Zamora Dan Tiga Raja

Zamora terkejut, dia di jebak. Namun dia bingung, kenapa mereka seakan-akan menjebak dengan ucapan. Karena zamora kan mulutnya sulit di rem, ceplas-ceplos dan sering lupa.

"Oh salah yang mulia, aku ini pria tulen. Anda salah dengar. Maaf aku harus pergi secepatnya." Dia langsung berlari keluar.

Raja arsen menatap punggung zamora yang berlari. Dia memegang dadanya, Raja Arsen merasakan jantungnya berdebar hebat. Dan dia tahu itu apa.

"Leon, cari informasi tentang zamora, lima menit paling lama leon." Ucapnya tegas.

"Baik yang mulia." Jawab leon langsung pergi.

"Hmm, menarik. Aku pastikan kita akan bertemu lagi." Desisnya penuh teka-teki.

Zamora menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Zamora harus mengantarkan satu cake lagi. Dia sedang menuju mansion raja kinsey.

"Aku belum makan lagi, mana laper bangat lagi. Nih karena si senna manja. Setelah dari mansion raja kinsey aku akan cari makan dulu. Perut ku benar-benar keroncongan." Gumamnya lemas.

Motor zamora sampai di depan gerbang. "Pak, ini kue titipan nona senna." Teriak zamora.

Penjaga gerbang yang tahu langsung membukakan pintu gerbangnya. Motor zamora langsung masuk dan berhenti di halaman mansion. Pas sekali dengan raja kinsey yang keluar mansion yang akan berangkat ke kantornya.

Raja kinsey menatap zamora yang turun dari motornya. "Waduh, baru datang sudah bertemu raja iblis ketiga. Apes bangat si aku, ya sudahlah. Hadapi saja. "Batinnya malas.

Zamora mendekati raja kinsey. "Maaf yang mulia aku ganggu. Ini, ada cake dari nona senna." Zamora memberikan cake kepada raja kinsey. Raja Kinsey hanya diam saja.

Raja Kinsey terus menatap mata zamora, membuat zamora salah tingkah. "Kenapa para raja menatap ku seperti ini? Memangnya terlihat sekali apa ya, penyamaranku. Apa karena mata ku tidak menggunakan lensa dan kaca mata." Batinnya bingung. "Oh aku tahu, jangan-jangan soal motor. Benar-benar dah si senna si doggy." Batinnya kesal.

Asisten raja kinsey menatap zamora tajam. Zamora menatap balik asisten raja kinsey. "Dih, kenapa natap seperti itu coba. Memangnya aku takut. " Gumamnya pelan, di dengar raja kinsey yang pendengarannya tajam.

Zamora mau tidak mau mendekati raja kinsey. "Raja kinsey, ini cakenya." Zamora mencoba memberikan cakenya lagi

Kruk.. Kruk.. Perut zamora berbunyi. Membuat zamora gugup dan malu. Hingga wajahnya merah tersipu malu.

Raja kinsey tersenyum tipis. Lucu melihat wajah zamora yang menggemaskan. Ketika malu dan gugup.

"Ayo masuklah, kita sarapan. Tidak ada penolakan." Raja kinsey, langsung menarik tangan zamora masuk kedalam mansionnya.

Zamora bingung ingin menolak, tetapi makanan gratis pikirnya. "Sayang juga jika di sia-siakan, lagi pula raja kinsey tidak mau di tolak. Mue hehehe, makanan gratis." Zamora cengengesan di lihat oleh raja kinsey. Raja Kinsey geleng-geleng kepala tersenyum tipis.

Asisten raja kinsey bingung dengan sikap raja kinsey. Karena raja kinsey ada meeting penting, sampai tadi di suruh sarapan raja kinsey menolak.

"Aneh, apa raja kinsey tertarik dengan pria berwajah cantik ini ya? Meeting penting di sia-siakan. Tadi tidak mau sarapan. Tetapi ini raja kinsey mau sarapan." Benak asisten raja kinsey.

Raja kinsey menggandeng tangan zamora masuk ke dalam ruang makannya. Banyak sekali makanan yang telah tersedia. Membuat mata zamora berbinar-binar.

"Duduklah." Raja Kinsey menarik kursi agar zamora duduk.

Zamora langsung duduk dengan mata yang berbinar-binar melihat banyaknya makanan. "Wah, makan enak nih. Mumpung gratis, habisin kalau bisa. jangan pikirkan malu. Malu pikirkan belakangan. Mue hehehe." Batinnya senang.

Raja kinsey menatap dalam zamora. Terlihat sangat lucu di matanya, dengan mata zamora yang berbinar-binar itu terlihat seperti anak kecil yang diberikan permen. "Makanlah." Perintah raja kinsey dengan suara rendahnya.

"Siap raja kinsey. "Jawab zamora dengan senyuman yang mengembang.

Raja Kinsey terpesona dengan senyuman zamora, dadanya berdebar kencang. Sedangkan zamora berpikir tidak akan menyia-nyiakan makanan gratis, mahal dan enak.

"Namamu zamora, kamu anak margaretha?" Tanya raja kinsey menatap lekat zamora yang sedang makan, dengan pipi mengembungnya.

Zamora menganggukkan kepalanya dan menelan makanannya. Dia bingung raja kinsey tahu dari mana. Zamora ingin bertanya tetapi lidahnya terasa berat.

"Raja kinsey tahu dari mana ya? kan aku belum mengenalkan nama ku." Celetuk batinnya bingung.

Tap.. Tap.. Tap..

Suara sepasang sepatu menggema. Tiba-tiba datang seorang pria yang sangat dingin, dan sangat tampan. Dengan tatapan mata tajamnya.

Deg..

Zamora terkejut. Matanya terbuka lebar. Melihat raja gabriel yang sangat tampan.

Uhuk.. Uhuk.. Zamora terbatuk. Raja gabriel langsung mendekati zamora.

Sedangkan raja kinsey bangkit dari duduknya. Ingin menghampiri zamora. Tetapi kalah cepat, dengan gerakan raja gabriel.

Raja gabriel langsung memberikan zamora air. Zamora langsung meminumnya.

"Makanlah pelan-pelan." Ucap raja gabriel serak, mengelus punggung zamora. Membuat zamora bergidik ngeri.

"Iya raja gabriel." Jawab zamora gugup.

Raja gabriel duduk di samping zamora. Dia menatap intens wajah zamora. Membuat zamora seakan-akan tidak bisa bernafas.

Raja kinsey menatap raja gabriel. "Kamu sudah sarapan raja gabriel?" Tanya raja kinsey

"Belum." Raja gabriel menatap zamora tanpa berkedip. "Zamora, siapkan makanan untuk ku." Perintahnya dingin.

Deg..

"Kok aku yang mulia, kan aku tidak tahu. Makanan kesukaan yang mulia raja gabriel. " Jawab zamora berusaha tenang.

"Samakan dengan apa yang kamu makan." Jawabnya penuh penekanan.

"Oh, Oke." Jawabnya tersenyum gugup.

Zamora menyiapkan makanan untuk raja gabriel. Setelah selesai, dia memakan makanannya kembali. Pipinya mengembung terlihat jelas di mata raja gabriel.

"Zamora Calvin. Anak margaretha calvin. Setahu ku margaretha hanya memiliki anak perempuan, namanya zamora calvin." Cetus raja gabriel sambil mengunyah makanannya.

Deg..

Wajah zamora langsung tegang. Napasnya tercekat. Tiba-tiba ingatan zamora umur sembilan tahun setelah bertunangan terlihat. Saat itu zamora masih menjadi Senna dan zamora sang figuran keluar membawakan makanan membantu ibunya. Dan zamora berkenalan dengan para raja dan sialnya zamora tidak menyamar.

"Bodoh, kenapa zamora di suruh menyamar sedangkan para raja sudah tahu. oh, aku tahu. Pikir margaretha atau kedua orang senna, mereka bertiga tidak tahu. memang zamora berkenalan dengan para raja sembunyi-sembunyi, kalau seperti ini siapa yang bodoh." Batin zamora berpikir.

Raja kinsey dan raja gabriel menatap zamora lekat yang sedang melamun. "Ehem." Dehem raja kinsey, hingga membuyarkan lamunan zamora.

Zamora menatap raja kinsey. Raja Kinsey menatap zamora dalam. "Benar kata raja gabriel, aku penasaran. Kenapa kamu menyamar menjadi pria yang cupu dan sekolah pun kamu menggunakan identitas anak laki-laki. Hingga tidak ada yang tahu kamu seorang wanita." Tanyanya menatap tajam zamora dengan tangan yang disilang di dadanya.

Deg..

Zamora berusaha bersikap tenang. Walaupun jantungnya ingin berlari kencang. "Oh itu yang mulia, soalnya ibu ku ingin sekali memiliki anak laki-laki, ayah telah tiada. Jadi, untuk membuat ibuku senang. Aku menjadi seorang pria. Lagi aku juga menjadi pengawal nona senna dengan menyamar jadi pria." Kilahnya dengan senyuman di buat manis.

Tap.. Tap..

Suara sepatu menggema kembali. Seorang pria tampan tiba-tiba datang. Pria tampan dengan balutan jas abu-abu. Terlihat sangat tampan dan gagah.

Deg..

Zamora terkejut kembali. Dia mantap raja arsen yang datang. Zamora menatapnya tanpa berkedip, bukan karena terpesona karena ketampanannya tetapi karena ketakutan.

Raja arsen pun menatapnya dalam. "Apa aku ketinggalan informasi?" Tanyanya dingin dan datar lalu duduk.

Hati zamora takut, ciut dan dan gelisah. karena dirinya berada di kandang iblis, dengan tiga iblis kematian.

"Aduh, kalau tahu seperti ini. Aku tadi tolak saja tuh sarapan gratis ini. Anjir, kalau begini habis makan enak aku bisa metong lagi. Aku jadi merasa makanan ini, makanan yang terakhir, yang mereka siapkan untuk ku. Sebelum mereka eksekusi aku." Batin zamora berkecamuk.

Raja gabriel melihat ketakutan dan kegelisahan di wajah zamora. Dia langsung menarik kursi zamora. Hingga sangat dekat dengannya, membuat zamora terkejut.

Raja gabriel menatap zamora, mata mereka saling bertemu. "Tida perlu takut, kami tidak akan menghukum kamu." Suaranya Terdengar lembut tanpa emosi.

Zamora berpikir memberanikan dirinya untuk berbicara, dia menghela napas kasar. Dia tidak mau mati kembali. Dia harus usaha. Dengan segala keberaniannya yang masih tersisa dia mencoba berbicara.

"Maaf yang mulia raja gabriel, aku tahu kalian sangat mencintai senna. Aku menyamar seperti ini tidak ada niatan untuk berbuat jahat kepadanya. Jika kalian tidak percaya aku akan menjauhinya." Ucapnya dengan mata penuh keyakinan dan tatapan menantang.

Raja gabriel menyunggingkan senyuman seringainya. Membuat zamora menunduk kebawah.

"Rasanya aku ingin melarikan diri dari tiga iblis sangat tampan ini." Dalam hatinya bergumam penuh pasrah.

Raja gabriel menarik kursi zamora lebih dekat lagi. Hingga mereka duduk benar-benar sangat dekat.

Raja Kinsey dan raja Arsen hanya menyimak, mereka tidak ada yang berani dengan raja gabriel.

Zamora meremas ujung kemejanya. Rasa gelisah menyeruak di dalam dada. Di tambah gelombang ketakutannya yang tiba-tiba datang. Seakan menyapu keberaniannya. Dia takut dengan raja gabriel. Auranya dinginnya sangat terasa. Membuat zamora seakan membeku.

Raja gabriel memegang dagu zamora. Hingga zamora menatap mata raja gabriel, yang berwarna hijau terlihat indah sekaligus menyeramkan dan mengancam.

Tubuh zamora tambah menegang, tetapi dia mencoba bertahan untuk tenang.

"Aku sudah bilang, kamu tidak perlu takut. Aku ingin kamu membuka rambut palsu mu, sekarang." Perintahnya dengan intonasi rendah, tetapi penuh penekanan.

Deg..

Zamora terkejut. "Kenapa?" Tanyanya dengan raut wajah bingung.

Raja Gabriel mengelus pipi zamora lembut, kemudian elusan itu turun ke bibir zamora. Dia mengelus bibir zamora dengan ibu jarinya. Membuat zamora tegang dan membeku. "Karena ini perintah ku." Desisnya tajam.

Zamora tahu tidak akan ada yang berani menolak ucapan raja gabriel. Raja Kinsey dan raja Arsen saja takut dengannya. Apa lagi dirinya. Dia bagaikan debu di hadapan raja gabriel yang ditiup langsung hilang.

Terpopuler

Comments

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

andai aja suara hati nya Zamora bisa di dengar oleh ke 3 raja, pasti tambah menarik ini cerita nya 😁

2025-10-27

2

Lina Hibanika

Lina Hibanika

bener banget Mora, malu mah ga kan bikin kenyang,, sikat aja Mora 🤣

2025-10-29

1

Lina Hibanika

Lina Hibanika

lah muncul lagi satu 🤣

2025-10-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!