Bab 4 PERKENALAN

Sena adalah seorang gadis manis berambut pendek, yang saat ini sedang memasuki tahun ke-2 nya sebagai siswi SMA. Sekilas Sena terlihat seperti gadis gadis biasa pada umumnya tapi, siapa yang menyangka gadis manis dengan rambut pendek itu adalah seorang Hunter ( pemburu mahluk halus)?

Tidak seorang pun yang mengetahui bahwa Sena adalah seorang Hunter, karena semakin banyak yang mengetahui bahwa dirinya adalah seorang Hunter, maka semakin besar resiko yang akan Sena hadapi nantinya.

Karena seorang hunter dianggap membawa ancaman besar bagi para mahluk dunia bawah. Selain seorang Hunter bisa melihat mahluk mahluk itu, para Hunter juga dapat menyingkirkan atau memusnahkan mereka yang tak terlihat dengan mudah.

Ini membuat seorang Hunter dibenci bahkan dihindari oleh mahluk dari dunia bawah.

Tapi bagi para manusia, Hunter dianggap sebagai pahlawan dan dewa yang bisa menyelamatkan nyawa mereka, dari para mahluk jahat itu.

Namun, tak sedikit pula manusia yang membenci para Hunter tersebut. Karena organisasi mereka yang dianggap tidak jelas dan menimbulkan banyak kerusakan dimana mana.

Maka dari itu saat tidak sengaja bertemu dengan hunter, mereka akan mencaci bahkan mengusir para Hunter dari lingkungannya.

Dan saat ini dengan susah payah serta usaha dan semangat pantang menyerah, Sena akhirnya berhasil menaikkan peringkatnya menjadi peringkat atas kelima.

Sena memulai menjadi seorang Hunter saat usianya menginjak sepuluh tahun, saat itu ia sudah banyak melakukan perburuan dan pelenyapan pada mahluk mahluk lemah.

Hingga sekarang saat umurnya telah mencapai 18 tahun, ia sudah berhasil menaikan peringkatnya dan menduduki peringkat atas kelima berkat usaha dan kerja kerasnya.

Ia diajari oleh seorang wanita buta tanpa lengan kiri yang bernama jun-seo, wanita ini adalah sahabat baik dari ibu Sena.

Sena memanggilnya dengan sebutan bibi Jun, dialah yang berperan besar dalam merawat dan mengajari Sena hingga sampai dititik ini.

Meskipun sudah berumur tapi, kekuatannya masih sama kuat seperti saat ia masih muda dahulu. Hanya saja tubuh yang sudah tergerus oleh waktu, membuatnya tidak bisa bergerak dengan leluasa.

Sena berjuang sangat keras demi menjadi Hunter kuat dan hebat seperti ibunya, sena tumbuh menjadi seorang Hunter yang berbakat dan pintar sama seperti ibunya dahulu.

Dalam perjalanan pelatihannya, Sena ditemani oleh kucing gemuk jantan dengan bulu berwarna hitam.

Bukan kucing gemuk biasa, kucing ini adalah dewa dan roh suci yang ada digunung Halla dekat dengan tempat Sena tinggal.

Saat itu Sena menemukan seekor anak rubah oranye yang terluka karena sampah obat obatan yang dibuang sembarang oleh manusia, dipinggiran sungai saat ia sedang berlatih dihutan.

Karena tidak tega, Sena lalu membawanya kerumah dan mengobati lukanya hingga pulih, selama 7 hari.

Tapi tiba tiba anak rubah oranye itu berubah menjadi rubah besar berwarna putih dengan corak api di dahinya, rubah itu menunduk dan berterimakasih pada Sena karena telah merawat lukanya selama ini dan akan mengabulkan satu permintaannya sebagai balas budi.

Sena pun berfikir untuk bertanya bagaimana sebenarnya cara tercepat untuk memusnahkan seluruh mahluk dari dunia bawah, tapi dia mengurungkan niatnya karena dia masih belum percaya sepenuhnya dengan mahluk yang mengaku sebagai dewa didepannya ini. Pikir Sena.

Lalu Sena akhirnya memutuskan untuk meminta satu hal pada rubah itu.

"Kalau begitu aku ingin kau menjadi teman sekaligus pelindungku, bagaimana?" Pinta Sena dengan wajah yang serius.

Mendengar permintaan aneh dari manusia yang telah menyelamatkannya itu membuat rubah tertawa dengan keras.

Ia tertawa karena baru mendengar permintaan aneh itu dari seorang bocah manusia, karena kebanyakan manusia yang datang ke gunung nya banyak yang meminta kekayaan atau umur panjang serta kesuksesan padanya.

Jadi ia cukup terkejut dengan permintaan dari gadis itu.

Sena meminta hal itu bukan tanpa sebab, dia tau bisa mati kapan saja jadi, dia butuh seorang pelindung untuk melindunginya dan teman untuk berbagi cerita disaat ia berhadapan dengan para mahluk ganas nantinya.

Karena kelemahan Sena adalah tidak bisa memakai jimat pelindung bahkan mantra pelindung untuk dirinya sendiri.

Ini sangat beresiko mengingat Sena akan terlibat dalam banyak hal dari para mahluk.

Rubah itu lalu memberitahu Sena, bahwa dia adalah roh suci dan dewa digunung Halla jadi dia tidak bisa meninggalkan gunung itu.

Sena sudah menduganya bahwa rubah besar itu bukan rubah biasa, jadi Sena pun membuat keputusan.

"Itu hal yang bagus jika kau memang benar adalah seorang dewa, aku memang butuh pelindung dan teman yang kuat saat ini. Mau buat perjanjian denganku?" Ucap Sena didepan rubah putih itu.

Rubah itu menatap Sena dengan dalam, ia berfikir kenapa anak manusia ini tidak takut padanya? Dan kenapa dia butuh seseorang untuk melindunginya?Bahkan bau ketakutan sama sekali tidak tercium ditubuhnya. Pikir rubah itu sedikit heran.

"perjanjian seperti apa, yang bisa ditawarkan seorang manusia pada dewa yang sudah mempunyai segalanya sepertiku?" Tegas rubah itu seraya menyeringai.

"Aku akan memberitahumu satu hal, aku adalah seorang Hunter dengan peringkat atas kelima dan saat ini aku sedang berusaha menaikan peringkat ku lagi hingga ke posisi pertama. Jadi, aku minta kau harus membantuku untuk mendapatkan posisi pertama itu dan kau harus berperan sebagai pelindungku disaat nyawaku berada dalam bahaya. Jika kau bersedia melakukannya maka aku akan memberikan semua yang kumiliki padamu." jelas Sena dalam kesepakatannya.

Sekali lagi rubah putih itu tertawa karena tawaran Sena.

"Hahahah! pantas saja aku tidak merasakan ketakutan darimu, ternyata kau adalah seorang Hunter rupanya. Wajahmu terlalu manis untuk pekerjaan berbahaya seperti itu, kau akan memberikanku apa saja ya? Kalau begitu jika aku meminta jiwamu bagaimana?" Rubah itu tertawa seraya menepuk nepuk tanah dengan tangan besarnya.

Rubah putih itu meminta jiwa Sena sebagai gantinya, karena ia merasakan aura yang berbeda dari jiwa milik Sena yang membuatnya tertarik dan penasaran.

Sena lalu terdiam sejenak memikirkan permintaan yang rubah itu ajukan, permintaannya diluar dugaan Sena jadi ia berfikir sebentar.

Sena tidak menyangka dari banyaknya hal mengapa rubah itu meminta jiwanya?

Lalu Sena menyadari bahwa dewa itu hampir sama dengan para mahluk, yang membedakan keduanya hanyalah jiwa yang dimiliki dewa sangat suci dan tak tersentuh kegelapan. Jiwa yang dimiliki para mahluk adalah jiwa yang sudah tercemar oleh keburukan dan dosa.

Rubah itu pun berfikir bahwa Sena tidak akan bisa mengabulkan keinginannya itu, karena nyawa seorang manusia sangat berharga.

Setelah berfikir cukup lama Sena akhirnya memutuskan.

"Boleh saja, tapi aku akan menambahkan satu janji lagi karena yang kau minta adalah jiwaku." Ucap Sena dengan senyuman kecil.

Si rubah tidak berkedip karena sedikit terkejut dengan perkataan Sena yang menyetujui permintaannya itu, padahal si rubah yakin bahwa Sena akan menolaknya.

"Baiklah, katakan apa itu" dengan masih sedikit terkejut rubah itu pun menjawab.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!