"Hufttt cape banget...." ujar lavinka meregangkan ototnya dan mengambil kotak bekal milik nya. "Wahhh mamah emang paling the Best!!! Nasi goreng lobster!!!" Ujar lavinka Dengan mata ber binar karna melihat mamahnya memasakan nasi goreng lobster kesukaannya.
Tanpa disadari gerak gerik lavinka diawasi oleh Kevin.
"Hmm sepertinya gua harus atur rencana supaya gua bisa cari tau apa rencana keluarga Adhiwijaya membiarkan putri semata wayangnya bekerja di perusahaan musuhnya" gumam Kevin dalam hati.
Setelah itu Kevin pun beranjak pergi menuju kearah lobby dan keluar dari kantor dan menuju ke arah mobilnya.
"Halo?" Ujar Kevin menelepon seseorang saat sudah masuk kedalam mobilnya.
"Halo bos?" Ujar seseorang tersebut yang merupakan tangan kanan Kevin Alexander di gang mafia miliknya.
"Siapkan mangsa untukku, aku ingin melampiaskan amarhku!!!" Desis Kevin begitu mengerikan.
"Baik bos" ujar tangan kanan Kevin di gang mafia nya.
SUPREME DRAGON merupaka kelompok mafia yang didirikan oleh Kevin.
Saat sampai di markas seluruh anak buah Kevin menunduk dan memberi hormat, Kevin berjalan dengan wajah dingin dan datar nya.
"Dimana mangsa ku jack?" Desis Kevin dingin pada tangan kanannya bernama Jack
"Dia ada ditempat biasa bos" ujar Jack pada bosnya Kevin.
Kevin berjalan dengan wajah dingin dan datar menuju ke tempat eksekusi, dia melihat mangsanya, tanpa basa basi Kevin langsung menjadikannya samsak, bahkan membuat musuhnya itu sekarat, lalu dengan santai Kevin mengambil kapak dan memenggal kepala mangsanya dengan sadis, setelah selesai meng eksekusi musuhnya, Kevin keluar dari tempat itu dan menuju ruang pribadi nya dimarkas mafia miliknya. Kevin mengajak Jack masuk untuk membahas sesuatu.
"Apa ada pergerakan dari axel?" Tanya Kevin dingin dan datar pada Jack.
"Belum ada bos" jawab Jack.
"Baik kau bisa kembali" ujar Kevin dingin.
Jack hanya mengangguk dan memilih keluar dari ruangan bosnya itu.
"Waktunya melihat apa yang dilakukan putri semata wayang keluarga Adhiwijaya itu...." desis Kevin menatap ponselnya yang terhubung langsung dengan meja para karyawan, kavin langsung memusatkan kamera CCTV pada lavinka, dan membuat Kevin terkejut. Bahwa saat ini lavinka sedang menonton serial drama korea dengan Hpnya tanpa melakukan sesuatu yang mencurigakan.
"Sialan kenapa aku tak menemukan sesuatu yang mencurigakan?" Desis Kevin datar. Kevin lalu mematikan laptop nya dan kembali menuju kantor nya.
Saat sampai dikantor Kevin melihat lavinka yang masih asik menonton drama korea. Dengan wajah dingin Kevin menghampiri lavinka.
"Apa kau pikir ini dirumah mu? Cepat kerjakan pekerjaan mu!!! Jangan main main!!!" Desis Kevin dengan dingin.
Lavinka terkejut saat sedang asik menonton drama korea kesukaannya tiba tiba Kevin datang, lavinka hanya menunduk mendengar ucapan Kevin.
"Tak perlu menunduk dan jawab apa pekerjaan mu sudah selesai semua?!" Desis Kevin sekali lagi.
Lavinka tak menjawab dan hanya menunduk dan menganggukan kepalanya.
"Ikut aku keruanganku!!! Jika sampai ada kesalahan maka kau akan mendapat hukuman" Desis Kevin dengan wajah dingin yang menusuk, membuat lavinka hanya diam menunduk dan mengikuti Kevin dari belakang.
"Duduklah dan berikan laporan mu!!!" Ujar Kevin dingin.
Lavinka hanya tetap menunduk dan menyerahkan semua laporan yang telah selesai dia kerjakan kepada Kevin.
Kevin memeriksa laporan lavinka, Kevin begitu kagum laporan yang sangat sulit itu mampu dikerjakan lavinka Dengan cepat, tapi Kevin tak ingin luluh oleh putri semata wayang keluarga Adhiwijaya itu pun justru mencari-cari kesalahan gadis polos dan lugu tersebut.
"Laporan mu memang bagus, tapi kau tak bisa ber santai-santai seperti dirumah!!! Ini kantor bukan rumahmu!!" Desis galak membuat lavinka menunduk kan kepalanya dengan mata berkaca-kaca dan hidung yang memerah akibat menahan tangis.
Setelah itu Kevin menyuruh lavinka kembali ke mejanya, Kevin membuka laptop nya dan membuka kamera CCTV ruang khusus pegawai, Kevin begitu terkejut melihat lavinka hanya duduk diam seperti seorang anak hilang, lavinak hanya duduk diam sambil menoleh kesana kemari, karna tak berani membuka Hp takut Kevin melihat nya.
Kevin yang melihat itu merasa hati kecilnya sedikit tersentil, apalagi melihat tatapan sendu dan mata berkaca-kaca dari lavinka, membuat Kevin yang entah mengapa tak tega.
"Andai kamu bukan dari keluarga Adhiwijaya maka aku akan mendekati mu" gumam Kevin menatap lavinka dari layar laptop.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments