Hai Para readersku tersayang ... 💚💚💚
Jangan lupa ya untuk Like, Komentar dan Vote seikhlasnya.
Tidak lupa untuk memberikan Rate 5 ⭐⭐⭐⭐⭐
Jangan lupa Kritik dan Sarannya, karena saran dari kalian itu sangat penting bagiku.
Aku tunggu jejak kalian di kolom Like dan Komentar ....
Berikan Saran dan Kritikan kepada author untuk membangun cerita ini lebih baik lagi.
Baca Juga Kisah Nyata lainnya ...
Hidayah Hijrahku
Dahsyatnya SHOLAWAT
Angkringan Cinta
Kopi Paste
Kesucian Syahadat
Selamat Membaca ....
💚💚💚💚💚💚
Membayangkan sebuah pantai cantik, dengan pasir putih yang hangat dan angin pantai yang kencang. Sorot matahari yang panas membuat kulit pun menjadi gelap.
Siang itu menjadi saksi kebahagian keluarga besar Eyang Atmojo. Kebersamaan yang sudah dipastikan entah kapan lagi bisa bertemu karena kesibukan masing-masing keluarga.
Acara tasyakuran semalam dilanjutkan acara keluarga pun berjalan dengan lancar dan baik. Hingga sore hari pun mulai menyambut dan sunset cantik pun mulai terlihat sangat indah. Semua berfoto dengan riang kemudian berpisah untuk kembali dalam aktifitas kesehariannya.
"Kak Suci, Mas Zhein terima kasih undangannya ya. Kapan kapan kita berkumpul lagi. Aisyah dan Mas Bai pamit pulang ke Semarang. Assalamualaikum." ucap Aisyah pelan. Tangannya pun terulur untuk mencium tangan saudaranya dengan sopan.
"Aisyah, Baihaqi hati hati, lanjutkan proyeknya ya. Semoga perjalanannya lancar dan selamat sampai di tujuan. Waalaikumsalam.." ucap Suci lembut.
Semua sudah meninggalkan pantai dengan penuh suka cita, kebahagiaan berkumpul bersama itu moment yang langka. Saat ini juga, kebahagiaan akan berubah kembali dengan kebiasaan yang sudah terbiasa.
Aisyah dan Baihaqi pun sudah dalam perjalanan pulang Ke Kota Semarang. Baihaqi tidak bisa meliburkan diri. Banyak tugas yang dia emban sebagai dosen. Bahkan dia di percaya untuk mengurus Maba.
"Dek, kok gak tidur? masih jauh juga, lagipula macet begini." ucap Baihaqi melirik Aisyah dari bangku depan.
"Iya Mas, Aisyah belum ngantuk. Kita mampir makan malam dulu Mas. Kasihan Pak Amin belum makan dan butuh istirahat sejenak. Bawakan juga untuk Mbok Surti dirumah." ucap Aisyah lembut kepada Baihaqi.
"Pak Amin, dekat sini ada Sate sapi terkenal. Mampir ya, kita makan dulu. Menyenangkan Istri tercinta." titah Baihaqi kepada Pak Amin supirnya sambil sedikit terkekeh ke arah Aisyah.
"Mulai ya ngegombal. Jangan dengarkan Pak Amin." ucap Aisyah dengan nada kesal kemudian memanyunkan bibirnya.
"Itu tandanya Bapak sayang dengan Ibu." ucap Pak Amin pelan menjelaskan.
"Pak Amin dengan istri begitu juga?" tanya Aisyah kemudian, dengan rasa penasarannya.
"Iya Bu Aisyah. Itu dulu sebelum Istri meninggal, sekarang ngegombalnya lewat doa saja." ucap Pak Amin dengan nada yang datar dan tenang. Raut wajahnya terlihat sedih sekolah terlintas kenangannya bersama istrinya yang sedang mengandung, tetapi Allah SWT lebih sayang mereka, keduanya meninggal dan tidak tertolong saat pendarahan hebat saat akan melahirkan.
"Maafkan Saya Pak Amin." ucap Aisyah pelan, yang mengetahui perubahan wajah Pak Amin menjadi sedih.
"Tidak apa-apa Bu Aisyah. Itu takdir saya. Kejadian itu sudah lama, lima belas tahun yang lalu." ucap Pak Amin tenang. Sambil menengok ke kiri, tempat sate sapi kesukaan Baihaqi, yang terletak di daerah Ungaran.
"Pak Amin tidak menikah lagi?" tanya Aisyah pelan.
"Tidak Bu Aisyah, saya lebih baik mendoakan mereka, banyak ibadah dan sedekah. Saya ingin berkumpul bersama istri dan anak saya, mereka tabungan saya. Saya beruntung bisa berkerja di tempat Pak Baihaqi setelah kejadian itu. Sedikit demi sedikit Pak Bai memberikan motivasi kepada saya untuk tetap sabar dan bertahan." ucap Pak Amin dengan mantap.
"Masya Allah Pak Amin. Mulia sekali, keinginan berkumpul bersama di Jannah." ucap Aisyah pelan.
"Sudah seharusnya saya lakukan Bu Aisyah. Sehidup semati, setia sampai mati. Istri saya rela mati untuk anaknya dan meninggalkan saya. Masa saya tidak berkorban untuk tetap mencintai istri dan anak saya." ucap Pak Amin mantap.
"Bagus Pak Amin. Makin kuat imannya sekarang." ucap Baihaqi menimpali.
"Ini semua karena Pak Bai, saya yang seharusnya banyak berterima kasih dengan Pak Bai." ucap Pak Amin dengan tulus.
Baihaqi tersenyum senang mendengarnya. Apa yang selama ini ia ajarkan tentang arti kesabaran pun bisa dipahami oleh Pak Amin dengan baik.
"Mas Bai, itu tempat makannya kan?" ucap Aisyah menunjuk ke atas kiri. Sate Sapi Pak Ahmad, begitu tulisannya.
Baihaqi pun menengok ke arah kiri dan membaca tulisan nama pemilik sate.
"Iya betul, belok kiri, parkir Pak Amin. Kita istirahat dulu sambil makan malam." ucap Baihaqi pelan.
Aisyah, Baihaqi dan Pak Amin pun turun dan berjalan menuju rumah makan sate tersebut dan memilih tempat duduk yang akan ditempati.
"Mas Bai, mau pesen berapa tusuk?" tanya Aisyah pelan.
"Biasa saja Dek. Jangan lupa buat dibungkus dirumah." ucap Baihaqi mengingatkan.
"Iya Mas Bai, Aisyah pesan dulu ya." ucap Aisyah pelan.
Aisyah pun berjalan mendekati penjual dan memesan untuk masing-masing porsi sebanyak sepuluh tusuk. Tiga porsi sate sapi untuk dimakan ditempat, dan satu porsi lagi untuk di bawa ke rumah.
Semuanya terdiam dan sibuk dengan ponselnya masing-masing. Sudah pasti Baihaqi mengecek semua email dan notifikasi wa ataupun telegram, mungkin ada hal penting atau informasi mendadak.
Aisyah pun tertuju pada satu pasangan yang juga masuk dan duduk tepat di meja sebelah Aisyah. Satu orang pria dewasa berkisar umur lima puluh tahunan dan satu orang wanita muda berumur dua puluh tahun. Wajahnya mirip dan seperti anak dan bapak. Tapi cara bicaranya terkesan romantis seperti orang sedang memadu kasih.
Tidak lama pesanan pun datang dan mereka semua larut dalam makanannya serta kesibukannya masing-masing.
Baihaqi sejak tadi tidak luput dari layar ponselnya dan sesekali terlihat mengetik dan tersenyum sendiri.
"Mas Bai, makan dulu. Kami itu kebiasaan kalau sudah ponsel dipegang sampai lupa waktu dan makan." ucap Aisyah mengingatkan.
Baihaqi pun mengangkat kepalanya dan tersenyum manis.
"Yang penting gak lupa sama kamu sayang.." ucap Baihaqi pelan.
Lalu melanjutkan makannya dan menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya. Baihaqi sosok suami yang menghargai istrinya. Bagi Baihaqi apapun yang dititah istrinya itu pasti demi kebaikannya.
Aisyah mengunyah makanannya dengan pelan dan sesekali matanya menatap ke arah meja sebelah si pria yang tampak mesra menyuapi si wanita.
"Kalau makan fokus pada makanan, jangan kepo dengan urusan orang." ucap Baihaqi pelan sambil mengelap sisi bibir Aisyah yang menyisakan bumbu kecap saat memakan sate.
Aisyah pun tersenyum malu, kemudian menundukkan kepalanya.
"Ayok habiskan sayang. Kamu pasti lelah, kita segera pulang dan istirahat. Mas, besok pagi jadwal pagi." ucap Baihaqi pelan.
"Lho Mas, bukannya biasanya dapat sesi dua?" tanya Aisyah lembut sambil meneguk air teh di depannya.
"Siangnya Mas harus survei tempat untuk acara keagamaan sayang. Mungkin besok Mas pulang agak malam, ada beberapa Maba yang juga ikut." ucap Baihaqi pelan menjelaskan.
"Baiklah Mas. Dua bulan lagi aku ada Fashion show di Jepang, Mas. Aku ikut event selama seminggu, aku harap kamu bisa menemani aku." ucap Aisyah pelan.
"Aku usahakan untuk mengosongkan jadwalku untuk kamu sayang. Doakan saja suamimu ini sehat selalu." ucap Baihaqi pelan.
"Aku ingin kita sekalian bulan madu Mas. Kita kan belum pernah ke negeri sakura." ucap Aisyah pelan.
"Iya Humairah... aku temani, i'm promise." ucap Baihaqi pelan di dekat telinga Aisyah.
Suaranya yang pelan dan lirih membuat Aisyah pun bergidik geli, tubuhnya pun langsung merinding hebat.
"Jangan pernah ulangi Mas, aku merinding. Ayok pulang Mas." ucap Aisyah pelan.
Sudah selesai membayar makanan dan mengambil pesanan untuk dibawa pulang, Aisyah pun berjalan keluar rumah makan itu, sedikit melirik ke arah meja tadi dan samar terdengar kata yang janggal.
"Walaupun kamu anakku, sampai kapanpun aku akan lebih mencintaimu dari pada ibumu." ucap pria tua itu kepada anak gadisnya.
JAZAKALLAH KHAIRAN
💚💚💚💚💚
Jangan Lupa tinggalkan jejak kalian sebelum melanjutkan ke Bab berikutnya.
Biar aku makin semangat menulisnya ...
Yang mau kenalan sama author bisa gabung ke GC HUMAIRAH BIDADARI SURGA atau PC atau pun FOLLOW IG @Humairah_bidadarisurga.
Yang mau tanya tanya atau sharing seputar Novel Karya Author atau hal lain juga boleh.
Ditunggu ya ...
Terima Kasih ....
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Lela Lela
semoga aisyah punya anak
2022-11-16
0
OFF
maraton baca 😂
2021-04-13
1
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐😇
2020-12-15
0