CUCU KESAYANGAN NENEK (2)

    Di sebuah rumah yang sangat besar dengan halaman yang luas dan asri, Randy sedang duduk santai mengobrol di halaman samping rumah melepas rindu dengan nenek tercintanya. Berbagai hidangan mulai dari roti, kue dan buah tersaji dengan menarik di meja.

    "Bagaimana kabar nenek? Tidak ingin kembali ke kota lagi?" tanya Randy pada neneknya. Nenek Randy bernama Ranita. Ia tampak masih sangat cantik dan awet muda di usianya yang senja. Itu karena Nenek Ranita adalah seorang yang sangat mapan, yaitu pengusaha bisnis fashion yang sukses. Senyumnya menyisakan sisa - sisa kecantikannya di masa muda.

    "Tentu saja nenek sangat senang berada di rumah ini, nenek tidak akan pernah merasa bosan di sini karena selain membawa beberapa pelayan dari rumah utama, ada juga nenek Mira sahabat nenek.. Rasanya seperti kembali ke masa muda lagi, sayang.." jawab nenek Ranita dengan wajah berseri - seri.

    "Syukurlah.. tapi aku yang jadi kesepian tanpa nenek di sana.." ujar Randy sambil tersenyum.

    "Bukankah sewaktu - waktu kamu bisa kemari untuk berlibur?" tanya nenek Ranita.

    "Hm.. iya, nek. Aku akan sering berlibur di sini. Saat ini pekerjaan sudah kuserahkan pada Devan, kurasa dia sanggup menghandle semuanya dengan baik." jawab Randy.

    "Baguslah, jadi kita bisa membicarakan tentang rencana nenek padamu," ujar nenek Ranita sambil tersenyum penuh arti.

    Randy menghela nafas panjang. Ia tahu betul apa yang dimaksud neneknya. Beberapa bulan lalu sang nenek bercerita telah bertemu lagi dengan sahabat masa kecilnya, dan ternyata sahabatnya itu mempunyai penyakit jantung yang cukup parah, sehingga nenek Ranita ingin menghabiskan waktu terakhir bersamanya di desa ini. Mereka sempat beberapa kali bertemu sebelum nenek Ranita pindah menempati rumah ini kembali setelah direnovasi. Tapi di sela waktu itu, neneknya menceritakan bahwa sahabatnya itu mempunyai seorang cucu yang cantik dan berkepribadian baik, dia juga bernasib sama dengan Randy, yaitu hidup diasuh neneknya seorang. Bedanya, orang tua Randy bercerai, ibunya sebenarnya masih hidup, tetapi ayahnya telah meninggal dunia. Sedangkan cucu sahabat nenek Ranita itu kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Ibu Randy sendiri sangat dibenci oleh nenek Ranita karena telah berselingkuh yang menyebabkan perceraian dengan ayah Randy yang sangat mencintainya sehingga ayah Randy menjadi lemah dan sakit - sakitan. Nenek Ranita sangat mengagumi cucu sahabatnya itu dan menganggap gadis itu tidak akan pernah mengecewakan Randy seperti ibu Randy mengecewakan putranya.

    Randy sebenarnya telah mempunyai seorang kekasih yang sangat dicintainya, tetapi nenek Ranita tidak pernah menyukai wanita itu karena dianggap memiliki sifat yang mirip dengan ibu Randy. Randy hanya pasrah dan tidak berani melawan neneknya. Ia tidak bisa membiarkan neneknya kecewa. Tetapi ia pun belum bisa memutuskan hubungan dengan kekasihnya itu. Dan neneknya telah menyatakan akan menjodohkannya dengan cucu sahabatnya itu.

    "Nanti kamu bisa melihat sendiri gadis itu, dia akan datang kemari mengantar baju pesananku." ujar nenek Rinata.

    Tiba - tiba pelayan datang menemui nenek Ranita dan mengatakan bahwa ada tamu, yaitu nenek Mira.

    "Apakah Mira bersama cucunya?" tanya nenek Ranita bersemangat. Pelayan itu menggeleng sembari menjawab, "Tidak, Nyonya. Beliau datang sendiri, tadi diantar tetangganya. Sekarang tetangganya itu sedang mengobrol dengan penjaga taman. Tampaknya mereka berteman akrab."

    "Oh, begitu.." nenek Ranita segera beranjak menuju ruang tamu untuk menemui nenek Mira.

    "Kukira cucumu yang mengantar bajuku.." ujar nenek Ranita menyambut tamunya.

    "Eeh, kenapa, kau tidak suka kalau aku yang datang?" gurau nenek Mira. Nenek Ranita tertawa renyah dan berkata, "Aku senang sekali kau datang, tapi katanya Alana sendiri yang mau datang. Itu cucuku sudah datang, loh. Aku kan ingin mereka segera bertemu dan berkenalan.."

    "Cucumu sudah datang? Wah senangnya.. Sayang sekali Alana tadi jatuh saat mau mengantar bajumu kemari, lalu dia pulang lagi ke rumah." ujar nenek Mira. Nenek Ranita terkejut dan berkata, "Apa? Jatuh? Oh, kasihan sekali.. bagaimana keadaannya sekarang?"

    "Tidak apa - apa, tadi hanya basah dan kotor semua badannya kena air kubangan, jadi pulang langsung mandi. Agak pegal - pegal juga katanya, tapi dia sudah istirahat di rumah" jawab nenek Mira.

    Randy yang sedang berjalan menuju ruang tamu untuk menyambut nenek Mira menghentikan langkahnya. Ia mendengar pembicaraan itu sepintas, tapi merasa familiar dengan kejadian itu. Mungkinkah...Belum sempat Randy berpikir, tiba - tiba ponselnya berdering. Dilihatnya nama yang tidak asing baginya, Delia.

    "Hallo sayaang..." terdengar suara manja wanita sesaat setelah Randy menerima panggilan itu. Randy pun mengurungkan niatnya untuk menyambut nenek Mira dan berbalik arah menuju ke kamar yang telah disediakan untuknya.

Terpopuler

Comments

Maria Luisa

Maria Luisa

Aku geram banget sama si antagonis di cerita ini, tapi itu membuatku ga bisa berhenti baca!

2025-09-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!