Garrick, Rick, Bane, Ben, dan Ken masih berada di tempat persembunyian. Mereka cukup kesulitan dalam bergerak karena banyaknya pasukan musuh. Jika tidak berhati-hati, mereka akn tertangkap dan dihabisi.
Garrick mengawasi sekeliling. Pria itu melihat beberapa orang tengah berada di dekat beberapa mobil besar dan motor.
"Orang-orang berpakaian suku pedalaman itu juga berada di sini. Mereka bersenjata dan memiliki peralatan untuk langsung menghabisiku dan yang lain."
Rick, Bane, Ben, dan Ken juga mengamati keadaan sekitar dengan saksama.
Garrick mendekat dengan gerakan senyap dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. "Aku tidak melihat jika beberapa dari orang-orang itu bergerak secara bergerombol ke sebuah arah. Mereka sejak tadi fokus pada pekerjaan mereka. Sayangnya, kita tidak bisa mendengar obrolan mereka," kata Garrick.
"Jika mereka menemukan Tuan Bernard, mereka akan mengirim beberapa orang untuk melumpuhkannya." Rick diam sejenak. "Jika keadaan Tuan Bernard tidak selamat, mereka kemungkinan akan membawa tubuhnya."
Bane terdiam ketika sebuah titik cahaya yang bersinar. Ia mengarahkan teropong, berdiri meski punggungnya menyentuh atap saking sempitnya. "Aku menemukan petunjuk."
Garrick, Rick, Ben, dan Ken sontak menoleh.
"Petunjuk apa yang kau temukan?" Garrick bertanya seraya mengarahkan teropong ke arah yang sama dengan Bane.
"Aku menemukan petunjuk yang menempel di sebuah batu. Aku yakin Tuan Bernard yang menyimpan petunjuk itu," jawab Bane.
"Aku akan pergi untuk memeriksa petunjuk itu," kata Ben.
Garrick mengarahkan teropong ke sisi kiri, mencari keberadaan petunjuk lain. Pria itu kemudian beralih ke sebelah kanan, depan, dan belakang. "Berhati-hatilah. Petunjuk itu berada cukup jauh dari tempat persembunyian kita sekarang. Selain itu, musuh beberapa kali terlihat berada cukup dekat dengan petunjuk itu."
"Aku mengerti." Ben mulai bersiap-siap. Pria itu keluar dari persembunyian yang berbentuk lorong, mengawasi keadaan sekitar, bergerak cepat dan sesenyap mungkin. Ia berhenti dan bersembunyi ketika melihat tiga orang pria tengah berjalan mendekat.
Setelah ketiga orang itu pergi, Ben kembali meneruskan pergerakan. Ia bergerak sangat senyap dengan sewaspada mungkin.
Ben sampai di lokasi petunjuk. Ia mulai menyisir keadaan sekeliling untuk menemukan petunjuk berikutnya.
Ben melihat tetes darah mengering di bebatuan yang tidak jauh dari pijakannya. Ia terus menuruni jalanan berbatu hingga akhirnya menemukan sebuah kolam.
Ben bersembunyi saat melihat ketiga pria tadi berada di sekitar sisi kolam. Ia harus tenang saat beberapa ular beracun melewatinya. Setelah ketiga pria itu pergi, ia kembali bergerak hingga ke bagian belakang dinding batu.
"Aku menemukan petunjuk baru. Jika Tuan Bernard menyimpan petunjuk di tempat ini, kemungkinan dia bersembunyi di sekitar tempat ini."
Ben mengamati jalan yang berlubang. Ia mendapati secarik kain sobek di sela-sela batu. "Kain ini sama seperti pakaian Tuan Bernard. Apa mungkin Tuan Bernard terjatuh ke bawah kolam?"
Ben bergerak mengamati keadaan sekitar. Akan tetapi, ia tidak menemukan petunjuk lain.
Pria itu kembali ke dinding batu di belakang kolam, mengamati lubang yang menganga.
Ben keluar dari dinding, mengirim pesan pada Garrick dan yang lain melalui kode.
Garrick, Rick, Bane, dan Ken memahami kode tersebut. Rick pertama kali bergerak ke tempat Ben, disusul oleh Bane, Ken, dan terakhir adalah Garrick. Kelima pria itu bersembunyi ketika empat pria mendatangi kolam.
"Tuan Bernard kemungkinan besar jatuh atau sengaja menyelam ke kolam ini. Kita mungkin saja akan menemukan petunjuk di bawah kolam."
Bane mengambil sebuah alat dan memasukkannya ke dalam air. "Kolam ini memiliki arus yang deras. Jika kita tidak berhati-hati, kita mungkin saja akan terseret.”
"Aku akan memeriksanya."
Bane memakai alat penyelam, lalu menalikan tubuhnya dengan tali. "Aku akan segera memberi tanda ketika aku mendapatkan petunjuk."
"Berhati-hatilah." Garrick memegang alat yang mengeluarkan tali.
Bane melompat ke dalam kolam. Ia berenang ke beberapa arah dan tak lama setelahnya tertarik oleh arus kuat.
Bane mengawasi sekeliling dengan saksama, memegang batu untuk bertahan dari tarikan arus. Pria itu kembali tertarik, bertahan di sebuah batu, mengedarkan pandangan ke sekeliling.
Garrick, Rick, Ben, dan Ken menunggu dengan cukup tegang. Empat pria kembali ke kolam.
Ben dan Ken mengarahkan pistol pada keempat pria itu.
Bane terus tertarik arus hingga ia melihat sebuah lorong. Ia mendorong kakinya ke arah lorong, berpegangan dengan kuat ke sebuah batu. Dari kejauhan ia melihat sebuah titik cahaya.
Bane mengarahkan senter ke arah cahaya itu. Ia mengamati saksama dan setelah yakin segera memberi tanda pada yang lain untuk menariknya.
"Bane memberi tanda." Garrick segera menekan sebuah tombol. Tali mulai menggulung secara otomatis. "Bantu aku, Rick."
Rick segera memegangi alat.
Bane terus terdorong ke atas, mendorong tubuhnya di sebuah batu agar bisa melesat ke arah atas. Sayangnya, ia cukup kesulitan karena tarikan arus.
"Ben," panggil Garrick.
Tanpa banyak bertanya, Ben segera membantu Garrick dan Rick. Sementara itu, Ken masih fokus mengawasi keempat anggota musuh sekaligus mengarahkan pistol pada mereka.
Garrick, Rick, dan Ben merasakan tarikan sangat kuat dari dalam kolam. Mereka mulai terdorong ke arah kolam, lantas mengerahkan tenaga sekuat mungkin.
Bane berhasil lepas dari tarikan arus, berenang ke arah permukaan. Ia keluar dari dalam kolam, mengendalikan nafas yang tersengal-sengal.
"Kabarkan informasi secepatnya," ujar Garrick.
Bane menghembus napas panjang. "Aku menemukan sebuah petunjuk di sebuah lorong. Tuan Bernard memang memasuki kolam dan sepertinya memasuki lorong itu. Sayangnya, aku belum mengetahui bagaimana keadaan lorong dan mengarah ke mana lorong itu. Untuk mencapai lorong, tarikan arusan cukup kuat."
"Setidaknya kita mendapatkan informasi mengenai keadaan Tuan Bernard," kata Garrick. "Kita akan memasuki kolam dan lorong itu satu per satu."
Bane kembali memasuki kolam, melewati aliran arus, memasuki lorong dengan waspada mungkin. Ia tertarik arus lorong hingga akhirnya muncul di permukaan tempat dimana Bernard muncul.
"Aku selamat." Bane mengendalikan nafas yang terengah-engah sementara waktu. Ia menemukan beberapa jejak kaki di tanah. Pria itu segera memeriksa keadaan dan menemukan sebuah petunjuk lain.
"Aku harus segera memberi tanda pada yang lain."
Rick dan Ken bergerak bersamaan karena Ken masih cukup kesulitan bergerak. Mereka tiba di lokasi beberapa menit kemudian. Garrick dan Ben menyusul tiba tak lama setelahnya.
"Ikuti aku." Bane memberi tanda pada yang lain. Garrick, Rick, Ben, dan Ken segera mengikuti dari belakang. Mereka melewati lorong hingga akhirnya tiba di ujung lorong dan disambut dengan pemandangan hutan dan air terjun.
Bane menunjuk sebuah batu. "Aku menemukan petunjuk di batu itu. Tuan Bernard berhasil selamat."
Garrick menoleh ke ujung lorong. "Ya, aku juga menemukan petunjuk lain.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Algarib Arapah
Benar2 cerita yg sangat bikin penasaran.
Bravo Thor.
2025-10-17
0
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
2025-10-21
0