Sinyal tanda bahaya pun dinyalakan dengan keras, Hunter yang telah pensiun dan yang masih berlatih terpaksa ditugaskan kembali untuk melawan serangan para mahluk yang secara tiba tiba.
Menyadari anak yang baru dilahirkannya akan menjadi sasaran para mahluk, ibu Sena meminta orang orang yang ada dikediamannya untuk menyembunyikan Sena diruang bawah tanah.
Ternyata ini semua telah diprediksi oleh buyut dari ibu Sena jadi, ibu Sena tidak terkejut karena dia melahirkan anak istimewa dengan jiwa yang langka.
Buyutnya pun telah menitipkan sebuah kalung dengan liontin batu berwarna ungu, ini mampu menekan aura yang ada didalam diri Sena.
Ibunya memakaikan kalung itu sebelum Sena dibawa ke ruangan bawah tanah, ibunya memeluk dan berbisik pada Sena.
"Padahal ibu ingin kau tumbuh seperti anak normal lainnya dan tidak terlibat dalam sesuatu yang berbahaya, tapi sepertinya itu hal yang mustahil ya? Maafkan ibumu ini, kim sena" ibu Sena mencium anaknya untuk yang pertama dan terakhir kalinya.
Setelah itu ibu Sena meminta mereka segera membawanya dan saat sampai disana, akan ada sebuah jalan kecil yang akan menuntun mereka kesebuah kuil.
Dimana didalam kuil itu tinggal lah, seorang wanita tanpa lengan kiri dan kedua matanya yang telah buta.
Wanita itu adalah sahabat baik dari ibu Sena, mereka mengenal secara diam diam tanpa diketahui organisasi dan pernah berjuang bersama sama melawan para mahluk.
Namun dia harus pensiun karena kehilangan tangan kirinya, dan kedua matanya yang buta karena serangan dari mahluk yang kuat.
Ibu Sena pun menitip salam untuk sahabat baiknya itu dan memintanya untuk merawat sena sampai dia dewasa dan mengajarinya agar tumbuh menjadi gadis yang kuat.
Kemudian orang orang itu membawa Sena ketempat yang ditunjukan oleh ibu Sena.
Sedangkan ibu Sena dihubungi oleh pihak organisasi dan diberitahu bahwa ribuan mahluk itu mengarah ke arahnya, mereka akan mengirimkan semua Hunter untuk membantu ibu Sena.
Sebenarnya ibu Sena telah menyembunyikan kehamilan dan kelahiran dari organisasi dan semua orang, jadi saat ini semua tidak tau bahwa ibu Sena telah melahirkan dan mempunyai anak yang istimewa kecuali sahabatnya yang buta.
Namun seakan tau bahwa dirinya akan mati hari itu, ibu Sena menolak bantuan dari pimpinannya itu.
Ibu Sena mengatakan bahwa dirinya sanggup melawan ribuan mahluk yang akan menyerang kediamannya itu, ia meminta satu hal pada petinggi organisasi itu untuk melindungi warga sekitar yang akan terdampak karena serangan mereka.
Tentu saja para petinggi marah karena keputusan yang gegabah yang diambil oleh ibu sena, tapi ibu Sena tetap keras kepala dan mulai bersiap melawan para mahluk tersebut tanpa memperdulikan pimpinannya itu.
Ia mengambil senjata yang sering digunakan saat dia masih aktif menjadi seorang Hunter, senjata itu adalah sebuah tombak yang lumayan panjang dan mempunyai ujung yang runcing.
Karena baru melahirkan beberapa jam sebelumnya, tubuh ibu Sena sangat lemah pada saat itu.
Ia pun keluar dari dalam rumahnya dan berdiri, didepan pagar dengan memegang tombaknya.
Tak berselang lama, dari kejauhan tampak gerombolan mahluk yang haus akan bau dari tubuh Sena.
Mereka melesat dengan cepat mengarah langsung ke kediaman ibu sena.
"Meskipun kita baru bertemu untuk beberapa jam, ibu sangat senang dan sangat menyayangimu lebih dari nyawa ibu sendiri. Ibu menyesal karena kau tidak bisa menjadi anak normal seperti harapan ibu tapi sebagai gantinya, ibu ingin kau menjadi anak yang baik, kuat dan hebat. Lampauilah ibumu ini dengan kekuatan yang kau miliki, ibu yakin jika Sena mampu melakukannya. Dan ibu minta maaf karena telah melahirkanmu ke dunia yang kotor dan penuh dengan dosa seperti ini." Ibu Sena tersenyum dengan menahan air mata dan kesedihan dihatinya.
Ibu Sena melemparkan tombaknya keudara hingga setinggi rumahnya kemudian ia menangkapnya kembali.
Dengan kedua tangannya ia memutarkan tombak itu dengan kencang, hingga angin yang besar terbentuk dari putaran tombaknya.
Para mahluk langsung menyerang dengan ganas ke arah ibu sena, namun mereka semua terhisap masuk kedalam tombak tersebut.
Lalu tiba tiba muncul satu mahluk yang nampak berbeda dari yang lainnya, ia memiliki rambut yang sangat panjang hingga tumit kaki dan memakai pakaian Jubah hitam panjang, terlihat bahunya yang lebar menandakan bahwa mahluk itu seperti laki-laki.
"Dimana anak itu?" Dengan suara yang terdengar sangat berat ia bertanya pada ibu Sena yang sedang bertarung dengan mahluk lainnya.
"Kau pikir aku akan memberitahumu dengan mudah?! Itu tidak akan terjadi!" Jawab dengan tegas ibu Sena dengan senyuman menahan perih.
"Kau masih saja keras kepala. Cepat beritahu aku sekarang maka kau tidak akan mati hari ini." Balas mahluk itu dengan tidak sabaran.
"Tidak akan! Lebih baik aku mati daripada harus memberitahukannya padamu! Aku memang sangat bodoh pada saat itu karena membiarkanmu masuk kedalam kehidupanku dan memberikan segala yang ku miliki padamu! Seharusnya dari awal kita memang tidak perlu untuk saling mengenal!." Teriak ibu Sena dengan wajah penuh dengan penyesalan.
Ibu Sena sangat tau bahwa hari itu dia tidak akan menang melawan mahluk berambut panjang tersebut, meskipun dalam kondisi tubuh yang prima.
Mahluk dengan rambut panjang itu hanya terdiam mendengar kata kata dari ibu Sena, kemudian mahluk itu mengangkat satu tangannya dan mengarahkan ke ibu Sena.
Ternyata itu adalah sinyal untuk menyerang ibu sena, para mahluk berkumpul menjadi satu dan menyerang ibu Sena secara membabi buta.
Ibu Sena terkejut karena para mahluk itu bisa menyerang secara bersamaan, dan membuatnya terdorong kebelakang.
Para mahluk biasanya tidak bisa menyerang bersamaan karena akal pikiran mereka yang hampir tidak ada, mereka biasanya akan menyerang satu per satu secara bergantian.
Ibu Sena segera mematahkan tombaknya menjadi dua bagian, ia membuat dua tombaknya menjadi senjata yang menguntungkannya.
Tangan kiri dan kanannya memegang kedua tombak itu, ibu Sena membagi kekuatan angin pada tombak tombaknya dan membuat daya hisapnya jauh lebih kuat.
Karena daya hisap yang jauh lebih kuat, ini membuat atap atap rumah dan material material lainnya juga ikut terhisap masuk.
Sebagian energi ibu Sena digunakan untuk melindungi para warga yang ada disekitar jarak serang mahluk itu, ia melindungi para warga hingga bantuan sampai.
Mahluk mahluk yang menyerang secara bersamaan pun terhisap dari dua arah, dan mereka berkurang dengan cepat.
"Memang pantas dia berada di peringkat atas, kekuatannya memang sangat hebat untuk ukuran manusia biasa. Namun itu semua akan berakhir disini....."
Mahluk itu tiba tiba menghilang dari posisinya, ibu Sena sedang dibuat sibuk oleh para mahluk yang menyerangnya.
Ibu Sena mendongak keatas dan melihat bahwa mahluk itu telah menghilang.
Ia terkejut karena mahluk berambut panjang itu bisa muncul dari segala arah.
Ibu Sena jadi lebih waspada, lalu saat dirinya masih menghisap para mahluk tersebut. Ia merasakan kehadiran samar dibelakangnya, dia menyadari bahwa mahluk berambut panjang itu akan muncul dibelakangnya.
Dan benar seperti yang dirasakan oleh ibu Sena, mahluk dengan rambut panjang itu muncul dibelakangnya.
Mata ibu Sena pun berubah menjadi kebencian, ia mengayunkan dengan kuat salah satu tombaknya ke arah mahluk itu dengan tombak lainnya tetap mengisap para mahluk.
Namun serangan dari ibu Sena seakan akan meleset melewati tubuh dari mahluk itu, ibu Sena sangat terkejut karena belum ada mahluk yang bisa kabur dari tombaknya tersebut.
Belum sempat ibu Sena menarik kembali tombaknya, mahluk berambut panjang itu dengan sekejap mata mencekik leher ibu Sena dengan kuat.
"Berhenti bermain main dan katakan dimana anak itu?" Tanya mahluk itu dengan pertanyaan yang sama.
Ibu Sena yang tercekik merasakan nafasnya mulai menjadi berat, ia pun tanpa sadar menjatuhkan kedua tombaknya itu ke tanah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments