Hai Para readersku tersayang ... 💚💚💚
Jangan lupa ya untuk Like, Komentar dan Vote seikhlasnya.
Tidak lupa untuk memberikan Rate 5 ⭐⭐⭐⭐⭐
Jangan lupa Kritik dan Sarannya, karena saran dari kalian itu sangat penting bagiku.
Aku tunggu jejak kalian di kolom Like dan Komentar ....
Berikan Saran dan Kritikan kepada author untuk membangun cerita ini lebih baik lagi.
Baca Juga Kisah Nyata lainnya ...
Hidayah Hijrahku
Dahsyatnya SHOLAWAT
Angkringan Cinta
Kopi Paste
Kesucian Syahadat
Selamat Membaca ....
💚💚💚💚💚💚
Selesai membayar makanan dan mengambil pesanan untuk dibawa pulang, Aisyah pun berjalan keluar rumah makan itu, sedikit melirik ke arah meja tadi dan samar terdengar kata yang janggal.
"Walaupun kamu anakku, sampai kapanpun aku akan lebih mencintaimu dari pada ibumu." ucap pria tua itu kepada anak gadisnya.
Mendengar ucapan seperti itu, Aisyah pun bergidik ngeri. Sungguh tidak wajar seorang Ayah bercinta dengan anak kandungnya sendiri. Kenapa dunia ini semakin menggila dan semakin tidak memiliki akhlak dan tujuan hidup yang mulia.
Kenapa setiap orang lebih memilih jalannya setan, dibandingkan kebaikan. Lebih memilih yang haram daripada yang halal. Karena apa? Yang haram itu mudah di dapat dan nikmat dunianya sungguh terasa. Sedangkan yang halal, biasanya perlu pencapaian yang cukup berat, dengan usaha dan doa serta iman yang kuat. Walaupun keduanya sama sama nikmat hanya caranya yang berbeda.
Dengan cepat Aisyah meninggalkan rumah makan itu menuju mobil yang sudah menunggunya untuk melanjutkan perjalanan pulang.
"Kenapa lama Dek Aisyah." Tanya Baihaqi kepada istrinya yang sedang duduk dan merapikan bajunya.
"Menunggu kembalian Mas Bai." ucap Aisyah pelan dan tenang. Sambil meletakkan bungkusan dan sate sapi di kursi sebelahnya.
Selama perjalanan perkataan orang tersebut terngiang-ngiang dibenaknya, wanita muda itu juga tampak biasa saja, malah cenderung takut dan hanya menuruti.
"Mas Bai, menurutmu kedua orang tadi saudara atau sepasang kekasih?" tanya Aisyah tiba tiba di sela sela kesunyiannya.
Baihaqi pun menoleh ke arah istrinya. Pertanyaan yang cukup aneh, dan tidak berbobot sama sekali.
"Kenapa kamu tanyakan itu padaku Aisyah? Aku bahkan tidak mengenalnya. Tapi menurutku mereka seperti sepasang kekasih, hubungan mereka sangat dekat fan tampak romantis." ucap Baihaqi pelan, mengingat sedikit apa yang Baihaqi lihat saat Aisyah dengan fokus memandang kedua orang itu.
"Aku hanya bertanya saja. Usia mereka sepertinya sangatlah jauh. Mas Bai, mampir ke supermarket dekat rumah, ada beberapa barang yang Aisyah mau beli, boleh Mas?" ucap Aisyah pelan.
"Iya sayang. Pak Amin mampir Ke Supermarket Mutiara ya." ucap Baihaqi menitah ke arah Pak Amin.
"Baik Pak Bai." ucap Pak Amin dengan sopan.
Perjalanan dalam diam, Baihaqi masih sibuk dengan tasbihnya untuk terus bersholawat. Tatapannya fokus dengan jalanan yang mulai melenggang karena kemacetan sudah terurai dengan baik.
Aisyah pun mulai tertidur mendegar alunan musik Sholawatan dari flash disk kesayangan milik Suaminya. Setengah jam kemudian mobil sudah terparkir tepat di depan Supermarket dekat perumahannya.
Baihaqi membangunkan Aisyah dengan lembut. Aisyah mulai sadar dan membuka matanya, kemudian turun dari mobil dengan kepala sedikit agak pusing, tiba tiba menabrak seorang Ibu Tua dengan wajah yang cemberut dan ditekuk, sungguh sangat tidak ramah.
"Astaghfirullah... Maafkan saya Ibu, kepala saya sedikit pusing." ucap Aisyah dengan sopan dan lembut.
"Jalan pakai mata! Bukan pakai dengkul." ucap Ibu Tua itu dengan ketus. Pakaiannya terlalu ketat dan terbuka, apalagi usianya yang sudah semakin senja rambut yang di cat berwarna merah dan make up yang cukup tebal membuatnya terlihat norak. Tapi lihatlah, Ibu tua itu memakai kalung berbandul Salib, sudah tentu dia bukan orang muslim, dan pantas saja dia tidak menutup auratnya.
Aisyah pun melanjutkan belanjanya, memilih dan memasukkan satu per satu barang yang dibutuhkan.
"Humairah... sudah selesai?" tanya Baihaqi yang menyusul istrinya untuk ikut menemaninya berbelanja.
"Astaghfirullah... Mas Bai, kamu itu mengagetkan aku saja." ucap Aisyah pelan, lalu menggandeng tangan Suaminya.
"Humairah, ini ada susu untuk program hamil? Kamu tidak ingin mencobanya?" tanya Baihaqi dengan memberikan sekotak susu untuk program hamil itu.
"Adakah sesuatu yang tidak ku turuti bila suamiku yang memintanya?" tanya Aisyah sedikit menggoda suaminya.
"Kamu itu paling pintar membuat Suamimu ini bahagia." ucap Baihaqi lembut dan mencubit hidung Aisyah dengan pelan.
Satu kotak susu program hamil pun ikut masuk dalam keranjang belanjaannya, dan beberapa kebutuhan rumah tangga yang sudah habis. Aisyah adalah wanita mandiri dan teliti. Semua Aisyah yang melakukan termasuk memasak dan mengurus urusan Suaminya. Tugas Mbok Surti hanya mencuci piring, menyapu, mengepel, membersihkan rumah, dan menyiram tanaman, selebihnya Aisyah turun tangan sendiri.
"Yakin sudah semua? tidak ada yang kurang?" tanya Baihaqi mengingatkan.
"Sepertinya sudah Mas, kalau ada yang kurang kita bisa belanja di Warung Ibu Ida. Untuk sayuran, Aisyah lebih suka belanja di Mas Jangkung." ucap Aisyah menjelaskan.
"Baiklah, dari dulu kamu selalu seperti itu, selalu ingin berbagi dengan caramu sendiri." ucap Baihaqi pelan.
"Mereka juga membutuhkan, mereka memiliki keluarga utuh Mas. Aku hanya ingin melarisi jualannya saja tanpa menawar. Menjual dengan harga berapa pun itu hak penjual, asal masih dalam batas wajar, itu sah sah saja." ucap Aisyah pelan menjelaskan.
"Humairahku, memang tidak akan tergantikan oleh siapapun dan oleh apapun. Aku mencintaimu karena Allah SWT." ucap Baihaqi lembut.
Ucapan berupa ungkapan cinta itu selalu membuat Aisyah tersipu malu dan bahagia. Ungkapan yang sebenarnya sering di ucapkan oleh Baihaqi di moment moment romantis ini selalu membuat mood nya pun kembali baik dan rasa cintanya tumbuh dengan sempurna untuk Suaminya. Yang utama cinta Aisyah selalu di berikan kepada Allah SWT.
"Humairah... Kamu melamun? kita sudah sampai rumah sayang." ucap Baihaqi pelan.
"Tidak Mas, astaghfirullah... ayok kita turun Mas." ucap Aisyah yang tampak gugup.
Mereka pun masuk ke dalam rumah, Mbok Surti sudah menunggu kedatangan tuan rumahnya sedari tadi. Baihaqi sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar, hasrat ingin ke kamar mandi sejak tadi sudah ditahannya.
"Mbok Surti, itu ada belanjaan tolong dirapihkan dan ada oleh oleh sate sapi untuk Mbok Surti, dimakan ya. Aisyah mau mandi dulu, nanti ke dapur untuk membutakan kopi bapak." ucap Aisyah pelan.
"Iya Non Aisyah." ucap Mbok Surti segera ke depan untuk mengambil belanjaan sesuai titah Aisyah.
Aisyah sudah berada di dalam kamar, sudah menyiapkan pakaian ganti untuk Suaminya.
"Ini Mas pakaiannya. Aisyah mau mandi dulu Mas. Nanti baru Aisyah bikinkan kopi." ucap Aisyah lembut sebelum masuk ke dalam kamar mandi.
Hari yang melelahkan dan terasa panjang sekali. Beberapa hari ini memang kondisi Aisyah seperti kurang sehat dan mudah lelah. Mungkin karena terlalu banyak pesanan dengan target waktu yang cukup minimum, sehingga membuat Aisyah sering lembur untuk menyelesaikan pesanannya.
"Ini kopinya Mas Bai, ini bolu tape dari Mbak Anisa. Katanya oleh oleh dari Surabaya. Keluarga Mas Adit ada yang punya hajatan." ucap Asiyah pelan.
"Hummmm... mantap sekali. Cocok dengan suasana yang dingin dan romantis." Ucap Baihaqi menggoda.
"Sehari libur dulu Mas, kamu gak cape apa?" tanya Aisyah pelan.
"Aku selalu merindukanmu Humairah... entah bagaimana nantinya hidupku bila harus kehilanganmu di sisiku." ucap Baihaqi pelan menatap langit, bulan dan bintang yang bersinar sangat indah.
"Apapun yang terjadi, aku akan selalu kuat dan sabar mendampingiku Mas. Hatiku ini sudah penuh berisikan namamu, hingga tidak ada celah sedikitpun untuk nama yang lain, hanya ada Ahmad Baihaqi." ucap Aisyah dengan lantang.
JAZAKALLAH KHAIRAN
💚💚💚💚💚
Jangan Lupa tinggalkan jejak kalian sebelum melanjutkan ke Bab berikutnya.
Biar aku makin semangat menulisnya ...
Yang mau kenalan sama author bisa gabung ke GC HUMAIRAH BIDADARI SURGA atau PC atau pun FOLLOW IG @Humairah_bidadarisurga.
Yang mau tanya tanya atau sharing seputar Novel Karya Author atau hal lain juga boleh.
Ditunggu ya ...
Terima Kasih ....
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Lela Lela
lanjut terus author
2022-11-16
0
Hamida Anggraeni
dr sini bisa di tebak siapa ayah kandung bayi dr anggie ... org tua itu ato tepatnya papa anggie sendiri
astagfirullahaladzim
2021-05-06
0
OFF
romantis
2021-04-13
1