Chapter 2. Penghianat

"Kau lihat siapa orang ini, dialah yang membocorkan rahasia tentang anakmu" berkata dengan menyeringai

"Hai patriak, atau 'saudara tiriku'..." sapanya

Xu Hongli mengepalkan tangannya geram menatap beringas saudaranya, ia masih tak percaya dengan pikiran saudaranya itu

"Mengapa, mengapa kau melakukan ini? apa kau tak pernah memikirkan nyawa orang orang yang melayang, semua karena kau, mengapa...?" tanya Xu Hongli geram, ia kembali menatap saudaranya itu dan berteriak "....Mengapa Xu Qing?"

"Kau masih bertanya? semua karena dirimu, kau merebut semuanya dariku, kasih sayang ayahku, ibuku, dan kau bahkan merebut posisiku sebagai patriak...." balas Xu Qing tak kalah sengit

"....Jika aku tidak mendapatkannya! maka kau juga tak boleh mendapatkannya, bajingan" memukul keras wajah Xu Hongli

"Semua itu kerena kau, kau adalah aib bagi keluarga Xu, kau adalah sampah" teriak Xu Hongli

"Hahaha....hahaha....lalu kau apa? kau juga sampah, kau telah melahirkan anak terkutuk yang memiliki elemen gelap!"

"Diam!" teriak Xu Hongli

Melihat pertengkaran kedua saudara itu, Kaisar Qin angkat bicara "Kalian berdua hentikan dan beri tahu aku dimana anak terkutuk itu berada"

Kali ini Xu Qin menyeringai lebar "Hahaha! tentu saja Yang Mulia Kaisar, tetapi kau tidak lupa perjanjian kita kan?"

Xu Hongli yang mendengar itu berteriak geram "Bajingan kau Xu Qing, aku akan membunuhmu!"

"Kau diam saja, sebentar lagi kau akan mati, tapi tenanglah kau tidak akan sendirian, aku akan membuat anak dan istrimu menemanimu di neraka" ucap kaisar Qin seraya tersenyum lebar

Lalu Kaisar Qin menatap Xu Qing dan berkata "Baiklah, Kau akan menjadi Gubernur di kota Feng, apa kah itu cukup?"

"Itu sangat cukup yang mulia!" balas Xu Qing sambil membungkukkan badannya

"Sekarang beri tahu aku dimana mereka bersembunyi" Ujar Kaisar Qin

Melihat semua itu Xu Hongli terus berontak dan berteriak marah, "Sialan kau, aku akan membunuhmu pecundang"

***

Xu Chen tengah duduk memandangi bulan yang bersinar terang dimalam yang suram, ia kembali mengingat ayahnya sebelum pengungsian

"Ayah! apakah kita diserang?" tanya Xu Chen

"Tidak nak semua baik baik saja, Chener ikutlah ibu dulu nanti ayah akan menyusul..." balas Xu Hongli

"Tidak, ayah! aku tau ini karena elemen gelap yang aku miliki. Aku akan bertarung bersama ayah dan yang lainnya, aku tidak akan lari!" protes Xu Chen

"Tidak nak! ini semua bukan karenamu, Chen'er tidak boleh ikut bertarung! Chener harus menjaga ibu....!" Berkata mantap memegang bahu anaknya

"Tapi, ayah..." Xu Chen kembali ingin protes, tapi kerena paksaan ayahnya, ia akhirnya mau untuk pergi menjaga ibunya

***

Saat Xu Chen masih tenggelam dalam pikirannya tiba tiba anak panah yang entah dari mana menghujani tempat mereka mengungsi

"Ini pasukan kekaisaran?" Xu Chen mengerutkan keningnya

Tiba tiba ia teringat "Ibu, dimana ibu? aku harus melindungi ibu"

Segara Xu Chen berdiri dari duduknya berlari mencari ibunya

"Ibu" teriak Xu Chen ditengah hujan anak panah, "Ibu" Xu Chen lebih mengeraskan suaranya "Ibuuu...", Xu Chen terus berlari dengan tenaga yang ia miliki

Perlahan orang orang mulai berjatuhan, tua, muda, anak anak, rata rata semua dengan anak panah menancap ditubuh mereka.

Sementara itu, Xu Chen masih berlari tak kenal lelah mencari ibunya

Xu Chen kini bisa melihat sesosok ibunya dari kejauhan, ia berlari dengan sekuat tenaga menghampiri ibunya

"Ibu" panggil Xu Chen lirih, keduanya berpelukan erat seolah tak ada yang akan memisahkan mereka

"Chener! dengar ibu! Kita harus...." belum usai Hua Yin ibu Xu Chen berbicara, tiba tiba sebuah panah menancap di punggungnya menembus jantungnya

"Ibu! ibu! ibu!" lirih Xu Chen

Hua Yin berbaring dipangkuan anaknya, kini mata indahnya mengeluarkan air mata pipih mulusnya dibasahi air mata

"Chener dengar ibu..., Larilah...! larilah...! kau harus tetap hidup demi ibu..." berkata dengan terbata bata menahan rasa sakit yang amat sangat

"Tidak Bu! aku tidak akan kemana mana! aku akan bersama ibu...!" Balas Xu Chen

"Tidak nak! kau harus hidup! ibu sangat menyayangimu..." Setelah mengucapkan itu Hua Yin menghembuskan nafas terakhirnya

"Ibu! tidak ibu! Huhuhu, ibu tidak akan meninggalkan Chener kan! bangun Bu..." Xu Chen terus memeluk ibunya, tubuhnya gemetaran, pandangannya kabur, nafasnya memburu, satu anak panah ikut menancap di dadanya "Akh" ringkih Xu Chen

"Aku harus membalas dendam...." Xu Chen masih tetap memangku ibunya memandangi langit, ia bergumam "Cuacanya berubah begitu cepat, sepertinya alam mengerti perasaanku saat ini, ibu tunggu aku....!"

"Jika surga masih memberiku kesempatan aku Xu Chen berjanji akan membalas ini ribuan kali lipat" teriak Xu Chen kearah langit

***

Sementara itu didataran lain jauh dari tanah kultivator

Terlihat pasukan yang ribuan jumlahnya,

sedang mengepung sebuah bangunan nan Megah dari empat arah mata angin

"Guru Gawat, kita telah di kepung oleh pasukan yang sangat besar dari berbagai arah" berkata dengan cemas

Suara dingin sang guru terdengar "Biarkanlah, mereka semua telah datang, Huh, jarang sekali ada yang bertamu ke Istana Kegelapanku ini, sepertinya aku harus menjamu mereka dengan baik. Kau sapalah mereka, aku akan bersip dulu" diakhiri dengan senyum liciknya

"Baiklah guru, aku akan menyambut mereka dengan baik" segera berjalan keluar

(Sementara itu diluar)

Para pasukan sedang berbincang bincang "Huh, mengapa mereka tidak keluar, apa mereka sudah lari ketakutan? hahaha" ujar salah satu prajurit

Mendengar hal itu prajurit lainnya menambahkan, "Hahaha, sepertinya mereka ketakutan dengan banyaknya pasukan kita"

"Hei, kalian diamlah lihatlah ada seseorang yang keluar, dia sepertinya murid dari kaisar kegelapan yang dirumorkan" bentak seorang prajurit

Salah satu pemimpin terbang menghampiri si Murid "Hei Nak, dimana si Kaisar Kegelapan itu, beritahu dia untuk keluar dan hadapi kami" kata salah satu pemimpin

Sang murid membalas, "Huh, tidak perlu guruku untuk menghadapi kalian semua, aku saja sudah cukup"

"Kau begitu sombong nak, mari kita lihat apakah kau bisa bertahan dari pukulanku ini" ujar pemimpi itu geram

Seketika suara dingin terdengar "Aku kira siapa yang bertamu kekastilku ini. Dan teryata orang orang dari istana alam suci, suatu kehormatan bagiku bisa menyambut orang orang suci seperti kalian" ujar Kaisar Kegelapan memuji namun dengan nada mengejek

Suara berat dan berwibawa terdengar dari belakang "Kaisar kegelapan, kau begitu sombong dan congkak ingatlah diatas langit masih ada langit" ujarnya

Kaisar kegelapan membalas "Ah, teryata Yang Mulia Kaisar Suci, maaf istana yang hina ini agak berantakan, dan apa yang bisa dibantu oleh yang hina ini" masih dengan nada mengejek

Masih dengan wibawanya sang kaisar berkata "Kau tidak usah banyak bicara kaisar kegelapan, sebaiknya kau serahkan kitab Tujuh Racun dan Kitab Kegelapan Abadi, mungkin aku masih dapat bermurah hati dan membunuhmu dengan cepat"

Sambil menggelengkan kepalanya kaisar kegelapan berkata "Huh, mengapa kaisar suci ini begitu terburu buru, biarkan aku kaisar kegelapan melayani kalian diistanaku ini"

Setelah berkata seperti itu sang kaisar kegelapan segara mengucapkan mantra dan melakukan segel tangan "Pasukan neraka bangkitlah" seketika pasukan monster sangat besar jumlahnya, muncul dari dalam tanah bersiap untuk bertempur, pasukan tersebut mengeluarkan aura gelap dari tubuh mereka

Melihat hal tersebut pasukan dari istana suci terkejut, ribuan monster mengelilingi mereka seperti siap untuk ******* habis apapun yang didepan mereka,

"Tenanglah meskipun jumlah mereka sangat banyak, tapi mereka hanya ada di ranah Practitioner. Bersiaplah untuk bertempur" ujar sang Kaisar Suci

Kaisar kegelapan, "Memang pemimpi yang hebat selalu dapat menenangkan pasukannya, kita liat apakah pasukanmu itu dapat bertahan" berkata dengan nada mengejek

Kaisar suci kembali berkata "Kau sudah memilih jalan yang salah kaisar kegelapan"

"Benarkah" balas kaisar kegelapan

Kaisar suci mengeluarkan senjatanya dari cincin penyimpanan yaitu dua buah gada berukir kepala naga kontras dengan penampilan sang kaisar, "apa kau menghinaku, keluarkan senjatamu bertarunglah denganku"

"Aku tidak membutuhkan senjata untuk melawanmu" kata sang kaisar kegelapan

"Kau memang sombong, baiklah hari ini aku akan mengajarimu menghormati orang lain" setelah berkata seperti itu kaisar suci langsung maju menerjang sang kaisar kegelapan, diikuti itu kedua pasukan maju menerjang ingin menghabisi lawan masing masing dengan cepat

Kaisar suci mulai mengeluarkan jurus jurus andalannya, meskipun gada sang kaisar kelihatan berat dan besar, namun gerakannya tetap lincah dan cepat

Tetapi nahas, semua serangan Kaisar Suci hanya memukul udara kosong tidak mengenai targetnya

"Kau jangan hanya mengelak seperti pengecut, hadapi diriku" seraya maju dan berteriak lantang mengeluarkan jurus terkuatnya

"Kemarahan Surga" melihat kaisar kegelapan tidak bergerak dari tempatnya, ia begitu senang akan membunuh Kaisar Kegelapan dengan mudah

Saat gada menghantam badan Kaisar Kegelapan tercipta gemuruh yang luar biasa, seketika pasukan yang berperang menghentikan pertempuran melihat apa yang terjadi di udara, namun yang terlihat hanya gumpalan asap tebal menutupi sang Kaisar Kegelapan

Dengan wajah sumringah kaisar suci berkata, "itulah akibat melawan istana alam suciku"

Namun, saat gumpalan asap menipis Kaisar Suci dan pasukan Istana Alam Suci menjatuhkan rahangnya. Bagaimana tidak, di dalam asap, terlihat sosok gagah mengenakan zirah berwarna hitam pekat, mengeluarkan aura mengerikan, dengan mata merah menyala

Sosok itu berkata, "Haih, sangat mengecewakan, ternyata kekuatan dari Kaisar Suci yang diagung agungkan hanya seperti ini" seraya menepuk nepukan tangannya seperti menepuk debu

*****

Jangan Lupa berikan Like, Komen dan Votenya Ya Guys. See You

Terpopuler

Comments

hasbullah 123

hasbullah 123

Sekedar masukan ..sy berharap semua yg berbahasa ASING tolong segera di ganti dengan bahasa Indonesia biar pembaca mudah mengerti dan paham..

2024-10-13

0

ihram

ihram

lanjutttt

2021-12-17

1

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

keren

2021-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Lautan Api Dikeluarga Xu
2 Chapter 2. Penghianat
3 Chapter 3. Akhir Sang Kaisar Kegelapan
4 Chapter 4. Sosok Misterius
5 Chapter 5. Mulai Berlatih
6 Chapter 6. Zirah Tempur Dan Tehnik Pedang
7 Chapter 7. Duel Guru Dan Murid
8 Chapter 8. Kembali
9 Chapter 9. Duka Yang Memilukan
10 Chapter 10. Kisah Dimulai
11 Chapter 11. Mencari informasi
12 Chapter 12. Rumah Makan
13 Chapter 13. Wanita Penguntit
14 Chapter 14. Lembah Siluman
15 Chapter 15. Mencari Tanaman Herbal
16 Chapter 16. Tamu Tak Diundang
17 Chapter 17. Pertempuran Sengit
18 Chapter 18. Akhir Pertempuran
19 Chapter 19. Psikopat Gila
20 Chapter 20. Tak Seperti Yang Lain
21 Chapter 21. Keluar Dari Lembah Siluman
22 Chapter 22. Desa Dalam Kabut
23 Chapter 23. Kisah Yang Panjang
24 Chapter 24. Sebuah Janji
25 Chapter 25. Ratu
26 Chapter 26. Rintangan
27 Chapter 27. Penyihir Tua
28 Chapter 28. Dalam Bahaya
29 Chapter 29. Kemarahan Yan Yu
30 Chapter 30. Pertempuran Berlanjut
31 Chapter 31. Terdesak
32 Chapter 32. Dihajar Habis-habisan
33 Chapter 33. Wujud Sesungguhnya
34 Chapter 34. Bertarung Lagi
35 Chapter 35. Kita Sama!
36 Chapter 36. Alasan Sesungguhnya
37 Chapter 37. Kehangatan
38 Chapter 38. Malam Yang Indah
39 Chapter 39. Menghancurkan Kutukan
40 Chapter 40. Pahlawan
41 Chapter 41. Latih Tanding
42 Chapter 42. Latih Tanding II
43 Chapter 43. Pasangan Ayah Dan Ibu
44 Chapter 44. Tujuan Xu Chen
45 Chapter 45. Tes Mental
46 Chapter 46. Elemen
47 Chapter 47. Huang Po Sin
48 Chapter 48. Menjadi Alkemis
49 Chapter 49. Satu Bulan
50 Chapter 50. Senyuman
51 Chapter 51. Perpisahan
52 Chapter 52. Ibukota Kekaisaran
53 Chapter 53. Akibat Meremehkan Xu Chen
54 Chapter 54. Pelelangan Sinar Jingga
55 Chapter 55. Kartu Emas
56 Chapter 56. Aura Kematian
57 Chapter 57. Tiket VIP
58 Chapter 58. Kejahilan Xu Chen
59 Chapter 59. Menjadi Kaya
60 Chapter 60. Menjadi Kaya II
61 Chapter 61. Menjadi Kaya III
62 Chapter 62. Pedang Berkarat
63 Chapter 63. Sedikit Gertakan
64 Chapter 64. Qin Meng-Yu
65 Chapter 65. Pedang Malam Abadi
66 Chapter 66. Hui Yin Vs Xu Chen
67 Chapter 67. Bakat Lain Xu Chen
68 Chapter 68. Pria Bandit
69 Chapter 69. Anggota Naga Biru
70 Chapter 70. Rencana Xu Chen
71 Chapter 71. Istana Kekaisaran Qin
72 Chapter 72. Emas
73 Chapter 73. Laporan
74 Chapter 74. Tehnik Terlarang
75 Chapter 75. Tubuh Iblis
76 Chapter 76. Asosiasi Matahari Keemasan
77 Chapter 77. Yin Zhi-Ruo
78 Chapter 78. Pembentukan Tubuh Iblis
79 Chapter 79. Laporan Terbaru
80 Chapter 80. Efek Aura
81 Chapter 81. Pertarungan Aura
82 Chapter 82. Penduduk Kekaisaran Meng
83 Chapter 83. Saudara Yang Asing
84 Chapter 84. Orang Yang Harus Dihormati
85 Chapter 85. Li Yue
86 Chapter 86. Perdagangan Budak
87 Chapter 87. Insiden Restoran
88 Chapter 88. Utusan Kaisar Qin
89 Chapter 89. Utusan Kaisar Qin II
90 Chapter 90. Interogasi
91 Chapter 91. Penyelinap Kediaman Walikota
92 Chapter 92. Penyelinap Kediaman Walikota II
93 Chapter 93. Ponakan Vs Paman
94 Chapter 94. Ponakan Vs Paman II
95 Chapter 95. Ingatan Masa Lalu
96 Chapter 96. Konspirasi Takdir
97 Chapter 97. Gejolak Sinjin
98 Chapter 98. Situasi Lima Keluarga Bangsawan
99 Wajip Baca
100 Pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1. Lautan Api Dikeluarga Xu
2
Chapter 2. Penghianat
3
Chapter 3. Akhir Sang Kaisar Kegelapan
4
Chapter 4. Sosok Misterius
5
Chapter 5. Mulai Berlatih
6
Chapter 6. Zirah Tempur Dan Tehnik Pedang
7
Chapter 7. Duel Guru Dan Murid
8
Chapter 8. Kembali
9
Chapter 9. Duka Yang Memilukan
10
Chapter 10. Kisah Dimulai
11
Chapter 11. Mencari informasi
12
Chapter 12. Rumah Makan
13
Chapter 13. Wanita Penguntit
14
Chapter 14. Lembah Siluman
15
Chapter 15. Mencari Tanaman Herbal
16
Chapter 16. Tamu Tak Diundang
17
Chapter 17. Pertempuran Sengit
18
Chapter 18. Akhir Pertempuran
19
Chapter 19. Psikopat Gila
20
Chapter 20. Tak Seperti Yang Lain
21
Chapter 21. Keluar Dari Lembah Siluman
22
Chapter 22. Desa Dalam Kabut
23
Chapter 23. Kisah Yang Panjang
24
Chapter 24. Sebuah Janji
25
Chapter 25. Ratu
26
Chapter 26. Rintangan
27
Chapter 27. Penyihir Tua
28
Chapter 28. Dalam Bahaya
29
Chapter 29. Kemarahan Yan Yu
30
Chapter 30. Pertempuran Berlanjut
31
Chapter 31. Terdesak
32
Chapter 32. Dihajar Habis-habisan
33
Chapter 33. Wujud Sesungguhnya
34
Chapter 34. Bertarung Lagi
35
Chapter 35. Kita Sama!
36
Chapter 36. Alasan Sesungguhnya
37
Chapter 37. Kehangatan
38
Chapter 38. Malam Yang Indah
39
Chapter 39. Menghancurkan Kutukan
40
Chapter 40. Pahlawan
41
Chapter 41. Latih Tanding
42
Chapter 42. Latih Tanding II
43
Chapter 43. Pasangan Ayah Dan Ibu
44
Chapter 44. Tujuan Xu Chen
45
Chapter 45. Tes Mental
46
Chapter 46. Elemen
47
Chapter 47. Huang Po Sin
48
Chapter 48. Menjadi Alkemis
49
Chapter 49. Satu Bulan
50
Chapter 50. Senyuman
51
Chapter 51. Perpisahan
52
Chapter 52. Ibukota Kekaisaran
53
Chapter 53. Akibat Meremehkan Xu Chen
54
Chapter 54. Pelelangan Sinar Jingga
55
Chapter 55. Kartu Emas
56
Chapter 56. Aura Kematian
57
Chapter 57. Tiket VIP
58
Chapter 58. Kejahilan Xu Chen
59
Chapter 59. Menjadi Kaya
60
Chapter 60. Menjadi Kaya II
61
Chapter 61. Menjadi Kaya III
62
Chapter 62. Pedang Berkarat
63
Chapter 63. Sedikit Gertakan
64
Chapter 64. Qin Meng-Yu
65
Chapter 65. Pedang Malam Abadi
66
Chapter 66. Hui Yin Vs Xu Chen
67
Chapter 67. Bakat Lain Xu Chen
68
Chapter 68. Pria Bandit
69
Chapter 69. Anggota Naga Biru
70
Chapter 70. Rencana Xu Chen
71
Chapter 71. Istana Kekaisaran Qin
72
Chapter 72. Emas
73
Chapter 73. Laporan
74
Chapter 74. Tehnik Terlarang
75
Chapter 75. Tubuh Iblis
76
Chapter 76. Asosiasi Matahari Keemasan
77
Chapter 77. Yin Zhi-Ruo
78
Chapter 78. Pembentukan Tubuh Iblis
79
Chapter 79. Laporan Terbaru
80
Chapter 80. Efek Aura
81
Chapter 81. Pertarungan Aura
82
Chapter 82. Penduduk Kekaisaran Meng
83
Chapter 83. Saudara Yang Asing
84
Chapter 84. Orang Yang Harus Dihormati
85
Chapter 85. Li Yue
86
Chapter 86. Perdagangan Budak
87
Chapter 87. Insiden Restoran
88
Chapter 88. Utusan Kaisar Qin
89
Chapter 89. Utusan Kaisar Qin II
90
Chapter 90. Interogasi
91
Chapter 91. Penyelinap Kediaman Walikota
92
Chapter 92. Penyelinap Kediaman Walikota II
93
Chapter 93. Ponakan Vs Paman
94
Chapter 94. Ponakan Vs Paman II
95
Chapter 95. Ingatan Masa Lalu
96
Chapter 96. Konspirasi Takdir
97
Chapter 97. Gejolak Sinjin
98
Chapter 98. Situasi Lima Keluarga Bangsawan
99
Wajip Baca
100
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!