Hai hai ,. Author membawa dengan cerita baru nie.
Semoga suka ya,. ini adalah kelanjutan dari kisah "Beasiswa Penuntun Jalan Hidupku. Tapi disini tokoh utamanya diganti yah.
.
.
Happy Reading
***
Saat ini tibalah kepada kami untuk melakukan KRS. Sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan. Aku mengambil 2 mata kuliah yaitu Internship dan Tesis.
"Selamat pagi" sapa Mbak Anggra
Mbak Anggra adalah salah satu dosen pengampu mata kuliah Internship. Oh iya dalam jurusanku. Antara dosen dan mahasiswa jaraknya sangat tipis. Kami biasanya memanggil dosen dengan sebutan Mbak atau Mas. Baru menyebut Pak atau Ibu jika usianya sudah sangat sepuh dan memiliki gelar profesor.
"Pagi mbak" sapa kami kompak.
"Sepertinya sudah tahu ya apa yang harus dilakukan untuk mata kuliah ini." tanya Mbak Anggra.
Kami pun hanya manggut - manggut sebagai tanda bahwa kami mengerti. Soalnya kami juga telah tanya kepada senior kami sebelumnya.
"Sudah ada plan kan mau magang di instansi mana?" tanya Mbak Ita
Selain Mbak Anggra, dosen pengampu lainnya ialah Mbak Ita. Jadi dalam matakuliah 3 SKS ini tidak ada teori. Tapi langsung praktik di instansi dan membuat laporan akhir.
"Sudah mbak." kata kami kompak.
"Tapi nggak boleh magang di kantornya sendiri ya." kata Mbak Anggra.
Kami pun hanya tertawa. Ya diantara kami ber 7. Hanya aku sendiri yang belum punya kantor. Jadi aku adalah mahasiswa paling muda. Mbak Anggra lalu memanggil nama kami satu per satu. Oh iya, aku kenalkan ya teman - teman sekelas ku. Ada namanya Mas Bram (Kami memanggilnya pakdhe), ada Mas Nofri, Mas Keling, Mbak Rina, Mbak Sita, dan Mas Wisnu.
"Mas Bram mau magang dimana rencananya?" tanya Mbak Anggra
"Saya rencana di Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Mbak. Kemarin sempat ngobrol dengan Mas Ruly (Kepala Seksi Kebudayaan). Mereka butuh surat dari Fakultas." kata Mas Bram.
"Mas Nofri?" tanya Mbak Ita
"Saya rencana di BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Tengah. Kemarin juga sempat ngobrol dengan Mbak Riris (Arkeolog senior di sana)." kata Mas Nofri
"Mas Keling?" tanya Mbak Anggra
"Kalau saya rencana di Balai Arkeologi DIY, Mbak." kata Mas Keling.
"Mas Wisnu?" tanya Mbak Ita.
"Saya di Museum Benteng Vredeburg, Mbak. Skalian untuk konsultasi nyusun Tesis." jawab Mas Wisnu.
Setelah lara lelaki ditanya. Kini giliran para wanita yang ditanya kemana akan magang. Memang harapan dari jurusan ialah magang sekaligus mencari data Tesis.
"Mbak Sita dimana?" tanya Mbak Ita
"Saya rencana di Museum Isdiman, Semarang, Mbak. Sekalian cari data Tesis juga." kata Mbak Sita.
"Kalau Mbak Rina?" tanya Mbak Anggra
"Saya rencana di Dinas Kebudayaan Blitar." kata Mbak Rina
Setelah ditanya, maka pertanyaan terakhir jatuh padaku.
"Kalau Si Kecil mau kemana?" tanya Mbak Ita
"Bisa ditebak paling ke PT TWC (Taman Wisata Candi)." sahut Pakdhe Bram
Demikian juga dengan yang lain. Mereka sudah menebak kemana aku akan magang.
"Bener mau ke TWC?" tanya Mbak Anggra
"Iya mbak, sekalian cari data buat Tesis." kataku
Oh iya bagi yang belum tahu. Apa itu PT TWC adalah perusahaan milik negara. PT tersebut berada di bawah naungan BUMN. Tujuan utamanya ialah mengelola 3 candi, yaitu Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Aku memang lebih tertarik pada Warisan budaya dunia. Sehingga aku mengambil magang di PT tersebut.
"Tapi ada banyak departemen. Apakah di sana ada departemen penelitian? Mbak Ella juga kerja di sana kan?" tanya Mbak Anggra.
Ya, memang ada banyak departemen di PT TWC. Mau di kantor pusat atau kantor unit. Kalau di kantor pusat, tentu ada banyak bagian. Oh iya salah satu senior juga kerja di sana.
"Saya mau di departemen komersial, Mbak. Karena GM (General Manager) saya kenal baik. Serta beberapa tim marketing saya akrab. Jadi saya mudah menyesuaikan." kataku
"Ya, baik kalau sudah ada kenalan orang dalam. Nanti kami akan siapkan surat pengantar" kata Mbak Ita.
Setelah pembagian dan penentuan tempat magang. Kami pun lalu menghubungi kantor tempat kami magang. Setelah itu, kami pun bubar dan membicarakan masalah magang.
"Laporan magang tu sama seperti kalau kita buat makalah, kan?" tanya Mbak Sita.
"Iya mbak, jadi kita melaporkan kegiatan serta hasil yang kita dapat selama magang. Serta mengisi daftar presensi kehadiran kita." kataku
"Sebulan bakalan enggak ketemu kalian. Bakalan kangen berat ni kita." kata Mbak Rina.
"Heleh - heleh sini cium pakdhe dulu." goda Mas Bram.
Kami pun bercanda bersama sebelum mulai magang pada masing - masing instansi.
"Magang sekaligus mencari data Tesis memang sangat ideal. Semoga kita semua lulus tepat waktu ya nantinya. Kita masuk bersama - sama. Semoga keluarnya pun juga bersama - sama. Semoga kita menggunakan toga bersama - sama." kataku
"Amiin" kata yang lainnya.
Setelah itu kita pun pulang ke rumah masing - masing. Tak lupa aku mampir ke kantor TWC. Aku sudah janjian dengan Bu Wita. Ya beliau adalah sahabat ku yang sudah kuanggap seperti kakak. Bu Wita adalah manager event di departemen Komersial. Kami janjian untuk makan bersama di sebuah warung makan yang menyajikan menu makanan iwak kali.
"Bu sebentar lagi aku sampai." kataku dalam WA
"Oke, aku jalan sekarang kalau gitu." balas Bu Wita
Kami pun lalu bertemu di warung makan tepi sawah. Pemandangan utama adalah hamparan sawah dan Candi Prambanan yang megah.
Pertemuanku dengan Bu Wita ialah untuk membahas masalah magang. Mulai dari surat ditujukan kepada siapa. Lalu aku harus di departemen mana. Sampai aku nanti harus mengantar dan dititipkan di bagian resepsionis. Bener - bener, aku telah di training seperti melamar kerja.
*
Malam hari.
Retno masih saja sibuk dengan urusan asistensi nya. Oh iya, dia saat ini ikut bantu dosennya sebagai asisten di jurusannya.
"Mbak, saya mau izin kembali ke asrama ya. Kebetulan ada tugas yang harus saya emban. Tapi mulai besok akan ada orang yang mengantikan saya." kata Om Heri
Oh iya, Om Heri adalah pengawal yang disiapkan bapakku untuk memastikan keamanan dan sekaligus sebagai driverku.
"Siapa yang akan menggantikan om?" tanyaku
"Ada mbak, namanya Bagus. Dia seorang bujangan. Jadi lebih fleksibel waktunya." kata Om Heri
"Ya om, sebenernya aku sudah nyaman sama om. Tapi karena ini perintah bapak. Jadi aku juga nggak bisa apa - apa." kataku.
Malam ini adalah perpisahan antara aku, Retno, dan Om Heri. Kami bertiga lalu keluar untuk makan bersama. Bukan berpisah dalam artian akan putus kekeluargaan. Tapi putus sebagai hubungan apa ya, bisa diartikan sendiri.
📞📞📞
Bapak memanggil
Aku langsung meraih gadget ku.
"Swastyastu Pak" kataku
"Swastyastu, Heri mulai besok sudah tidak nggarap adik. Besok pagi juga akan ada orang baru yang nggarap adik. Jangan macam - macam dengan pergaulanmu. Trus itu gimana hubunganmu dengan Arya?" tanya Bapak
Aku tahu kalau bapak sedang mencari celah untuk memisahkan aku dan Kak Arya. Entah kenapa bapak tidak setuju aku dengan Kak Arya. Mungkinkah bapak masih cemburu dengan mama. Karena ayah Kak Arya adalah mantan mama dulu. Atau ada alasan lain, aku tidak tahu.
"Hubungan adik dan Kak Arya bagus kok, Pak. Dia mau pulang ke Indonesia katanya. Oh iya Pak, adik mau magang lho di PT TWC (BUMN)." kataku
"Yaudah selama kamu magang biar nanti Bagus yang nggawal kamu." kata bapak.
"Nggak mau Pak, nggak usah. Orang deket kok, cuma di Candi Prambanan ini. Biarkan nanti Mas Bagus nganterin Retno ke UGM. Dia kan lebih jauh dari aku." kataku.
"Kalau dibilangin orang tua tu nurut kenapa sih?" tanya Bapak dengan suara yang meninggi
"Pokoknya adik mau naik motor. Kalau bapak nggak ngasi izin, adik juga nggak akan ngasi izin Bagus jadi pengawalku." kataku
Akhirnya bapak nyerah juga. Karena sifat keras kepalaku ini nurun dari bapak.
*
Pagi hari
"Mbak, katanya mau ada pengawal baru yang nggantiin Om Heri?" tanya Retno.
"Iya kayaknya, pasti juga orang nya item." kataku
"Kalau ganteng gimana?" tanya Retno
"Buat kamu saja, hahaha" kataku
Tok tok tok
Pintu rumah kami diketok.
"Buka sana, pasti pengawal baru. Heran deh aku, bapak tu selalu over khawatirnya. Orang aku bisa mandiri juga Ngapain pake pengawal segala. Kek aku ini tuan putri saja pake pengawal." kataku kesal.
Aku pun lalu masuk ke kamarku. Aku biarkan Retno mengurus semuanya. Aku paling malas dengan urusan pengawal segala. Apalagi masih muda. Kalau Kak Arya tahu, bisa complain dia.
***
Terimakasih ya readers telah berkenan untuk membaca karya ku ini. Semoga suka ya ... Semoga tidak bosan dengan karya sederhana ini.
Jangan lupa untuk klik like, vote, dan rate ya.
next :
Apakah pengawal baru nya Icha membuatnya bosan?
With love
Citralekha
##
Jangan lupa mampir juga di novel ku yang lain ya :
Kekasih dari Abad ke - 9
Beasiswa Penuntun Jalan Hidupku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Windy Veriyanti
senang dengan lokasi cerita yang ada di sekitaran Klaten dan DIY...serta dapat penambah pengetahuan tentang candi 👍
2021-02-25
1
Ayu Ade Yulianita
jadi kangen ma jogja nih nur
2020-12-16
1