Bab 4 Mall Ratu Kencana

Setelah memasuki ruangan ICU, Amelia dan Dokter Irwan terkejut. Mereka memandang Faqih dengan penuh tanda tanya. Kondisinya yang sangat parah, kondisinya sangat parah, beberapa tulang telah patah dan dapat mengalami kematian.

Mengapa bisa duduk seperti itu. Gumam Dokter Irwan. Wajah Dokter Irwan dan Amelia penuh rasa keheranan, mereka tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Faqih yang merasa heran dengan ekspresi mereka, langsung bertanya. "Bagaimana dengan kondisku Dokter ? Apa aku sudah boleh pulang ? Aku merasa baikan". Gumam Faqih pelan.

Dalam hati faqih ingin segera pulang, rasa penasaran yang sangat besar timbul dalam hatinya. Ingin sekali dirinya membuktikan perkataan sistem dalam fikirannya.

Amelia tidak menjawab pertanyaan Faqih, Amelia bertanya, "Apa kamu baik baik saja ? kondisimu sebelumnya sangat memprihatinkan". Ekspresi Faqih biasa biasa saja mendengar perkataan Amelia.

Faqih turun dari ranjang dan berjalan seperti tidak pernah mengalami suatu insiden apapun. Ia merasa tubuhnya baik baik saja.

Aku baik baik saja Nona, Ucap Faqih kepada Amelia.

Tanpa banyak tanya lagi, Faqih berjalan keluar dengan penampilan biasa biasa, seperti tidak pernah terjadi sesuatu padanya. Perasaannya saat ini, lebih baik sebelum mengalami kecelakaan.

Melihat Faqih berjalan keluar dari ruangan ICU. Amelia bertanya, "Kamu tinggal di mana ?. Beberapa hari ini aq mencari alamat tempat tinggal mu, tapi tidak ku dapatkan".

Sewaktu Faqih mengalami kecelakaan, Faqih tidak membawa identitas sama sekali. Itulah sebabnya alamat faqih tidak di ketahui.

Walaupun Amelia orang yang sangat kaya, akan tetapi dia hanya orang kaya biasa. Keluarganya peringkat ke 4 di Kota Makassar. Walaupun keluarga Amelia memiliki perusahaan. Hanya sebatas 100 miliar keuangan keluarga mereka. Untuk akses mencari tahu keberadaan keluarga Faqih sangat terbatas.

Di sisi lain Dokter Irwan terkejut dengan apa yang dia lihat. Dirinya tahu bahwa pemuda tersebut mengalami cidera yang sangat parah. Jika tidak di operasi segera maka akan menemui kematian.

Tampak banyak kata, Faqih menghadap kepada Dokter Irwan. Dia berkata, Maaf Dokter!. Aku tidak memiliki uang saat untuk membayar biaya rumah sakit, aku tidak membawa kartu ATMku.

Faqih lanjut berkata," Aku akan pulang ke rumah mengambil uang untuk melunasi semua biaya pengobatanku selama di rumah sakit.

Amelia menimpali perkataan Faqih. Kamu tidak usah membayar sepeserpun biaya pengobatanmu. Aku sudah melunasinya.

Mendengar perkataan Amelia, Faqih mengernyitkan keningnya. Lalu berkata," Kalau begitu aku ucapkan banyak terima kasih sudah mau membantuku. Faqih tersenyum manis kepada Amelia.

Faqih melangkahkan kakinya menuju ker rumahnya. Kebetulan rumah sakit hanya berjarak lima kilometer dari rumahnya. Faqih sudah terbiasa berjalan cukup jauh.

Setiba di rumahnya. Segera faqih memeriksa surat surat yang di katakan sistem. Sangat terkejut melihat tumpukan surat surat kepemilikan tanah dan beberapa paspor.

Di sisi surat surat, ada sebuah amplop putih bersih, Faqih membukanya, dia semakin terkejut melihat tiga buah kartu ATM, satu miliknya selama ini yang dia pakai untuk melakukan transaksi selama kuliah dan 2 lainnya kartu Black Card bercorak pinggiran emas dan tulisan emas.

Salah satu kartu Black Card memiliki motif gambar bintang dan naga, sangat berbeda dari kartu yang pernah dia lihat di dunia nyata dan film film.

Saat melihat semuanya. Faqih merasa semuanya mimpi, seakan akan apa yang di alaminya sebuah cerita yang sering di baca dalam sebuah karya novel.

Faqih beranjak dari tempatnya, berjalan menuju ATM. Saldo sebelum mengenal sistem hanya 550 rupiah.

Faqih memasukkan ATM yang biasa di pakai untuk kebutuhannya ke mesin. Seketika mata Faqih terperanjat. Tubuhnya gemetar takut bercampur bahagia.

Ini, ini, ini tidak mungkin. Sangat tidak masuk akal. Saldonya sekarang 1.000.000.000.000.000.000.550,00

Faqih mengingat sewaktu di Rumah Sakit. Bukankah sistem menyebutkan angkanya. Aku merasa nolnya ada empat puluh tujuh angka nolnya. Sedangkan ini hanya ada 18 angka nolnya. Dengan jumlah fantastis seperti itu. Bukankah hampir sama dengan SEKSTILIUN.

Mulut Faqih menganga. Kakinya sedikit gemetar menahan rasa takut dan senang.

Dengan segera Faqih menarik uang beberapa ratus juta. Dirinya berencana membeli beberapa kebutuhannya.

Setelah tiba di rumahnya yang tua. Dia merasakan kesedihan dan semangat. Semua bercampur aduk. Dalam hati hanya mampu berkata," Mengapa ketika Nenek Naimah masih hidup, aku tidak memiliki keuntungan seperti saat ini. Setidaknya aku bisa membahagiakannya di akhir hayatnya. Sungguh sangat di sayangkan".

Faqih kini mengumpulkan barang barangnya yang penting dan yang sangat di sukainya. Secara tidak sengaja melihat foto Andini.

Faqih mengingat Kenangannya semasa bersamanya. Bagaimana mereka berdua menghabiskan waktu bersama Andini di kampus.

Segera Faqih keluar rumah menuju ke salah satu Mall ternama di Kota Makarin. Sebut saja Mall Ratu Kencana, dengan keluasan sepuluh ribu meter persegi.

Faqih berjalan di depan pintu Mall Ratu Kencana, seorang satpam melihatnya dengan tatapan meremehkan. Menganggap faqih seorang gembel yang tidak memiliki apa apa.

Di saat berjalan suara tak asing terdengar familiar. Faqih menoleh sambil menggendong tas ranselnya yang hanya berisikan uang seratus juta.

Yanto seorang teman kampus Faqih yang sangat baik terhadapnya. Yanto biasa memperlakukan Faqih dengan baik. Keluarga Yanto termasuk tingkat enam dari orang orang kaya di Kota Makarin.

Bersamaan mereka saling bertatap muka. Yanto bersamaan teman temannya semasa SMA.

Yanto memanggil Faqih dengan wajah yang gembira. Di sambut Faqih dengan senyuman yang indah.

Hei Faqih!. Ucap Yanto menegur Faqih sambil tersenyum.

Hei Yanto, sapa Faqih.

Yanto lanjut berkata," Apa yang kamu lakukan di sini ?.

Faqih berkata," aku hanya jalan jalan saja, menikmati pemandangan Kota Makarin.

Sambil mengangguk, Yanto kembali berkata," Kamu bersama siapa ?

Faqih lanjut menjawab, aku sendirian saja. Kamu sendiri bersama siapa! balas Faqih.

Kenalkan ini teman teman aku semasa SMA. Yanto memperkenalkan teman temannya kepada Faqih.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!