'Maaf kalau typo mengganggu kalian membaca'
"Kamu gak akan bisa mengejar impian kamu, dan kamu juga gak bakal bisa pergi untuk menuntut ilmu di kampus impian mu"kata Ibunya Kila lalu meninggalkan dan masuk kedalam kamar.
"Lah kenapa Bu, ini kan cita cita Kila. Dan Ibu juga pernah bilang ke aku, kalau Ibu gak ngehalangin Kila buat ngejar cita cita" lanjut Kila sambil menyusul Ibunya ke kamar.
"Karena sebentar lagi kamu bakalan menikah, jadi gak mungkin kamu bisa sekolah di kampus impian kamu dan ngejar cita cita kan?" ujar Ibu Kila yang membuat Kila terkejut namun ia menganggap nya hanya candaan.
"Hahahah....Ibu mah suka becanda, gebetan atau calon aja aku gak punya. Macam mana mau menikah Buu... jangan becanda deh Buu" jawab Kila sambil tertawa renyah.
"Tapi Ibu serius...Ibu gak becanda Kila"
"Pokoknya aku gak mau menikah Buu, Ibu dari dulu kan tau kalo aku itu mau ngejar karir duku baru menikah. Jangan becanda terus deh Buu"
"Kan tadi sudah Ibu bilang, Ibu ini serius enggak becanda. Kalo kamu mau tau kenapa kamu bakal menikah...oke Ibu kasi tau. Pada waktu itu Ibu meminjam uang kepada teman Ibu untuk biaya operasi Ayah kamu, nah temen Ibu itu bakal ngasi Ibu uang dengan syarat kamu harus menikah dengan anaknya setelah kamu lulus SMA. Tanpa pikir panjang Ibu pun menyetujui nya, demi Ayah mu sembuh... tapi Tuhan berkehendak lain. Maafin Ibu ya sayang, kesan nya Ibu menjual kamu" jelas Ibunya Kila panjang lebar. Ibunya menjelaskan nya sambil tertunduk lesu.
"Lucu ya Buu" jawab Kila berusaha tertawa, lalu ia berbicara kembali"Andai aja waktu itu Kila sudah besar, pasti gak bakalan begini ceritanya. Ibu gak bakal minjam uang sama orang lain terus Kila gak bakal menikah secepat ini. Kila juga pasti sudah bisa ngejar cita cita Kila, hahaha miris kali nasib Kila ya Buu.. Harus menikah di usia muda, orang lain pada ngejar cita cita, eh Kila ngurus suami di rumah. Hahahah lucu" lanjut Kila masih berusaha kuat, ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh..
"Maafin Ibu, maafin Ibu karena sudah menghancurkan masa depan kamu. Maafin Ibu sayang, Ibu bodoh banget waktu itu, dan dengan mudahnya Ibu menyetujui persyaratan itu tanpa berfikir masa depan mu" ucap Ibu Kila penuh penyesalan dan merasa bersalah.
"Yaudalah Bu, ikhlasin aja... Ibu gak salah kok. Lagian Kila juga bakal berusaha nerima takdir dengan lapang dada. Mungkin ini udah jadi takdir Kila, jadi mau gimana lagi... mau marah pun Kila sama Ibu, juga gak bakalan ngerubah nasib kan Bu. Jadi Ibu gak usah nyalahin diri Ibu sendiri, yauda kalau gitu Kila ke kamar dulu ya Buu" Setelah itu Kila langsung meninggalkan Ibu nya sendirian di kamar, lalu ia pergi ke kamar nya dan menutup pintu kamarnya.
Kemudian dia pergi ke ranjang nya dan menutup mulut dengan kuat dengan bantal, agar ibunya tidak mengetahui kalau dia sedang menangis. Menangisi takdirnya, tak pernah ia bayangkan ia bakalan menikah setelah lulus SMA. Yang ada di pikirannya hanyalah menuntut ilmu dan membuat Ibunya bangga serta membahagiakan Ibu nya.
Namun apalah daya, ekspetasinya tak sesuai dengan realita. Takdirnya tak sesuai dengan apa yang ia impikan, tapi tak apalah bila ini memang takdirnya dan ia akan berusaha ikhlas untuk menerima takdir itu.
Dan sementara itu Ibunya Kila terdiam mendengar kan perkataan Kila tadi, ia tak menyangka dengan respon anaknya itu. Ia pikir Kila akan marah dan tak mau menikah muda, namun ternyata ia salah. Kila dengan mudah nya mengiyakan perkataannya dan juga menerima takdir dengan lapang dada.
Semakin merasa bersalah saja ia, kenapa? karena anaknya itu selalu saja memendam keinginan nya. Ia tau bahwa Kila tidak mau menerima nya, namun demi dirinya ia mau menerimanya dengan lapang dada.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Waktu makan malam pun tiba. Ibunya Kila yang bernama Lastri itu langsung berjalan menuju kamar Kila lalu mengetuk nya.
"Kila... ayok makan naak... sudah waktunya makan lo"
"Iya buk sebentar, Ibu duluan aja nanti Kila nyusul" ucap Kila, lalu ia bangkit dari kasur nya dan masuk kemar mandi untuk mencuci wajahnya. Untung wajahnya itu selalu bisa di ajak kompromi, kenapa? karena mau selama apa pun ia nangis, mau satu harian pun ia nangis mata nya pun tidak akan sembab seperti wanita lainnya. Jadi ia tak perlu risau kalau nangis dan langsung bertemu dengan Ibunya maupun bertemu dengan orang lain.
*****
Bersambung
Jangan lupa tinggalin jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
R.F
2 like hadir cemungut, like balik iya
Istriku mantanku
Istriku ternyata cinta pertamaku
2021-07-01
0
Maryam
oke, seperti nya seru ceritanya
2021-06-30
0
mutoharoh
lanjut bacanya 😀😀😀
2021-06-23
1