingung akan hal yang terjadi menggaruk lehernya yang tidak gatal. "Maksudnya gini... Kan kau sendiri yang bilang ngak mau bertemu denganku lagi dan sekarang kau mau kita pacaran. Gimana sih." Kata Valen bingung.

Valen melihat Jessen yang terlihat datar membuat jantung Valen berdetak kencang semakin takut. "Enggak! Aku ngak mau. Aku ngak mau pacaran sama cowok sepertimu. Bye." Valen buru-buru kabur dari hadapan Jessen yang masih menatapnya hingga pergi.

Valen tidak mengerti apa mau cowok itu. Bisa-bisanya bertindak tidak waras seperti tadi. Bukankah Jessen yang kemarin menolaknya mentah mentah?! Kenapa sekarang dia ngajak pacaran? Dasar aneh.

***

Jadwal pembelajaran di sekolah telah usai semua mata pelajaran dapat di pahami Valen. Ia tidak sabar untuk pulang ke rumah dan menceritakan segala kejadian yang terjadi di sekolah kepada neneknya.

Perjalanan pulang sangat melelahkan namun itu akan terbayar ketika melihat nenek yang tersenyum lebar menyambutnya dengan biskuit buatan nenek yang sangat lezat.

Saat akan menyeberang jalan, hujan lebat mengguyur tempat Valen berada sekarang. Di halte bis. Valen duduk dan melihat kapan bisnya akan tiba untuk membawanya pulang. Namun bis tak kunjung datang yang membuat suasana hati Valen sedikit cemas. Bagaimana ia akan pulang?

Valen memandang sekitar. Terlihat di seberang jalan seorang nenek tua yang tidak memiliki payung, di tambah tidak ada tempat berteduh bagi sang nenek. Valen tanpa berfikir panjang mendatangi nenek tersebut dengan almamater sekolahnya. "Ayo nek kita ke halte aja." Kata Valen ketika sampai di hadapan nenek tersebut sambil menutupi tubuh nenek itu dengan almetnya sedangkan Valen sendiri kebasahan.

Nenek itu tampak haru melihat Valen.

"Kenapa kamu menolong nenek?"

Valen tersenyum lebar tulus. "Sebagai sesama manusia harus saling menolong kan nek."

Senyuman Valen menular pada nenek itu dan ia mengangguk. "Terimakasih."

Mereka berjalan menuju halte dan berteduh di sana.

Nenek tersebut melihat Valen dari atas sampai bawah. "Kamu kebasahan, nanti kamu sakit."

Valen tertawa kecil. "Enggak bakal nek, saya kuat." Valen membusungkan dadanya bangga. Nenek itu hanya tertawa dan mengelus rambut Valen yang basah.

"Karena kamu baik, nenek akan kabulkan apa permintaanmu." Nenek tersebut tersenyum lebar pada Valen.

Valen yang tidak enak hati karena ia sebenarnya menolong bukan karena ingin imbalan. "Tidak apa nek, saya tulus kok nolong nenek."

Nenek itu terus memaksanya untuk meminta suatu permintaan. "Nenek tau kamu baik. Tapi nenek mau untuk balas budi kamu. Kalau nenek tidak balas budi nanti nenek akan selalu merasa tidak enak hati sampai kapan pun."

Kalau sudah begini mau ngak mau Valen harus buat permintaan. Tapi apa?

"Emm, kalau begitu saya ingin mendapatkan..." Kalimatnya terputus karena tidak tau mau minta apa.

Valen mendapatkan ide yang cemerlang. "Di elus nenek lagi." Valen tersenyum dan membungkukkan badan mengarahkan kepalanya ke hadapan nenek tersebut.

Nenek itu tertawa riang sambil mengelus kepala Valen. "Kamu orang yang sangat baik. Tidak mau menyusahkan orang lain."

Valen yang mendengar kalimat nenek tersebut tersenyum malu. "Ah nenek, bisa aja."

Nenek itu menatap Valen sangat hangat. "Kau mengingatkanku pada cucuku."

Valen jadi penasaran. "Siapa namanya nek?"

Nenek itu menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan berat. "Pompom"

Sepertinya Valen salah bertanya. Apakah ada sesuatu yang terjadi pada cucu nenek tersebut? Valen menggelengkan kepala agar jangan menanyakan hal lain kepada nenek tersebut mengenai cucunya. Nenek itu tampak menjadi sangat sedih.

"Kamu anak baik. Nenek senang lihat kamu. Nenek butuh kamu untuk membahagiakan seseorang." Ujar nenek tersebut dengan penuh harap. Dia menjentikkan jarinya dan seperti ada angin yang sangat kencang menerpa tubuh Valen namun Valen tidak terjatuh. Valen menyilangkan tangannya menutupi wajah.

Valen membuka mata. Seketika nenek itu menghilang. Dan sekarang Valen hanya duduk seorang diri dengan pakaian kering dengan almet yang terpakai rapih.

Bukannya tadi dia berdiri dan pakaiannya basah kuyup?

Valen sangat bingung.

Apa tadi Valen tertidur?

Valen memegangi kepalanya yang terasa pusing memikirkan hal itu. "Kalau itu mimpi, kok terasa nyata banget ya?"

Bush.

Suara hembusan asap bis berhenti membuat Valen tersadar dari lamunannya.

Valen melangkah masuk ke bis dengan pikiran yang sangat bercabang. Dia duduk di dekat kaca bis dan memperhatikan rintik-rintik hujan yang menepis di kaca yang di sebelahnya. "Ini apa sih?"

***

Sampai di rumah badan Valen terasa sangat lelah memikirkan hal yang tejadi padanya satu harian ini.

Ria yaitu nenek Valen, memegangi kepala cucu kesayangannya itu. "Valen sakit?"

Valen menggeleng tidak tau mau bilang apa. Sepertinya tenaganya habis terkuras memikirkan hal yang memberatkan otaknya. "Valen kecapekan nek. Valen tidur dulu ya."

Ria yang khawatir langsung mengantar Valen ke kamarnya. "Perlu nenek temani tidur?"

Valen sekali lagi menggelengkan kepalanya dan menatap ria dengan senyuman yang meyakinkan dia tidak apa. "Engga apa nek, Valen tidur sendiri aja."

Ria yang mempercayai cucu kesayangannya tersebut pun membalas senyuman Valen dan menutup pintu kamar Valen.

Valen menutup mata lelap dan rasanya sangat nyaman

***

Kring kring kring.

Terdengar suara jam beker yang terdengar berbeda, tidak seperti biasanya yang berbunyi kringgg yang hanya sekali bunyi namun berbunyi panjang. Valen terbangun dan mengusap matanya.

"Kok terang sih? Biasanya kan gelap."

Valen melihat sekitarnya dan bingung dia berada di kamar yang berbeda.

Tiba-tiba seperti ada orang yang lain di kasurnya. Orang itu terbangun dan matanya membulat terkejut. "Kau ngapain di sini?!"

"Aaaaa..." Valen yang shock melihat sosok Jessen menjerit kencang.

Apa yang terjadi di sini? kenapa aku ada di sini?

semua pertanyaan itu berputar di kepala Valen. Hal gila apa yang terjadi padanya sekarang!

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

lah...

2024-10-01

0

bagus smangat terus

2021-12-13

0

VLav

VLav

hai Kaka

sy mampir ya, makasih 🙏🙏

2021-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 Chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 Chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 Chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 Chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 Chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 Chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 chapter 73
74 Chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 hai....
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 chapter 108
110 Chapter 109 (End)
111 Ucapan Author
112 hai readers
113 Season 2 Of MAGIC YOU!
114 Lip Tint
115 Hukuman
116 Pertemuan Keluarga
117 Aku Kenapa?
118 Pengumuman!!!
119 haiii
120 Tuan Impoten Tampan
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
Chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
Chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
Chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
Chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
Chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
Chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
chapter 73
74
Chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
hai....
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
chapter 108
110
Chapter 109 (End)
111
Ucapan Author
112
hai readers
113
Season 2 Of MAGIC YOU!
114
Lip Tint
115
Hukuman
116
Pertemuan Keluarga
117
Aku Kenapa?
118
Pengumuman!!!
119
haiii
120
Tuan Impoten Tampan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!