"Kau lihat siapa orang ini, dialah yang membocorkan rahasia tentang anakmu" berkata dengan menyeringai
"Hai patriak, atau 'saudara tiriku'..." sapanya
Xu Hongli mengepalkan tangannya geram menatap beringas saudaranya, ia masih tak percaya dengan pikiran saudaranya itu
"Mengapa, mengapa kau melakukan ini? apa kau tak pernah memikirkan nyawa orang orang yang melayang, semua karena kau, mengapa...?" tanya Xu Hongli geram, ia kembali menatap saudaranya itu dan berteriak "....Mengapa Xu Qing?"
"Kau masih bertanya? semua karena dirimu, kau merebut semuanya dariku, kasih sayang ayahku, ibuku, dan kau bahkan merebut posisiku sebagai patriak...." balas Xu Qing tak kalah sengit
"....Jika aku tidak mendapatkannya! maka kau juga tak boleh mendapatkannya, bajingan" memukul keras wajah Xu Hongli
"Semua itu kerena kau, kau adalah aib bagi keluarga Xu, kau adalah sampah" teriak Xu Hongli
"Hahaha....hahaha....lalu kau apa? kau juga sampah, kau telah melahirkan anak terkutuk yang memiliki elemen gelap!"
"Diam!" teriak Xu Hongli
Melihat pertengkaran kedua saudara itu, Kaisar Qin angkat bicara "Kalian berdua hentikan dan beri tahu aku dimana anak terkutuk itu berada"
Kali ini Xu Qin menyeringai lebar "Hahaha! tentu saja Yang Mulia Kaisar, tetapi kau tidak lupa perjanjian kita kan?"
Xu Hongli yang mendengar itu berteriak geram "Bajingan kau Xu Qing, aku akan membunuhmu!"
"Kau diam saja, sebentar lagi kau akan mati, tapi tenanglah kau tidak akan sendirian, aku akan membuat anak dan istrimu menemanimu di neraka" ucap kaisar Qin seraya tersenyum lebar
Lalu Kaisar Qin menatap Xu Qing dan berkata "Baiklah, Kau akan menjadi Gubernur di kota Feng, apa kah itu cukup?"
"Itu sangat cukup yang mulia!" balas Xu Qing sambil membungkukkan badannya
"Sekarang beri tahu aku dimana mereka bersembunyi" Ujar Kaisar Qin
Melihat semua itu Xu Hongli terus berontak dan berteriak marah, "Sialan kau, aku akan membunuhmu pecundang"
***
Xu Chen tengah duduk memandangi bulan yang bersinar terang dimalam yang suram, ia kembali mengingat ayahnya sebelum pengungsian
"Ayah! apakah kita diserang?" tanya Xu Chen
"Tidak nak semua baik baik saja, Chener ikutlah ibu dulu nanti ayah akan menyusul..." balas Xu Hongli
"Tidak, ayah! aku tau ini karena elemen gelap yang aku miliki. Aku akan bertarung bersama ayah dan yang lainnya, aku tidak akan lari!" protes Xu Chen
"Tidak nak! ini semua bukan karenamu, Chen'er tidak boleh ikut bertarung! Chener harus menjaga ibu....!" Berkata mantap memegang bahu anaknya
"Tapi, ayah..." Xu Chen kembali ingin protes, tapi kerena paksaan ayahnya, ia akhirnya mau untuk pergi menjaga ibunya
***
Saat Xu Chen masih tenggelam dalam pikirannya tiba tiba anak panah yang entah dari mana menghujani tempat mereka mengungsi
"Ini pasukan kekaisaran?" Xu Chen mengerutkan keningnya
Tiba tiba ia teringat "Ibu, dimana ibu? aku harus melindungi ibu"
Segara Xu Chen berdiri dari duduknya berlari mencari ibunya
"Ibu" teriak Xu Chen ditengah hujan anak panah, "Ibu" Xu Chen lebih mengeraskan suaranya "Ibuuu...", Xu Chen terus berlari dengan tenaga yang ia miliki
Perlahan orang orang mulai berjatuhan, tua, muda, anak anak, rata rata semua dengan anak panah menancap ditubuh mereka.
Sementara itu, Xu Chen masih berlari tak kenal lelah mencari ibunya
Xu Chen kini bisa melihat sesosok ibunya dari kejauhan, ia berlari dengan sekuat tenaga menghampiri ibunya
"Ibu" panggil Xu Chen lirih, keduanya berpelukan erat seolah tak ada yang akan memisahkan mereka
"Chener! dengar ibu! Kita harus...." belum usai Hua Yin ibu Xu Chen berbicara, tiba tiba sebuah panah menancap di punggungnya menembus jantungnya
"Ibu! ibu! ibu!" lirih Xu Chen
Hua Yin berbaring dipangkuan anaknya, kini mata indahnya mengeluarkan air mata pipih mulusnya dibasahi air mata
"Chener dengar ibu..., Larilah...! larilah...! kau harus tetap hidup demi ibu..." berkata dengan terbata bata menahan rasa sakit yang amat sangat
"Tidak Bu! aku tidak akan kemana mana! aku akan bersama ibu...!" Balas Xu Chen
"Tidak nak! kau harus hidup! ibu sangat menyayangimu..." Setelah mengucapkan itu Hua Yin menghembuskan nafas terakhirnya
"Ibu! tidak ibu! Huhuhu, ibu tidak akan meninggalkan Chener kan! bangun Bu..." Xu Chen terus memeluk ibunya, tubuhnya gemetaran, pandangannya kabur, nafasnya memburu, satu anak panah ikut menancap di dadanya "Akh" ringkih Xu Chen
"Aku harus membalas dendam...." Xu Chen masih tetap memangku ibunya memandangi langit, ia bergumam "Cuacanya berubah begitu cepat, sepertinya alam mengerti perasaanku saat ini, ibu tunggu aku....!"
"Jika surga masih memberiku kesempatan aku Xu Chen berjanji akan membalas ini ribuan kali lipat" teriak Xu Chen kearah langit
***
Sementara itu didataran lain jauh dari tanah kultivator
Terlihat pasukan yang ribuan jumlahnya,
sedang mengepung sebuah bangunan nan Megah dari empat arah mata angin
"Guru Gawat, kita telah di kepung oleh pasukan yang sangat besar dari berbagai arah" berkata dengan cemas
Suara dingin sang guru terdengar "Biarkanlah, mereka semua telah datang, Huh, jarang sekali ada yang bertamu ke Istana Kegelapanku ini, sepertinya aku harus menjamu mereka dengan baik. Kau sapalah mereka, aku akan bersip dulu" diakhiri dengan senyum liciknya
"Baiklah guru, aku akan menyambut mereka dengan baik" segera berjalan keluar
(Sementara itu diluar)
Para pasukan sedang berbincang bincang "Huh, mengapa mereka tidak keluar, apa mereka sudah lari ketakutan? hahaha" ujar salah satu prajurit
Mendengar hal itu prajurit lainnya menambahkan, "Hahaha, sepertinya mereka ketakutan dengan banyaknya pasukan kita"
"Hei, kalian diamlah lihatlah ada seseorang yang keluar, dia sepertinya murid dari kaisar kegelapan yang dirumorkan" bentak seorang prajurit
Salah satu pemimpin terbang menghampiri si Murid "Hei Nak, dimana si Kaisar Kegelapan itu, beritahu dia untuk keluar dan hadapi kami" kata salah satu pemimpin
Sang murid membalas, "Huh, tidak perlu guruku untuk menghadapi kalian semua, aku saja sudah cukup"
"Kau begitu sombong nak, mari kita lihat apakah kau bisa bertahan dari pukulanku ini" ujar pemimpi itu geram
Seketika suara dingin terdengar "Aku kira siapa yang bertamu kekastilku ini. Dan teryata orang orang dari istana alam suci, suatu kehormatan bagiku bisa menyambut orang orang suci seperti kalian" ujar Kaisar Kegelapan memuji namun dengan nada mengejek
Suara berat dan berwibawa terdengar dari belakang "Kaisar kegelapan, kau begitu sombong dan congkak ingatlah diatas langit masih ada langit" ujarnya
Kaisar kegelapan membalas "Ah, teryata Yang Mulia Kaisar Suci, maaf istana yang hina ini agak berantakan, dan apa yang bisa dibantu oleh yang hina ini" masih dengan nada mengejek
Masih dengan wibawanya sang kaisar berkata "Kau tidak usah banyak bicara kaisar kegelapan, sebaiknya kau serahkan kitab Tujuh Racun dan Kitab Kegelapan Abadi, mungkin aku masih dapat bermurah hati dan membunuhmu dengan cepat"
Sambil menggelengkan kepalanya kaisar kegelapan berkata "Huh, mengapa kaisar suci ini begitu terburu buru, biarkan aku kaisar kegelapan melayani kalian diistanaku ini"
Setelah berkata seperti itu sang kaisar kegelapan segara mengucapkan mantra dan melakukan segel tangan "Pasukan neraka bangkitlah" seketika pasukan monster sangat besar jumlahnya, muncul dari dalam tanah bersiap untuk bertempur, pasukan tersebut mengeluarkan aura gelap dari tubuh mereka
Melihat hal tersebut pasukan dari istana suci terkejut, ribuan monster mengelilingi mereka seperti siap untuk ******* habis apapun yang didepan mereka,
"Tenanglah meskipun jumlah mereka sangat banyak, tapi mereka hanya ada di ranah Practitioner. Bersiaplah untuk bertempur" ujar sang Kaisar Suci
Kaisar kegelapan, "Memang pemimpi yang hebat selalu dapat menenangkan pasukannya, kita liat apakah pasukanmu itu dapat bertahan" berkata dengan nada mengejek
Kaisar suci kembali berkata "Kau sudah memilih jalan yang salah kaisar kegelapan"
"Benarkah" balas kaisar kegelapan
Kaisar suci mengeluarkan senjatanya dari cincin penyimpanan yaitu dua buah gada berukir kepala naga kontras dengan penampilan sang kaisar, "apa kau menghinaku, keluarkan senjatamu bertarunglah denganku"
"Aku tidak membutuhkan senjata untuk melawanmu" kata sang kaisar kegelapan
"Kau memang sombong, baiklah hari ini aku akan mengajarimu menghormati orang lain" setelah berkata seperti itu kaisar suci langsung maju menerjang sang kaisar kegelapan, diikuti itu kedua pasukan maju menerjang ingin menghabisi lawan masing masing dengan cepat
Kaisar suci mulai mengeluarkan jurus jurus andalannya, meskipun gada sang kaisar kelihatan berat dan besar, namun gerakannya tetap lincah dan cepat
Tetapi nahas, semua serangan Kaisar Suci hanya memukul udara kosong tidak mengenai targetnya
"Kau jangan hanya mengelak seperti pengecut, hadapi diriku" seraya maju dan berteriak lantang mengeluarkan jurus terkuatnya
"Kemarahan Surga" melihat kaisar kegelapan tidak bergerak dari tempatnya, ia begitu senang akan membunuh Kaisar Kegelapan dengan mudah
Saat gada menghantam badan Kaisar Kegelapan tercipta gemuruh yang luar biasa, seketika pasukan yang berperang menghentikan pertempuran melihat apa yang terjadi di udara, namun yang terlihat hanya gumpalan asap tebal menutupi sang Kaisar Kegelapan
Dengan wajah sumringah kaisar suci berkata, "itulah akibat melawan istana alam suciku"
Namun, saat gumpalan asap menipis Kaisar Suci dan pasukan Istana Alam Suci menjatuhkan rahangnya. Bagaimana tidak, di dalam asap, terlihat sosok gagah mengenakan zirah berwarna hitam pekat, mengeluarkan aura mengerikan, dengan mata merah menyala
Sosok itu berkata, "Haih, sangat mengecewakan, ternyata kekuatan dari Kaisar Suci yang diagung agungkan hanya seperti ini" seraya menepuk nepukan tangannya seperti menepuk debu
*****
Jangan Lupa berikan Like, Komen dan Votenya Ya Guys. See You
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
hasbullah 123
Sekedar masukan ..sy berharap semua yg berbahasa ASING tolong segera di ganti dengan bahasa Indonesia biar pembaca mudah mengerti dan paham..
2024-10-13
0
ihram
lanjutttt
2021-12-17
1
🎯Pak Guru📝📶
keren
2021-05-07
0