CHAPTER 5 MAKAM

"Pertolongan apa maksutmu?"tanya Jena agak khawatir.

"D-dia adalah arwah korban pembunuhan"

"Arwah?APA DIA ARWAH" Selina agak terkejut mendengar ucapan Darren.

"Jangan becanda deh Ren,suasanya lagi tegang gini"kata Gavin agak merinding.

"Gue ga bohong dia kesini mau minta pertolongan kita"

"Terus kita harus apa?"

"Kita harus bantu dia biar dia ga neror kita"kata Darren menjelaskan.

"Tapi satu hal yang pasti mereka ga jahat"

"Sejak kapan lo bisa lihat hantu?"tanya Jena.

"Sejak gue koma,di mimpi koma gue ketemu sama pria paruh baya pakai jubah hitam. Gue ga lihat mukanya"

"Dan yang paling serem gue pernah diajak masuk ke dunia perbatasan"

"Dunia perbatasan?emang ada"tanya Gavin penasaran.

"Ya gue juga baru tau,katanya itu dunia antara manusia dan arwah,disana gue ketemu sama makhluk makhluk yang serem salah satunya ya hantu anak kecil itu" kata Darren sambil menunjuk anak kecil itu yang dari tadi berdiri di pojok ruangan.

Jena,Selina dan Gavin menengok tetapi tidak lihat apa apa.

"Mana ga ada anjir,jangan nakutin"kata Selina sambil memegang lengan jena.

"Ga usa takut dia ga ganggu,tetapi gue harus bantu arwah itu biar bisa tenang"

"Gue ga mau ikutan"kata Gavin"

"Tapi gue uda janji sama orang berjubah itu buat bantu para arwah,kalau ga nyawa gue taruhannya"

"Palingan itu cuman mimpi ga bakalan lah"kata Jena menenangkan.

"Tapi janji harus ditepatin Jen,mau itu nyata atau ga" kata Darren sambil meminum jus di atas meja.

Selina menelan ludah, suaranya bergetar.

"Darren kalau itu beneran, berarti lo sekarang lagi kayak jadi perantara gitu?"

Anak kecil itu tiba-tiba menundukkan kepala, bonekanya jatuh ke lantai

Bugghh!

membuat Selina dan Gavin sontak meloncat kaget. Jena yang tadinya menenangkan, kali ini wajahnya ikut memucat.

"Lo… lo semua denger kan?" suara Selina terbata.

Darren menunduk, lalu tersenyum tipis penuh rasa pasrah.

"Sekarang lo percaya kan? Gue nggak lagi ngibul. Dia ada di sini dan gue nggak bisa kabur dari mereka"

Anak kecil itu perlahan mendongak, matanya yang kosong menatap Darren. Suara lirih bergema samar di telinga Darren saja

"Kak...ayo segera bantu aku"

Darren memejamkan mata, menghela napas panjang.

"Kalian nggak perlu ikut kalau takut. Tapi gue harus nepatin janji gue"

"Fine,kita bakal bantu. Gue ga mau lo kenapa napa lagi"kata Selina dengan wajahnya yang tegas.

"Kalau begitu kita harus tau dulu siapa anak itu"Jena ikut berkomentar sambil menepuk pundak Darren.

Darren mengangguk pelan.

"Kuncinya cuma satu. Kita cari berkas kebakaran. Gue yakin kasusnya pernah dicatat polisi atau pemadam. Dari situ kita bisa tahu nama dia dan makamnya"

"Dia pernah kasih clue kalau makamnya di deket pohon mangga dan ada boneka beruang.

"Karena gue setia kawan,ayo sekarang kita harus beraksi" Gavin segera memakai jaketnya dan memutar mutar kunci mobilnya.

Akhirnya mereka berempat keluar dari rumah Gavin setelah berpamitan dengan tante Atala. Merekapun masuk ke dalam mobil dan mobil itu melaju menembus jalanan kota yang lumayan sepi.

Didalam mobil suasana masi menegang, Gavin yang tidak suka dengan suasana itu pun segera membuka mulut.

"Gue masih nggak percaya kita ngelakuin ini. Kayak kita ikut-ikutan main sama para arwah"

Darren hanya terdiam, pandangannya lurus ke depan. Tapi ia tahu anak kecil itu masi mengikuti mereka di kursi paling belakang.

"Ya ga apa apa lah kita bantu Darren"kata Selina datar.

Mereka akhirnya tiba di kantor polisi, tepatnya ruang arsip. Gedung tua itu sepi, hanya ada satpam paruh baya yang menatap heran saat mereka datang. Darren mengeluarkan kartu identitas detektifnya, menjelaskan singkat bahwa ada kasus lama yang harus dibuka.

Setelah beberapa menit negosiasi, satpam itu akhirnya menyerah dan mengizinkan mereka masuk, meski dengan wajah penuh curiga.

Lorong panjang dipenuhi lemari arsip. Bau kertas tua menusuk, lampu neon berkelip-kelip. Mereka berpencar, menyisir tumpukan map.

"Cari bagian kebakaran, lima sampai sepuluh tahun yang lalu"intruksi Darren.

Jena menemukan satu map lusuh dengan stempel merah

KEBAKARAN – 2015

Tangannya bergetar saat membuka. Foto-foto hitam terbakar, laporan kronologi, dan daftar korban.

"Ini dia" suara Jena tercekat,ia menunjuk satu baris.

Nama korban: Laksmi Sutrisno, usia 5 tahun.

Lokasi kebakaran: Jalan Melati No. 12.

Penyebab kebakaran: diduga korsleting listrik.

Jasad dimakamkan di TPU Melati.

Suasana langsung membeku. Selina menutup mulutnya, Gavin mundur selangkah, wajahnya memucat. Darren menatap anak kecil itu yang berdiri di sebelahnya.

"I-tu kamu,namamu Laksmi?"tanya Darren.

Anak kecil itu terdiam seolah mengingat namanya.

"Laksmi?ya namaku Laksmi"kata anak kecil itu tersenyum seolah ia tahu namanya kembali.

Gavin,Selina dan Jena hanya menyimak Darren yang ngomong sendiri.

"Jadi gimana bener yang ini"tanya Jena setelah Darren diam.

"Iya namanya Laksmi berarti dokumen itu benar"

Jena hanya mengangguk lalu membalik kertas dokumen itu halaman terakhir membuat bulu kuduk mereka merinding. Ada catatan tambahan dari saksi:

"Sebelum api membesar, sempat terdengar suara anak berteriak minta tolong. Pintu rumah diduga dikunci dari luar. Api tidak sepenuhnya disebabkan korsleting. Ada kemungkinan unsur kesengajaan"

"Ada saksi yang bilang seperti itu,kenapa mereka nutup kasus ini sebagai kebakaran karena listrik?"tanya Gavin heran.

"Sepertinya ada yang nutupin,atau ada oknum yang ga mau ribet dengan kasus ini"

Gavin memukul meja arsip.

"Berarti ada yang ngebunuh dia?! Ini bukan kecelakaan"

Selina menelan ludah. "Kalau begitu benar arwahnya ga akan pernah tenang sampai kita tahu siapa yang ngelakuin"

Darren mengepalkan tangan, suaranya mantap meski gemetar.

"Sekarang kita ke makamnya. Kita mulai dari sana. Gue udah janji sama dia, dan gue bakal nepatin"

Di balik punggung Darren, sosok anak kecil itu tampak samar, berdiri diam, menatap mereka dengan mata kosongnamun kali ini, senyumnya tipis seolah sedikit lega.

Mereka akhirnya keluar bersama dari kantor polisi,melangkahkan kaki mereka masuk ke mobil. Mobil itu melaju dengan cepat suasana sore itu tampak menegang ditambah hujan yang mulai turun.

Mereka akhirnya tiba di depan gerbang TPU Melati. Matahari sore masih menggantung, sinarnya miring ke arah barat, menimbulkan bayangan panjang dari nisan-nisan yang berderet rapih. Angin sore berhembus pelan, membawa aroma tanah basah dan dedaunan kering.

"Ini dia lokasi yang tertulis di dokumen" ucap Jena sambil menutup map berisi berkas.

"Blok C, barisan keempat. Harusnya di sini kita bisa menemukan makam Laksmi"

Mereka berjalan perlahan, menghitung deretan nisan satu per satu. Bayangan pepohonan menari-nari di atas batu nisan. Dari kejauhan terdengar suara ayam berkokok, seolah menambah rasa aneh dalam suasana sore itu.

Namun, ketika mereka sampai di lokasi yang dimaksud, langkah mereka terhenti bersamaan.

Nisan yang seharusnya bertuliskan Laksmi tidak ada.

"Makamnya ga ada gue uda cari cari tadi"kata Gavin heran.

Episodes
1 CHAPTER 1 KILL
2 CHAPTER 2 SIAPA
3 CHAPTER 3 MELIHAT HAL LAIN
4 CHAPTER 4 ANAK KECIL
5 CHAPTER 5 MAKAM
6 CHAPTER 6 MASA LALU ANAK ITU
7 CHAPTER 7 RAHASIA
8 CHAPTER 8 ANDRE CORP
9 CHAPTER 9 PANTI KASIH
10 CHAPTER 10 PANTI KASIH 2
11 CHAPTER 11 RUANGAN BAWAH TANAH
12 CHAPTER 12 MENYELAMATKAN
13 CHAPTER 13 PEMBALASAN PANTI KASIH
14 CHAPTER 14 KEHANCURAN PANTI KASIH
15 CHAPTER 15 SIAPA???
16 CHAPTER 16 PERSIDANGAN
17 CHAPTER 17 MAYAT SIAPA?
18 CHAPTER 18 LIORA
19 CHAPTER 19 LULA ATAU LAKSMI?
20 CHAPTER 20 BINGUNG
21 Chapter 21 RAHASIA ANAK KECIL
22 Chapter 22 RENCANA PENANGKAPAN
23 CHAPTER 23 RENCANA DIMULAI
24 CHAPTER 24 ANDRE DITANGKAP
25 CHAPTER 25 MISI BARU?
26 CHAPTER 26 PEREMPUAN KEPALA MIRING
27 CHAPTER 27 MASA LALU PEREMPUAN KEPALA MIRING
28 CHAPTER 28 SIAPA JASON?
29 CHAPTER 29 HANTU GASABARAN
30 CHAPTER 30 KELUARGA ADDISON
31 CHAPTER 31 GEDUNG TUA
32 CHAPTER 32 MY BABY JORDAN
33 CHAPTER 33 RAHASIA
34 CHAPTER 34 MASUK KERUMAH ADDISON
35 CHAPTER 35 MANUSIA GILA
36 CHAPTER 36 JASON DITANGKAP
37 CHAPTER 37 SIAPA DIA?
38 CHAPTER 38 MAKHLUK ANEH
39 CHAPTER 39 JENA
40 CHAPTER 40 MENYUSUP KE SEKOLAH
41 CHAPTER 41 KENAPA MEREKA TIDAK TAHU DIRI
42 CHAPTER 42 MASA LALU JENI
43 CHAPTER 43 KENZO
44 CHAPTER 44 LORA
45 Chapter 45 KEJAHATAN REVAN
46 CHAPTER 46 MENGELABUHI REVAN
47 CHAPTER 47 SELINA DAN REVAN
48 CHAPTER 48 KETAKUTAN
49 CHAPTER 49 KAKAK DAN ADIK
50 CHAPTER 50 NEW MISSION
51 CHAPTER 51 HANTU PERAWAT
52 CHAPTER 52 MISI RUMAH SAKIT
53 CHAPTER 53 MENDEKATI DOKTER SURYA
54 CHAPTER 54 MASA LALU HANTU PERAWAT
55 CHAPTER 55 MEMBUAT DOKTER SURYA SENANG
56 CHAPTER 56 BUKTI IRMA
57 CHAPTER 57 DIMULAI
58 CHAPTER 58 KESURUPAN
59 CHAPTER 59 PENANGKAPAN
60 CHAPTER 60 END
Episodes

Updated 60 Episodes

1
CHAPTER 1 KILL
2
CHAPTER 2 SIAPA
3
CHAPTER 3 MELIHAT HAL LAIN
4
CHAPTER 4 ANAK KECIL
5
CHAPTER 5 MAKAM
6
CHAPTER 6 MASA LALU ANAK ITU
7
CHAPTER 7 RAHASIA
8
CHAPTER 8 ANDRE CORP
9
CHAPTER 9 PANTI KASIH
10
CHAPTER 10 PANTI KASIH 2
11
CHAPTER 11 RUANGAN BAWAH TANAH
12
CHAPTER 12 MENYELAMATKAN
13
CHAPTER 13 PEMBALASAN PANTI KASIH
14
CHAPTER 14 KEHANCURAN PANTI KASIH
15
CHAPTER 15 SIAPA???
16
CHAPTER 16 PERSIDANGAN
17
CHAPTER 17 MAYAT SIAPA?
18
CHAPTER 18 LIORA
19
CHAPTER 19 LULA ATAU LAKSMI?
20
CHAPTER 20 BINGUNG
21
Chapter 21 RAHASIA ANAK KECIL
22
Chapter 22 RENCANA PENANGKAPAN
23
CHAPTER 23 RENCANA DIMULAI
24
CHAPTER 24 ANDRE DITANGKAP
25
CHAPTER 25 MISI BARU?
26
CHAPTER 26 PEREMPUAN KEPALA MIRING
27
CHAPTER 27 MASA LALU PEREMPUAN KEPALA MIRING
28
CHAPTER 28 SIAPA JASON?
29
CHAPTER 29 HANTU GASABARAN
30
CHAPTER 30 KELUARGA ADDISON
31
CHAPTER 31 GEDUNG TUA
32
CHAPTER 32 MY BABY JORDAN
33
CHAPTER 33 RAHASIA
34
CHAPTER 34 MASUK KERUMAH ADDISON
35
CHAPTER 35 MANUSIA GILA
36
CHAPTER 36 JASON DITANGKAP
37
CHAPTER 37 SIAPA DIA?
38
CHAPTER 38 MAKHLUK ANEH
39
CHAPTER 39 JENA
40
CHAPTER 40 MENYUSUP KE SEKOLAH
41
CHAPTER 41 KENAPA MEREKA TIDAK TAHU DIRI
42
CHAPTER 42 MASA LALU JENI
43
CHAPTER 43 KENZO
44
CHAPTER 44 LORA
45
Chapter 45 KEJAHATAN REVAN
46
CHAPTER 46 MENGELABUHI REVAN
47
CHAPTER 47 SELINA DAN REVAN
48
CHAPTER 48 KETAKUTAN
49
CHAPTER 49 KAKAK DAN ADIK
50
CHAPTER 50 NEW MISSION
51
CHAPTER 51 HANTU PERAWAT
52
CHAPTER 52 MISI RUMAH SAKIT
53
CHAPTER 53 MENDEKATI DOKTER SURYA
54
CHAPTER 54 MASA LALU HANTU PERAWAT
55
CHAPTER 55 MEMBUAT DOKTER SURYA SENANG
56
CHAPTER 56 BUKTI IRMA
57
CHAPTER 57 DIMULAI
58
CHAPTER 58 KESURUPAN
59
CHAPTER 59 PENANGKAPAN
60
CHAPTER 60 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!