Begitu juga dengan Pak Bagaskara yang memakai kemeja berwarna hitam ,
Mereka hanya bertiga ya bertiga bersama supir nya saja karena Fasya yang menginginkan bahwa lamaran ini tidak ada yang tau , dan tepatnya tidak boleh ada yang tau apalagi teman² nya atau pacarnya. Ya fasya sudah mempunyai seseorang pacar yang amat dia cintai , Sebenarnya fasya juga tidak mau menikah dengan gadis miskin yang jelas derajat nya berbeda jauh dari dia .
Tapi karena papanya yang memaksa dia menikah dengan sonya karena biasa ya bund masalah warisan . Ya pak bagaskara dia menyukai sonya menurut pak bagas sonya anak yang baik,sopan, dan rajin. Karena pamannya sonya yang memiliki hutang kepadanya,maka ia menjadikan alasan itu agar Sonya bisa menjadi menatunya .
Pak bagaskara sudah duda istrinya meninggal karena sebuah kecelakaan pesawat, pak bagas tidak mau menikah lagi atau mencari ibu baru buat fasya karena pak bagas mau fokus kepada perusahaan nya . dan dia ingin anaknya yaitu fasya bisa berubah menjadi sosok yang baik .
"Assalamualaikum" ucap pak bagas. Sambil berjalan menuju pintu .
Terdengar dari dalam sambutan salam dari pamannya sonya "Wa'alaikumsalam , ehh bapa ayo silahkan masuk pak" ucap paman sambil tersenyum kepada pak bagas dan fasya.
"Ayo duduk pak" lanjut bibi
"Oh ia terimakasih" ucap pak bagas sambil berjalan menuju kursi hendak ingin duduk.
Bibi sedang di dapur menyiapkan minum dan cemilan untuk keluarga pak bagas.
Fasya hanya duduk dengan memasang muka malas, karena memang dia malas sekali untuk bertemu dengan gadis miskin itu.
"Oh ia pak kami di sini ingin melamar keponakan bapak yang bernama sonya" ucap pak bagas sambil tersenyum dan menatap paman.
"Tunggu sebentar ya saya panggilkan sonya dulu" ucap paman tersenyum dan bangkit dari duduknya.
Sesampai nya paman d kamar sonya dan melihat sonya sedang duduk d depan cermin.
"Sonya ayo keluar pak bagas sudah menunggu mu" ucap paman sambil menarik tangan sonya. Sonya hanya mengangguk pelan lalu dia bangkit dari duduknya.
Sesampai nya di depan , sonya tersenyum kepada pak bagas dan fasya , fasya bukannya balik tersenyum dia hanya mendesis kesal.
"Halo pak bagaimana kabarnya" sapa sonya sambil mencium punggung tangan pak bagas.
"Alhamdulillah baik" ucap pak bagas sambil tersenyum.
"Oh ia nak sonya,bapa dan fasya ke sini ingin melamarmu , bagaimana apakah kamu mau menerima atau tidak? " ucap pak bagas.
Sonya melirik ke bibi nya ingin bertanya gimana menurut bibinya.
"Bibi mah terserah kamu saja sonya " ucap bibi tersenyum kepada sonya .
Aku harus bagaimana ? Aku harus menerima atau menolak kalau menolak aku tau konsekuensi nya bibi dan paman akan sengsara karena ku, kalau aku menerima nya gimana nasibku kedepannya ~ Batin sonya.
Sementara itu fasya hanya diam saja sambil melipat kedua tangan nya di depan dada dengan bibir yang smirk dan muka malas. dan berharap di dalam hatinya bahwa sonya akan menolak lamaran ini.
"bismillahirrahmanirrahim atas izin allah aku menerima lamaran ini" ucapan sonya dengan tangan yang bergetar entah keputusan ini benar atau tidak yang penting dia berbuat ini untuk paman dan bibinya.
"Enggak! Gak apa²an ini!? harusnya kau menolak lamaran ku" ucap fasya yang langsung bangkit dari tempat duduknya .
"Fasya kamu yang apa²an dia mau menerima mu seharusnya kamu senang bukan nya berharap di tolak" ucap pak bagaskara tegas kepada fasya.
"Tapi pah ak--"
"Gk ada tapi²an kalau kamu mau warisan ini tetep menjadi milikmu , kamu harus mau menikah dengan sonya ,bukankah papa sering bilang ini kepada mu, jangan kamu malu²in papa" ucap pak bagas memotong perkataan fasya.
Fasya hanya terdiam dan kembali duduk dengan muka yang sangat kesal.
"Maafkan fasya pak sudah membuat keributan ini" ucap pak bagas meminta maaf kepada paman dan bibi sonya .
"Ahh sudah tidak apa² namanya juga anak muda pak" ucap paman sambil tersenyum.
"Oh ia fasya pasangin cincin itu di jarinya sonya" ucap pak bagas.
Fasya hanya menuruti saja kemauan papa nya , sekarang kamu menang sonya tapi lihat saja nanti setelah kamu menikah dengan ku akan ku jamin hidupmu tidak akan tenang ~ batin fasya sambil berjalan menghampiri sonya dan segera duduk di samping nya.
Visual sonya lovina
Visual fasya pamungkas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Henni Monalisa
o Allah, sabar y sonya
2021-07-22
0
Fauziah Faza
kasihan sonya
2021-03-05
0
Fauziah Faza
kasih anda Sonya 😭
2021-03-05
0