Kehilangan

Setelah selesai memakamkan orang tua Ira beberapa orang masih tetap berdiam di kediaman Ibnu dan sebagiannya lagi sudah meninggalkan tempat,, hanya Bu Wati dan mbak uti yang terus menemani Ira sampai Ira siuman..

"Nak.. jangan banyak gerak dulu... " Ucap Bu Wati

"Ayahhhh.... Ibuuuu😭... " Ucap ira

"Ayah dan ibuku baik-baik saja kan Bu Wati mbak uti?.... " Tanya Ira

"Nak tenang dulu nak.. ayo minum dulu.." Ucap Bu Wati... "

Dengan menyodorkan air minum kepada Ira lalu Ira pun meminumnya

"Mbak uti tolong panggilkan dokter irfan... " ucap Bu Wati

"Baik Bu Wati, akan saya panggilkan... " Mbak Wati pun meninggalkan Ira dan Bu Wati

" Bu ayah dan ibu Ira baik-baik saja kan Bu?.. " tanya ulang ira

" Bu perasaan Ira kenapa ga tenang begini.. Bu Wati antarkan Ira ke rumah sakit Wijaya Hospital Ira pengen liat keadaan ayah sama ibu Ira bu... " pinta Ira sambil menangis dan memeluk Bu Wati

"Tenang sayang... " lirih Bu Wati pada Ira dengan membelai rambut Ira

*****

Mbak uti mencari dokter Irfan dari dalam hingga keluar rumah tetapi tidak menemukannya dan ia melihat pada seseorang yang sedang berdiri di depan rumah majikannya mbak uti berfikir bahwa itu adalah salah satu teman almarhum ibnu dengan perawakannya yang tinggi serta gagah layaknya bodyguard ia pun memberanikan diri untuk bertanya

" Permisi tuan.. apakah anda melihat dokter irfan.. sa... "

Belum sempat menyelesaikan perkataannya dokter Irfan pun muncul keluar dari dalam mobil bersama seseorang yang tidak lain adalah sahabat majikannya juga yaitu Adiwijaya

"Ada apa mbak uti mencari saya?... " Tanya dokter Irfan dengan wajah yang sedikit gugup

"Saya ingin memberitahu dokter kalau nona Ira sudah siuman dan saya di minta bu Wati untuk memanggil anda ke kamar nona Ira... " Jawab mbak uti

" Oh ya bagus sekali saya sendiri yang akan berbicara dengan Ira... " Sambar Adiwijaya

"Tidak!!! Pulanglah Adiwijaya biar saya yang membicarakannya dan untuk saat ini saya sedikit kecewa sama kamu... "

Dengan wajah yang sedikit kesal.. mbak uti pun terlihat sedikit terheran dengan kedua orang yang bersahabat dengan majikannya

"Ada apa ya dengan mereka, sepertinya mereka sedang bertengkar,, tetapi bertengkar dengan suasana masih berduka sepertinya bukan hal yang tepat.... " Gumam mbak uti dalam hati

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu.. ingat ucapan saya tadi saya akan tetap bertanggung jawab.. saya permisi dulu... " Adiwijaya pergi meninggalkan Irfan dan irfanpun pergi berjalan menuju kamar Ira

*****

Sesampainya di kamar Ira dokter Irfan melihat Ira sedang menangis sesegukan di pelukan Bu Wati padahal ia sudah ingin memberitahukan yang sebenarnya kepada Ira, tetapi melihat kondisi Ira sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberitahukan hal yang sebenarnya.. lalu dokter Irfan pun berjalan dan duduk di samping Bu Ira

"Ira... " panggil dokter Irfan

Mendengar namanya di panggil ia menoleh pada dokter Irfan seketika tangisannya pun pecah dan lebih drop dari sebelum dokter Irfan datang

"Omm.. om Irfan ayah Ira bagaimana kabarnya.. kita ke rumah sakit sekarang ya om Ira dari tadi pengen kerumah sakit cuma dilarang Bu Wati.. " Ucap ira

Mendengar rengekan Ira seketika dokter Irfan pun ikut menangis dan ia tak sanggup berkata jika ayah dan ibunya kini sudah tiada

"Om kenapa om Irfan menangis jawab om?... " Tanya Ira

Dengan menggerakkan badan Irfan

"om ga terjadi sesuatu kan sama ayah dan ibu Ira.." Tanya Ira

Saat itu Ira tersadar semua yang berada di kamar Ira memakai pakaian hitam dan ia pun menarik tangan nya kembali yang sedari tadi menggoyangkan tubuh Irfan seketika badan Ira terasa seperti tidak ada tenaga untuk bergerak yang bisa ia lakukan hanyalah menangis

"Kenapa Ayah dan ibu tega ninggalin Ira sendiri?.. kenapa ayah dan ibu tidak pergi membawa Ira bersama kalian?.. apakah kalian sudah tidak menyayangi Ira lagi?... bahkan aku tidak di izinkan melihat kalian untuk yang terakhir kalinya , sungguh kalian sangat kejam... " ucapnya

"Nak.. jangan berbicara seperti itu ibu dan ayah Ira pasti sudah tenang di sana yang Ira lakukan hanyalah berdoa untuk mereka agar mereka lebih tenang nak.. masalah takdir tidak ada yang tahu bahkan ibu yakin bahwa ibu dan ayah Ira jika boleh memilih pasti mereka bakal memilih membahagiakan Ira terlebih dahulu.. tapi takdir sangat menyayangi ibu dan ayah Ira... " ucap Bu Wati dengan menguatkan Ira

"Iya nak yang di katakan Bu Wati memang benar.. maafkan om bukannya om tidak ingin kamu melihat ibu dan ayahmu untuk yang terakhir kalinya tapi om hanya melakukan yang terbaik untuk mereka.. jika pemakaman nya di tunda kasihan mereka nak.. pasti mereka kesakitan disana.. apakah kamu rela jika ibu dan ayahmu kesakitan?... "

tanya Irfan sambil mengusap air mata Ira lalu irapun menggeleng kan kepalanya ..

"Nah sayang mulai sekarang kamu harus berdoa untuk mereka dan bangkit untuk mandiri buktikan kepada kedua orangtuamu walau dengan tidak adanya mereka bukan berarti kamu tidak bisa berdiri di kakimu sendiri.. buktikan kepada kedua orang tuamu bahwa kamu anak yang mandiri anak yang berbakti dan kamu tau kan apa keinginan ibumu?..." Tanya Irfan

Lalu ira pun mengingat keinginan ibunya pada saat merayakan ulang tahunnya tengah malam ibunya ingin Ira menjadi anak yang mandiri yang bisa membuktikan bahwa Ira anaknya bisa berdiri di kaki sendrii tanpa bantuan ibu atau ayahnya dan dengan perkataan Irfan yang sedikit memberikan kekuatan bagi Ira

"Om benar.. Ira harus kuat.. Ira harus mandiri Ira harus bisa membuktikan dan membanggakan mereka walau mereka sudah tidak di samping Ira lagi Ira tidak boleh cengeng dan tidak boleh lemah.. Ira pasti akan bisa melewati ujian takdir yang sedang di berikan Allah..." Ucap ira

Dengan mengusap sendiri air matanya

"om Irfan..." Tanya ira

"Iya nak ada apa?.. " Tanya irfan dengan melirik ke arah Ira

"Om bolehkah Ira meminta sesuatu kepada om Irfan?... " Tanya Ira pada Irfan

"Ya tentu saja nak.. apa yang kamu mau mulai sekarang om sebisa mungkin akan menurutinya karena kamu sudah ok anggap sebagai anak om sendiri.. " jawab Irfan dengan penuh kasih sayang

"Om bisakah om antarkan ira ke tempat peristirahatan ayah dan ibu?.. " Tanya Ira tanpa menoleh ke arah Irfan

"Ira berjanji setelah ini Ira tidak akan menangis lagi demi ibu dan ayah... " ucapnya

"Ya baiklah nak, om akan mengantarkan ira dan berjanji untuk tidak menangis lagi, ayo nak kita berangkat sekarang.. " Menyalurkan tangan Irfan pada Ira

"Baik om.. Bu wati.. mbak uti aku pergi dulu ya terimakasih kalian telah merawat dan menemaniku.. " ucap Ira dengan memeluk Bu Wati dan mbak uti secara bergantian dan berjalan menuju pintu keluar

"Ibu... ayah aku berjanji akan kembali dan memulai semuanya dari awal walaupun kalian sudah tidak bersamaku lagi.." gumam Ira

Ya Ira tidak menyangka bahwa orang yang sangat berarti dalam hidup Ira dan sangat di sayangi Ira justru telah pergi meninggalkan Ira untuk selama-lamanya kehilangan kedua orang tua adalah salah satu hal yang paling tidak diinginkan oleh anak manapun tetapi seiring berjalannya waktu Ira bangkit dari keterpurukannya karena keinginan dan mimpi kedua orang tuanya lah yang bisa membangkitkan Ira kembali untuk menjadi anak yang mandiri...

JANGAN LUPA DUKUNG THOR DENGAN LIKE👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 NYA YAH AGAR THOR TERUS SEMANGAT MENGEMBANGKAN UNTUK EPISODE SELANJUTNYA🌸.. JIKA KALIAN SUKA SILAHKAN LANJUTKAN YAHH LALU TAMBAHKAN NOVEL INI KE DALAM FAVORITE YAA ♥️ SUPAYA DAPET UPDATE EPISODE DARI NOVEL INI.. JIKA ADA KATA YANG KURANG TEPAT MOHON DI MAKLUMI🙏🏻🙏🏻 THOR AKAN TERUS BERUSAHA SEBAIK MUNGKIN DAN JIKA ADA KRITIK ATAU SARANNYA SILAHKAN TINGGALKAN DI KOLOM KOMENTAR 😊😊😊

HAPPY READING GAISS....🤗❣️

Terpopuler

Comments

Senja°Nira

Senja°Nira

like🤩🤩🤩


mampir yuk
Suamiku pilihan kekasihku

semangat🙌🙌🙌

2020-12-14

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap

2020-11-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!