Menerima apa adanya

Hari ini aku tidak kerja, seperti biasa dihari sabtu aku akan bebenah, cucianku satu minggu, bersih² rumah dari debu , ngelap kaca rumah, itu sudah kerjaanku dari aku mulai bisa bekerja, aku anak yg mandiri, setelah itu aku akan belanja utk persiapan satu minggu.

Jam 11.00 semua kerja rumahku sudah selesai, tinggal aku belanja lagi.

Aku bersiap utk keluar tapi telp ku berdering dari Doni.

Aneh bukan hanya dadaku yg berdebar jari jemariku pun rasa kesetrum.

" Hallo Nia sayang, kekasih hatiku yang cantik . "

" Halo "

jawabku singkat.

" Kamu lagi ngapain ? "

" Aku mau ke super market belanja. "

" Trus kamu habis itu gak kemana mana khan ? "

" Gak ."

Jawabku

" Aku jemput ya,kita jalan."

"hhmmm, tap ajak Fuji ya."

Jawabku, aku gak mau pergi berdua aja, aku harus ditemani Fuji

" Oke, aku jemput Fuji dulu ."

katanya diserang sana.

" Oke."

Aku langsung ke super market yang tidak begitu jauh dari rumahku.

Sampai dirumah, tak lama kulihat Doni datang, turun dari mobilnya tapi kok sendiri ya.

Aku membuka pintu.

" Lho Fuji mana ?."

" Telat aku jemput Fuji dia udah keburu pergi."

"Masuklah dulu."

Ku tawarkan dia masuk

" Tapi aku gak enak kalau kita jalan cuma berdua saja."

" Gak apa apalah gak aku apa²in kok."

Candanya.

Aku mengambil tas dan mengikutinya, melangkah,

kami pergi setelah pintu ku kunci.

Dalam mobil, aku diam, aku agak gemetar, telapak tanganku jadi dingin tapi berkeringat, aku takut kejadian beberapa malam lalu terulang lagi.

" Nia kamu kelihatannya tegang sekali, rileks dong, tarik nafas, keluarkan. "

katanya menggodaku.

" Nia kita kemana ? "

" Cari makan enak ajalah, aku belum sarapan."

kataku.

Dia meletakan tangannya di perutku .

" kamu lapar ya ?"

Aku tersentak kaget, hendak mengawas kan tangannya, tapi dia malah menggenggamnya.

" Nia I love you."

Aku memandang mata yg sejuk itu.

" Tanganmu dingin sekali Nia itu tandanya kamu juga mencintaiku."

Entah senyum yg keberapa yg dilakukannya untukku.

" Kamu nyetir aja deh ya."

Aku memohon sambil menarik tanganku.

Duh, dia itu kayak ada magnetnya, sampe jantungku dibuat mau copot begini.

Kami sampai disebuah tempat makan yg udaranya begitu sejuk, dari jauh aku dapat melihat hutan yg lebat.

Dia mecari tempat agak di luar dekat kolam, aku memandang ikan² warna warni dikolam, indahnya.

Doni memanggil pelayan dan kami memesan makan.

" Nia , coba cari ikan yg lagi pacaran kayak kita."

Mungkin karena aku hanya memandang ikan², dia bertanya padaku.

" Aku gak lihat."

jawabku

" Itu loh, yg lagi renang barengan."

Jawabnya sambil menunjuk dua ikan yg berenang barengan.

" Kamu bisa aja."

" Iya, mereka kayak kita."

Katanya sambil memeluk pundakku dan mendekatkan pada dadanya.

" Nia kita sudah pacaran kan ?, kan kita dah ciuman, sudah begituan . "

" Memang kalau dah gituan udah pacaran ?"

Tanyaku.

" Iyalah."

Katanya sambil meraih daguku dan mencium lembut bibirku.

Aku menoleh dan memandang matanya yg sejuk, adem syahdu, susah aku menjelaskannya, aku merasa damai bersamanya.

Aku mulai menyesuaikan diri dengannya, canda ria kami membuat hatiku berbunga bunga.

Kulupakan dulu tentang suamiku, aku juga berhak bahagia.

Setelah makan kamipun pulang, tapi sebelum pulang dia mengajakku berkeliling, sepanjang jalan kami bercerita, masalah apa saja, tentang masa² sekolah tentang kantor oh bahagianya.

Sampai dirumah sudah hampir malam, Doni pamit pulang, dia mengantarku sampai ruang tamu, tak lupa dia melumat bibirku dengan hangat dan akupun ikut membalasnya, begitu hangat dan mesra.

"Hhhmmm, aku pamit ya cantik."

bisiknya di telingaku dan mencium keningku.

Aku mengangguk dan melepasnya pergi sambil menutup pintu.

Nia masuk kamar dan mengambil hape nya, begitu banyak panggilan tak terjawab dari suaminya.

Kemudian telpon berdering lagi.

" Halo Nia, kamu dari mana aku telpon² gak ngangkat, ini kan hari Sabtu masak kamu kerja juga. "

" Maaf mas, aku gak kerja aku dirumah cuma ketiduran, hape ku bisukan . "

" Lain kali, jangan bisukan hape. "

" Ada apa mas telpon aku . "

" Gak ada, apa apa, aku ngasih tahu aja, aku udah di bandara sebentar lagi aku pulang. "

" Dekh . "

Berdesir darah dijantung Nia.

"  Iya, mas, aku tunggu . "

Aku yang tadinya ingin bermanja manja di pembaringan mengingat indahnya hari ini bersama Doni, buru² beres², aku mandi lagi dan mengenakan baju cantik dan berdandan secantik mungkin.

Perasaanku terus gak enak, karena aku belum disentuh suamiku dan sekarang aku sudah tak suci lagi, apa boleh buat dipikirkan pun sakit kepala, aku pasrah, apa yang terjadi terjadilah.

Aku membuka kulkas, kebetulan aku masih ada stok daging bebek di freezer, aku akan mengolahnya menjadi goreng bebek kriuk.

Jam delapan malam suamiku sampai dirumah,

Aku menyambutnya , dia memelukku.

Tumben sekali, aku semakin takut.

" Mas mandi dulu ya sayang, siapkan makan, mas lapar . "

" Iya mas. "

Ya Allah, perasaanku semakin gak enak, bagaimana nanti kalau dia mau berhubungan denganku sementara aku sudah tak suci lagi.

Gak lama kemudian dia turun kebawah, aku yang sedang menata meja makan dipeluknya dari belakang.

" Kita makan dulu sayang, habis itu kita masuk kamar ya . "

" Iya, mas . "

Dia makan dengan lahapnya, aku memperhatikannya sementara nasi dipiringku belum aku singgung.

" Loh, Nia kamu gak makan ? "

" Eh iya mas, aku makan. "

Aku menuang banyak kuah sup kenasiku biar aku  mudah menelan nasi.

Setelah selesai makan tibalah saat yang menakutkanku.

Aku sengaja lama lama membereskan meja makan tapi dia malah menungguku.

" Sudah sayang ayok kita keatas . "

Dia memeluk pinggangku naik tangga.

Sampai dikamar dia langsung merebahkan ku di ranjang.

" Maaafkan mas ya, mengabaikan malam pertama kita. "

Dia mencium bibirku dan leherku, tapi aku tidak merasakan apa apa.

Dia terus saja melakujan pemanasan sampai lama hanya jari jarinya yang turun kebawah menyibak rumput liar disekitar gua ku.

Dia juga memberikan banyak tanda ditubuhku, kadang aku merasa sakit dan di sekitar area sensitifku tapi belum juga dia mencoba tongkat saktinya.

Meskipun suhu AC dikamar rendah, keringatnya jatuh ketubuhku.

" Mas kenapa ? . "

Dia berhenti  menciumiku dan duduk di tepi ranjang.

" Mas gak bisa sayang, mas gak bisa bahagiakan kamu, junior mas gak bangun . "

Dugh

Jantungku berdetak kencang.

"Suamiku tak berdaya, suamiku lemah, aku dijodohkan dengan laki laki yang salah . "

Satu sisi aku senang, aku gak dicap istri peselingkuh, disisi lain apa aku akan menderita selamanya, tidak mendapatkan nafkah bathin.

Aku duduk disampingnya dan memeluk pundaknya.

" Jangan sedih mas, aku menerima kamu apa adanya yang penting kamu mencintaiku . "

" Aku janji membahagiakanmu sayang, kita akan mencoba terus, semoga saja aku bisa sembuh, sebenarnya aku bukan kuliah keluar negeri, tapi aku mencari pengobatan, terapi dan lain lain, akhirnya aku bosan dan aku pulang, untuk berkata jujur sama kamu . "

" Iya mas, aku senang kamu pulang, kita jalani rumah tangga kita apa adanya. "

" Iya sayang, terima kasih . "

Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Menerima apa adanya
3 Tak ada kata terlambat
4 Malam pertama dengan istri ke dua
5 Bermain cantik
6 Curhat seorang sahabat
7 Sebuah keajaiban
8 Kawan senasib
9 Parempuan penggoda
10 Suami sahabat
11 Curiga & ketahuan
12 Suami dengan sahabat
13 Bule itu datang lagi
14 Bibi jadi sasaran
15 Daun muda
16 Petemuan ke dua
17 Air mata bibi yang malang
18 Ada tanda love di tubuh suamiku
19 Yatim piatu yang malang
20 Ketahuan
21 Rumah kami, bukan rumah nenek
22 Vidio
23 Kawan baru
24 Rumah baru
25 Kejujuran
26 Terjebak
27 Hati hati Bi
28 Sebuah Rahasia
29 Mama tiri
30 Babby sitter jadi sasaran
31 Terapi baru baby sitter
32 Tertangkap basah
33 Pindah ke kos kosan
34 Seri 2.LAKI LAKI DI TENGAH SAWAH Ternoda.
35 Malam Jumat
36 Terulang lagi
37 Cerai
38 Di Kontrak
39 Tertangkap
40 Permohonan mertua
41 Kepergian sang istri
42 Jebakan
43 Seri 2 . Ajakan Mertua
44 Ternoda
45 Dilamar orang yang dibenci
46 Masalah di ranjang
47 Suami setia
48 Sentuhan lembut papa mertua
49 Doa selamat
50 Kehangatan dari mertua
51 Penganten baru jadi babu
52 Buka cabang usaha baru
53 Pegawai baru
54 Jadian
55 Minta izin keluarga
56 Malam penganten
57 Kepergian mama selamanya
58 Hamil diluar nikah
59 Kembali ditinggal
60 Kapten kapal
61 Malam pertama dengan istri ke dua
62 Suami kakak ku, selingkuhan ku
63 Kedatangan tamu
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Menerima apa adanya
3
Tak ada kata terlambat
4
Malam pertama dengan istri ke dua
5
Bermain cantik
6
Curhat seorang sahabat
7
Sebuah keajaiban
8
Kawan senasib
9
Parempuan penggoda
10
Suami sahabat
11
Curiga & ketahuan
12
Suami dengan sahabat
13
Bule itu datang lagi
14
Bibi jadi sasaran
15
Daun muda
16
Petemuan ke dua
17
Air mata bibi yang malang
18
Ada tanda love di tubuh suamiku
19
Yatim piatu yang malang
20
Ketahuan
21
Rumah kami, bukan rumah nenek
22
Vidio
23
Kawan baru
24
Rumah baru
25
Kejujuran
26
Terjebak
27
Hati hati Bi
28
Sebuah Rahasia
29
Mama tiri
30
Babby sitter jadi sasaran
31
Terapi baru baby sitter
32
Tertangkap basah
33
Pindah ke kos kosan
34
Seri 2.LAKI LAKI DI TENGAH SAWAH Ternoda.
35
Malam Jumat
36
Terulang lagi
37
Cerai
38
Di Kontrak
39
Tertangkap
40
Permohonan mertua
41
Kepergian sang istri
42
Jebakan
43
Seri 2 . Ajakan Mertua
44
Ternoda
45
Dilamar orang yang dibenci
46
Masalah di ranjang
47
Suami setia
48
Sentuhan lembut papa mertua
49
Doa selamat
50
Kehangatan dari mertua
51
Penganten baru jadi babu
52
Buka cabang usaha baru
53
Pegawai baru
54
Jadian
55
Minta izin keluarga
56
Malam penganten
57
Kepergian mama selamanya
58
Hamil diluar nikah
59
Kembali ditinggal
60
Kapten kapal
61
Malam pertama dengan istri ke dua
62
Suami kakak ku, selingkuhan ku
63
Kedatangan tamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!