EXT. CAFÉ / PARKIRAN. MALAM
Nanda menatap sekitar. Namun Nanda tidak melihat tanda-tanda kehadiran rafi.
Nanda pun jadi kesal dan tanpa pedulikan hujan yang masih turun dengan derasnya, Nanda lalu beranjak menuju mobilnya..
Nanda mau masuk mobilnya.. tiba-tiba.. SREET! TANGAN ILHAM MENAHAN PINTU MOBIL NANDA…
Jreng! Nanda menoleh dan menatap Ilham.. Ilham tersenyum..
tapi tiba-tiba… PLAK!! NANDA TAMPAR ILHAM.
JRENG! ILHAM KAGET DAN BINGUNG..
ILHAM
Nanda? Apa-apaan sih kamu?
NANDA
Pembohong kamu! Penipu! Kamu selingkuuh!
JRENG! ILHAM KAGET
ILHAM
(Kaget, cemas)
Selingkuh!? Siapa yang selingkuh!?
NANDA
(Makin marah)
Minggir! Aku mau pulaaang!
TAPI ILHAM MASIH TAHAN PINTU MOBIL NANDA..
SFX: DUAAAR! Petir bertalu-talu!
Hujan turun dengan deras.
NANDA
Aku mau pulang!
ILHAM
Nggak, Nanda. Ceritain dulu, ini ada apa!?
NANDA
Masih nanya ada apa! MAU BOHONGIN AKU?! AKU LIHAT SENDIRI! KAMU ENGGAK BISA BOHONG SAMA AKU!
ILHAM
Nan aku enggak ngrti sama kamu.. Tiba-tiba marah, nuduh aku selingkuh?
Selingkuh apa sih, Nanda! Kita hari ini mau fitting baju pengantin loh!
NANDA
Kita nggak jadi nikah!
JRENG!! DENG! Ilham kaget bukan main
ILHAM
Kamu kenapa sih!? Nikah bukan buat main-main!
NANDA
Siapa yang main-main!? Kamu tuh yang main-main!!
Ilham heran sama yang terjadi sama Nanda.
NANDA
Kamu sekarang minggir! Aku mau pulang!
ILHAM
Aku ikut! Harus jelas semuanya, sebenarnya kamu ini kenapa!?
Nanda nggak perduli, mendorong Ilham. Nanda masuk mobil.
Dengan cepat Ilham lari ke pintu samping kiri.
Mobil itu berjalan! Ilham cepat sampai pintu, membukanya! SYUUT! Ilham masuk mobil! Pintu ditutup! Mobil melaju!
CUT TO:
INT. MOBIL NANDA - MALAM
Hujan masih deras.. Nanda menoleh Ilham dengan marah.. Kesedihannya juga jangan hilang
NANDA
Mau ngapain kamu?! Mendingan kamu turun!
ILHAM
Aku eggak mau, sebelum kamu jelasinm!
NANDA
Ga ada yang perlu dijelasin lagi! Sudah cukup buat aku!
Nanda nyetir masih pasang muka marah.
ILHAM
Nan..
NANDA
Cukup Ham!
ILHAM DIAM MALINGIN MUKA SESAAT..
NANDA
(Kesal)
Perempuan yang kamu pelukan di kafe itu pacar kamu kan!?
ILHAM
Di kafe mana?
NANDA
(Tersenyum kecut) Hebat kamu, ya! Udah ketangkap basah masih aja nggak ngaku!
Nanda ambil HP, membuka gallery photo, menemukan foto barusan (Rafi dan Aurel).
NANDA
(Ngasih HP ke Ilham)
Ini! Ini siapa!?
JRENG!! Rafi kaget hebat melihat seperti dirinya di kafe.
NANDA
Nggak bisa ngelak kamu sekarang kan!? Itu kamu, kan!? kamu sama pacar kamu kan!?
(Geram) Untung kita belum nikah!
ILHAM
(Kaget. Bingung)
Nanda.. bukan.. itu bukan aku.
NANDA
Kamu tuh, mentang-mentang pengacara, kerjanya berkelit aja! Jelas-jelas itu kamu! Muka kamu! Liat tuh.. warna bajunya sama!
DENG! Dan memang ternyata, warna bajunya memang sama!
Ilham shock beneran. Seolah berpikir, “Kok bisa ya sama banget kayak gini?”
ILHAM
Enggak, Nanda. Itu bukan aku!
NANDA
Aku nggak percayaaa!
Nanda kesal!
CUT TO
INT. RUMAH RANI. MALAM
Rafi sudah rapi, siap-siap mau pergi. Di luar terdengar suara hujan yang masih deras. Rani melihat Rafi dan bertanya heran.
RANI
Mau ke mana, Fi? Malam-malam gini rapi amat?
RAFI
Mau ke rumah Maya, Ma. Dea ulang tahun. Bisa ngambek Dea kalo aku gak datang.
Rani jadi mengernyit. Namun tak lama Rani pun menjawab..
RANI
Ya udah, ati-ati di jalan. Mama titip salam aja sama Maya dan selamat ulang tahun buat Dea.
RAFI
Iya, Ma..
RANI
Kamu begitu perduli sama Maya dan anaknya. Sampe-sampe Mama merasa, perhatian kamu ke Dea, udah kayak sama anak kamu sendiri.
RAFI
(nada ringan) Dea tuh anaknya lucu dan baik, Ma. Siapa aja, kalo udah kenal sama Dea, pasti bakalan timbul rasa sayang juga padanya. (beat) Dan soal Maya.. kami hanya teman aja sekarang.
(NOTE: Rafi sebenernya masih suka sama Maya, tapi gak pernah ada kata CINTA yang keluar dari mulutnya maupun Maya. TEMAN TAPI MESRA).
RANI
(senyum kecil, nyindir)
Teman tapi mesra?!
RAFI
(senyum kecil) Ada aja Mama.
(menghela nafas panjang)
Yaaah.. gimana pun juga kan, Maya dulu pernah selamatkan aku, Ma..
RANI
Soal rencana kamu mau bikin café baru gimana?
RAFI
Aku lagi usaha cari investor, Ma.
Ya udah ya, Ma.. takut kemaleman, nanti Dea udah tidur, kasian..
RAFI
Iya, ati-ati..
Rafi pun melangkah pergi.
Rani menatap kepergian Rafi, sambil mikir.
RANI
(menggumam) Aku harus bantu Rafi mewujudkan keinginannya membuka café lagi.
Rani terlihat berpikir.
CUT TO
INT/EXT. MOBIL NANDA/JALAN RAYA - MALAM
Hujan masih turun dengan derasnya.
Di dalam mobil.. Nanda masih berantem ribut sama Ilham. Ilham marah, karena Nanda terus menuduhnya selingkuh, padahal yang dilihat Nanda adalah Rafi. Nanda masih ngotot kalo dilihatnya adalah Ilham.
NANDA
MENDINGAN KAMU TURUN!
Ilham menggelengkan kepala..
ILHAM
ENGGAK! AKU ENGGAK MAU TURUN SEBELUM KAMU JELASIN!
NANDA
ENGGAK PERLU!
ILHAM
NAN..
NANDA LIHAT ILHAM DENGAN RAUT WAJAH KESAL..
NANDA
KAMU YANG TURUN ATAU AKU YANG TURUN?!
Ilham berusah pegang tangan Nanda..
ILHAM
NAN, AYO DONG…
Nanda tarik tangannya lalu… CU: KAKINYA INJAK REM… CIIIT!!!
INTERCUT WITH:
Mobil Nanda ngerem mendadak. D-CIIIT! Berhenti mendadak di pinggir jalan.
BRAK! Pintu kemudi dibuka. Nanda keluar dengan muka marah!
Nanda langsung lari ke belakang.
Pintu kiri dibuka. Ilham keluar, mengejar Nanda dengan cemas.
ILHAM
Nandaaa!
Nanda tak perduli, terus jalan di tengah-tengah hujan.
SOUND FX: DUAAAR.. DUAAAR..!!! Suara petir bersahut-sahutan.
(NOTE: Adegan didramatisir di sini).
ILHAM
Nandaaa..!!! Kamu mau kemanaaaa..??? Kita bisa bicaraIN baik-baik! Kamu salah sangka, Nanda! Beneran itu bukan---
Belum selesai bicara.. Ilham melihat ada mobil melintas, kayak mau menabrak Nanda.
Dengan cepat Ilham lari, menangkap Nanda.. SYUUT! Nanda berhasil diselamatkan Ilham dari mobil yang melintas.
Ilham dan Nanda sampe bergulingan ke pinggiran jalan.
Nanda dan Ilham saling pandang.
CU: Tatapan Nanda tampak marah banget ke Ilham.
Nanda menepis tangan Ilham dan segera lari, pergi dari sana.
ILHAM
Nandaaa!
Ilham akan mengejar Nanda lagi. Belum juga beberapa langkah, ada sosok tangan menarik baju Ilham dengan kasar dari belakang, sampai Ilham balik badan, dan lihat siapa orang itu.
Orang itu tak terlihat wajahnya, ia menggunakan jaket hoody yang ada kapucong.
Penjahat itu mengancam dengan pisau tajam.
PENJAHAT
Mana dompet!? Buruan! Buruan!
ILHAM
Minggiiir..!!!
Ilham mendorong Preman, mau kejar Nanda lagi.
Preman berhasil menyergap Ilham lagi, menarik kerahnya!
PENJAHAT
Buruan, dompet lu kasih ke gue! Dan lu selamet!
ILHAM
MINGGIR!
ILHAM YANG LAGI REPOT DENGAN MASALAHNYA, DORONG PENJAHAT ITU.. MAU KEJAR NANDA..
INSERT: Nanda yang tadinya berjalan cepat di tengah hujan, menjauh, menghentikan jalannya, karena dia mendengar keributan. Nanda menoleh.
POV Nanda: Nanda melihat Ilham sedang cek-cok sama orang. NON AUDIO.. HINGGA ORANG ITU MENUSUK ILHAM..
JRENG! NANDA SHOCK!
NANDA
(Teriak)
Ilhaaaaam!!!
NANDA LEPAS TASNYA.. TAS JATUH.. HINGGA KOTAK JAMNYA BERGULING KELUAR DARI TAS..
MCU SLOW MOTION: Jam tangan yang dipegang Nanda jatuh ke tanah. Jam itu basah dihujani air.
Penjahat kaget dengan teriakan itu. Penjahat panik, dia kabur.
Ilham roboh!
Nanda menghampiri Ilham. Nanda bersimpuh, kepala Ilham ditaruh di pahanya. Nanda menangis hebat.
NANDA
Ilhaaam! Bangun, Ilhaam! Banguuun!
Nanda melihat sekitarnya.
NANDA
Tolooooong!
Berdatangan orang-orang menolong Nanda.
NANDA
Tolong.. Bawa ke mobil saya!
Mereka menggotong Ilham ke mobil Nanda. Ilham ditaruh di posisi sebelah kiri. Setelah dimasukkan ke sebelah kiri. Nanda buruan ke bagian kemudi.
NANDA
Ilham.. bertahan, sayang.. bertahan ya.
Ilham sudah lemas. Darah segar terus mengalir. Orang datang ke jendela Nanda, memberikan jam tangan.
ORANG
Mbak.. ini jamnya? Jatuh, mbak.
NANDA
(Menerima jam tangan itu)
Terimakasih.
Nanda melajukan mobilnya.
CUT TO:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments