Bab 5

Keesokan harinya, Aisya dan keluarganya mendekam di dalam rumah, telinga mereka dijajali musik gamelan yang bertalu-talu sejak subuh. Hari yang seharusnya jadi panggung kebahagiaan Aisya, kini hanya bisa ia saksikan dari balik tirai jendela.

Pemandangan iring-iringan pengantin yang memasuki tenda, Adrian yang gagah dalam balutan busana adat, dan Riska yang cantik manglingi, sukses membuat hatinya kembali mencelos. Aisya menggigit ujung bajunya, menahan gejolak emosi yang siap meledak.

Tiba-tiba, deru puluhan mobil box memecah kebisingan gamelan. Aisya terkejut, matanya membulat sempurna. "Tumben ada iring-iringan mobil box, mau demo buruh apa bagi-bagi rejeki nomplok?" gumamnya sinis, berusaha menyembunyikan rasa penasarannya yang mulai menggerogoti.

"Aisya! Cepat turun! Si Kakek sudah datang dengan puluhan mobil boxnya!" Uminya berteriak dari ruang tamu.

"Apa?" Aisya mendengus kesal, "Dasar Kakek sinting! Beneran dia nekat?" gerutunya sambil bergegas menuruni tangga, rasa penasaran dan kekesalan bercampur aduk menjadi satu.

Suasana pesta yang tadinya meriah, seketika berubah hening. Sorot mata para tamu undangan beralih pada puluhan mobil box yang berjejer rapi di depan rumah Aisya.

Bisik-bisik penasaran mulai terdengar, mengalahkan suara gamelan yang masih mengalun. Pernikahan Adrian dan Riska seolah menjadi figuran dalam drama dadakan ini.

Abi Aisya, dengan wajah bingung akhirnya membuka pintu rumahnya menyambut kedatangan si Kakek.

Satria, yang masih mengenakan riasan kakek-kakeknya, turun dari mobil paling depan dengan setelan jas mewah yang kontras dengan penampilannya.

Aura karismatiknya tetap terpancar, membuat para ibu-ibu kampung terpesona. Ia tersenyum ramah pada Abi Aisya, lalu meraih tangannya untuk ia salim.

"Selamat siang, Abi. Sesuai janji saya, saya datang untuk memenuhi permintaan Aisya," ucap Satria dengan suara berat yang dibuat-buat, berusaha menirukan suara kakek-kakek.

Abi Aisya hanya bisa melongo, tak tahu harus berkata apa. Ia melirik ke arah puluhan mobil box yang berjejer rapi di depan rumahnya. "Ini ... semua ini ... untuk apa?" tanyanya dengan nada gugup.

"Ini semua adalah sembako yang Aisya minta untuk dibagikan kepada warga kampung ini dan kampung sebelah," jawab Satria dengan santai.

"Saya sudah menyiapkan kuponnya juga, tinggal dibagikan saja."

Mata Abi Aisya semakin membulat. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya, tak percaya dengan apa yang dilihat dan didengarnya.

Umi Ella hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan, menatap Aisya dengan tatapan tak percaya.

"Aisya mana? Saya ingin bertemu dengannya," tanya Satria, mencari-cari sosok Aisya.

Saat itulah, Aisya muncul dari balik pintu, dengan wajah penasaran sekaligus kesal. Ia menatap Satria dengan tatapan menyelidik. "Kakek beneran ngelakuin ini semua?" tanyanya dengan nada tidak percaya.

Satria tersenyum tipis. "Tentu saja. Saya selalu menepati janji. Sekarang, bagaimana? Apa kamu bersedia menikah dengan saya?"

Aisya terdiam sejenak, menimbang-nimbang keputusannya. Ia melirik ke arah Adrian dan Riska yang berdiri mematung di pelaminan, seolah lupa bahwa hari ini adalah hari pernikahan mereka.

Umi Aisya, yang sedari tadi hanya diam, akhirnya angkat bicara. "Aisya, bagaimana ini?" tanyanya bingung mau diapakan ribuan paket sembako di hadapannya.

Aisya mengangkat bahunya acuh. "Ya, sudah, Umi. Kita bagikan saja sembakonya pada warga. Rejeki, jangan ditolak," jawabnya santai.

Abi Aisya langsung mengumunkan melalui mikrofon kepada seluruh warga untuk datang ke rumahnya karena ada pembagian kupon gratis. Tak lama kemudian, para warga berdatangan, bahkan isi tenda tamu undangan juga ikut kosong, mereka semua mengantri untuk mendapatkan kupon sembako. Pesta pernikahan Riska dan Adrian benar-benar berantakan gara-gara Aisya.

Riska, yang kesal, ikut turun dari pelaminan menuju ke rumah Aisya dengan sedikit menarik roknya supaya bisa berjalan cepat.

"Mau kemana kamu, Riska?" tanya Adrian penasaran.

Dengan kesal, Riska menjawab, "Mau melabrak Aisya! Dia sudah keterlaluan!"

"Tapi di sana sangat ramai, Riska!"

Riska tak peduli ia terus melangkah membelah keruman yang ada. Adrian akhirnya ikut mengikuti langkah Riska. "Eh, pasangan pengantin mau ikut antri sembako juga? Tapi antri dong!" ujar salah satu warga yang heran tiba-tiba pasangan pengantin itu menerobos antrian.

"Gak level ngantri sembako! Suamiku ini camat!" ketus Riska dengan nada sombong. Ibu-ibu itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Riska yang angkuh.

Aisya, yang dari jauh melihat pasangan pengantin mendekat, pura-pura cuek dengan memasang wajah ramah pada setiap warga saat ia membagikan kupon sembako. Dalam hati bersorak riang melihat wajah kesal Riska.

"Hay Aisya! Ngalah dong! Kan bisa bagi-baginya sore nanti. Lihat nih, pesta aku jadi berantakan! Jangan-jangan kamu sengaja ya, ingin merusak acara kami karena Adrian lebih memilih menikahi aku," tuduh Riska dengan nada kesal.

Aisya mendengus memutar matanya malas. "Hay, siapa kamu, berani ngatur? Ini acara aku, ya terserah aku dong!" jawabnya dengan nada menantang.

"Emang acara itu kamu ikut nyumbang? Enggak kan! Jadi, jangan ngatur jika bukan donatur!" sembur Aisya tak terima.

Riska terdiam membisu. Ucapan Aisya benar adanya, karena seharusnya memang Aisya yang berada di pelaminan itu.

Adrian langsung menarik Riska. "Ayok pergi, jangan bikin malu!" tegur Adrian dengan nada pelan.

"Tapi, Mas! Aisya emang sudah keterlaluan! Lihat, pesta kita berantakan, tamu kita cuma tersisa beberapa biji doang, itupun hanya keluarga aja. Bagaimana kita bisa foto-foto coba?" keluhnya menggerutu.

Riska yang berharap hari ini menjadi hari yang menyedihkan bagi Aisya, ternyata tak seindah yang ia duga. Malah ia yang sekarang merasa menyedihkan dan dipermalukan.

Tiba-tiba, seekor ayam jago melompat ke atas kembang goyang yang ada di atas kepala Riska, membuat Riska berteriak histeris minta tolong. "Mas Adrian, bantuin dong!" teriaknya panik.

"Maaf, Riska, aku fobia sama ayam," ujar Adrian sambil mundur ke belakang, meninggalkan Riska yang ketakutan.

Aisya dengan cepat mengabadikan momen itu lewat ponselnya. "Terus, yam! Jangan kasih kendor!" ujar Aisya dengan tartawa lepas, merasa terhibur melihat penderitaan Riska yang kini kepalanya dipatuk ayam.

Beruntung, ayamnya akhirnya ditangkap oleh warga. Namun, kekesalan Riska masih terlihat jelas, ia sangat malu, riasannya rusak, dan acara pesta pernikahannya juga berantakan.

Adrian akhirnya berhasil membawa Riska kembali ke pelaminan, dengan wajah masam dan malu.

Sedangkan antrian sembako masih panjang mengular. Keluarga Aisya dan beberapa warga saling membantu untuk membagikan sembako sebanyak itu. Umi dan Abinya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Aisya, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Sampai sore harinya, antrian sembako masih belum selesai. Satria, yang sedari tadi hanya memperhatikan Aisya, akhirnya mendekatinya.

"Bagaimana, Aisya Humaira? Apa kamu mau menikah dengan saya?" tanya Satria lagi saat kerumunan warga sudah mulai senggang. Kini mereka sudah berada di ruang tamu rumah Aisya.

"Eh, tunggu dulu!" ujar Aisya sambil mengangkat tangannya. "Ini baru syarat pertama. Masih ada syarat kedua," ucap Aisya mencari alasan.

Satria mengernyitkan dahinya. "Baiklah, apa syarat keduanya?" tanyanya dengan nada penasaran.

Aisya kembali berpikir dalam, sedang lautan india. Syarat apa yang akan ia berikan kali ini? Ia melirik ke sekeliling ruangan, mencari inspirasi. "Duh, syarat apa ya? Jodohku, kamu di mana sih? Cepatlah datang, aku rela deh bayar ojek untuk jemput kamu, supaya kamu gak tersesat di rumah orang," gumam Aisya dalam hati, berharap ada keajaiban yang datang menyelamatkannya dari situasi ini.

Bersambung ....

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Jangan lupa like dan komentarnya ya, review juga jika kalian suka karya ini terima kasih semua.

 

Terpopuler

Comments

Suzana Diro

Suzana Diro

biar muka tua asalkan hati muda
terima saja la...
bagi pasangan ex echa kepanasan
dan yg mandul itu si ulat keke aje

2025-10-09

3

neny

neny

blm tau humaira ini setampan dan se gagah apa kakek satria ini,,opa2 pun lwt🤭🤭,,lanjut kak💪

2025-10-09

2

🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️

🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️

wkwkwkw gimana riska enak kan acara nikahan mu makin seru loh🤣🤣.
waduh syarat apa lagi kira2 yg dikasih Aisyah

2025-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!