"kalo aja bisa, udah dari dulu Gue lupain Lo."
****
Author pov
"Tha Lo duluan aja ke kelas ya,"
"Bareng lah, emang Lo mau kemana si?"
"Itu ada Levin disana," Ucap Wanda sambil menunjuk dimana Levin berada.
"Yauda ayo Gue anterin aja." Jawab Aletha sambil menarik tangan Wanda.
"Eh eh gausah Tha," Ucapnya melepaskan tarikan Tangan Aletha.
"Udah deh Gue anterin aja, tenang Gue nunggunya jauh-jauh ko."
Mau tidak mau Wanda menuruti Aletha yang menarik tangannya.
****
Sekarang Wanda sudah ada di lapangan, dimana Levin dan teman-temannya sedang duduk di dekat Ring basket.
"Levin,"
Levin yang sedang duduk sambil meminum air mineral kini menengok kearah Wanda.
"Kenapa?" Jawabnya datar.
"Tadi nyokap Gue masak bolu, terus Gue bawain deh buat Lo, nih ambil." Ucap Wanda sambil memberikan kotak makanan itu.
Levin tiba-tiba saja berdiri dan melempar kotak makanan itu. Sedangkan Renal dan Rian yang melihat itu Membelalakan matanya.
"HARUS BERAPA KALI SI GUE BILANG SAMA LO BUAT GAK GANGGUIN GUE LAGI? LO KAYA GINI TUH SAMA AJA KAYA NGEJATOHIN HARGA DIRI LO TAU GA SI? MURAHAN BANGET JADI CEWEK NGEJAR-NGEJAR COWOK YANG JELAS-JELAS BUKAN SIAPA-SIAPA LO LAGI!" Ucap Levin emosi. Sedangkan banyak siswa-siswi yang menatap Wanda, seolah merasa kasihan dengan gadis itu.
Wanda merasa kaget, ini pertama kali Levin membentaknya. Dulu, sesalah apapun Wanda, Levin tidak pernah membentak apalagi memberi tatapan tajam seperti sekarang. Ini bukan Levinnya, bukan.
"Tapi Gue cum--"
"Cuma apa? Cuma mau dapetin hati Gue lagi? Mimpi." Ucap Levin sinis.
Wanda hanya bisa menunduk, air mata sudah membasahi pipinya, pundaknya bergetar menahan agar tidak menangis. Dia kecewa, sangat kecewa. Terutama pada dirinya sendiri, karena sekasar apapun Levin dia tetap tidak bisa membenci laki-laki itu.
Aletha yang melihat Wanda di perlakukan seperti itu, buru-buru menghampiri mereka di lapangan.
"LAKI-LAKI BRENGSEK, BAJINGAN, KEPARAT, GAPUNYA HATI, LO GAPANTES NGOMONG KAYA GITU KE PEREMPUAN!" Ucap Aletha marah seraya mendorong dada Levin.
"Tha udah Tha," Ucap Wanda menahan tangan Aletha agar tidak mendorong Levin.
"LO MASIH MAU BELAIN DIA? HA? SETELAH KATA-KATA DIA BARUSAN YANG BIKIN LO SAKIT HATI DAN MALU, LO MASIH MAU BELAIN DIA? HATI LO TERBUAT DARI APA SI?"
sedangkan Wanda hanya bisa diam. Aletha jika sudah marah memang terlihat mengerikan.
"Dan Lo," Ucapnya menunjuk wajah Levin." Gue kasih tau ya, Wanda itu sayang banget sama Lo. Tapi Lo malah merlakuin dia kaya gini, dimana rasa kemanusiaan Lo? Kalo emang Lo gasuka sama dia Lo bisa ngomong baik-baik, bukan malah bikin dia malu dan bilang dia cewek murahan. Lo pikir cewek mana yang ga sakit hati di bilang kaya gitu? Kadang Gue heran, banyak banget cowok diluar sana yang suka sama Wanda tapi kenapa Cowok brengsek modelan kaya Lo yang dipilih Wanda? Bahkan disebut Laki-Laki aja Lo gapantes Vin. Inget ya, ibu Lo perempuan, kalo Lo nyakitin perempuan, itu sama aja kaya Lo nyakitin ibu Lo. Dasar pengecut!" Ucap Aletha tersenyum sinis, lalu menarik tangan Wanda untuk menjauh dari laki-laki itu.
Sedangkan Levin masih saja diam menatap tajam kearah depan dan mengepalkan kedua tangannya.
"Bener kata Letha Vin, yang Lo lakuin tadi udah keterlaluan." Ucap Renal.
"Iya kasian Wanda, dia keliatan takut banget pas Lo bentak." Ucap Rian.
Sedangkan Levin bukannya menjawab malah meninggalkan kedua sahabatnya itu.
****
Hiks hiks hiks
"Udah berapa kali si Gue bilang buat Lo jangan deketin dia lagi Wan?" Ucap Aletha sambil mengusap punggung Wanda yang kini menangis di pelukannya.
"Kalo udah kaya gini siapa coba yang sakit hati? Lo juga kan?" Ucap Aletha lagi seraya mengangkat kepala Wanda yang ada di pundaknya, lalu menghapus air mata sahabatnya itu.
"Tapi Gue sayang dia Tha,"
"Tapi dia ga sayang Lo!" Jawab Aletha cepat.
Wanda tersenyum miris. Kenapa mencintai laki-laki itu harus sesakit ini?
"Udah jangan nangis lagi, ayo Gue anter ke kamar mandi. Mata Lo sembab banget."
****
Di dalam kelas, tiga orang laki-laki sedang duduk di bangku paling pojok sambil masih membahas masalah tadi pagi.
"Mending Lo minta maaf deh Vin sama dia, kasian anak orang Lo buat nangis," Ucap Renal memberi saran.
"Iya bener tuh, walaupun Lo udah gasuka sama dia, tapi tetep aja gapantes Lo bentak dia kaya tadi." Ucap Rian menasehati.
"Salah dia ngapain masih suka sama Gue," Ucap Levin enteng.
"Ya namanya juga cinta. Iya kan?" Ucap Renal menyikut tangan Rian.
"Iya,"
"Gausa dibahas."
"Serah Lo deh, oiya tadi Reza ngechat Gue katanya nanti pulang sekolah kita suruh ngumpul di WB."
Levin dan Rian hanya bisa mengangguk.
****
Gimana-gimana? Next ga? Gercep banget ya aku sampe double up😂
Aku cuman mau bilang, kalo aku bakal lanjutin cerita ini setelah banyak yang baca dan vote ya. Ga harus banyak banget ko, tapi minimal pembaca 30 dan vote 20.
Seperti biasa ya, jangan lupa vote, share dan coment❤️
Salam cinta dari aku, zika❤️
Sampai ketemu di part-part selanjutnya, babay!👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
mila_orchy
Mila_archy
gak bisa nyalaahin wanda yg udah dibuat bucin... kan emang cewek selalu bener 😁
2020-04-20
2
Pelakor itu banyak ya
next😁😁😁
2019-11-01
1