The Royals — BAB 02

SURAT WARISAN

Setelah pesta berakhir dengan meriah dan berjalan lancar. Kaira tak memiliki kesempatan kedua kalinya untuk bertemu dengan pewaris bangsawan yang sangat dia kagumi, namun wanita itu cukup senang karena bisa berbincang dengannya walaupun sedikit.

“Ada apa denganmu?” tanya atasannya yang baru saja masuk ke dalam mobil.

Kaira tak berhenti tersenyum, lalu menggeleng. “Tidak ada Pak! Ayo!” balasnya benar-benar seperti orang yang jatuh cinta.

Sementara di ruangan mewah khususnya sebuah kamar pribadi milik Sultan Wijaya. Pria itu langsung memasang wajah marah ketika seseorang membuka pintu kamarnya dan masuk begitu saja. Tentu saja dia sudah tahu siapa yang saat ini menemuinya.

“Aku tidak menyangka kau akan melakukan semua itu Sultan! Aku ingin penjelasan darimu sebagai istri pertamamu.” Tegas Kalindi yang mulai berjalan tiga langkah ke depan dengan tatapan tajam, kepala mendongak penuh percaya diri.

Mendengar itu, Sultan Wijaya berbalik menatap istrinya dengan kerutan marah.

“Kau ingin tahu alasannya? Akan aku beritahu alasanku menyerahkan keseluruhan warisan Archipelago Attar kepada Kairo.”

Sungguh, balasan dari ucapan Sultan Wijaya membuat Kalindi panik dan cemas sendiri. Namun dia ingin tahu alasannya, sehingga semua kecemasan dan ketakutannya ia singkirkan.

Bruakk!!!! “HAAAAA!!!”

Teriak lantang suara Caesar bersamaan dengan bantingan benda-benda yang ada di atas meja kamarnya. Pria tampan berkemeja putih itu terlihat marah dan tak terima dengan semua keputusan dari ayahnya.

“KETERLALUAN!! SIAL!” kesalnya yang hampir meledak sendiri dan membuat para pelayan yang berjaga di sana ikut ketakutan sendiri.

Karena apa? Karena jika Caesar sudah marah, pria itu selalu melampiaskan kepada siapapun yang dia ingin lukai.

Kemarahannya mereda saat Raziq selaku paman dari anak-anak Sultan Wijaya itu menghampirinya. “Keluar semua!” pintanya kepada para pelayan dan penjaga.

“Apa semua itu? Apa kau ingin merusak nama baik Archipelago Attar?!” tegas Raziq benar-benar penuh kewibawaan seperti kakaknya.

Pria tua berkulit cokelat itu menatap tajam ke keponakannya yang masih terlihat marah hingga menghampirinya.

“Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa ayah menyerahkan nya kepada Kairo? Aku adalah anak sulungnya, kenapa bukan aku hah?!” gertak Caesar dengan berani.

Raziq terdiam menatap lekat ke pria yang lebih muda darinya itu. “Tenangkan pikiranmu, sebaiknya kau belajar mengendalikan emosimu, jika tidak... Kau akan menyesalinya. Ini sudah menjadi keputusan Sultan Wijaya.” Jelas Raziq yang akhirnya dia pergi meninggalkan Caesar yang masih menahan emosinya hingga mengepalkan tangannya.

Kepergian Raziq dari kamar Caesar diganti oleh kedatangan Kalindi yang tiba-tiba masuk dan menutup rapat pintu kamar. Wajahnya terlihat ketakutan serta panik, kedua tangannya gemetar dan wajahnya penuh keringat.

“Ibu! Ada apa?”

Caesar menghampiri ibunya, tentu Kalindi merespon putranya, menyentuh kedua lengan kekar Caesar dan menatapnya dengan senyuman paksa disaat ia terlihat ketakutan.

“Sebaiknya kau jernihkan pikiranmu, besok aku akan bicara dengan ayahmu. Dia akan mendengarkan ku.”

“Ada apa denganmu? Apa yang membuatmu terlihat ketakutan?” tanya Caesar berkerut alis menatap ibunya.

Kalindi menggeleng dan mencoba tenang dengan menarik napas dalam-dalam lalu tersenyum menatap ke Caesar sekali lagi.

“Semuanya akan baik-baik saja!” ucapnya yang masih tidak bisa menghilangkan amarah Caesar terhadap keputusan ayahnya malam ini.

Hingga suara gaduh dari sepatu para pengawal mulai membuat Caesar dan Kalindi ikut bertanya-tanya. Mereka membuka pintu kamar dan memastikan apa yang sedang terjadi saat itu, hingga pergi ke ruang keluarga yang sudah terkumpul keluarga di sana. Termasuk Kusuma dan Kairo yang terlihat cemas.

“Minggir!” tegas Raziq yang segera mengawal Sultan Wijaya di atas brankar dalam kondisi kritis akibat serangan jantung mendadak.

Melihat itu, tentu membuat Kalindi dan Kusuma ikut terpukul. Begitu juga anak-anak mereka yang hanya diam menatap kepergian ayahnya yang kini harus di bawa ke ruangan khusus pengobatan yang memang sudah tersedia di mansion megah Archipelago Attar.

Ruangan tersebut terletak di di lantai bawah, terpisah dengan rumah utama dan juga gudang. Sangat besar dan megah.

“Ayah..” Lirih Lela yang kini menangis tersedu akan kondisi ayahnya saat ini.

Dengan tatapan tajam penuh penelitian, Kairo hanya diam mengamati keseluruhan orang-orang yang saat ini berada di ruangan yang sama sepertinya.

“Kairo, ayo!” ajak Kusuma yang hendak pergi mengikuti arah Sultan Wijaya.

Di malam yang sama, di saat keluarga bangsawan satu-satunya yang ada di Indonesia itu turut berdukacita atas kematian Sultan Wijaya. Kaira si gadis cantik dan sederhana itu berbaring di atas kasur kecilnya sembari terus terbayang akan wajah dari Kairo Archipelago Attar.

“Aku yakin tidak semua orang kaya bermuka dua!“ gumamnya benar-benar tak berhenti membayangkan Kairo. Yang jika dilihat oleh orang lain, maka antara Kairo dan Kaira seperti langit dan bumi yang tidak mungkin bisa bersatu.

Tok! Tok! “Kau sudah tidur?” tanya seorang wanita dari balik pintu yang tertutup.

Seketika Kaira segera bangkit dan membuka pintu kamarnya, tersenyum kecil menatap ke sang ibu tercinta yang kini juga terlihat heran sejak kepulangan putrinya dari rumah bangsawan.

“Aku melihat perubahan kecil di wajahmu sejak pulang dari pesta bangsawan. Kau menemukan jodohmu?!” goda Linda yang melipat kedua tangannya.

“Senyum adalah ibadah, jika aku menemukan jodohku di sana, itu artinya suatu keberuntungan!”

“Dasar gadis konyol! Ayo, nenekmu memanggil.” Ajak Linda yang memang mereka hanya tinggal bertiga saja sejak kematian ayah Kaira. Tapi keharmonisan itu tak pudar sedikitpun.

...***...

Kartapura, Archipelago Attar

3 hari berlalu setelah kematian Sultan Wijaya. Kini di ruangan keluarga tepatnya di dekat balkon terbuka. Seluruh keluarga Archipelago Attar sudah menunggu keputusan di sana.

Seorang pria yang merupakan notaris, berbalut setelan jas hitam dengan lambang Garuda kecil di dada sebelah kirinya sembari mengeluarkan surat putusan.

“Berdasarkan apa yang ditulis oleh tuan Sultan Wijaya sebelum meninggal, seluruh warisan Archipelago Attar akan diserahkan sepenuhnya kepada tuan Kairo, namun ada syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum menerima seluruh warisan tersebut.” Jelas notaris itu dengan serius sehingga Kairo sendiri yang mendengarnya iku serius dan sedikit berkerut alis.

“Apa itu?” tanya pelan Kusuma.

“Pernikahan. Pendamping yang harus mendukung nya penuh agar Archipelago Attar bisa berdiri lebih imbang. Selama itu, sang pewaris tidak akan bisa menerima seluruh warisan yang sudah diturunkan dan akan tetap dijaga oleh adik dari tuan Sultan Wijaya.”

Sekilas, seluruh mata tertuju ke arah Raziq yang memang sudah siap membantu kakaknya selalu.

“Bagaimana jika sang pewaris itu tidak memenuhi syarat, apa tidak ada pengganti lain? Bagaimana dengan anak sulung dari Sultan Wijaya?” tegas Caesar menatap tegas ke notaris itu.

“Tidak ada persyaratan lain lagi. Anak sulung akan tetap berada di posisinya dan harus siap membantu sang pewaris. Itu sudah menjadi keputusan terkahir dari tuan Sultan sendiri.” Balas pria paruh baya berkacamata itu menatap tajam nan lekat ke Caesar.

Pria itu menyerahkan surat yang sudah ditandatangani langsung oleh Sultan Wijaya kepada Raziq. Sebelum akhirnya dia pergi dari mansion itu.

Masih tak terima, Caesar langsung memilih pergi dari sana dan membuat Lela sang adik juga ikut sedih atas kekecewaan yang terjadi kepada kakaknya, namun di sisi lain, dia juga turut senang akan kakak tirinya yang mewarisi Archipelago Attar.

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

kok tiba2 mati aja tuh sultan... kupikir dg garang mau ngasih tau istri pertama kenapa anaknya tdk jadi sang pewaris..ehhh malah tiba2 kena jantung.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan

2025-09-14

0

Tiara Bella

Tiara Bella

dibunbun kynya itu sm kalindri Herman Demi kekuasaan,berbuat seperti itu....untung wasiatnya tetap bt kairo...

2025-08-30

2

Mia Camelia

Mia Camelia

wah saat nya kairo jemput pengantin nih🤣😁
kok, makin penasaran yaa siapa penjahat nya dikeluarga ini 🤔🤔🤔.
ayoo thor kasih clue siapa ?

2025-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 The Royals — Bab 01
2 The Royals — BAB 02
3 The Royals — BAB 03
4 The Royals — BAB 04
5 The Royals — BAB 05
6 The Royals — BAB 06
7 The Royals — BAB 07
8 The Royals — BAB 08
9 The Royals — BAB 09
10 The Royals — BAB 10
11 The Royals — BAB 11
12 The Royals — BAB 12
13 The Royals — BAB 13
14 The Royals — BAB 14
15 The Royals — BAB 15
16 The Royals — BAB 16
17 The Royals — BAB 17
18 The Royals — BAB 18
19 The Royals — BAB 19
20 The Royals — BAB 20
21 The Royals — BAB 21
22 The Royals — BAB 22
23 The Royals — BAB 23
24 The Royals — BAB 24
25 The Royals — BAB 25
26 The Royals — BAB 26
27 The Royals — BAB 27
28 The Royals — BAB 28
29 The Royals — BAB 29
30 The Royals — BAB 30
31 The Royals — BAB 31
32 The Royals — BAB 32
33 The Royals — BAB 33
34 The Royals — BAB 34
35 The Royals — BAB 35
36 The Royals — BAB 36
37 The Royals — BAB 37
38 The Royals — BAB 38
39 The Royals — BAB 39
40 The Royals — BAB 40
41 The Royals — BAB 41
42 The Royals — BAB 42
43 The Royals — BAB 43
44 The Royals — BAB 44
45 The Royals — BAB 45
46 The Royals — BAB 46
47 The Royals — BAB 76
48 The Royals — BAB 48
49 The Royals — BAB 49
50 The Royals — BAB 50
51 The Royals — BAB 51
52 The Royals — BAB 52
53 The Royals — BAB 53
54 The Royals — BAB 54
55 The Royals — BAB 55
56 The Royals — BAB 56
57 The Royals — BAB 57
58 The Royals — BAB 58
59 The Royals — BAB 59
60 The Royals — BAB 60
61 The Royals — BAB 61
62 The Royals — BAB 62
63 The Royals — BAB 63
64 The Royals — BAB 64
65 The Royals — BAB 65
66 The Royals — BAB 66
67 The Royals — BAB 67
68 The Royals — BAB 68
69 The Royals — BAB 69
Episodes

Updated 69 Episodes

1
The Royals — Bab 01
2
The Royals — BAB 02
3
The Royals — BAB 03
4
The Royals — BAB 04
5
The Royals — BAB 05
6
The Royals — BAB 06
7
The Royals — BAB 07
8
The Royals — BAB 08
9
The Royals — BAB 09
10
The Royals — BAB 10
11
The Royals — BAB 11
12
The Royals — BAB 12
13
The Royals — BAB 13
14
The Royals — BAB 14
15
The Royals — BAB 15
16
The Royals — BAB 16
17
The Royals — BAB 17
18
The Royals — BAB 18
19
The Royals — BAB 19
20
The Royals — BAB 20
21
The Royals — BAB 21
22
The Royals — BAB 22
23
The Royals — BAB 23
24
The Royals — BAB 24
25
The Royals — BAB 25
26
The Royals — BAB 26
27
The Royals — BAB 27
28
The Royals — BAB 28
29
The Royals — BAB 29
30
The Royals — BAB 30
31
The Royals — BAB 31
32
The Royals — BAB 32
33
The Royals — BAB 33
34
The Royals — BAB 34
35
The Royals — BAB 35
36
The Royals — BAB 36
37
The Royals — BAB 37
38
The Royals — BAB 38
39
The Royals — BAB 39
40
The Royals — BAB 40
41
The Royals — BAB 41
42
The Royals — BAB 42
43
The Royals — BAB 43
44
The Royals — BAB 44
45
The Royals — BAB 45
46
The Royals — BAB 46
47
The Royals — BAB 76
48
The Royals — BAB 48
49
The Royals — BAB 49
50
The Royals — BAB 50
51
The Royals — BAB 51
52
The Royals — BAB 52
53
The Royals — BAB 53
54
The Royals — BAB 54
55
The Royals — BAB 55
56
The Royals — BAB 56
57
The Royals — BAB 57
58
The Royals — BAB 58
59
The Royals — BAB 59
60
The Royals — BAB 60
61
The Royals — BAB 61
62
The Royals — BAB 62
63
The Royals — BAB 63
64
The Royals — BAB 64
65
The Royals — BAB 65
66
The Royals — BAB 66
67
The Royals — BAB 67
68
The Royals — BAB 68
69
The Royals — BAB 69

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!