Di tempat yang berbeda di waktu yang sama ada seorang pria yang tengah fokus dengan pekerjaan di depan laptop. Karena ia telah mendapat panggilan dari sang kapten untuk melaksanakan sebuah misi di daerah pedalaman guna mendapatkan sertifikat dari sang kapten.
Ia hanya memfokuskan seorang diri di depan laptop hingga membuatnya tak sadar ada sang mama yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar pribadinya.
“Serius benar anak mama,” ucap sang mama pada putranya.
“Kapan masuknya ma. Kok aku gak tahu?” Tanya Chars pada sang mama.
“Ya saat kau terlalu sibuk dengan laptopmu” ucap mama dengan nada ketus.
“Mama kok ngambek an” Gerutu sang anak.
“Siapa pula ngambek an. Ada-ada saja kamu sayang. Oh iya mama ingin kau ikut ke resepsi pernikahan anak temen mama. Apakah kamu tak keberatan sayang?”
“Kapan itu di laksanakan ma?”
“Minggu depan sebelum kamu berangkat ke sana!”
“Baik lah aku akan datang setelah urusan kantor selesai. Karena aku beberapa hari ke depan aku akan fokus ke sebuah rapat. Agar aku bisa cepat selesai”
“Ingat jangan banyak begadang dan jangan terlalu capek. Mama ke kamar dulu,” Pamit sang mama seraya mencium kening sang anak tercinta.
********
Seminggu kemudian sebelum ia berangkat ke kota kelahirannya. Siang harinya di sebuah caffe. Ada seorang gadis tomboy memakai kemeja dengan dalaman kaos supreme tanpa di kancing sedang menunggu seseorang untuk mendiskukan sebuah misi penting yang akan mereka rapatkan.
Sambil menunggu ia mendapat sebuah panggilan masuk dari sahabat tercinta.
“Hallo,” Sapanya pada seberang telepon.
“......”
“Jadi”
“......”
“Gua pergi sendiri. Lu bareng Qya sama El saja”
“......”
“Lagi ada urusan gua. Oke sampai ketemu. Bye”
Ia pun memutuskan panggilan secara sepihak. Sepuluh menit kemudian tiba lah seseorang yang telah ia tunggu.
“Sorry gua telat kak. Jalanan macet,” ucap Hull seraya menarik kursi untuk duduk.
“Dimana yang lain?”
“Ruqi, Jeje, Varell dan Mysaa sedang dalam perjalanan kak”
“Oke kita tunggu”
Yang di tunggu pun telah tiba. Mereka pun mulai rapat penting untuk sebuah misi yang akan di lakukan inti dari kelompok mereka.
“Maaf kak kenapa memanggil kita semua?” Tanya Mysaa dengan nada serius.
“Dengarkan ini baik-baik. Karena gua gak akan mengulang perkataan kembali. Apa kalian paham?”
“Lalu apakah itu!”
“Ini tugas kalian dan lihat baik-baik wajah ini,” ucapnya dengan serius serta menunjukkan sebuah wajah di laptop pada anggota intinya.
“Dia adalah buronan polisi. Karena dia merupakan gembong mafia perdagangan ilegal. Dan tugas kita di balik layar adalah untuk menangkapnya”
“Lalu darimana kakak mendapatkan informasi tentangnya?” Tanya Ruqi pada sang ketua.
“Pertanyaan yang bagus. Sebelum menjawab gua akan berbicara. Gua dapat ini dari seseorang yang bekerja di kesatuan intelegen. Mereka pun juga di beri misi yang sama dengan kita. Sebelum itu kita harus lebih dulu menangkapnya. Dan itu tugas kalian berempat” Perintahnya tanpa di bantah.
“Kakak gak ikutan misi ini?”
“Gua bukan gak mau. Karena gua minggu depan mau ke Surabaya untuk kuliah di sana”
“Oke deh kalau begitu. Biar kita yang berangkat”
“Ingat kalian harus hati-hati. Karena ia lihai bersembunyi. Temukan ia sebelum yang lain. Oke gua cabut”
Ia pun pamit meninggalkan anggota intinya untuk pulang menuju sebuah mansion. Tanpa ia sadari ada sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang tajam dan dingin saat ia meninggalkan caffe tersebut.
Sementara itu di sebuah caffe yang sama. Ada seorang pria dengan pakaian khas kantor tengah mengadakan rapat dengan kliennya yang berasal dari perusahaan xxx.
Ia memicingkan mata dan membuatnya membelalakkan karena ia di kejutkan dengan seorang wanita yang tak pernah ia lupakan seumur hidup.
Lamunannya buyar tak kala seorang klien telah datang untuk mengadakan rapat kerja sama dengan perusahaan yang dia pimpin.
“Selamat pak Chars” Sapa kliennya pada Chars.
“Siang juga pak,” Sambut Chars seraya berjabat tangan.
“Baik lah kalau begitu kita lakukan rapatnya”
Mereka pun membicarakan sebuah kerja sama yang akan mereka bangun.
“Oke sekali lagi terima kasih pak atas kerja samanya. Semoga bisa terjalin dengan erat”
“Tentu pak saya pun senang bekerja sama dengan perusahaan bapak”
“Kalau begitu saya pamit dulu. Permisi,” Pamit klien itu serta meninggalkannya seorang diri.
Ia pun kembali memandangi sebuah objek yang membuatnya mengepalkan tangan menahan amarah yang menggebu. Ingin melabrak sekaligus meminta pertanggung jawaban yang telah di lakukannya.
Namun ia urungkan saat melihat wanita bar-bar begitu sebutannya tengah serius membicarakan sesuatu penting yang membuatnya semakin penasaran.
“Akhirnya kita bertemu lagi wanita bar-bar. Dan saya akan membuat perhitungan denganmu” Lirihnya serta tak lupa matanya mengawasi objek tak jauh dari tempat duduknya.
Saat objek yang tengah ia amati dengan tatapan tajam dan aura dingin berdiri meninggalkan caffe tersebut. Rupanya membuat ia tak berhenti mengawasinya. Hingga saat objek yang ia amati menaikki sebuah motor sport. Hal itu tak luput dari penglihatannya sendiri.
“Menarik. Saya pastikan bila bertemu denganmu. Tak akan pernah ku lepas dari genggaman tangan saya,” ucapnya pelan dengan seringai licik di wajah tampan nan dingin itu.
Deringan suara dari handphone membuat lamunannya buyar. Ia pun melihat nama tertera. Bahwa panggilan tersebut dari sang mama tercinta.
“Hallo ada apa ma,” Sapa Chars pada sang mama tercinta.
“......”
“Iya deh ma nanti di usahakan”
“......”
“Lalu kapan acara itu berlangsung?”
“......”
“Oke siap ibu negara”
Segera ia selesaikan pekerjaan di kantor. Agar ia dapat pergi dengan tenang saat menjalani sebuah misi yang ia emban.
*******
Sampai lah sang gadis tomboy itu di sebuah yang di sambut hangat oleh sang mami tercinta.
“Kok baru pulang sayang?” Tanya mami Kezia pada putri tercinta.
“Lah ini kan baru sampai. Mami gimana sih” Gerutunya.
“Tapi kamu gak lupa kan hari ini acara pernikahan sahabatmu loh”
“Hoam” Sambil menguap di depan sang mami. Sukses membuatnya di cemberuti oleh mami tercinta.
“Kamu kok begitu sih. Mami ini kan cuman nanya doang”
“Nanti aku pasti datang tapi gak usah bareng sama kalian deh. Jangan ngambek an gitu, jelek tahu”
“Lah kapan mami ngambek? Ya sudah kalau begitu. Mami mau lanjut masak ya”
“Hm”
Ia pun berjalan ke kamar pribadinya untuk tidur sebentar sebelum pergi ke pesta pernikahan sahabat tercinta.
Malam harinya di mansion yang sama. Terdapat dua orang paruh baya yang akan pergi ke sebuah pesta.
“Sayang... Bisa kau memakaikan dasi ini?” Rayuan maut yang di tujukkan untuk sang istri tercinta.
“Sudah tua masih minta di pakein dasi. Macam anak sd saja” Cibirnya untuk sang suami.
Hal itu sukses membuat sang suami menyengir serta tertawa mendengar cibiran sang istri.
“Uluh-uluh jangan ngambek dong. Nanti cantikmu hilang gimana hm. Aku kan gak mau!” Goda Afkar pada Kezia sang istri tercinta.
Godaan dari sang suami tercinta tersebut membuat sang istri seperti terbang melayang-layang di udara.
Tak kala di usia pernikahan mereka menginjak 20 tahun tetap tak pernah terlekang waktu. Mereka pun pandai menghadapi biduk rumah tangga yang pernah di hancurkan oleh seseorang di masa lalu keduanya.
“Sayang” Panggilnya pada sang istri yang sibuk memakaikan dasi miliknya.
“Hm”
“Mulai deh dinginnya. Oh iya ngomong-ngomong Puput beneran ikut? Lalu dimana dia?” Cerocos sang suami membuat istri tercinta memutar bola mata dengan malas.
“Tidur” Jawabnya dengan singkat dan padat.
“Gak bareng sama kita?”
“Dia bilang mau berangkat sendiri”
Sebelum mereka berangkat ke pesta tersebut. Tak lupa ia mencium mesra bibir istrinya dengan penuh cinta dan hasrat yang menggebu-nggebu hingga bibir sang istri bengkak akibat ulahnya.
“Sudah dong nanti ketahuan anak-anak bisa habis kamu. Tahu sendiri kan. Galaknya melebihiku”
Ia pun meraih pinggang dan membawanya ke parkiran mansion untuk berangkat ke pesta pernikahan salah satu sahabat Puput juga sahabat dari Afkar sang kepala keluarga tersebut.
Sementara itu setelah orang tuanya berangkat ke pesta Mia. Di sebuah kamar pribadi terdapat seorang gadis tomboy yang tengah mengerjap-ngerjap mata. Karena ia baru bangun dari tidur nyenyak.
“Gawat gua lupa” Beonya.
Segera ia bergegas membersihkan diri dan memakai pakaian yang ia siapkan sebelumnya.
Dengan ciri khas dan penampilannya terlihat maskulin. Membuat siapa pun tak akan mengenalinya.
Ia memakai sebuah jas dengan kemeja putih tak lupa dasi melekat di leher. Benar-benar membuatnya terlihat seperti seorang pria jika tak ada yang mengenalinya.
Lalu ia pun memutuskan berangkat dengan mengendarai sebuah motor sport yang selalu menemaninya.
.
.
.
.
.
*******
Bagaimana? apa kalian suka ? terima kasih buat yang memberi masukkan
Terus dukung aku yang dengan vote sebanyak yang kalian suka.
See you next time
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ 🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
laanjoot
2021-05-30
0
Aisy Hilyah
si gadis tomboy ketemu cewe nanti kecantol tuh
2021-02-25
0
Lunox
kalau mau ganti teks lain jangan kebnyakan sebuah" Terus
2021-01-09
0