Setelah seharian bergumul dengan pekerjaan akhirnya sore pun tiba
"Kriing kriing"
"hello, kenapa Rin" aku sedang merapikan pakaian ku di toilet untuk segera pulang, tapi Arin sudah menelpon
"hello Ran, lu dimana"
"Gue masih di kantor, kenapa"
"Katanya mau ke rumah sakit jenguk Eka" Arin mengingatkan ku, hampir saja aku lupa bahwa aku ada janji dengan Sonia dan Nur
"Oh iya, lupa gue.. lu lagi dimana Rin" aku langsung buru buru keluar dari toilet
"Gue lagi di jalan mau ke rumah sakit, Sonia sama Nur udah di sana" suara Arin memang sangat berisik, pasti dia lagi di angkot
"Ya sudah duluan aja, gue langsung otw" ku matikan telp nya dan memesan ojek online, mudah mudahan lebih cepat naik ojek online
***
Tiba di rumah sakit aku langsung menuju ke kamar eka, untung tadi sonia sudah memberitahu ku kamarnya dimana
"Tok tok"
Membuka pintu dan aku berjalan menuju mereka yang sedang berdiri di samping ranjang rumah sakit
"Ka sorry ga bawa apa apa, gue buru buru tadi hehe" kataku sambil senyum kuda
"Ah ga apa apa kok, lu udah dateng aja gue seneng" Eka tampak senyum
Wajahnya sudah tidak pucat lagi, tapi masih keliatan lemas
"Lu sakit apa Ka, kalo kemaren lu ngerasa ga enak, harusnya lu balik aja duluan atau minta antar sama Isna, gak usah dipaksa kan jadinya gini, malah masuk rumah sakit, gue nya juga yang gak enak kan" aku merasa tidak enak, karena aku yang ngajak untuk reuni..
" Napas Ran ngomongnya" Arin malah bercanda sambil senyum senyum kuda
" Tau lu baru juga sampai " Nur malah membela Arin
"Gak apa apa kok, gue cuma butuh istirahat sedikit" Eka mencoba merebahkan badannya karena dari tadi dia duduk
" Gue mau ngomong sama kalian, kita ke kantin aja yuk, lagian Eka mau istirahat" Isna langsung jalan keluar ruangan
"Hem ya sudah Ka, istirahat dulu kita tinggal gak apa apa ya" kata Sonia sambil memegang tangan Eka
"Hehe gak apa apa kok, bentar lagi juga nyokap gue dateng" kata Eka sambil senyum
***
Di kantin kami memesan makanan terlebih dahulu, perut ku memang sangat lapar
"Mau ngomong apaan sih Is" kata Arin sambil menarik kursi
"Udah duduk dulu, terus makan dulu" dengan muka yang serius
" Yaudah yuk makan dulu biar ceper clear" Nur langsung makan
" Emang Eka sakit apa sih Is?" kataku sambil mengunyah makanan
" Eka hamil" jawab Isna tegas
kami pun tersedak berjamaah ..
"Kan gue bilang juga apa, makan dulu baru kita obrolin" muka Isna terlihat kesal melihat kami yang sedang makan langsung tersedak berjamaah
"Hamil sama siapa?" Sonia sangat kaget, karena Sonia tau pacar Eka banyak
" Itu dia masalahnya, Eka gak tau hamil sama siapa, dia bingung kalo nyokap nya nanya"
Isna mengusap usap mukanya secara kasar, dia kesal sekali dengan Eka yang berganti ganti pacar dan berhubungan dengan mereka..
Kami sering memperingatkan Eka, tapi omongan kami seperti angin lalu buat Eka, sebelumnya Eka memang pernah hamil dan menggugurkan kandungannya, karena waktu itu kami masih sekolah
lelaki yang menghamili Eka pun pergi entah kemana
Seperti tidak pernah berkaca dari kesalahannya dan sekarang dia mengulanginya lagi
"Gue bingung, kalo nanti nyokap nya nanya sama gue, karena Eka selalu sama gue kemana pun" Isna terlihat sangat stress
"Meskipun gue sama Eka selalu bersama, tapi bukan berarti saat Eka pacaran gue juga ikut kan, nyokap nya tuh nitipin Eka sama gue selama ortu nya kerja di luar kota, kalo udah begini gue harus gimana, gue harus ngomong apa sama nyokap nya" tak terasa air mata Isna menetes di pipinya, terlihat Isna sangat stres dan kesal dengan Eka
" Ya sudah biarin aja dia selesain masalahnya sendiri, toh ini bukan salah lu sepenuhnya kok, dia yang ngelakuin, dia yang enak, kenapa jadi lu yang stres" Nur dengan kata kata mutiara nya dan sepertinya dia sudah mulai kesal dengan sikap Eka
"Eka selalu berlindung sama lu, apa apa lu yang jadi kena sasaran dia, seolah olah dia tuh adik lu, tapi dia sendiri gak mau mendengarkan kita sebagai sahabatnya, dia tuh egois selalu terlihat lemah dan terlihat seperti korban, lalu siapa yang disalahkan, kita juga kan?? toh dulu pas dia hamil waktu SMA kita yang disalahkan sama ortunya, katanya gara gara main sama kita dia jadi nakal, padahal kita bawa dia biar tobat, biar ga berhubungan sama cowok berlebihan, tapi dia malah playing victim seolah olah karena kita dia jadi bandel, bener bener emosi gue kalo udah ingat kejadian itu, terlalu pengecut buat ngomong yang sesungguhnya" Nur mulai kesal dan berapi api..
"Udah udah, sekarang gini aja kita selidiki aja pacarnya satu satu" saran ku memang sedikit agak aneh
" Saran apaan itu " Sonia malah menertawakan saran ku
"Pacarnya Eka banyak, gue juga tau pacarnya atau mantannya yang menghamili, gue ga punya kontak semuanya, lagian masa iya gue tanya ke mereka apa mereka menghamili Eka, pasti ga bakal ngaku kan" kata Isna sambil mengusap air matanya
" Udahlah gue gak mau tau urusan ini, gue gak mau tau siapa yang udah menghamili Eka, itu salah dia gonta ganti pasangan, udahlah Is lu juga gak usah ngurusin Eka lagi, dia udah ga pantes di bilang sebagai sahabat, kalo kesalahan dan kesusahan selalu dilimpahkan sama kita" sambil mengambil tasnya di meja dan Nur pun pergi "gue cabut"
Nur memang masih kesal dengan Eka , gara gara kejadian Eka hamil waktu sekolah dulu,
dan Nur tidak mau disalahkan lagi kali ini
" Nur ga bisa gitulah Eka kan masih sahabat kita" aku mencoba menahan Nur dan memegang tangannya tetapi tangan ku di tepis dan dia pergi
" Nur benar, kita seharusnya gak usah berada disini buat pecahin masalah Eka" Arin yang tadi diam pun berbicara juga, tak ada senyum kuda yang biasa terlihat, mukanya tampak serius
" Gue juga cabut" Arin pun pergi
" Kita gimana Ran" bisik Sonia padaku
Sebenernya aku bingung harus gimana, menolong Eka dan kembali disalahkan sama orang tua nya, atau lepas tangan, tapi.. Eka masih sahabatku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
aurel
aku suka
2021-02-23
0