CHAPTER 4 ANAK KECIL

Anak kecil itu masi menatap Darren dengan tatapan memohon. Tangan mungilnya itu memeluk boneka lusuhnya.

Darren masi menatap langit langit seolah masi mempertimbangkan apa yang harus ia perbuat membantu anak kecil itu atau tidak. Lalu tangan mungil itu memegang jari jempol milih Darren.

"Kak aku mohon"katanya pelan.

Dengan tangan gemeteran Darren mencoba mengulurkan tangan satunya ke tangan anak kecil itu.

"A-ku akan membantumu"ucapnya lirih.

Anak kecil itu tertegun lalu tersenyum walau wajahnya setengah gosong,mukanya masih terlihat imut.

"Terimakasih banyak kakak"

"Tetapi aku minta waktu biarkan diriku sembuh baru aku akan mencoba membantumu" kata Darren.

"Oh ya siapa namamu?"

"Nama?aku tidak tahu siapa namaku"katanya bingung.

Darren menghela napasnya pelan,"kalau aku ga tau namamu bagaimana aku membantumu?"

"Aku cuman tau dimana aku dikubur kak" wajahnya sedih.

Darren terdiam. Kata-kata anak itu membuat udara di ruang IGD semakin berat. Matanya menatap wajah kecil yang setengah hangus itu ada kepolosan yang tetap tersisa, meski rasa sakit seolah menempel kuat di rautnya.

"Kamu cuman ingat dimana kaamu dikubur?apakah tidak ada clue lain" Darren mengulang lirih, nadanya bergetar.

Anak itu mengangguk pelan, boneka lusuhnya ia peluk erat-erat.

"Iya aku cuma ingat tanah dingin, gelap, dan berat di atas tubuhku. Aku menangis, tapi tidak ada yang mendengar. Sampai sekarang aku masih terjebak di sana" suaranya lirih, seperti bisikan yang menusuk telinga Darren.

Napas Darren tercekat. Ada rasa takut yang bercampur dengan iba. Ia mengusap wajahnya, mencoba menenangkan diri, lalu berkata pelan,

"Kalau begitu, kamu harus tunjukkan kepadaku. Tunjukkan di mana kamu dikubur. Dengan begitu, aku bisa menolongmu"

Anak itu menunduk, lalu perlahan tersenyum kecil senyum yang entah kenapa lebih membuat Darren merinding daripada menenangkan.

"Kakak bisa menemukan kuburanku di dekat pohon mangga,aku tidak tahu tepat dimana lokasinya tetapi ada boneka beruang ini disana"anak kecil itu sambil menunjukan boneka lusuhnya.

Tetapi belum sempat menjawab anak itu tiba tiba hilang.

"kamu kemana?"katanya agak keras.

Lalu seseorang yang baru masuk langsung bertanya.

"Ada orang yang kesini sayang?"tanya Atala yang baru masuk.

"Eh mama ga ada ma"

"Ini mama sudah bawakan makanan,makan dulu sayang"

"Suapin ma tolong"kata Darren manja.

"Ih dah gede kok masi minta suapin"ejek Gavin yang baru masuk diikuti Jena dan Selina.

"Biarin Gav,lihat tu lagi sakit gitu" Selina berkata datar.

Akhirnya Atala menyuapi putranya itu,sambil sesekali berbincang ringan dengan Selina,Jena dan Gavin.

"Gimana Darren rasanya masuk rs?"tanya Gavin kepo.

"Ya sakit gini ga bisa ngapa ngapain" jawab Darren ketus.

"Pertanyaaan lo Gav,gajelas"kata Jena.

"Gavin kan kalau ngomong asal ngomong ga dipikir dulu. Untung kita semua udah kebal palingan cuman tante Atala yang syok" kata Selina sambil memukul tangan besar Gavin.

"Kebal sih kebal,tapi setiap pertaanyaanya buat sakit kepala" Jena kesal.

"Woyyy gue ini berusaha bikin suasana cair, biar Darren nggak tegang” Gavin protes sambil memasang wajah pura pura tersinggung.

Atala menahan senyum melihat interaksi mereka. "Kalian rame sekali, untung ini ruang Darren sendiri,kalau ada yang lain kalian bisa diomeli "

Darren ikut tersenyum tipis.

"Ma, kalau Darren bareng yang lain palingan mereka uda diusir"

Selina langsung menoyor pelan lengan Darren yang tidak terinfus.

"Ih, enak aja! Kita kan niatnya baik datang ke sini"

"Iya tuh"Gavin juga ikut ikutan menoyor lengan Darren.

"Eh tapi Ren jujur deh rasanya disuapin mama gini malu nggak sih? Soalnya kan kita nonton langsung" Kata Jena sambil tersenyum.

Muka Darren langsung memanas.

"Apaan sih, Jen!"

Ia melirik ke arah Gavin, yang sudah menahan tawa keras-keras.

"Waduh, iya juga ya," Gavin nyeletuk.

"Kayak bocah SD disuapin. Harusnya gue rekam nih, terus gue upload biar jadi viral"

"Ntar judulnya Detektif Darren masi disuapin mamanya"

Atala hanya bisa menggeleng, tapi jelas terlihat senyum tipisnya penuh sayang.

"Sudah..sudah, jangan ganggu Darren. Mama seneng kok bisa rawat Darren lagi. Mau sebesar apapun dia, tetap anak Mama"

Darren terdiam, dadanya hangat mendengar itu. Tapi Selina malah langsung ikut berceloteh,

"Awww, so sweet. Coba deh Dar, bilang 'Aku juga sayang Mama"

Darren langsung mendengus. "Selin, jangan aneh-aneh deh"

Mereka semua pun langsung tertawa,walau di hati Darren masi ada ketakutan tentang kejadian anak kecil itu.

 

Setelah dirawat selama 1 minggu Darren akhirnya pulih dan sudah pulang kerumah,teman temannya menyambutnya dirumah.

"Supriseee"kata Gavin sambil menarik party popper kertas warna warni bertebangan.

"Darren gue kaget anjir"kata Selina.

"Yaelah Lin masaa gitu aja kaget"kata Gavin.

"Ya gimana ga kaget lu nyalain di pinggir kuping gue"Kesal Selina.

Darren berdiri di ambang pintu, sempat bengong sebentar lalu senyum lebar merekah di wajahnya.

"Astaga kalian beneran repot-repot bikin beginian?"

"Tentu dong, bro. Gimana pun lo udah bikin kita semua khawatir" jawab Gavin sambil menepuk bahu Darren.

"Sekarang waktunya lo menikmati kesembuhan"

Di meja sudah ada kue tart sederhana dengan lilin kecil di atasnya. Selina cepat-cepat mendorong Darren mendekat.

"Ayo tiup lilinnya dulu. Anggep aja ini selebrasi kesembuhan lo"

"Lah, tapi kan ini bukan ulang tahun gue" Darren terkekeh.

"Yaudah pura-pura ulang tahun, biar rame" sahut Jena sambil pasang kamera di ponselnya, siap merekam.

Darren menghela napas kecil, matanya sedikit berkaca-kaca melihat semua temannya berkumpul.

"Kalian seriusan, makasih banyak. Gue beruntung banget punya kalian"

"Cieee jangan nangis ah. Baru sembuh kok nangis yahahah" goda Gavin sambil menyodorkan tisu.

Mereka semua asyik berbincang ringan,tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama,tiba tiba suasana di ruang tamu itu tampak mencekam figura foro bergoyang goyang seolah ada yang menggerakannya.

"Apaan itu anjir?"kata Gavin.

Semua mata kini tertuju pada figura itu. Hening. Tak ada yang berani bicara. Lalu, terdengar suara kecil seperti tawa anak-anak yang samar, datang entah dari mana.

Darren spontan merinding. Tubuhnya menegang.

"Jangan-jangan dia lagi" batinnya.

Selina melirik Darren, wajahnya bingung.

"Lo kenapa, Darren? Kok muka lo pucet gitu?"

Belum sempat Darren menjawab, bayangan kecil berlari cepat melewati koridor rumah, menuju ruang tamu. Anak kecil itu muncul lagi wajahnya setengah kebakar, matanya kosong, dan baju putihnya kotor penuh noda tanah.

Darren langsung mundur beberapa langkah, hampir tersandung sofa.

"T-tidak dia lagi" ucapnya dengan suara bergetar.

Gavin yang kepo malah berdiri, matanya menyipit berusaha memastikan.

"Eh sumpah gue ngeliat ada anak kecil barusan, Siapa itu? Keponakan lo, Darren? Jangan-jangan lo nyimpen sesuatu di rumah ya?"

Selina panik, menarik lengan Gavin.

"Lo jangan asal ngomong, Vin. Tadi jelas banget itu bukan anak biasa"

Anak kecil itu kini berdiri di ujung ruangan, menatap lurus ke arah Darren tanpa berkedip.

"D-dia datang lagi meminta pertolongan kita"kata Darren agak bergetar.

Episodes
1 CHAPTER 1 KILL
2 CHAPTER 2 SIAPA
3 CHAPTER 3 MELIHAT HAL LAIN
4 CHAPTER 4 ANAK KECIL
5 CHAPTER 5 MAKAM
6 CHAPTER 6 MASA LALU ANAK ITU
7 CHAPTER 7 RAHASIA
8 CHAPTER 8 ANDRE CORP
9 CHAPTER 9 PANTI KASIH
10 CHAPTER 10 PANTI KASIH 2
11 CHAPTER 11 RUANGAN BAWAH TANAH
12 CHAPTER 12 MENYELAMATKAN
13 CHAPTER 13 PEMBALASAN PANTI KASIH
14 CHAPTER 14 KEHANCURAN PANTI KASIH
15 CHAPTER 15 SIAPA???
16 CHAPTER 16 PERSIDANGAN
17 CHAPTER 17 MAYAT SIAPA?
18 CHAPTER 18 LIORA
19 CHAPTER 19 LULA ATAU LAKSMI?
20 CHAPTER 20 BINGUNG
21 Chapter 21 RAHASIA ANAK KECIL
22 Chapter 22 RENCANA PENANGKAPAN
23 CHAPTER 23 RENCANA DIMULAI
24 CHAPTER 24 ANDRE DITANGKAP
25 CHAPTER 25 MISI BARU?
26 CHAPTER 26 PEREMPUAN KEPALA MIRING
27 CHAPTER 27 MASA LALU PEREMPUAN KEPALA MIRING
28 CHAPTER 28 SIAPA JASON?
29 CHAPTER 29 HANTU GASABARAN
30 CHAPTER 30 KELUARGA ADDISON
31 CHAPTER 31 GEDUNG TUA
32 CHAPTER 32 MY BABY JORDAN
33 CHAPTER 33 RAHASIA
34 CHAPTER 34 MASUK KERUMAH ADDISON
35 CHAPTER 35 MANUSIA GILA
36 CHAPTER 36 JASON DITANGKAP
37 CHAPTER 37 SIAPA DIA?
38 CHAPTER 38 MAKHLUK ANEH
39 CHAPTER 39 JENA
40 CHAPTER 40 MENYUSUP KE SEKOLAH
41 CHAPTER 41 KENAPA MEREKA TIDAK TAHU DIRI
42 CHAPTER 42 MASA LALU JENI
43 CHAPTER 43 KENZO
44 CHAPTER 44 LORA
45 Chapter 45 KEJAHATAN REVAN
46 CHAPTER 46 MENGELABUHI REVAN
47 CHAPTER 47 SELINA DAN REVAN
48 CHAPTER 48 KETAKUTAN
49 CHAPTER 49 KAKAK DAN ADIK
50 CHAPTER 50 NEW MISSION
51 CHAPTER 51 HANTU PERAWAT
52 CHAPTER 52 MISI RUMAH SAKIT
53 CHAPTER 53 MENDEKATI DOKTER SURYA
54 CHAPTER 54 MASA LALU HANTU PERAWAT
55 CHAPTER 55 MEMBUAT DOKTER SURYA SENANG
56 CHAPTER 56 BUKTI IRMA
57 CHAPTER 57 DIMULAI
58 CHAPTER 58 KESURUPAN
59 CHAPTER 59 PENANGKAPAN
60 CHAPTER 60 END
Episodes

Updated 60 Episodes

1
CHAPTER 1 KILL
2
CHAPTER 2 SIAPA
3
CHAPTER 3 MELIHAT HAL LAIN
4
CHAPTER 4 ANAK KECIL
5
CHAPTER 5 MAKAM
6
CHAPTER 6 MASA LALU ANAK ITU
7
CHAPTER 7 RAHASIA
8
CHAPTER 8 ANDRE CORP
9
CHAPTER 9 PANTI KASIH
10
CHAPTER 10 PANTI KASIH 2
11
CHAPTER 11 RUANGAN BAWAH TANAH
12
CHAPTER 12 MENYELAMATKAN
13
CHAPTER 13 PEMBALASAN PANTI KASIH
14
CHAPTER 14 KEHANCURAN PANTI KASIH
15
CHAPTER 15 SIAPA???
16
CHAPTER 16 PERSIDANGAN
17
CHAPTER 17 MAYAT SIAPA?
18
CHAPTER 18 LIORA
19
CHAPTER 19 LULA ATAU LAKSMI?
20
CHAPTER 20 BINGUNG
21
Chapter 21 RAHASIA ANAK KECIL
22
Chapter 22 RENCANA PENANGKAPAN
23
CHAPTER 23 RENCANA DIMULAI
24
CHAPTER 24 ANDRE DITANGKAP
25
CHAPTER 25 MISI BARU?
26
CHAPTER 26 PEREMPUAN KEPALA MIRING
27
CHAPTER 27 MASA LALU PEREMPUAN KEPALA MIRING
28
CHAPTER 28 SIAPA JASON?
29
CHAPTER 29 HANTU GASABARAN
30
CHAPTER 30 KELUARGA ADDISON
31
CHAPTER 31 GEDUNG TUA
32
CHAPTER 32 MY BABY JORDAN
33
CHAPTER 33 RAHASIA
34
CHAPTER 34 MASUK KERUMAH ADDISON
35
CHAPTER 35 MANUSIA GILA
36
CHAPTER 36 JASON DITANGKAP
37
CHAPTER 37 SIAPA DIA?
38
CHAPTER 38 MAKHLUK ANEH
39
CHAPTER 39 JENA
40
CHAPTER 40 MENYUSUP KE SEKOLAH
41
CHAPTER 41 KENAPA MEREKA TIDAK TAHU DIRI
42
CHAPTER 42 MASA LALU JENI
43
CHAPTER 43 KENZO
44
CHAPTER 44 LORA
45
Chapter 45 KEJAHATAN REVAN
46
CHAPTER 46 MENGELABUHI REVAN
47
CHAPTER 47 SELINA DAN REVAN
48
CHAPTER 48 KETAKUTAN
49
CHAPTER 49 KAKAK DAN ADIK
50
CHAPTER 50 NEW MISSION
51
CHAPTER 51 HANTU PERAWAT
52
CHAPTER 52 MISI RUMAH SAKIT
53
CHAPTER 53 MENDEKATI DOKTER SURYA
54
CHAPTER 54 MASA LALU HANTU PERAWAT
55
CHAPTER 55 MEMBUAT DOKTER SURYA SENANG
56
CHAPTER 56 BUKTI IRMA
57
CHAPTER 57 DIMULAI
58
CHAPTER 58 KESURUPAN
59
CHAPTER 59 PENANGKAPAN
60
CHAPTER 60 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!