"assalamualaikum, paman kenalkan ini Oma meta!" ucap dea kepada paman Jo sambil mengenalkan Oma meta kepadanya.
paman Jo melihat Oma meta, dan dalam waktu bersamaan paman Jo dan Oma meta membelalakkan matanya d dengan terkejut melihat siapa yang berdiri depan mereka masing-masing. Dea yang berada diantara mereka pun menjadi heran melihat interaksi kedua orang tua yang berdiri diantara dirinya.
'akhirnya, ku temukan kau.. Joko purwanto' batin Oma meta..
paman Jo dan Oma meta duduk di ruang tamu.. hening, tak ada yang berbicara, yang terdengar hanyalah helaan nafas..
"silahkan di minum airnya Oma" ucap Dea yang baru meletakkan minuman ke atas meja dihadapan Oma meta dan paman Jo.
Dea pun kembali kebelakang, dan menghampiri Tante Rahma yang duduk di meja makan, yang sedang menatap ke arah ruang tamu.
ruang tamu dan meja makan letaknya tidak terlalu jauh, karena rumah yang di tempati Dea memang tidak besar, jadi dari ruang makan masih bisa melihat sedikit ke arah ruang tamu..
sudah 10 menit waktu berlalu, tapi diantara Oma meta dan paman Jo belum ada yang membuka suara.. sampai akhirnya Oma meta berdehem untuk membuka pembicaraannya.
"eheem. , bagai mana keadaan mu joko.", tanya Oma meta kepada paman Jo.
"baik buk, " jawab paman Jo. tanpa bernada basi untuk bertanya kembali kepada Oma meta.
"aq sudah lama mencari mu, ternyata kau sudah tidak lagi berada d tempat itu, syukurlah aq bertemu dengan Dea, penyelamatku, dan ... " ucap Oma meta terpotong, karena melihat reaksi paman Jo yang menatapnya dengan tanda tanya.
"... dan dia juga yang membawa ku kepadamu" ucap Oma meta sambil menatap paman Jo .
"untuk apa ibuk mencari ku, bukannya semua sudah jelas??" ucap paman Jo.
Dea dan Tante Rahma saling bertatapan dan menajamkan telinga mereka
'jelas?? apanya yang sudah jelas??' batin Dea
"semua itu adalah salah paham, kau pergi tanpa mendengarkan penjelasan ku. dan selalu mengambil kesimpulan sendiri. kau memang keras kepala Joko" ucap Oma meta panjang lebar..
"tidak ada lagi yang perlu di jelaskan, bagi ku semua sudah jelas." ucap paman Jo dengan tegas.
'penjelasan, penjelasan apa?? apa yang terjadi, sepertinya mereka saling mengenal?? tapi kenapa aq tidak pernah melihat Oma meta?? d mana mereka bertemu??' batin Dea sambil menajamkan kembali pendengarannya.
"tidak, kau harus tetap Mende.." belum habis ucapan Oma meta, tapi paman Jo sudah memotongnya duluan.
"pulang lah, sekarang sudah sangaat malam, tempat ini sangat jauh dari ibu kota" paman Jo menjeda ucapan.a, kemudian dia menarik nafas dan membuangnya pelan " dan uang pernah kembali kesini, aq tidak ingin berurusan dengan mu lagi" . ucap paman Jo sambil meninggalkan Oma meta sendiri di ruang tamu, dan paman Jo menuju ke kamarnya.
Dea menghampiri Oma meta, dan meminta maaf atas sifat paman Jo yang kurang sopan. yang meninggalkan Oma meta sendiri di ruang tamu.
Oma meta menggenggam tangan Dea, dan memandang wajah Dea dengan dalam. di tatapnya manik mata Dea, lalu Oma memalingkan wajahnya dan langsung masuk kedalam mobil yang pintunya sudah di buka oleh supir Oma meta.
mobil Oma meta pun pergi meninggalkan rumah Dea. dan meninggalkan penuh tanda tanya kepada Dea.
______
keesokan paginya Dea bangun dan melakukan pemanasan kecil sebelum Dea mengelilingi halaman samping rumah paman jo, dimana tempat biasa paman Jo melatih anak didiknya.
"Dea.!!" panggil paman Jo yang sedang berdiri di belakang Dea.
"ya paman " ucap Dea sambil berjalan ke arah paman Jo.
"ada yang ingin paman bicarakan kepadamu" ucap paman Jo dengan nada yang dingin dan wajah yang serius.
Dea mengikuti paman yang berjalan kearah tempat duduk yang terletak tidak jauh dari halaman tempat mereka biasa berlatih.
rumah paman Jo memang tidak besar, tapi bertingkat dua, dan di lantai dua terdapat kamar Dea dan Rian. halaman mereka sangat luas, karena halaman mereka dijadikan tempat paman Jo mengajari anak didiknya bela diri.
Dea duduk Di sebelah paman Jo, dan menajamkan telinganya untuk mendengar apa yang akan di katakan paman Jo.
"kau mungkin bertanya tanya, kenapa paman mengenal ibuk meta," lalu paman mengalihkan pandangannya ke arah wajah Dea yang sedang menatapnya saat ini, "yang kau panggil dengan Oma meta tadi malam". ucap paman Jo sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.
dea masih terdiam, dan mendengarkan apa lagi yang akan dikatakan oleh paman Jo.
"dulu paman pernah ikut bekerja dengannya, sewaktu paman muda dulu". paman Jo memberikan jeda sebelum melanjutkan pembicaraannya. "paman dan ayah mu pernah menghajar anak buah kepercayaan Oma meta". ucap paman Jo.
Flashback on
paman Jo dan ayah Dea, Didi . sedang mencari jagung bakar untuk ibu Dea, nita, saat itu ibu Dea sedang mengandung Dea. usia kandungannya 7 bulan, pada tengah malam tiba kepingin jagung bakar, dan saat itu lah paman Jo dan Didi pergi mencarinya . tapi saat mereka di jalan pulang, paman Jo melihat orang kepercayaan ibuk meta sedang berbincang dengan seseorang yang sangat mencurigakan. paman Jo dan Didi mendekat untuk melihat lebih jelas.
paman Jo mendengar pembicaraan orang kepercayaan ibuk meta, bahwasanya orang tersebut ingin mencelakai yoga, anak ibuk meta. dan di saat mereka ingin pergi dari tempat tersebut untuk memberitahukan rencana orang kepercayaan ibuk meta, persembunyian mereka ketahuan, dan meraka di hajar oleh orang tersebut.
orang kepercayaan ibuk meta memvideokan kejadian tersebut agar dia bisa memprovokasi kan bahwa paman Jo memiliki rencana untuk mencelakai yoga.
dengan bukti yang sepeti terlihat nyata, ibuk meta murka mendengarnya, dan menjebloskan paman Jo dan Didi kepenjara.
selang 3 bulan, terbukti lah bahwa paman Jo dan Didi tidak bersalah. mereka dibebaskan kembali. sakit hati atas ketidakpercayaan ibuk meta sangat melukai perasaan paman Jo dan Didi.
seminggu kebebasan paman Jo dan Didi, Oma meta meminta maaf atas kesalahan Oma meta, tapi sakit hati Didi tidak bisa d hapuskan dengan kata maaf dari ibuk meta, karena ketidakpercayaan ibuk meta terhadap paman Jo, Nita, ibu Dea harus melahirkan dengan keadaan depresi dan tanpa di dampingi Didi, ayah Dea. seminggu melahirkan Dea, keadaan Nita semakin meburuk, sehingga Nita menghembuskan nafasnya, tanpa melihat suami dan tanpa sempat menyusui dea., karena keadaan Nita yang sangat lemah.
flashback off
Dea tidak bisa menahan air matanya lagi, selama ini Dea hanya tau, bahwa mamanya meninggal karena kecelakaan bersama ayahnya.
tiba tiba suara seorang laki laki menghentikan pembicaraan Meraka.
"maaf sensei, ada yang mencari anda di depan" ucap salah satu anak didik paman Jo.
"siapa??" tanya paman Jo .
mohon like dan votenya yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Anjelina Gulo
mampir lagi
2021-02-13
1
Kohaku
T
2021-01-10
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hai kak😊
asisten dadakan masih setia berkunjung kembali😉
mampir yuk
semangaaatt ya💪
2020-12-25
1