"APA? MENIKAH?"
Suara memekik di ambang pintu. Sontak semuanya menoleh secara bersamaan.
Pria yang sedang dalam perbincangan itu berdiri mematung dengan shock saat mendengar permintaan seorang pria dewasa yang tak dikenalnya.
"Dav, kemarilah. Akhirnya kau datang juga. Kita akan selesaikan masalah ini sekarang!" pinta Tuan Handoko masih mencoba sabar, ia belum menunjukkan wajah aslinya yang garang dan kejam tanpa pernah mau memberi belas kasih pada siapapun.
Sebenarnya Tuan Handoko amat geram. Andaikan tidak banyak orang di rumah ini, mungkin ia akan menghabisi tamu-tamu tak diundangnya. Tamu yang membuat dirinya terpojokkan sejak awal mereka datang. Rama, ayah kandung Lily terus saja mendesak keluarga Bagaskara untuk bertanggung jawab.
"Apa apaan ini? Aku tidak akan menikah dengan siapapun kecuali Victoria!" tegas David seraya menghampiri mereka di ruang tamu. Matanya terus menatap nyalang pada wanita yang semalam tidur dengannya itu.
"Duduklah dulu, Dav! Jangan terbawa emosi. Mereka ini adalah orang tua gadis yang ada di video denganmu itu. Mereka datang ingin kau bertanggung jawab karena putri mereka telah kau renggut kesuciannya."
Nyonya Amanda, wanita yang juga memiliki sifat angkuh itu tiba-tiba berubah menjadi lembut. Ia bahkan sejak tadi hanya diam sambil sesekali curi pandang ke arah Rama.
Wanita bergaya hedon yang awalnya geram dan terus marah-marah ketika foto dan video itu tersebar, tiba-tiba berubah seperti kucing kecil yang jinak saat mengetahui bahwa gadis bernama Lily itu adalah anaknya Rama. Bahkan ia terus mencoba menenangkan suaminya agar tidak kasar pada tamu mereka.
"Tanggung jawab apa, Mam? Dia yang datang menggodaku!" tegas David seraya duduk di samping ibu kandungnya. Posisinya tepat berhadapan dengan Lily yang duduk tersekat meja dengannya.
Lily yang menunduk tiba-tiba mendongak. Ia tak terima dengan tuduhan pria itu.
"Jangan fitnah aku, Tuan. Aku tidak menggodamu. Anda malah yang memanfaatkan keadaan!" Pekik Lily penuh amarah. Sebenernya ia tidak ingin memperbesar masalah ini. Namun kedua orang tuanya tak terima hingga menyeretnya ke kediaman Bagaskara.
Berita itu dengan cepat menyebar. Karena hal itu lah kedua orang tua Lily tahu siapa pria yang meniduri anak mereka.
"Heh, Dasar murahan. Jaga bicaramu! Kau datang sendiri ke kamarku dan menggodaku. Sekarang kamu mau tanggung jawab? Ciihh... Jangan mimpi!"
"Siapa juga yang mau tanggung jawab darimu, Pecundang!"
Mendengar itu, David tersulut emosi. Ia bangkit dan menghardik wanita di hadapannya.
"Berani kau padaku, Hah?!"
"Kenapa tidak? Aku gak takut sama kamu!" balas Lily yang juga ikut bangkit lalu menatap pria itu dengan menantang.
Kedua mata itu terkunci penuh amarah. David seolah ingin memangsa Lily hidup-hidup, sementara Lily, ingin rasanya mencungkil mata melotot pria itu.
'Menyebalkan, dia kira aku takut!' umpat Lily dalam hati.
Para orang tua ikut tercengang melihat pertengkaran dua insan yang membuat skandal hingga mencoreng nama baik keluarga mereka.
"STOP!! KALIAN DUDUKLAH!"
Suara menggema Tuan Handoko kembali terdengar hingga membuat seisi ruangan ini menjadi sunyi senyap. Wajahnya merah padam Ia sangat malu karena dua anak itu malah bertengkar, bukannya mencari solusi atas permasalahan mereka.
Lily dan David akhirnya duduk. Tatapan sengit itu masih ketara jelas antara dua insan yang saling berhadapan dengan penuh emosi yang membara dalam hati.
"Kami mohon, Tuan dan Nyonya. Kami tidak minta apapun kecuali solusi untuk membersihkan nama baik keluarga. Saya tahu, keluarga anda pun demikian. Kami sama-sama terpukul, tapi berita skandal ini harus dihentikan."
Bu Cantika mulai bersuara. Ia berbicara dengan lirih namun terdengar berwibawa. Hatinya sangat sakit menghadapi kenyataan bahwa putri semata wayangnya telah ternoda. Lebih lagi, video dan foto itu tersebar luas sehingga menyorot namanya yang terkenal baik di mata masyarakat maupun lingkungan sekolah.
"Hanya dengan pernikahan semua ini bisa terselesaikan," ucap Rama menimpali.
"Gak, pokoknya aku gak mau! Aku tidak akan pernah menikahinya!" tegas David memekik tak terima.
"Dav, bisa diam dulu gak?" Nyonya Amanda mencoba menenangkan hati sang anak. Padahal ada maksud lain dari sikapnya yang sejak tadi ramah dan diam itu.
"Mami setuju, Pap. Mereka harus menikah. Kita bisa perlihatkan foto pernikahan mereka pada awak media. Tinggal kita bilang saja kalau mereka menikah seminggu yang lalu sebelum foto dan Video itu beredar. Kita juga tinggal bilang jika pesta resepsi memang akan diadakan bulan depan. Bagaimana?"
DEGH.
Kedua bola mata David membola. Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran ibunya ini. Aneh sekali Nyonya Amanda. Biasanya ia tidak mudah menerima orang lain di keluarga ini. Bahkan sekelas Victoria pun, Amanda masih berpikir berulang kali untuk merestui mereka. Padahal Victoria jelas memiliki karir yang baik dan terlahir dari keluarga berada.
"Mami!!!"
"Ssstttttt... Kamu diam dulu, Dav. Serahkan semuanya pada Mami," bisik Nyonya Amanda pada sang anak.
"Hemmm... Boleh juga idemu itu. Baiklah, kami setuju. Mereka akan menikah malam ini juga!"
JDDARRRRR!
Bagai tersambar petir di siang bolong, pernyataan Tuan Handoko membuat Lily beserta kedua orang tuanya tercengang. Rama dan Cantika tidak menyangka jika pria itu akan memberikan keputusan secepat ini.
Namun Rama maupun Cantika tidak bisa protes. Daripada keluarga Bagaskara berubah pikiran, sudah bertanggung jawab saja mereka sudah bersyukur.
"Ayah, bunda... Lily gak mau. Lily gak mau nikah sama orang itu," Isak Lily yang langsung memeluk ibundanya.
"Cup ... Cup ... Jangan menangis, Sayang. Setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya. Kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang telah kamu perbuat," ucap Cantika memberi pengertian pada sang anak manja.
Meskipun berat hati, namun ia harus merelakan putrinya untuk menikah dengan pria itu. Selain untuk membersihkan nama baik keluarga, dengan pernikahan nama baik sang Putri pun akan bersih kembali. Skandal itu harus segera dihentikan. Meskipun harus melalui jalan kebohongan. Ya, mereka harus berbohong dengan mengatakan jika Lili dan David sudah menikah siri sebelumnya.
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya semuanya pun sepakat. David terpaksa menyetujuinya. Tuan Handoko mengancam akan mencabutnya dari ahli waris jika ia tidak mau menikahi Lily.
Kedua orang tua itu berjabat tangan sebagai akhir kesepakatan. Malam nanti, akad nikah akan dilaksanakan secara tertutup di rumah ini. Lily dan orang tuanya akan kembali bersama penghulu. Sementara keluarga Bagaskara akan menyiapkan tempat dan jamuan untuk malam nanti. Semuanya harus nampak sempurna agar meyakinkan publik bahwa pernikahan ini tidak dibuat-buat.
Dibalik tangga rumah mewah itu, seseorang menatap dengan wajah merah padam. Kedua tangannya terkepal kuat. Sejak tadi ia menyaksikan perdebatan dua keluarga yang akhirnya menghasilkan sebuah kesepakatan.
Ricardo, pria itu adalah adik dari David Angkasa, putra bungsu dari Tuan Handoko Bagaskara. Ia menatap geram ke arah ruang tamu. Ingin rasanya muncul disana dan membuat kegaduhan. Namun hal itu urung ia lakukan mengingat bahwa disana ada Lily, gadis yang dicintainya.
Ricardo tidak mungkin mengaku jika ialah penyebab dari masalah ini. Karena jika ia mengatakan bahwa dirinya telah memasukkan obat perangsang dalam minuman Lily, pastinya gadis idamannya itu akan marah besar. Bisa jadi, Lily malah akan membencinya selamanya.
"Harusnya aku yang ada disana. Harusnya aku yang dinikahkan dengan Lily!" ucap Ricardo pelan namun berambisi.
**
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Shinn Asuka
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
2025-10-30
1