Language program

Pagi ini aku memutuskan untuk kembali ke tempat dimana sahabatku berada. Kubuka ponselku lalu mengabarkan Marv.

"Marv, hey bung aku sangat merindukanmu dan juga yang lain, hari ini aku akan kembali menemui kalian, aku sudah berada di pesawat dan dalam hitungan menit aku akan lepas landas untuk menemui kalian."

Marvin tidak langsung menjawabnya. Beberapa menit kemudian Marv menjawab. "Hey bung aku sangat senang mendengar kabar itu, aku tak sabar untuk bertemu denganmu, sudah tiga tahun kita tak bersama dan bersenang-senang. Kapan kau akan sampai ?"

"Kurang lebih pukul 08.00, mungkin sekitar 08.20." balasku dengan cepat.

Setelah itu aku tak bisa mengirimkan pesan lagi padanya. Karena aku akan lepas landas. Sesampai dirumah aku segera berbaring diranjang tercintaku, membuka ponselku dan melihat grup chatku yang berisi keempat sahabatku. Tersimpan banyak memori sejak tiga tahun lalu. Foto-foto yang akan menjadi abadi dimemoriku. 

Untuk satu jam ini aku akan beristirahat, setelah itu aku akan mengunjungi toko buku untuk membeli buku tentang bahasa pemrograman. Rasanya sudah lama aku tak mengunjungi toko buku. Maslaah uang, aku memiliki tabungan untuk kupakai membeli buku nanti, dari tiga tahun kemarin uangku sudah terkumpul sekitar $700. Lebih dari cukup untuk membeli sebuah buku. Buku adalah surga dunia keduaku setelah senjata tajam, sedangkan wanita adalah surga duniaku urutan ketiga

Tak terasa, walau hanya berbaring saja diranjang tetapi waktu berlalu begitu cepat. Sekarang sudah pukul 09.25. Baiklah aku akan pergi sekarang.

"Ibu, ayah, aku ingin pergi ke toko buku dengan kereta."

"Jangan lama-lama atau kau akan kehilangan Taco kesukaanmu."

"Aku tak akan kehilangan makanan kesukaanku kak." kakak perempuanku, Demetra Martina Liberio.

"Benar jangan sampai kau kelewatan makanan kesukaanmu nak."

"Tak akan bu."

"Hati-hati nak, kembalilah secepat mungkin."

"Pasti yah, aku akan kembali secepat mungkin.

Rasanya sudah lama sekali aku tak menggunakan kereta. Ya terakhir kali tiga tahun lalu, bersama empat sahabatku. Memori itu abadi menjadi sebuah foto yang ada didalam grup chatku. Aku tak sabar untuk bertemu dengan mereka semua nanti. Harta tak ternilai adalah keluarga, sahabat dan ilmu. Ketiga harta itu benar-benar tak ternilai.

"Ah, toko buku, tempat yang sudah lama sekali tidak kukunjungi, baunya sangat tak asing dihidungku." kataku sambil berjalan masuk.

Aku segera mencari buku tentang komputer. Dengan waktu yang cukup cepat aku berhasil menemukan buku tentang bahasa pemrograman. Terutama yang mudah. Bahasa pemrograman itu adalah Ruby, Python, Javascript, C++, Julia dan pemrograman C. Aku ingin mencari tahu tentang bahasa pemrograman Julia dan C karena aku belum pernah mendengar itu.

Ow, ternyata bahasa pemrograman C adalah ibu dari bahasa pemrograman. Artinya aku akan mudah mempelajari yang lainnya. Aku juga sangat tertarik sekali dengan bahasa pemrograman Julia. Nama yang sangat sexy sekali.

Julia, dimataku ia adalah wanita Eropa dengan postur tubuh ideal, rambut panjang Brunette, tubuh sexy dan sangat menawan sekali. Kuharap aku bisa memiliki seorang kekasih atau istri nanti bernama Julia.

Buku tentang bahasa pemrograman C ini cukup tebal, harganya sebesar $15. Aku tak terkejut karena itu, pantas bila buku tentang ilmu mahal, karena dari ilmu seseorang bisa menjadi lebih kaya. Ini adalah caraku menghamburkan uang, yaitu dengan membeli buku.

Dua buku, sudah total $40. Baiklah tak masalah sama sekali. Tentang itu. Aku sendiri sudah menguasai bahasa pemrograman rakitan dan HTML. Sudah bagus walau baru dua, tetapi untuk menjadi seorang hacker aku harus mampu menguasai banyak bahasa pemrograman.

Akhirnya aku selesai juga membeli buku itu. Sebanyak sebelas buku, dan satu buku novel karya Boris Starting, Messiah : pembunuhan atas nama Tuhan. Waw itu adalah gila, melakukan pembunuhan atas nama Tuhan. Sepertinya akan sangat seru buku ini, tak sabar aku ingin membacanya.

"Aku pulang."

"Hi akhirnya kau kembali juga. Ini adalah adikku tersayang. Diego." katanya sambil mengenalkan diriku pada temannya.

"Waw ia sangat tampan, ia tampak seperti kekasihmu dari pada adikmu."

"Diego sepertinya temanku menyukaimu." kata kakakku.

Aku hanya tersenyum saja sambil naik ke atas karena aku ingin membuka buku ini lalu segera membacanya.

"Ia sangat manis."

"Bila kau menyukai katakan saja Kimberly."

"Oh tidak, usiaku dan dia pasti terpaut jauh. Ia terlihat begitu menggemaskan."

"Kau menyukainya, banyak temannya  yang menyukainya, temanku juga banyak yang menyukainya selama kami di Mexico."

"Waw ia sangat beruntung sekali."

Baiklah. Mari kita buka buku ini. Buku-buku ini terlihat sangat keren sekali. Hmmm apa yang terjadi dibawah itu bukan lah pertama kalinya bagiku. Itu sudah yang ketujuh kalinya bagiku. Terkadang kakakku jahil suka mengatakan hal-hal demikian.

"Buku apa yang kau beli ?"

"Bahasa pemrograman dan juga sebuah novel detektif. Aku ingin menjadi seorang hacker itu kenapa aku membeli banyak buku pemrograman."

"Kau tahu ? Sejak kecil kau suka mengatakan hal yang konyol." lalu ia meninggalkanku dikamar.

Baiklah aku akan buktikan itu bukan lah hal konyol. Lihat saja nanti. Terkadang orang ingin mencapai sesuatu terdengar konyol ditelinga seseorang. Tetapi itu sebenarnya akan menjadi hal yang sangat membungkam banyak orang bila ia mampu menggapainya.

Aku kembali turun ke bawah untuk memakan Taco yang belum sempat kumakan. Aku juga masih bertemu dengan teman kakakku.

"Hi Diego."

"Hi, siapa namamu ?"

"Kimberly Clarkson."

"Hi Kimberly."

"Ow caramu menyapaku manis sekali."

Aku hanya tersenyum sambil mengunyah Taco yang tersisa tiga buah di dapur.

"Apa kau sudah memiliki kekasih ?"

"Belum."

"Kau akan kuliah bukan ? Tetapi mengapa kau belum memiliki kekasih ?"

"Lagi juga aku tak peduli dengan pikiran orang sekitar, bahwa usia kuliah harus memiliki kekasih, kehilangan kesucian, melakukan hubungan intim. Memangnya aku hewan yang melakukan hubungan intim tanpa pernikahan. Bodoh!"

Kimberly sedikit tersenyum, tetapi itu adalah senyuman yang tersindir. Lalu aku duduk didepannya.

"Tetapi disaat hubungan intim kau akan merasakan suatu sensasi yang sangat nikmat, bahkan kau bebas untuk ejakulasi didalam pun."

"Aku lebih baik diejek tetapi aku adalah manusia dibanding aku mendapatkan pujian tetapi aku adalah hewan. Untuk apa adanya pernikahan bila ornag-orang berhubungan diluar nikah ? Untuk apa virus HIV diciptakan kalau bukan untuk orang yang suka berhubungan secara liar ? Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi manusia, bukan menjadi hewan. Karena aku adalah manusia, aku akan melakukan hubungan intim bila sudah dalam ikatan pernikahan."

"Waw itu adalah komitmen yang sangat kuat." 

"Kim, apa kau sudah siap untuk berangkat ?"

"Ya tentu." lalu kakakku turun. 

"Diego aku akan pergi bertemu dengan teman-temanku, kemungkinan nanti aku akan pulang malam hari, aku sudah katakan itu pada ayah dan ibu."

"Baiklah jangan terlalu larut." 

"Sampai nanti." ucapnya setelah mencium pipiku. Bukan pertama kalianya ia menciumku. 

"Usia kuliah ? Kehilangan kesucian, berhubungan intim. Orang berkata bila usia kuliah belum kehilangan kesucian akan diejek pengecut, padahal mereka tak akan menolak berhubungan intim dengan wanita yang perawan, karena pasti mereka akan sangat puas. lalu wanita tak akan menolak berhubungan dengan pria yang masih perjaka. Pemikiran bodoh, aku mampu membungkam semua pemikiran itu dan membuat mereka menjadi munafik."

Kubuka ponselku sambil mengunyah Tacoku. "Hey bung, datang lah kerumahku, aku sudah kembali di Paman Sam, mari kita bermain lagi bersama. Mari kita melakukan hal-hal gila seperti dulu bung."

"Kau tak perlu menyuruh kami bung." balas Marv. 

Sepertinya aku sedikit malas untuk mendatangi salah satu rumah mereka, lebih baik aku menyuruh saja mereka datang ke sini. Aku mempunyai runagan khusus untuk aku dan temanku bermain, sebenarnya ayah, ibu, kakakku juga membutuhkan komputer. Jadi diruangan itu terdapat sembilan buah komputer untuk keluargaku dan sahabatku untuk bermain bersama. 

Disaat aku tengah membaca bukuku mereka semua datang, mereka mengabarkanku lewat chat. Aku segera menerima mereka masuk lalu membawa mereka ke ruang komputerku. 

"Hey bung, aku sangat merindukanmu, sudah tiga tahun tak bertemu."

"Marvin, walau hanya tiga tahun tapi rasanya seperit perpisahan satu windu, aku sangat merindukan kalian."

"Diego, mari kita melakukan aksi gila seperti tiga tahun lalu bung."

"Ryan, ya aku pasti akan melakuakn aksi gila bersama kalian." rasanya benar-benar lega sekali setelah memeluk mereka semua. Aku merasa keluargaku sempurna, mereka adalah keluarga keduaku setelah keluarga intiku.

"Hey, aku membeli buku bahasa pemrograman untuk kita pelajari, ingat kita ingin menjadi apa ?"

"Peretas!" jawab Chris.

"Dengan begitu mari kita mempelajari bahasa pemrograman itu bersama. Aku sudah membeli sepuluh buku tentang itu, mari kita pelajari sampai malam nanti dan kita praktikan. Bila kia sudah menguasai satu kita mempelajari lagi sampai kita mampu menguasa banyak bahasa pemrograman sehingga kita mampu menjadi peretas yang diperhitungkan!" mereka tersenyum. Lalu aku membuka buku itu untuk mempelajari itu.

Aku mempelajari tentang C, Chris mempelajari tentang Ruby, Marv mempelajari C++, Ryan memperlajari Julia, dan David mempelajari Python. Kami akan membaca buku ini sampai malam dan akan mempraktikan apa yang ada dalam buku ini. 

Terpopuler

Comments

Arya Master

Arya Master

owh karakter utamanya namanya Diego ya, kirain siapa soalnya gk dikasih perkenalan nama saat awal cerita 😅

2021-01-15

1

santri

santri

motifasi anak RPL nih

2021-01-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!