Keluarga

Aku yang sudah berada di luar area perbelanjaan cukup jauh merasakan perubahan cuaca yang mendadak dan sangat cepat, awan menjadi sangat tebal dan hitam

Aku mengerutkan kening ketika melihat perubahan cuaca ini

'Aneh sekali kenapa cuaca berubah begitu cepat'

Ini baru sekitar 15 menit perjalanan tetapi terjadi perubahan cuaca

Aku berhenti sebentar, ingin memasukkan kardus yang berisi vr ke dalam kantung perbelanjaan, untung saja itu muat, karena jika di taruh di luar akan terkena hujan dan basah, jika hanya gerimis ia tidak peduli, karena kardus ini tahan air dengan intensitas rendah.

Aku ingin tetap memandangnya dalam perjalanan, karena aku tidak bisa mengalihkan tatapan dari nya karena terlalu senang.

Selesai memasukkan kardus yang berisi VR, aku melanjutkan perjalanan sambil meng-jinjing kantung di tepi jalan yang ramai dengan lalu lalang kendaraan

Berjalan dan terus berjalan di temani oleh suara kendaraan dan gemirsik air hujan yang dengan perlahan mulai bertambah deras

Akhirnya aku sudah dekat dengan tujuan, di depan ada sebuah gapura gang tidak jauh, lokasi rumahku tepat di dalam gang tersebut

Langit sudah semakin gelap ketika aku tiba di depan gang, lampu-lampu jalan dan perumahan perlahan mulai menyala satu persatu menghilang suasana gelap

Aku masuk ke dalam menyusuri sebuah gang yang sempit yang hanya muat oleh kendaraan roda dua, kiri dan kanan di penuhi oleh perumahan warga yang saling berhimpitan tidak menyisakan sebuah ruang maupun halaman luas.

Akhirnya aku tiba di sebuah rumah yang sederhana, dengan halaman yang kecil lebih kecil di banding halaman milik orang lain, pagar-pagar pun terbuat dari kayu yang sudah usang yang menjadi pembatas antara halaman dan jalan utama.

Aku memasuki rumah tersebut dan mengetuk pintu perlahan dan berkata

"Aku pulang"

Lalu kemudian aku membuka pintu dan melepaskan sepatu, menaruhnya di dalam di rak sepatu di samping pintu

Aku dalam keadaan setengah basah ketika memasuki pintu, lalu suara ibuku pun terdengar

"Oh kamu sudah pulang nak, kenapa lama sekali?"

"Yah itu..aku ada urusan mendadak"

"Jadi begitu"

Aku memasuki ruang tamu atau santai ketika selesai melepas alas, ruangan rumah ini tidak terlalu besar, dari pintu depan langsung menuju ke ruang tamu, tidak ada pembatas atau apapun, dan di sebelah adalah 2 buah pintu kamar, dan di ujung ruangan sebelah adalah sebuah dapur tanpa pintu, hanya tertutupi oleh kain yang menggantung yang dimana tujuan itu menuju arah dapur, Tidak banyak furniture di rumah ini karena cukup sempit, hanya ada sebuah televisi dan meja untuk penyangga televisi agar tidak tergeletak di lantai, tidak ada kursi atau meja pada umumnya untuk sebuah ruang tamu, hanya ber-alaskan lantai saja.

Aku berjalan menuju ke arah dapur untuk memberikan barang belanjaan

"Ibu, aku sudah membeli barang belanjaan"

"Oh iya taruh dekat ibu nak"

Katanya sambil mengupas dan mengolah rempah-rempah.

"Ibu boleh aku bantu?"kataku

"Silahkan jika kamu tidak merasa lelah"katanya tanpa melirik Darius karena sedang sibuk mengupas rempah-rempah.

Pertama aku mulai mengeluarkan VR dan menaruhnya di samping meja dapur, lalu mengambil es krim dan yang terakhir mengeluarkan bahan masakan.

"Tunggu sebentar Bu, aku akan menaruh barang ku dan memberikan es krim kepada Latina"

"Baiklah"

Aku mengambil kedua barang tersebut, berjalan ke luar dapur ke arah ruang tengah lalu ke kamar, kemudian aku mengetuk pintu dan berbicara

"Latina, aku membawakan es krim yang aku janjikan"

"Benarkah? Tunggu sebentar kak"katanya yang suaranya terdengar lembut

Aku menunggu di luar dan beberapa saat kemudian pintu terbuka

Latina adalah adik Darius yang sekarang berusia 18 tahun, dan dalam masa menuju kelulusan beberapa bulan kedepan

Ia adalah seorang gadis cantik yang murni dan terlihat polos, namun nyatanya tidak demikian, ia adalah gadis yang nakal dalam arti kata nakal terhadap kakaknya dan terkadang manja walaupun sudah menginjak usia 18 tahun yang sudah memasuki jenjang dewasa

Tanpa riasan ia sudah terlihat cantik alami, kulit yang putih dan kenyal jika di sentuh tubuhnya, postur yang rupawan dengan dada yang sedikit besar, memakai pakaian kaos biasa yang sedikit besar agar tidak terlihat ketat karena postur tubuhnya yang indah, memakai celana bahan hitam panjang

Ia tersenyum padaku ketika membuka pintu, lalu melirik kantung es krim di sebelah tanganku dan tanpa sepatah kata ia langsung mengambilnya

"Bisa tidak sedikit sopan!"kataku

"hmm" memalingkan muka lalu melirik ku kembali dan menatap tangan sebelahnya lagi yang sedang memegang kardus

"Apa itu kak?"katanya dengan wajah penasaran

"Tidak akan kuberi tahu!"

"Yasudah, jangan harap tidur di dalam" memasang wajah cemberut

"Apa! Sejak kapan kamu mengatur ku!"kataku dengan ekspresi kesal

"Sejak barusan!"

"Ughh"

*Apa?"katanya melotot ke arah ku dengan memegang kedua tangan di pinggang

"aku sedih, baru pulang kena marah, aku capek-capek berjalan ribuan mil sepulang kerja hanya untuk membelikan es krim untuk adik ku yang baik, tapi nyatanya!...ughh"dengan wajah murung menunduk lalu berbalik arah

Latina melamun melihat kakak nya merajuk, ia merasa sedikit berlebihan kepada kakaknya

"Kakak aku hanya bercanda! Kenapa kamu marah sih tidak seperti biasanya"

Aku tidak berbicara dan terus berjalan menuju dapur dengan lesu

"Baiklah, baiklah aku minta maaf"teriaknya

Aku seketika berhenti mendengar perkataan nya lalu berkata

"Apa?"kataku dengan lesu

"Aku minta maaf!" Teriaknya sekali lagi

"Haihh cuman minta maaf?"desahku dengan nada lesu

"Terus apa?"nadanya kembali normal dan lembut

"Aku mau kamu ngomong gini, Yang mulia raja, aku minta maaf karena hamba yang rendahan ini"

"Apa! Tidak mungkin"

"Haihh"aku mendesah lalu melanjutkan perjalan dengan lesu perlahan dan sesaat kemudian Latina berbicara kembali

"Baiklah" teriaknya

"Yang mulia raja, aku minta maaf karena hamba yang rendahan ini"dengan suara pelan

"Apa? Tidak terdengar"kataku sambil memegang kuping

Lalu latina mengucapkan katanya kembali dengan berteriak

"Tidak, tidak kamu tidak niat, nada kamu harus lembut dan berpose senyum bukan marah"kataku sambil menggelengkan kepala

"Ughh kakak sialan!"gumamnya dalam hati

Aku tersenyum jahat dalam hati ketika sedang asik menjahili adiknya

"Cepat, cepat, kalau tidak kakak tidak akan memberimu jajan"

Latina kembali mengucapkan kata tersebut lagi dengan terpaksa dan tersenyum dengan suara yang lembut

"Puas sekarang kamu"katanya dengan marah memasang wajah cemberut

"Yaya, suaramu memang sangat indah di dengar"

Latina tidak menjawab, ia masih memasang ekspresi cemberut

Aku melihat ekspresi lalu berjalan mendekatinya dan mulai mengelus kepalanya dan berkata

"Maaf, Maaf"

"hmphh"sambil menundukkan kepala dan suasana hatinya menjadi semakin baik

"Kakak bawakan sesuatu, ini adalah sebuah VR" kataku sambil menjulurkan dus di sebelah tanganku ke depan Latina

"Wow benarkah kak?"katanya dengan kaget dan kembali cerita

"Ya, Tolong taruh di kamar nanti kita akan mencobanya

"Baiklah"katanya sambil tersenyum, lalu mengambil kotak dus di tanganku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!