Zamora Membuka Penyamarannya

Zamora menghela napas panjang. lari pun percuma benaknya. Karena saat ini dia sedang berada di para raja iblis. Dan di depannya ini adalah ketua iblis paking di takuti. Akhirnya zamora membuka rambut palsunya. Rambutnya yang berwarna coklat keemasan yang panjang tergerai. Jatuh bagai tirai sutra yang menutupi punggungnya.

Wajahnya yang cantik, bagaikan kanvas yang di lukis sempurna. Bulu matanya yang lentik melengkung sempurna. Saat dia tersenyum, garis-garis pola matanya dan lesung pipinya membuat pola indah dan terlihat sangat manis. Kulitnya yang putih seputih salju menambah kecantikannya.

Ini ilustrasi visual dariku ya teman-teman.

Raja gabriel, kinsey dan arsen terpesona dengan wajah wanita yang ada di hadapannya. Cantik bagaikan bidadari.

Zamora merasa canggung dan gugup dengan situasi yang ada. Karena ketiga raja menatapnya tanpa berkedip, tajam dan dalam.

Raja gabriel tersenyum tipis, senyuman penuh arti. "Sangat cantik." Desisnya memuji.

Raja arsen tidak berkedip "Bagai bidadari." Pujinya.

"Cantik." Puji raja Kinsey.

Wajah zamora merona malu. Mendengar pujian tiga raja. Tetapi lebih terkejut dengan raja gabriel, yang sangat dingin memujinya juga.

Raja gabriel mengelus pipi zamora, membuat zamora benar-benar ingin lari. Elusan nya bikin zamora merinding.

Tiba-tiba raja arsen bangkit dari duduknya. Dia berjalan menuju zamora dan raja gabriel. Raja gabriel masih setia mengelus pipi zamora.

Raja arsen menarik kursi yang ada di samping raja gabriel. Kemudian dia duduk di samping zamora dengan kursi itu.

Deg..

Zamora menelan salivanya kasar. Dia benar-benar takut dan merasa gugup. Raja gabriel tahu zamora takut dan gugup. "Tidak perlu takut mora, ternyata kamu sangat cantik." Ucap raja gabriel menenangkan zamora.

"Benar, kamu sangat cantik." Raja arsen mengelus surai rambut zamora.

"Aduh, aku harus secepatnya pergi dari sini. Mereka bertiga terlihat aneh. Membuat aku benar-benar takut. Terlebih raja gabriel." Pikirnya bingung.

Deret.. Deret.. Ponsel zamora bergetar. Tanda panggilan masuk tertera nama senna. "Raja gabriel, aku permisi dulu. Mau angkat telpon." Ucapnya pamit. Zamora akan berdiri, tetapi tangan raja gabriel menahannya.

Raja Gabriel memegang tangan zamora erat. "Bicara di sini, pakai speaker phone dan volumenya di besarkan." Perintahnya pelan tetapi terdengar menekan.

Zamora hanya pasrah. Dia akhirnya mengangkat telponnya di hadapan tiga raja.

"Hallo." Sapa zamora pelan.

"Zamora, bagaimana cakenya? sudah kamu antarkan belum? Jika sudah kamu cepat kembali ke mansion. Antarkan aku pergi ke mall. Dan satu lagi, kembalikan motor daddy ku. Kamu tidak berhak memakainya. Dasar pencuri kamu. " Ucap pedas senna.

"Iya nanti aku kembalikan, berisik bangat di kamu. Senna aku bukan pencuri kamu tahu itu, jangan berbicara yang macam-macam dengan ku. Dan satu lagi, jika kamu ingin pergi, pergi saja sana sendiri. aku bukan pembantu kamu." Jawab zamora mulai mengencangkan volume nada bicaranya karena kesal.

"Oh, mulai berani kamu ya? Dasar anak pembantu, tidak tahu diri. Cepat balik jangan banyak bertingkah." Balasnya sinis dan kesal.

"Hmm, anak pembantu. Senna dengarkan aku, mulai sekarang aku tidak akan mau kamu suruh-suruh lagi. Ingat itu." Zamora langsung memencet icon telpon berwana merah. Dia memutuskan sambungan telponnya.

Zamora menatap raja gabriel. Dia sudah berpikir masa bodo. Mau dihukum karena berbicara seperti itu, kepada senna tunangan mereka bertiga. Dia tidak perduli.

"Yang mulia raja gabriel. Maaf, aku tahu kalian akan marah kepadaku. Tetapi, aku sudah memutuskan. Aku tidak akan mau di suruh senna lagi. Memang ibuku mungkin pembantu. Tetapi aku bukan. Aku permisi, aku harus pergi sekarang." Ucapnya menatap raja gabriel dingin dan menantang.

Raja gabriel tersenyum menyeringai. Dia memegang dagu zamora. "Aku tidak mempermasalahkan kamu tidak menuruti perintah senna, tetapi kamu harus ingat. Kamu tinggal di mansion kedua orang tuanya. Mau tidak mau, kamu harus mengikuti perintahnya. "Ucapnya menatap zamora lekat. "Hmm, kecuali kamu keluar dari mansion itu." Ucap raja gabriel lembut.

Zamora menghela napas kasar. "Aku sudah tahu yang mulia. Dan aku sudah memutuskan untuk keluar dari mansion itu. Dan aku akan mencari tempat tinggal dan pekerjaan." Desisnya penuh amarah yang tertahan.

"Bekerja di perusahaan ku." Ucap raja gabriel.

"Tidak bisa yang mulia, aku masih SMA. Aku belum lulus, belum bisa bekerja di kantor. Karena aku harus sekolah." Zamora menolak penuh hati-hati.

Zamora tidak mau bekerja dengan raja gabriel, Karena dia berpikir itu akan mempersulit dirinya. Dia ingin jauh dari mereka bertiga.

Raja gabriel mendekat wajahnya dengan wajah zamora. Sangat dekat. Hingga zamora bisa merasakan hembusan napas raja gabriel yang berbau mint. "Tidak ada penolakan." Perintahnya mutlak.

Zamora terdiam. Bingung harus bagaimana.

Raja gabriel mendekatkan wajahnya dengan telinga zamora. "Jawab mora, aku tidak suka di abaikan." Ucapnya mengulum telinga zamora dan meniupnya pelan.

Zamora terkejut. Tubuhnya menegang. Mau tidak mau dia menjawab.

"Iya yang mulia, oke aku akan bekerja di perusahaan anda. Tetapi setelah pulang sekolah." Ucapnya dengan suara gugupnya.

"Hmm, bagus. Gadis pintar." Ucapnya mengelus pipi zamora. Dia menatap zamora intens dan memainkan lidahnya di bibirnya.

Raja arsen dan kinsey hanya diam dengan keputusan raja gabriel. Tidak ada yang berani berkomentar.

"Sudah kan yang mulia, sekarang aku boleh pergi kan?" Tanyanya dengan nada pelan hampir seperti bisikan.

Raja gabriel mengelus bibir zamora. Rasanya dia ingin sekali mencicipi rasa bibir yang terlihat sangat menggodanya. "Hmm, untuk sekarang boleh pergi. Tetapi nanti tidak akan pernah bisa pergi." Jawabnya penuh teka-teki.

Deg..

Zamora terkejut dengan ucapan raja gabriel. Tetapi dia tidak terlalu memikirkannya. Dia berdiri.

"Aku pamit yang mulia, raja Kinsey terimakasih banyak sarapannya." Ucapnya membungkuk hormat.

"Iya mora." Jawab raja kinsey lembut.

Raja gabriel tidak menghalangi kepergian zamora. "Mora, ingat besok kamu datang ke perusahaan ku." Perintahnya mutlak dan tegas.

Zamora menganggukkan kepalanya dan pergi dari mansion raja kinsey.

Ketiga raja memandang punggung zamora yang pergi.

Raja Kinsey menatap raja gabriel. "Raja gabriel, bagaimana menurutmu semua ini?" tanyanya penuh penasaran.

Raja gabriel menatap wajah raja Kinsey dan Arsen dengan wajah tenangnya. "Aku akan mencari tahu informasi lebih dalam. Jika dugaan ku benar. Maka mereka semua, akan aku hukum dengan berat." Suaranya dingin dan mengancam.

"Aku pun, tidak akan membiarkan mereka hidup tenang." Sambung raja arsen dengan kilatan penuh amarah.

"Aku pun sama, aku tidak akan membiarkan mereka lepas." Timpal raja kinsey dengan tatapan menusuk.

***

Zamora menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Zamora sedang berpikir. Dia merasakan keanehan dengan ketiga raja tersebut. Ada sesuatu hal yang tersembunyi, di kala mereka menemui zamora.

"Aku yakin, sarapan tadi bersama mereka itu di sengaja. Seperti mereka sudah merencanakan kedatangan ku di mansion raja kinsey. Apa mereka berpikir, aku akan mencelakai senna ya? hingga mereka tidak percaya. Hmm, sepertinya seperti itu. Mereka itu kan sangat posesif kepada senna. Tentang pekerjaan, aku tidak akan datang. Nanti malam ada balapan. Aku akan ikut. Hadiahnya uang 350juta, jika aku menang. Lumayan buat tambahan hidup ku sebelum dapat kerjaan. "Gumamnya senang.

Zamora berpikir kembali sambil melajukan motornya. Zamora berpikir malam ini dia akan pergi. dia berpikir jika dia berada di mansion itu, maka dia tidak akan bisa mendapatkan informasi apapun.

"Malam ini, aku akan beraksi. Setelah selesai itu, aku akan ikut balapan, dan setelah balapan aku akan tinggal di tempat tinggal yang baru. Sekarang aku harus minta bantuan Nindy. Dia teman dekat zamora." Cetusnya dingin.

Zamora pergi ke apartemen Nindy. meminta bantuan nindy, untuk mencari tempat tinggal dan pekerjaan. zamora juga ingin membeli laptop milik Nindy. Karena waktu itu Nindy pernah menawarkan laptopnya untuk zamora secara gratis. tetapi zamora tidak mau.

***

Sedangkan di sebuah kamar mewah. Seorang wanita cantik sedang duduk di depan meja riasnya. Dia mengepalkan tangannya. Dia marah mendengar ucapan zamora di telpon, dia sangat marah zamora sudah berani melawannya. Dia sedang menyusun rencana untuk memberikan zamora pelajaran. Dia memiliki rencana agar orang tua zamora terlibat dalam rencananya.

"Zamora, kamu sudah mulai melawan ku. Jadi, jangan salahkan aku jika kamu benar-benar akan keluar dari mansion ini, dan tinggal di jalan." Batinnya licik penuh rencana.

Terpopuler

Comments

Arni Lisa

Arni Lisa

hadeh sebelum diusir Zamora sudah keluar duluan ..hahahah...
bersenang2 dulu ja kau sena sebelum menderita hahahaha🤣🤣🤣🤣

2025-11-03

1

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

segera beraksi para raja, boyong dan bawa Zamora ke rumah kalian biar aman dari titisan sundel bolong yang pick me itu

2025-10-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!