menjemput orang tua.

Affan jalan lebih dulu mendahului orang tuanya, Abbas dengan setia mengekorinya.

Raut wajah nya dingin, Affan benar-benar benci dengan situasi ini, baru dirinya bisa merasakan kebahagian , hancur seketika karena kedatangan ke dua orang tuanya, baginya hidup sendiri lebih baik, Affan lebih memilih orang tuanya keliling dunia dari pada satu rumah dengan nya.mood nya benar-benar rusak hari ini.

Kini dia bertekad akan meraih kebahagiaan nya sendiri, toh dia sudah dewasa, bisa menentukan pilihannya sendiri.

" Affan...." teriak Nyonya Karin, membuat orang-orang menghentikan langkahnya.

Affan membalikkan badannya menatap mamanya dengan tajam" ada apa....?" .

" kenapa kamu mendahului mama....itu tidak sopan" ucapnya tegas.

" aku tidak perduli " ucapnya, lalu masuk ke dalam mobilnya sendiri.

Affan tidak akan berbuat seperti itu, seandainya mamanya tidak membawa wanita itu, wanita yang sangat Affan benci, karena sedari dulu suka mengekorinya...

" anak itu.... kenapa jadi begini..." keluh Nyonya Karin kepada suaminya.

" pah.... apa yang terjadi dengan putramu...itu?" tanya nyonya Karin melipat kedua tangannya di dada, merasa kesal dengan tingkah anaknya yang tidak mau menurut, Tidak seperti biasanya yang selalu menuruti semua kata-katanya.

" mungkin Affan sedang banyak masalah... maklum, dia sekarang sudah memimpin perusahaan yang tidak kecil, " jawab Tuan Iqbal menenangkan istrinya yang sedang kesal.

" iya Tante....Tante yang sabar ya!" sela cinta penuh perhatian, mengelus lengan nyonya Karin dengan sayang.

" terimakasih sayang...kau memang pengertian, cocok sekali dengan Affan" ucap Nyonya Karin tersenyum lembut kepada calon menantunya itu.

" ayo Tante.... sebaiknya kita segera pulang" bujuk cinta yang membuat nyonya Karin senang.

***

" kita ke perusahaan sekarang...." tegas Affan pada asistennya ... Abbas.

" yang mana tuan....?" tanyanya.

"tentu saja punya papa, aku hanya bekerja sebagai seorang CEO, tapi bukan pemilik Nya " ucap Affan tersenyum kecut.

"sabar tuan...., biar bagaimanapun juga mereka orang tua anda, cepat atau lambat, perusahaan itu juga akan menjadi milik tuan" Abbas menenangkan atasannya yang merasa di manfaatkan .

"hemmmm, sebenernya aku sudah muak, harus hidup seperti ini" keluhnya tapi tak berdaya, hanya dia harapan satu-satunya bagi orang tuanya.

" kita putar jalannya sebentar, siapa tahu kekasih ku belum berangkat" kata Affan tersenyum, karena melihat nya secara langsung bisa membuatnya tenang.

" baik Tuan" Abbas menurut, mungkin dengan melihat nona Alea sebentar, bisa mengembalikan mood atasannya yang sedang kesal.

Abbas memutar balikkan mobilnya, untuk melewati jalan yang biasa Alea lewati.

Abbas menyusuri jalanannya tapi tidak ada tanda-tanda Alea di jalan

"tuan....non Alea baru keluar dari rumah" ucap seseorang disana dengan microphone-nya.

"baik , aku akan segera ke sana" kata Abbas langsung menambah kecepatan mobilnya.

"kau mengagetkanku bas," tegas Affan menatap tajam Abbas memegang dadanya karena tiba-tiba melaju dengan cepat.

" maaf tuan....itu ....nona Alea baru keluar dari rumah nya

" kalau begitu, lebih cepat lagi...." tegasnya, penuh semangat.

Ciiiiiiit....

" disini saja tuan...! " seperti semalam, mereka berhenti di bawah pohon rindang.

"lihatlah.... kekasih ku sedang menuntun motornya keluar rumah, pasti sangat berat " keluhnya Affan tidak tega, melihat kekasihnya memakai motor butut.

" kasihan.... pasti nanti kepanasan, ".

Abbas hanya tersenyum geli melihat tingkah Affan yang berubah 360 derajat,

***

Alea menuntun motornya keluar rumah, lalu mengunci pintunya....

" eh lupa.... bunga-bunga ku belum mandi" ucap Alea terkekeh, karena dirinya bisa lupa tidak menyiram bunga nya, akhirnya Alea mengambil selang air yang ada di samping teras rumahnya,

Alea menyirami satu persatu bunga-bunga kesayangannya.... sambil mengajak tanamannya berbicara.

***

"bas.... Kau suruh pekerja di mansion baruku, untuk membuat tanaman dengan berbagai jenis bunga, buat yang benar-benar indah.... lihatlah.... kekasih ku seperti nya sangat menyukai bunga" ucapnya tersenyum sambil melihat Alea sedang menyirami tanamannya

" baik Tuan" jawabnya terkekeh... lalu mengetikkan sesuatu di ponselnya.

***

"Sudah...." Alea meletakkan selangnya di tempat semula, lalu Alea memakai jaket kulit yang ia letakkan di kursi teras rumahnya untuk melindungi tubuhnya dari angin di jalan, tak lupa helm untuk keselamatan... kacamata hitam agar tidak terlalu silau juga masker untuk melindungi pernapasan nya dari asap kendaraan lain.

"Okeh ... Kau sudah siap Komar ?" ucapnya terkekeh seorang diri, kebetulan sudah jam delapan, sudah mulai sepi karena orang-orang sudah beraktivitas di luar rumah seperti biasanya, di tempat Alea akan ramai kalau sore sampai malam.... karena kebanyakan penduduknya adalah anak-anak kos dan para pekerja juga, Jadi kalau siang sudah sepi.

" bismillahirrahmanirrahim"

ucapnya, lalu perlahan alea meninggalkan rumahnya untuk pergi ke kampusnya.

***

" cepat ikuti..." Teriak nya menggema di dalam mobil sampai Abbas menutupi kedua telinganya.

" iya tuan"

mereka mengikuti Alea yang sedang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

"kalau Alea sudah menjadi istriku...., Aku tidak akan membiarkan dirinya kepanasan seperti itu, sungguh kasihan sekali kekasihku..." gumamnya sedih.

Abbas sebenarnya menahan tawa melihat atasannya bisa seperti itu.... benar-benar di luar dugaan, seumur hidupnya Abbas baru melihat sisi lain dari Affan. Bagaimana kalau sampai mereka menikah, pasti Affan, akan menjadi budak cinta yang abadi .

Alea membelokkan motornya ke area kampus karena kebetulan dia sudah sampai, letaknya cukup strategis di area tengah-tengah kota jadi tidak terlalu jauh dari rumahnya maupun tempat kerjanya.

" kita ke perusahaan sekarang" tegasnya ke mode awal, moodnya sudah terasa baik karena sudah memastikan Alea dalam keadaan baik-baik saja dan sampai dengan selamat.

" baik tuan" ucapnya mode serius.

" hari ini ada pertemuan penting dengan klien tuan, mereka akan datang jam sepuluh siang" kata Abbas dengan serius....

" siapkan saja semuanya " balasnya.

" siap tuan"

tidak ada pembicaraan lagi sampai mereka benar-benar sampai di perusahaan.

***

" akhirnya sampai juga di rumah" ucap nyonya Karin dengan senang.

belum pernah dirinya menetap bertahun-tahun di mansion, karena dirinya selalu hidup berpindah-pindah tempat,

"bagaimana dengan mu cin..., ?senang tidak disini?" tanya Nyonya Karin melihat cinta yang terlihat bahagia.

"tentu saja senang tante... apalagi bisa berdekatan dengan kak Affan..." ucapnya tertunduk malu membuat Nyonya Karin terkekeh.

"sebenarnya Tante sudah tidak sabar Kalau kau menikah dengannya, kalian sama-sama terlahir dari keluarga kaya raya, sudah pasti nanti kehidupanmu akan lebih terjamin, "tuturnya penuh harap.

"mudah-mudahan tante... tapi sampai sekarang, kak Affan belum juga mau menerima aku, apa aku jelek ya Tante... ? sampai-sampai.... kak Affan tidak melirikku sama sekali...?, tanya cinta sedih.

"Kamu cantik sekali cinta, tidak mungkin kan... Tante mencari calon istri untuk anak tante , tapi tidak cantik...?, tenang saja... kalau kalian sudah menikah, rasa cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya, seperti tante dulu... menikah karena dijodohkan dengan papa, tapi lambat tahun kami saling mencintai," tutur Nyonya Karin dengan lembut, menggenggam tangan calon menantunya agar lebih tenang dan percaya diri.

Terpopuler

Comments

partini

partini

maunya Alea jadi istri di jodohin ga tegas behhhhhh laki laki ga punya pendirian

2025-09-20

2

lihat semua
Episodes
1 pertemuan pertama.
2 mencari tahu(revisi)
3 tentang Affan(revisi)
4 mengintai
5 menjemput orang tua.
6 rencana tersembunyi( revisi)
7 masalah kecil(revisi)
8 misi mendapatkan kekasih(revisi)
9 terjebak'....(revisi)
10 mendadak menikah.
11 bekerja sama
12 pergi untuk kembali
13 berpisah.
14 keributan di mall
15 masih di mall
16 menjemput istri
17 pulang ke rumah
18 bertemu mertua.
19 pergi dari rumah.
20 akhirnya pergi
21 sedikit pelajaran...
22 persiapan mendaki
23 hujan....
24 penyatuan
25 pengalaman yang tidak pernah akan terlupakan
26 pulang.
27 mansion baru
28 Jasmine skin care.
29 kejujuran
30 kejujuran Alea
31 perusahaan
32 sedikit masalah.
33 ancaman dari seseorang
34 sisi lain Alea.
35 akhir dari cinta
36 berniat memberi kejutan
37 kecelakaan.
38 operasi.
39 membuka lembaran baru.
40 berjuang
41 Affan sadar.
42 rencana licik
43 salah sangka
44 mengingat
45 perubahan Nesya.
46 rahasia
47 melihat hasil
48 mengetahui
49 menukar
50 berkunjung ke rumah sakit
51 menyelidiki.
52 penasaran.
53 terpaksa
54 benang kusut
55 mengetahui dalang dibalik tabrak lari
56 rumah sakit.
57 pemotretan.
58 kenyataan yang membuatnya sakit
59 fakta.
60 kebahagiaan yang belum sempurna.
61 pahala menggoda suami sendiri.
62 gelisah
63 pagi hari
64 sikap dingin pada Nesya
65 rasa penasaran...
66 negatif.
67 pulang menjemput suami
68 keributan.
69 memanas
70 meledak....
71 masa lalu
72 meminta maaf.
73 kebersamaan keluarga Alea.
74 masih suasana kehangatan keluarga.
75 runyam
76 semuanya hanya kedok.
77 kenyataan...
78 Nesya pergi.
79 nasib Nesya
80 pagi hari
81 gosip tidak benar
82 perusahaan
83 hari tenang
84 satu Minggu kemudian
Episodes

Updated 84 Episodes

1
pertemuan pertama.
2
mencari tahu(revisi)
3
tentang Affan(revisi)
4
mengintai
5
menjemput orang tua.
6
rencana tersembunyi( revisi)
7
masalah kecil(revisi)
8
misi mendapatkan kekasih(revisi)
9
terjebak'....(revisi)
10
mendadak menikah.
11
bekerja sama
12
pergi untuk kembali
13
berpisah.
14
keributan di mall
15
masih di mall
16
menjemput istri
17
pulang ke rumah
18
bertemu mertua.
19
pergi dari rumah.
20
akhirnya pergi
21
sedikit pelajaran...
22
persiapan mendaki
23
hujan....
24
penyatuan
25
pengalaman yang tidak pernah akan terlupakan
26
pulang.
27
mansion baru
28
Jasmine skin care.
29
kejujuran
30
kejujuran Alea
31
perusahaan
32
sedikit masalah.
33
ancaman dari seseorang
34
sisi lain Alea.
35
akhir dari cinta
36
berniat memberi kejutan
37
kecelakaan.
38
operasi.
39
membuka lembaran baru.
40
berjuang
41
Affan sadar.
42
rencana licik
43
salah sangka
44
mengingat
45
perubahan Nesya.
46
rahasia
47
melihat hasil
48
mengetahui
49
menukar
50
berkunjung ke rumah sakit
51
menyelidiki.
52
penasaran.
53
terpaksa
54
benang kusut
55
mengetahui dalang dibalik tabrak lari
56
rumah sakit.
57
pemotretan.
58
kenyataan yang membuatnya sakit
59
fakta.
60
kebahagiaan yang belum sempurna.
61
pahala menggoda suami sendiri.
62
gelisah
63
pagi hari
64
sikap dingin pada Nesya
65
rasa penasaran...
66
negatif.
67
pulang menjemput suami
68
keributan.
69
memanas
70
meledak....
71
masa lalu
72
meminta maaf.
73
kebersamaan keluarga Alea.
74
masih suasana kehangatan keluarga.
75
runyam
76
semuanya hanya kedok.
77
kenyataan...
78
Nesya pergi.
79
nasib Nesya
80
pagi hari
81
gosip tidak benar
82
perusahaan
83
hari tenang
84
satu Minggu kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!