Social engineering

Kami semua sudah mengerti semua bahasa pemrograman. Tetapi kami belum ingin melakukan hacking. Kami masih mau memupuk ilmu dasar. Begitu kami sudah merasa ilmu kami cukup, baru lah kami akan melakukan aksi hacking. Aku ingin mempelajari hal yang di butuhkan para hacker. Yaitu social engineering. Semua hacker harus bisa melakukan sociao engineering.

Karena dengan melakukan social engineering hacker mampu mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Social engineering rasanya terlalu sulit diterjemahkan bila dengan bahasa demikian, sebarnya sama saja seperti berbohong. Mudahnya social engenineering sama saja melakukan kebohongan. Karena pada dasarnya disaat kau berbohong kau telah melakukan rekayasa soscial (social engineering) 

Aku berselancar di internet. Aku mencari apa itu social engineering. Aku sudah dapat, ada di web wikipedia.

"Social engineering adalah manipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia. Social engineering umunya di lakukan melalui telepon dan internet. Social engineering merupakan salah satu metode yang di gunakan oleh hacker untuk mendapatkan informasi targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain ya g mempunyai informasi itu."

Aku sudah mengerti. Aku akan melakukannya di suatu saat. Tetapi ada cara lain untuk mendapatkan informasu selain social enginnering. Yaitu pendekatan psikologis. cara itu di gunakan oleh hacker Kevin David Mitnick.

Kevin David Mitnick adalah hacker yang menggunakan pendekatan psikologis untuk mendapatkan informasi. Kevin Mitnick pernah beraksi di tahun dua ribuan dan aksinya sangat kontroversial. Sebelum tahun dua ribuan aksinya juga kontroversial.

Tahun seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan:

Kevin Mitnick mencuri software digital equipment dan kode kode untuk 'long-distance licunce' dari US telephone company MCI. Ia sebagai orang pertama ya g di kenai 'perundang undangan baru' akibat akses ke jaringan komputer untuk tujuan kriminal. Kevin Mitnick dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

Tahun seribu sembilan sembilan ratus sembilan puluh lima:

Pada bulan Februari seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, Kevin Mitnick ditahan untuk ke dua kalinya. Dia di tuntut karena mencuri dua puluh ribu nomor kartu kredit dan menghabiskan waktunya selama empat tahun di penjara. Setelah di bebaskan, ia diharuskan untuk menjauhi kontak terhadap komputer atau telepon seluler.

Bukan hanya namanya yang berada di buku hitam hacker. Tetapi ada juga lawrence berkeley, Robert Morris, dan masih banyak lagi yang mungkin saja nama mereka tak tercatat.

Di hari ini aku ingin mencoba social engineering. Sebagai seorang pemula sepertinya aku sedikit ragu untuk melakukan rekayasa sosial dengan lisan langsung. Aku akan menggunakan sebuah alat untuk mendapatkan apa yang aku inignkan.

"Hari ini aku berencana untuk mencoba melakukan melakukan social engineering." kataku dalam chat.

"Aku tahu apa itu social engineering. Di mana Diego ?" tanya Chris.

"Kau akan tahu nanti, kita akan pergi ke toko peralatan komputer, kita berangkat nanti pukul 10.15 pagi."

Chatku hanya dibaca saja oleh mereka. Akhirnya, aku akan kembali menaiki kereta bersama mereka. Akhirnya memori yang tiga tahun lalu hanya tersimpan kini akan menjadi hal yang nyata lagi. Aku tak sabar untuk melakukan aksi ini. 

"Hi, aikku tersayang." katanya sambil duduk diranjangku. 

"Ada apa ?" kataku sambil duduk di ranjangku berhadapan dengannya. 

"Hmmm... Siapa first kissmu ?"

Ah, apa yang ia lakukan, apa ia menginginkan hubungan incest ? "Ahh, ada waktu usiaku empat belas tahun, ia adalah, Meggie Rowanson. Sangat cantik untuk paras anak usia empat belas tahun, aku masih melakukan kontak padanya, bahkan aku memiliki foto terbarunya." lalu aku menunjukkannya.

"Waw dia sangat cantik, rambut panjang coklat yang menggerai, bibir yang merah dan mata coklat yang berkilau. Kau sangat beruntung bisa mendapatkan first kiss darinya."

"Ya banyak yang berkata demikian."

"Amm... Menurutmu bagaimana dengan diriku ? Aku ingin kau memberikan pujian kepadaku, kakakmu sendiri, ayolah hubungan incest normal saja ok disini bahkan ditempat asal kita."

"Ok, rambutmu indah dan lembut, matamu besar dan hitam pekat, bagiku wanita dengan mata besar dan hitam pekat begitu imut."

"Aw terima kasih."

"Lalu wajahmu halus, bibirmu lembut dan halus, aku pernah menyentuhnya." kataku sambil menyentuh bibirnya. Aku menatap matanya dalam, aku memperhatikan reaksinya, saat kulepaskan jariku kakakku menggigit bibirnya, sebagai tanda bahwa wanita bernafsu. Setelah itu kupalingkan pandanganku darinya.

Kakakku duduk semakin dekat denganku. Memutar rahangku berhadapan dekat denganya. "Pujianmu begitu manis untuk seorang anak remaja yang belum memiliki kekasih. Mau kah kau memberikan... Ciumanmu sebelum kau melakukan itu kepada wanita lain ? Jadikan aku second kissmu."

"Oh, kutakpercaya hal ini akan terjadi padaku." kataku spontan sambil menatap matanya. Matanya tetap menanatpku intens tak berbicara.

"Ok. Hanya sekali saja." 

Sial, kutakpercaya hal ini benar akan terjadi padaku, bagaimana bisa ia 'menginginkanku'. Incest, hubungan saudara sedarah. Kutakpercaya aku akan melakukan ini, aku akan mencium kakakku sendiri, bila seperti ini ia pasti menginginkanku untuk mencium bibirnya. Baiklah lakukan saja, anggap saja ia adalah Meggie. 

Wajahku semkain dekat dengannya, tatapan mata kami saling bertemu, bibir kami makin dekat dan semakin dekat. Hingga akhirnya kami melakukan itu, tak perlu kujelaskan apa itu. Walau aku anggap kakakku adalah Meggie tetapi rasa dan sensasinya berbeda. Rasanya begitu beda, dan emosi yang kurasakan emosi yang sangat dalam. Tak lama kakakku melepaskan itu. 

"Baiklah kau mendapatkan apa yang kau mau, aku harus bersiap-siap karena aku memiliki janji dengan sahabatku."

"Terima kasih, kau begitu manis untuk menjadi adikku." katanya sambil memberikanciuman penutup diwajahku.

"Apakah ibu menikah dua kali ? Jadi kau adalah anak ibu dari ayah pertama dan aku adalah anak dari ayah yang sekarang ?"

"Tidak, kita adalah saudara kandung Diego."

Aku hanya senyum sedikit mendengar itu lalu menyiapkan tas dan lainnya. "Aku kembali ke kamarku, terima kasih untuk pagi ini." katanya.

"Sama-sama. Untuk pertama kalianya aku mencium bibirnya." 

Akhirnya kami bersama pun menaiki kereta bersama menuju toko komputer itu, sebenarnya lebih ke pusat toko elektronik. Pasti komputer dan laptop akan terdapat disana. Memori indah, kini kembali terjadi lagi, aku ingin ini terjadi lagi lagi lagi dan lagi. Momen terindah adalah dimana sesuatu memori bersama keluargamu dan itu kembali terjadi lagi.

"Ok aku akan membeli laptop Asus keluaran terbaru."

"Apa kau memiliki uang yang cukup ?" 

"Tidak Ry, bahkan aku tak memiliki uang itu."

"Lalu bagaimana kau lakukan itu bila kau tak memiliki uang dengan apa kau akan membelinya ?"

"Lihat dan pelajari nanti."

Kami segera masuk dan melihat-lihat laptop, aku sambil menguping para pembeli disini. Walau disni cukup ramai tetapi aku sebisa mungkin untuk tetap memfokuskan pendengranku. Sampai akhirnya aku dapat apa yang aku inginkan. "Ayo kita keluar." kataku.

Kami mencari foodcourt untuk tempat kami beristirahat. "Mengapa ktia harus meninggalkan lokasi ?" tanya Ryan sambil menaruh tasnya dimeja. 

Aku mengeluarkan sebuah printer berukuran kecil dan tanpa kabel. Bahkan mampu melakukan print dnegan ponsel sekalipun. "Kau tak akan tahu apa fungsi dari, telinga, ponsel, sebuah kertas, dan printer tanpa kabel sampai kau melihat hasilnya. " lalu aku meninggalkan mereka kembali ke lokasi.

Dilokasi aku mencari yang seorang pria yang melayani pembeli seorang pria kisaran paruh baya dan mendekatinya. "Maaf, aku ingin mengambil laptop yang dipesan oleh ayahku, ia adalah pria kisaran paruh baya yang datang ke sini sekitar beberapa menit lalu, aku adalah anaknya, dan aku membawa bukti transfer yang ia lakukan."

Ia melihat bukti transfer itu sesaat. "Ow baiklah, mohon tunggu sebentar agar kami mengambilkan anda laptop yang anda inginkan." aku hanya tersnyum. Lalu mereka kembali memberikan apa yang kuinginkan, apa lagi yang harus kulakukan selain aku kembali pada teman-temanku. 

Dengan wajah datar aku kembali pada mereka. Ryan dari jauh tersenyum, bahkan senyumannya terllau lebar. Sedangkan Chris, Marv dan David tersenyum dan menggelengkan kepala mereka. "Apa kataku ? Hanya dengan menggunakan alat yang tadi kusebutkan kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan." kataku sambil duduk.

"Sialan kau Diego! Kau dapat memiliki laptop itu tanpa sepeser pun uang kau keluarkan dari kantongmu ? Bila aku dirimu aku akan melakukan hal yang sama sebanyak dua puluh kali, lalu aku akan menjual tujuh belas laptop itu. Akan kusimpan tiga buah untukku. Dengan begitu aku bisa membeli rumah sebelum menginjak bangku kuliah."

"Lalu mendapatkan pendamping hidup dan berkeluarga bukan ?" kata David. 

Ryan hanya memetik jarinya saja. "Jadi rekayasa social adalah sama saja seperti kalian berbhohong seperti biasa, berbohong adalah rekayasa bukan ? Kalian mengatakan aku sudah mengerjakan tugas tetapi sebenarnya belum, itu rekayasa sosial bukan ?"

Mereka mengangguk. "Untuk kali ini aku menggunakan bantuan yaitu sebuah bukti tranfsfer palsu, untuk melakukan secara lisan aku belum mampu dan belum berani melakukan itu. Ok, mari kita habiskan waktu kita di pusat elektronik untuk melakukan social engineering pertama kita. Kita akan kembali bila kita sudah puas. Ide bagus bukan ?"

Mereka mengangguk, lalu satu-satu dari mereka mulai melancarkan aksi mereka. Kami mendapatkan benda mewah pada hari ini. Setelah itu kami meninggalkan tempat itu. Lalu terlintas satu aksi jahil yang ingin kulakukan. "Aku ingin memberikan ucapan selamat tinggal pada tempat ini." aku mengaluarkan laptopku lalu mulai mengetik suatu peritnah pada CMD (Command Prompt)

"Kalian siap ? Perhatikan pusat elektronik tersebut." dengan satu tombol enter, seluruh lampu mereka padam. lalu aku segera meninggalkan tempat itu dengan santai. 

"Kau bocah pintar sialan Diego!"

Kami sampai rumah pukul 19.00 malam.  Aku segera masuk ke dalam rumah begitu sampai. "Hi, kau akhirnya kembali juga." ah, kakakku ia memelukku.

"Ya terima kasih atas pelukanmu, aku ingin istirahat."

"Jangan lupakan hari ini, hari ini adalah hari berharga untukku dan untukmu Diego."

"Ya kenang lah hari ini." kataku sambil menaiki tangga, kakakku hanya tersenyum saja.

Ia duduk di sofa depan televisi, membuka galeri vidoenya, hal yang tak kuketahui adalah kakakku merekam momen itu. Sial, kuyakin ia akan menunjukkan itu kepada teman-temannya nanti. Sial aku termakan jebakan iblis wanita berbentuk kakakku sendiri. Lain kali aku tak akan menerima ajakan iblis perempuan, walau ia adalah kakakku sekalipun, tidak akan!  

Terpopuler

Comments

Anon

Anon

keren abis

2021-05-23

0

‏‏‎‏‏‎D7Alivos

‏‏‎‏‏‎D7Alivos

wa.me/17079004154
chat

2021-01-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!