bab 3

arka yang telah sampai dilokasi yang menunjukkan lokasi gps dari handphone celine pun turun dari mobil dan berjalan menghampiri mobil celine yang terparkir.

arka mencoba menghubungi ponsel celine tetapi saat melihat kedalam mobil arka melihat ponsel celine tergelatak di dalam mobil.

arka berusaha berjalan menyusuri jalan dan tak lama arka mendapat telpon dari nomer yg tidak dikenal.

"halo selamat siang apakah benar ini tuan arka ??" tanya seseorang pria didalam telpon

"iya betul, maaf ini dengan siapa dan ada keperluan apa ??" tanya arka

"saya dafa ingin menyampaikan kabar bahwa nona celine saat ini sedang berada dirumah sakit XXXXXXX"

"APA" pekik arka

"apa yang terjadi pada celine ??"

"maaf tuan arka saya tidak bisa menjelaskan melalui telpon saya harap anda segera datang, terima kasih selamat siang" ucap dafa dan mengakhiri sambungan telponnya.

arka yang terkejut melamun beberapa saat karena mendengar kabar tentang celine pun tersadar dan mulai memasuki mobil nya dan melaju sangat kencang.

markian yang telah membaca data mengenai celine pun menatap dafa dengan keterkejutannya.

"saya sudah menghubungi asisten nona celine  dan sekarang sedang menuju kemari tuan" ucap dafa dan dijawab hanya anggukan oleh markian

"bagaimana kondisi damian apakah kamu sudah mengantarkannya ke rumah ibu ku ??" tanya markian

"sudah tuan, saya juga sudah menjelaskan kepada nyonya besar apa yang terjadi, saat ini tuan muda sedang istirahat setelah meminum obat yang diberikan oleh dokter"

arka yang tiba dirumah sakit langsung berlari menuju ruangan celine dengan berlari tergesa-gesa.

saat sampai didepan ruangan arka langsung membuka pintu dan melihat celine sedang terbaring dengan alat-alat yg ditempelkan ketubuhnya.

arka tampak sangat sedih melihat celine dengan kondisi saat ini,, bagaimana tidak arka dan celine tumbuh dan besar bersama dan arka sudah menganggap celine sebagai adiknya sendiri.

markian yang melihat arka membelai rambut celine pun ber dehem..

EHMMM"

arka yang mendengar suara markian pun menoleh dan langsung memukul markian tepat diwajahnya.

"apa yang telah kamu lakukan terhadap celine" bentak arka yg sudah mencengkeram kerah baju markian yg tersungkur karena pukulannya.

dafa yang melihat tuannya dipukul pun langsung memegangi arka agar tidak memukul tuannya lagi.

"tuan arka saya harap anda bisa tenang, biar saya biasa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi" ucap dafa

arka pun menepis tangan dafa dan mulai menenangkan dirinya .

dafa yang melihat arka mulai tenang pun mulai menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

arka yang mendengar penjelasan dari dafa pun tidak berkata apa-apa hanya mematung dan memandang wajah celine dengan tatapan yang sangat sedih.

"saya minta pada anda untuk merahasiakan masalah ini jangan sampai ada yg tau mengenai kabar atau kondisi celine saat ini"

"saya tidak ingin ada orang yang memanfaatkan kondisi nona celine dan saya tidak ingin nona celine dalam bahaya"lanjut arka

"saya sudah membereskan masalah ini sehingga tidak ada orang yang tau, dan saya berjanji akan merahasiakan masalah ini" ucap markian yang dijawab hanya anggukan oleh arka.

Arka pun pergi keluar ruangan meninggalkan markian dan dafa untuk menghubungi ibunya.

Ibu arka sudah bekerja sangat lama dikeluarga celine ibu arka bekerja sebagai pengasuh celine pada saat arka berumur 5 tahun dan celine berusia 3 tahun sehingga bisa dikatakan kedekatan arka dan celine memang sudah seperti kakak beradik.

"Halo" Ucap arka

"Halo arka bagaimana apa kamu sudah menemukan nona celine??"Tanya naya

"Aku sudah bertemu dengan celine maa tapi...." Arka tidak bisa melanjutkan perkataannya karena takut ibunya khawatir.

"Ada apa arka kenapa sama nona celine jawab mama arka" Tanya ibu naya dengan cemas

"Maa aku sudah suruh pak budi buat antar mama ketempat celine sekarang jadi mama siap-siap ya pak budi perjalanan jemput mama, nanti aku jelaskan saat mama sudah sampai"Jelas arka yg membuat bu naya semakin khawatir.

Setelah arka menghubungi ibunya arka kembali kedalam ruangan celine dirawat.

Di dalam masih terdapat markian yang berdiri disebelah celine yang terbaring sambil memandang wajah celine, sedangkan dafa sedang berdiri di sebelah sofa, arka pun berjalan mendekati markian.

"Silahkan pergi jika memang anda masih ada keperluan lain, celine biar saya yang menjaganya, saya yakin seorang CEO dari Parker company perusahaan terbesar no.1 di ASIA pasti memiliki jadwal yang padat" Ucap arka

"Baiklah, tapi saya harus menempatkan beberapa pengawal saya disini untuk tetap menjaga nona celine" Jawab markian sambil menatap arka dengan wajahnya yg datar .

"Terserah anda" seru arka

Markian kemudian meninggalkan ruangan celine dengan di ikuti dafa asistennya dan langsung menuju rumah ibunya untuk menanyakan tentang kejadian sebenarnya pada putranya.

Ya memang setelah kejadian markian tidak menanyakan terlalu rinci pada putranya karena melihat damian masih dalam kondisi yg tidak memungkinkan.

Beberapa saat kemudian ibu naya telah sampai dirumah sakit dan betapa terkejutnya ibu naya melihat celine dalam kondisi yang memprihatinkan.

Ibu naya pun menangis tersedu-sedu sambil menggenggam tangan celine dan langsung menatap arka putra meminta penjelasan apa yang telah terjadi pada celine.

"Maafkan arka maa arka tidak bisa menjaga celine dengan baik, celine mengalami kecelakaan saat dia berusaha menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki yang hendak ditabrak oleh mobil, celine mengorbankan dirinya hingga membuatnya menjadi koma seperti sekarang ini" Jelas arka sambil memeluk ibunya.

"Arka harap mama sembunyikan dulu kabar ini dari nyonya besar arka takut jika kondisi celine dimanfaatkan oleh tuan besar dan tuan muda"

Di sebuah mansion yang sangat besar dengan bangunan klasik sebuah mobil mewah berhenti didepan pintu.

Markian yang telah tiba di mansion orang tuanya langsung masuk dan menuju ruang makan karena saat ini sudah pukul 7 malam dan kelurganya pasti sedang makan malam.

"Ayah "Ujar damian

"Markian duduklah makanlah dulu"Pinta ibunya

Markian pun duduk dan ikut makan bersama keluarganya.

Suasana meja makan sangat hening hanya ada suara dentingan alat makan.

Setelah selesai makan markian meminta daddy, ibu dan damian putranya untuk duduk diruang keluarga.

"Damian jelaskan kepada ayah apa yang sebenarnya terjadi" Ucap markian dengan emosi.

Damian bocah yang baru berusia 8 tahun hanya menunduk ketakutan saat mendengar ucapan ayahnya.

"Damian sayang katakan yang sebenarnya pada kami kamu tidak perlu takut" Tutur ibu sandra sambil mengusap pundak cucu satu-satunya itu.

"Saat itu sepulang sekolah aku berniat untuk ketoko peralatan melukis ayah, tapi aku memikirkan apa yg diucapkan teman-temanku sehingga aku tidak melihat saat menyebrang jalan" Jawab damian dengan takut.

"Apa yang dikatakan teman-temanmu" Bentak markian yang langsung mendapat tatapan tajam dari ibunya.

Damian terdiam dan tanpa terasa air matanya mulai menetes dan badannya mulai bergetar karena menangis.

"Sayang ceritakanlah semuanya pada kami, sehingga kami bisa membantumu sayang, kamu tahukan karena kelalaianmu seorang wanita sedang koma saat ini"tutur ibu sandra dengan lembut sambil memeluk damian.

Damian pun mengangguk dan memulai menjelaskan bahwa disekolahnya damian selalu mendapat hinaan dari teman-temannya yang mengatakan bahwa damian anak seorang ja****ng.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!