...........
...Jia Fei buru-buru menuruni tangga, melihat Shen Yuwen menatapnya dengan tajam, hati Jia Fei menjadi gelisah. Dia kemudian melihat kantung belanjaan nya di atas sofa. Namun masalahnya Shen Yuwen berdiri tepat di sebelah sofa itu. Jia Fei menjadi ragu. Namun segera dia berdiri di hadapan Shen Yuwen....
...Shen Yuwen bisa menghirup aroma dari tubuh Jia Fei, Karena Jia Fei berdiri begitu dekat dengan nya. Bukan wangi parfum yang biasa para wanita gunakan....
...Juga bukan wangi parfum seperti yang selalu Xin Qian gunakan Namun wangi dari aroma sabun yang lembut. di tambah Wangi shampo dari rambut Jia Fei segera memenuhi indera penciuman nya....
...Shen Yuwen sedikit termenung. menghirup aroma baru dari wanita di hadapan nya. Namun dia segera tersadar kemudian kembali menatap Jia Fei dengan tajam....
...Shen Yuwen berkata, "Apa ini,"...
...dia menunjuk kantung belanjaan di sampingnya....
...Shen Yuwen hanya memberinya uang untuk makan sehari-hari. tapi saat dia pulang dia melihat setumpuk kantung belanjaan di sofa nya. Dari mana Jia Fei mempunyai uang untuk berbelanja....
...Apakah dia menggunakan uang untuk makan dan membeli barang-barang lain. Ataukah ada seseorang yang sengaja membelikan nya untuk Jia Fei....
...Kemungkinan pertama dia masih bisa menerima. Namun kemungkinan kedua entah mengapa membuatnya sedikit kesal....
...Jia Fei yang melihat Shen Yuwen menatapnya tajam hatinya menjadi sedikit sedih. Shen Yuwen tidak pernah menatapnya lembut....
...Melihat Shen Yuwen yang menatapnya semakin tajam Jia Fei hanya bisa menundukkan pandangan nya....
...kemudian dengan sedikit gemetar Jia Fei menjawab....
... "Itu barang-barang yang tadi aku beli,"...
..."Dari mana uangnya, "Tanya Shen Yuwen....
...Jia Fei ragu untuk menjawab. Jia Fei semakin gemetar....
...melihat Jia Fei diam, Shen Yuwen kembali bertanya namun dengan nada marah....
..."Jia Fei aku bertanya dari mana uang nya, Jangan membuatku bertanya untuk ketiga kali,"...
...Jia Fei semakin menunduk takut. Shen Yuwen benar-benar marah. Dengan nada rendah Jia Fei menjawab....
... "Aku bekerja paruh waktu di sebuah kafe. Ini adalah hari gajian ku, Aku ingin membeli sesuatu. jadi aku pergi sebentar bersama teman,"...
...Shen Yuwen mengernyitkan dahinya kemudian dengan dingin berkata....
... "Kau bekerja paruh waktu, sudah berapa lama?,"...
...Jia Fei menggigit bibirnya kemudian menjawab....
..."Sudah satu tahun ini,"...
...Shen Yuwen menatapnya dengan sengit. Dia bergumam dalam hati....
...Sudah satu tahun. Namun Jia Fei tidak pernah mengatakannya. Atau dia sengaja karena dia bertemu dengan pria lain di luar sana. Memikirkan ini Shen Yuwen merasa marah....
...Dengan dingin dia berkata....
..."Saat ini kau itu masih menjadi Nyonya Muda Shen. Jangan sampai kau mencoreng nama baikku. Jika keluarga ku tau bahwa kau bekerja paruh waktu di kafe, keluarga ku akan merasa malu. Kau harus sadar keluarga ku dengan keluarga mu itu berada di tingkat yang berbeda,"...
...Shen Yuwen mengatakan nya dengan lancar seolah-olah kata-kata itu tidak menyakitkan....
... Sementara Jia Fei semakin menunduk. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Air matanya menetes. Dia sangat paham perbedaan dirinya dengan Shen Yuwen. Dia bukan berasal dari keluarga bangsawan seperti Shen Yuwen....
...Dia tidak pernah merasa sakit hati jika orang lain yang mengatakan nya. Namun ketika kata-kata itu keluar dari mulut Shen Yuwen, hatinya menjadi sakit, seolah-olah ada pisau yang menusuk hatinya....
...Shen Yuwen kemudian mengambil kantung belanjaan Jia Fei. Dia mengeluarkan semua isinya....
...Terdapat berbagai macam produk wanita. Namun Shen Yuwen tau bahwa yang di beli Jia Fei ini adalah produk dengan kualitas rendah....
... Shen Yuwen memang bukan wanita tapi dia sedikit paham mengenai berbagai produk wanita, itu karena Xin Qian selalu meminta untuk membelikan nya berbagai macam produk wanita dengan kualitas nomer satu....
...Shen Yuwen mengeluarkan nya satu persatu. Kemudian dia melihat sebuah kaus biasa dengan harga hanya beberapa ribu Yuan....
...Shen Yuwen segera melemparkan nya ke lantai. Jia Fei yang melihat barang-barang nya di lempar menjadi panik kemudian dia segera berjongkok dan mengambil semua belanjaan nya kembali....
...Shen Yuwen dengan kejam berkata....
... "Kau membeli barang-barang yang begitu murah. tangan ku sampai kotor memegangnya,"...
...Jia Fei meneteskan air mata dia tidak bisa lagi menahan nya, dengan suara rendah yang hampir terisak dia menjawab....
..."Aku tidak punya cukup uang untuk membeli barang-barang mewah. Ini aku beli dari hasil kerja paruh waktu ku di kafe, bahkan untuk sebuah kaus dengan harga beberapa ribu Yuan pun aku harus menabungnya selama beberapa bulan,"...
..."Pakaian ku warna nya sudah pudar semua. Aku hanya bisa membeli satu buah kaus murah, aku bersyukur hanya dengan ini. Aku tau tangan mu sangat mahal hingga menjadi kotor ketika kamu menyentuh barang-barang ku. Namun kau tidak perlu membuangnya, aku membelinya dengan susah payah."...
...Setelah mengatakannga air mata Jia Fei terus menetes. Segera dia berdiri kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya....
...Namun baru beberapa langkah Jia Fei berbalik menatap Shen Yuwen dan berkata, ...
..."Aku sudah menyiapkan makan malam untukmu. kau pasti lapar. Segeralah makan,"...
...Kemudian Jia Fei berbalik dan pergi ke kamarnya....
...Shen Yuwen masih berdiri mematung, Dia tidak bergerak barang satu inci pun. Shen Yuwen merasa bahwa dia sudah bertindak kelewatan. Harusnya dia tidak perlu sampai melempar barang-barang Jia Fei. Namun amarah nya membuatnya hilang kendali....
...Dia melihat Jia Fei menangis entah kenapa bagian lain dalam dirinya merasa sedih....
...Dia tau jika pakaian Jia Fei sudah sangat lusuh. Namun dia tidak pernah membelikan nya pakaian baru. Dia tidak bisa bertindak sebagai suami yang baik....
...Dia sangat membenci Jia Fei. Andai saja Jia Fei tidak ada dalam hidupnya, mungkin saat ini dia sudah menikah dengan Xin Qian. Andai saja Jia Fei tidak membuat adik nya koma. Mungkin dia tidak akan membenci Jia Fei sampai seperti ini....
...Shen Yuwen menghela nafas berat. Kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Sebelum dia masuk ke kamarnya dia berhenti tepat di depan kamar Jia Fei. Dia hendak mengetuk pintu namun dia urungkan ketika mendengar suara tangisan dari dalam....
...Shen Yuwen merasa sedikit bersalah. Karena jarak kamar dia dengan Jia Fei bersebelahan, Shen Yuwen bisa mendengar tangisan Jia Fei....
...Shen Yuwen memutuskan untuk mandi agar pikirannya menjadi rileks. Setelah dia selesai mandi dia tidak lagi mendengar suara tangisan Jia Fei. Mungkin dia sudah tidur Pikirnya....
...Shen Yuwen keluar dari kamar. berjalan menuruni tangga. Dia melihat makanan yang tersedia di meja makan. Semua adalah makanan favoritnya. Hatinya sedikit melunak....
...Shen Yuwen termenung sejenak. dia bertanya-tanya dalam hati,...
...Apakah Jia Fei sudah makan. Namun segera dia tepis kan pikiran itu. Jia Fei pasti sudah makan, dia tidak akan menunggu nya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ani nurhaeni
buang aja ke lauuutt di luaar sana masiih bnyk cowoo baiik hatiii koo
2021-10-23
0
Sulati Cus
suami yg kejam, pacar di manjain istri di jadiin pembantu tanpa gaji
2021-08-31
0
mutmut
😭
2020-12-23
0