Ernest Galant mengerti, sudut mulutnya sedikit melengkung, dan dia mengangguk setuju, "Kata-kata CEO Albert sangat masuk akal. Dalam hal ini, Direktur Axelyn, aku akan menyerahkan masalah ini kepada mu. Oh benar, jika ada segala sesuatu yang belum di sapu bersih oleh Valerie, ketika Direktur Axelyn memeriksanya, silakan lakukan atas namanya.”
Axelyn Callisto sulit percaya telinganya! Gedung Angels Corp tingginya hampir 300 meter, dan cukup untuk menakuti orang hingga mati.
Axelyn Callisto berkata, "Wakil CEO, ini... Aku..."
"Baiklah, mari akhiri ini di sini. Tidak ada yang bisa mengatakan apa-apa lagi." Ucap Ernest Galant mengungkapkan ekspresi ketidaksabaran saat dia berdiri dan melambaikan tangannya.
Ernest Galant menatap Albert Beaufort dan bertanya, "CEO Albert, apakah ada hal lain yang perlu kamu sampaikan kepada ku?"
Albert Beaufort menggelengkan kepalanya, "Untuk saat ini, itu saja. Perusahaan masih memiliki banyak hal untuk di hadiri, jadi aku akan kembali terlebih dahulu." Ucapnya.
"Baiklah, CEO Albert berhati-hatilah." Ucap Ernest Galant seraya mengangguk sambil tersenyum dan secara pribadi mengirimnya pergi.
Dalam garis pandang Valerie Lucianne yang sedikit terkulai, sosok Albert Beaufort bisa terlihat berjalan mendekat. Dia buru-buru menggerakkan kakinya untuk memberi jalan baginya.
Sejujurnya, hatinya masih dalam kekacauan, dia tidak tahu mengapa pria ini akan melakukan hal seperti itu. Apakah dia berusaha untuk membantunya?
Valerie Lucianne menekan pikiran ini segera setelah itu muncul. Bagaimana itu bisa terjadi? Pria ini sangat membencinya sehingga dia tahu lebih baik dari pada orang lain, bagaimana dia bisa begitu baik untuk membantunya?
Pada saat ini, kulit wajah Axelyn Calliato sudah berubah. Dia mengejar Ernwst Galant dengan tak percaya. "Wakil CEO, aku.."
Ernest Galant berhenti dan menoleh, berkata: "Direktur Axelyn, kamu tahu hubungan antara Tuan Muda Kedua Albert Beaufort dan Angels Corp. Jika kau benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini dengan damai dan tidak ingin membuat hal-hal begitu sulit bagi mu, maka lakukan saja perintahnya!"
"Aku...” Axelyn Callisto tahu bahwa situasinya telah mencapai titik yang tidak dapat diperbaiki. Namun, di dalam hatinya, dia masih sangat tidak mau.
Pada saat ini, Ernest Galant mengalihkan pandangannya ke arah Valerie dan berkata, "Kamu juga, Valerie. Ayo kembali.”
"Oh? Baiklah.” Ucap Valerie Lucianne kembali sadar, menundukkan kepalanya, dan mengikuti Ernest.
Meskipun dia tidak berbalik untuk melihat Axelyn Callisto, dia bisa mengatakan bahwa ekspresi Axelyn Callisto pasti sangat buas. Dia hanya ingin bunuh diri. Bagaimana jika Axelyn membalasnya lebih buruk lagi? Ketika dia berjalan keluar dari kantor.
Ernest Galant berkata "Aku akan mengadakan pertemuan terlebih dahulu. Sampai jumpa.” Ucapnya pada Albert.
Albert Beaufort sedikit mengangguk dan mengirim Ernest Galant pergi dengan matanya.
Valerie Lucianne menelan seteguk air liur dan membuka mulutnya seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi merasa ada sesuatu yang tidak pada tempatnya. Pada akhirnya, sudut mulutnya bergerak-gerak ketika dia berkata dengan lembut, "Terima kasih."
Albert Beaufort menurunkan pandangannya, bulu matanya yang panjang dan indah menutupi matanya dengan ringan. Bibir tipisnya sedikit terbuka, mengandung sedikit ejekan. "Wanita bodoh!"
Valerie Lucianne terkejut. Ketika dia mengangkat kepalanya lagi untuk melihat Albert, tatapannya sudah mendarat di sosok tampannya yang telah menjauh.
Eh? Apa yang dia maksud? Kenapa dia memanggilnya bodoh? Bagaimana dia menyinggung perasaannya? Aneh sekali! Valerie melihat bagian belakang pria itu yang menjauh pergi.
Pintu kantor Ernest Galant terbuka dan Axelyn Callisto berjalan keluar dengan ekspresi muram.
Ekspresi Valerie Lucianne berubah saat dia berkata, "Direktur Axelyn."
Axelyn Callisto mengangkat kepalanya dan melihat senyum cerah di wajah Valerie, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Tapi itu selalu memberinya perasaan sinis.
“Apa-apaan, beraninya kau berkomplot melawan ku? Tunggu saja! Huh!" Ucap Axelyn Callisto menderu dengan dingin dan pergi dengan cepat bersama asistennya.
Ketika Valerie Lucianne kembali ke kantor, saat dia duduk, rekan-rekan di sekitarnya mengelilinginya. Mereka mengoceh bolak-balik sampai kepalanya berputar.
"Valerie, apakah kamu melihat Tuan Muda Kedua Beaufort?"
"Valerie, apakah Tuan Muda Kedua Beaufort mengatakan sesuatu?"
"Wah! Valerie, aku sangat iri pada mu. Kau sebenarnya berada di kantor yang sama dengan tuan muda kedua dari keluarga Beaufort, kau melihatnua sangat dekat.”
Mulut Valerie ternganga tak percaya, dan rekan-rekannya di sampingnya semua memiliki ekspresi kegilaan di wajah mereka.
Tampaknya Albert Beaufort benar-benar memiliki kasih sayang para wanita. Ini memang dunia yang memandang wajah. Selama seseorang memiliki wajah yang baik, tidak peduli apakah itu bajingan atau bandit, mereka akan tetap disukai.
"Aku hanya magang rendahan. Bagaimana aku bisa memiliki kualifikasi untuk berbicara dengannya?" Kata Valerie Lucianne.
"Itu benar. Lagipula, Direktur Axelyn ada di sana,."
"Jangan katakan itu, Direktur Axelyn kita luar biasa, cantik, dan memiliki sosok yang baik. Dia juga wanita dari keluarga terkenal, tapi aku tidak melihat tuan muda kedua keluarga Beaufort memperlakukannya secara berbeda."
"Kamu tidak bisa mengatakan itu. Direktur Axelyn menyukai tuan muda kedua keluarga Beaufort selama dua tahun. Jika dia memiliki ambisi, dia mungkin dapat bertahan selama tiga hingga lima tahun lagi. Tuan muda kedua keluarga Beaufort pasti akan luluh. "
Semua orang bergosip sebentar sebelum bubar.
Valerie Lucianne tiba-tiba tercerahkan. Tidak heran Direktur Axelyn muncul di kantor wakil CEO beberapa saat yang lalu. Jadi seperti ini. Ini sudah berakhir!
Jika dia membiarkannya tahu bahwa dia telah menikah dengan keluarga Beaufort, mungkin dia akan menemukan cara untuk membereskannya!
Sepertinya dia harus berhati-hati untuk menjaga rahasia ini. Dia jelas tahu tentang metode jahat Axelyn Callisto, dan dia mungkin saja akan di kacaukan olehnya.
Di bawah matahari yang terik, Axelyn Callisto melangkah ke crane. Seiring dengan suara mesin, mereka perlahan naik.
"Bos, apa yang dilakukan Direktur kita? Kenapa dia ingin terlibat dalam situasi berbahaya seperti itu?" Ucap seorang pegawai kebersihan.
“Entahlah. Jangan tanya lagi. Ayo kerja saja!” ucap bos kesal.
Pada saat Axelyn Callisto turun dari platform, sudah malam baginya untuk pulang kerja.
Dengan punggungnya sakit karena rasa sakit, dia dengan marah kembali ke kantornya, Dia sudah muak dengan ejekan hari ini!
Valerie, tunggu saja! Jangan berpikir bahwa dengan adanya Ernest Galant sebagai anak haram itu mendukung mu, aku tidak berani melawan mu?
Huh!! akan ada hari ketika kamu mati tanpa tanah penguburan!
Jangan Lupa yah teman-teman!!
Kalian harus klik Like, Vote, dan Komentar di sini yahh😊😊 Kasih TIP juga boleh xixi Author sangat mengharap kan dukungan kalian semua supaya author jadi lebih semangat nulis nya nih😁 Semoga kita semua selalu sehat yah! Ingat jaga kesehatan loh😊
See you in the next chapter ya readers🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments