Ruang Ajaib

Ketika Lulu membuka matanya, semuanya tampak berbeda. Ruangan megah dengan dinding kayu yang dilapisi kertas minyak berkilau dan dihiasi ukiran-ukiran rumit, menyambutnya.

Bau harum dupa mengisi udara, menciptakan suasana yang membawa ke zaman lain. "Di mana aku?" pikirnya dengan rasa bingung dan tak percaya, matanya bergerak liar mengamati sekeliling.

Menangkap keberadaan cermin perunggu di sudut ruangan, Lulu segera mendekat.

Cermin perunggu itu memantulkan sosok yang tak biasa, sosok anggun berpakaian hanfu merah yang seolah melangkah dari masa lalu.

Dia terpesona oleh kecantikan yang terpancar dari gambar dirinya di dalam cermin, tetapi keindahan itu disertai dengan kesedihan yang mendalam, terkurung dalam batasan-batasan zaman yang tidak lagi dia kenali.

Saat menatap wajahnya yang dirias indah, rambut hitam berkilau dengan perhiasan bercahaya menghiasi, sebuah rasa sakit mendalam tiba-tiba menjalar di kepala Lulu.

Dalam sekejap, ingatan yang bukan miliknya menyerbu pikirannya.

Ingatan itu milik Song Zhiwan—seorang wanita bangsawan yang terjebak dalam labirin kemewahan dan tekanan peraturan yang kaku.

"Tuan Muda Xie baru saja lulus ujian dengan nilai tertinggi, dia pasti akan segera melamar Anda." Pelayan di belakang tubuh Song Zhiwan memuji sambil menyisir rambutnya. "Hubungan kalian benar-benar membuat iri."

Song Zhiwan tersenyum lembut dan berkata dengan tulus. "Setelah aku dan Xie Zhan menikah, aku juga akan mencarikanmu keluarga yang baik dan membebaskanmu."

Guan Shiqing tertegun sejenak, lalu tanpa sengaja menusukkan jepit rambut ke kulit kepala Song Zhiwan.

“Augh …,” keluh Song Zhiwan sambil menyentuh kepalanya yang tertusuk.

Guan Shiqing segera berlutut dan dengan panik berkata, "Putri, pelayan ini tidak sengaja menyakiti Anda. Mohon hukum saya."

Song Zhiwan tidak marah, dia justru tersenyum memaklumi. "Tidak masalah, mungkin jepit rambut ini tidak cocok untukku. Pergi dan ganti dengan yang lain saja."

Guan Shiqing mengangguk patuh dan segera berdiri, lalu berbalik.

Setelah ingatan itu berakhir, Lulu merasakan ketidakpastian menyelimutinya. "Aku memasuki tubuh Song Zhiwan?!" tanya Lulu dengan nada terkejut dan penuh ketidakpercayaan.

Jalan pikirannya buntu.

Bagaimana hal mustahil seperti ini bisa terjadi?

Ini mimpi atau bukan?

Dalam kebingungan, Lulu mencubit wajahnya sendiri, merasakan sakit yang tajam menjalar.

"Ini nyata, bukan mimpi!"

Tiba-tiba, kesunyian di sekeliling Lulu terusik oleh sebuah suara yang seakan menjawab pertanyaannya.

Namun, tak ada sosok yang terlihat di dekat Lulu. “Siapa kamu?” tanyanya, matanya menyisir sekeliling dengan waspada, sementara perasaan takut mulai menggerogoti ketenangannya.

"Akulah Song Zhiwan, kamu bisa memanggilku Momo dan aku yang membawamu ke sini," jawab suara itu dengan tenang.

Dia semakin terkejut, bahkan sulit baginya untuk mempercayai apa yang terjadi saat ini.

Tubuhnya kini terasa asing, dan pikirannya yang berputar-putar memandangi dunia baru dengan linglung.

"Kenapa kamu membawaku ke sini?" tanya Lulu bingung, berusaha menelaah situasi yang tidak masuk akal ini.

Berdasarkan kenangan terakhirnya, Lulu ingat dirinya sedang menonton TV dan terhanyut dalam drama yang diperankan oleh Song Zhiwan. Tanpa diduga, dia malah terhisap ke dalam dunia asing ini begitu tersengat listrik dan menjadi Song Zhiwan.

"Karena kita terhubung," jawab Momo dengan suara lembut, tetapi penuh makna.

"Konyol!" seru Lulu, suaranya mencerminkan kepanikan di dalam hatinya. "Kalau aku masuk ke tubuhmu, di mana kamu? Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dan kembali ke duniaku?" Rasa frustasi pun mengalir deras, membuatnya merasa seperti terjebak dalam labirin yang tidak berujung.

“Aku senantiasa berada di sisimu, kamu bisa memanggilku jika membutuhkanku,” suara Momo kembali bergema. “Untuk bisa keluar, kamu harus merubah nasibku dan akhir dari kehancuran Kediaman Pangeran Qin. Dan jika ingin tetap bertahan di dunia ini, kamu harus mengumpulkan poin.”

"Poin? Apa maksudnya dan bagaimana cara mendapatkannya?" tanya Lulu lagi, merasa segalanya semakin tidak masuk akal.

Tiba-tiba, sebuah layar hologram muncul di hadapan Lulu bersamaan dengan suara Momo yang memberikan penjelasan. "Poin dikumpulkan untuk menaikkan level sistem agar Ruang Ajaib terbuka, kamu juga bisa menukar poin dengan item atau peningkatan keahlian yang ada di dalam sistem. Untuk mendapatkannya, kamu harus membalaskan dendamku."

Mata Lulu berbinar-binar melihat layar hologram dan mendengar penjelasan Momo mengenai poin, Ruang Ajaib, item dan peningkatan keahlian.

Itu semua membuatnya merasa seperti menemukan harta karun yang tersembunyi di dalam kisah berlumuran rahasia, konsep mengumpulkan poin untuk mendapatkan berbagai keuntungan juga terdengar sangat menjanjikan.

“Bagaimana kamu ingin aku balas dendam? Aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi di sini!” tanya Lulu, tetapi tidak ada tanggapan dari suara itu, bahkan layar hologram di depannya sudah sirna, menandakan Momo telah pergi dan menyisakan rasa jengkel dalam dirinya.

“Huh, tidak mampu mengatasi orang-orang jahat itu, kamu malah menyeretku ke sini,” keluh Lulu sambil memutar bola matanya dengan kesal.

Mengingat betapa murah hatinya pemilik tubuh asli pada Guan Shiqing yang menusuknya dengan jepit rambut barusan, Lulu mengeluh pada sosoknya yang ada di cermin seolah sedang berbicara langsung dengan Song Zhiwan. "Pantas saja kamu mudah ditindas, kamu terlalu baik hati."

Demi bisa beraksi melawan para penjahat yang mencelakai Song Zhiwan, Lulu mencoba mengingat dan mengumpulkan informasi tentang drama yang telah ditontonnya.

Suasana di luar hening, tetapi di dalam hati Lulu badai kemarahan mulai bergelora, mengguncang setiap serat jiwanya. "Xie Zhan ... Guan Shiqing, si berengsek dan jalang itu!"

Xie Zhan adalah teman masa kecil Song Zhiwan dan bersumpah hanya mencintainya seorang, sedangkan Guan Shiqing merupakan pelayannya sejak kecil, hubungan mereka seperti saudara.

Namun, Xie Zhan dan Guan Shiqing malah punya hubungan di belakang Song Zhiwan dan membunuhnya dengan kejam.

Lulu mengepalkan kedua tangannya, rasa sakit dan kemarahan membakar dadanya. Sorot matanya tajam berkilau di antara kegelapan, mencerminkan kegelisahan batinnya. "Tidak tahu diri!" pekiknya memecah keheningan.

Rasa sedih menyelimutinya saat memikirkan apa yang telah terjadi pada Song Zhiwan.

Xie Zhan dengan ambisi yang menggebu, telah menggunakan Kediaman Pangeran Qin sebagai pijakan untuk meraih kekuasaan. Dalam waktu tujuh tahun, dia menjelma menjadi Perdana Menteri, mengenyampingkan semua rasa persahabatan dan cinta yang pernah ada.

Namun, pengkhianatan tak berhenti di situ. Dalam upayanya untuk mengendalikan kekuasaan, dia menuduh Pangeran Qin memberontak, memicu peristiwa berdarah yang mencabut kehidupan banyak orang, termasuk keluarga sang pangeran.

"Hati Kaisar sulit ditebak," Lulu menghela napas kasar sambil menggelengkan kepalanya, suaranya bergetar. "Melayani Kaisar seperti menemani harimau, kita tak pernah tahu kapan akan digigit. Meski Pangeran Qin tidak berniat merebut kekuasaan, Kaisar tetap saja memiliki ketakutan di hatinya."

Dalam hatinya, Lulu meratapi sistem yang korup, tempat ambisi mengalahkan cinta, dan ketakutan mengalahkan keadilan.

"Kaki Zhiwan dipatahkan, dia dipermalukan berulang kali, bahkan dicambuk ratusan kali setiap harinya. Hidupnya lebih buruk dari kematian," lirih Lulu, sesak oleh rasa iba dan sakit yang mendalam.

“Song Zhiwan adalah putri sah dari Pangeran Qin, Putri Chang Le yang diangkat langsung oleh Kaisar!” Rahang Lulu semakin mengeras. “Mereka berani mempermalukan pemilik asli seperti itu karena Kediaman Pangeran Qin telah musnah. Ibu, ayah dan nyawa lebih dari 300 orang di Kediaman Pangeran Qin tidak ada yang selamat.”

“Benar-benar pasangan sialan!” jerit Lulu sambil menghempaskan barang-barang di meja rias hingga semuanya.berserakan di lantai.

Saat amarah bersatu dengan kesedihan, pintu kamar tiba-tiba.terbuka dan Guan Shiqing—sang pengkhianat—masuk, terkejut melihat kekacauan yang terjadi. “Putri, ada apa?”

Tatapan tajam Lulu menyala, semua rasa sakit dalam dirinya terasa begitu mendalam saat melihat sosok Guan Shiqing.

Dalam hitungan detik, senyum iblis terbit di wajah Lulu. 'Jalang ini sedang mengantarkan nyawanya.'

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

mampir...
semangat Thor 💪

2025-08-08

1

zylla

zylla

badaaaass

2025-08-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!