Nata VS Liel

Liel tampak sempurna dengan setelan jas krimnya. Setelah merapikan dasi, dia tampak siap untuk masuk ke “meeting room” untuk memperkenalkan diri serta mempresentasikan visi dan misinya saat menjabat sebagai Direktur Utama di PT. TrickyRav Group.

Presentasinya berjalan baik, sesuai rencananya. Terlihat raut wajah yang sinis dari pak tua, si Ravindra Malik Sanjaya, membuat Liel ingin segera meninjunya.

“Selamat Liel, putra dari Mason Lisius Lakeswara. Akhirnya kamu mampu mengantikan posisi ayahmu, saya berharap kinerjamu lebih baik dibandingkan ayahmu itu. Sering-seringlah datang ke rumah, Kay ingin bertemu denganmu.” Ravindra menepuk pelan pundak Liel.

Beruntung logika Liel berjalan baik, sehingga tidak tersulut emosi. Dia lantas menundukkkan kepalanya, tersenyum dingin dan segera keluar ruangan usai pengangkatan jabatannya.

“Haaa … apa si tua bangka s1al4n itu sedang mengejek ayahku?” batin Liel seraya meremas kedua tangannya.

Sambil meredam emosinya, Liel pun berjalan kembali menuju ruangannya. Namun, sebelum sampai ke ruangannya, di tengah perjalanan, dia berpapasan dengan seorang wanita berambut panjang dengan tinggi badan sekitar 170 cm.

Wanita tersebut luar biasa terkejut. Dia melihat Liel seperti sesosok hantu. Seketika wajahnya terlihat sangat geram saat Liel menghampirinya. Wanita tersebut segera berbalik dan ingin pergi dari hadapannya.

“Nata?? Benarkah itu kamu??”

Nata terdiam sejenak kemudian segera berbalik, menghadap ke arah Liel. “Maaf, sepertinya aku harus pergi.”

“Hei tunggu, apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku hanya mewakilkan managerku untuk mengantar pengajuan proposal ke perusahaan ini. Namun sekretaris dari CEO nya sedang tidak ada, jadi aku akan pergi.”

“Berikan padaku, aku berhak melihat isi berkas tersebut.”

Nata terdiam dan bingung. Dia cukup terkejut dengan kemunculan Liel, ditambah lagi dengan perilakunya yang seperti bos. “Jangan gil4 … aku tidak akan memberikan berkas ini ke sembarangan orang. Lagipula mengapa kamu ada di sini?? Apa kamu karyawan baru di sini?”

“Kamu mencariku bukan? CEO disini adalah aku.”

“Apaa?? Buahahaha … Ayolah Liel, Jangan bercanda!! Pengecut sepertimu menjadi seorang CEO? Tidak mungkin!!”

Liel tersenyum tipis. “Kuharap kamu tidak menyesali perbuatanmu.” ucap Liel dengan suaranya yang berat.

Tidak berapa lama, Jenar, sang sekretaris Liel muncul di hadapan mereka. Dia segera meminta maaf dan menjelaskan kepada Liel bahwa dia sedang berada di lantai dasar untuk mengambil Americano Coffee kesukaan Liel.

Kemudian sekretaris tersebut segera menyuruh Liel untuk masuk ke ruangannya, sementara dia melihat ke arah Nata, berusaha mengambil proposal yang diajukan oleh Kepala Manajer Nata kepadanya.

Sekretaris tersebut menjelaskan jika proposal yang diajukan baik dan menguntungkan perusahaan, maka akan ditindaklanjuti oleh Bapak Eliel Bentela Lakeswara, selaku CEO perusahaan.

“GLEK!”

Seketika Nata menelan air liurnya. Wajahnya terlihat pucat pasi.  Dia tahu, bahwa dirinya telah melakukan kesalahan terbesar sepanjang hidupnya.

Saat ini yang dia lakukan hanya pasrah. Bahkan di benaknya adalah dia pantas mengundurkan diri dari perusahaannya, sebab jika proyek yang mereka ajukan gagal, manajernya pasti akan marah sepanjang sisa hidupnya, karena perilaku bodoh yang dilakukannya terhadap Liel.

Nata seketika membeku. Dia masih tidak percaya, dengan teman masa kecilnya, yang dimatanya hanyalah seorang pria baj1ng4n, sekarang berubah menjadi pria dewasa yang gagah berani, seolah-olah dunia dalam genggamannya. (Baca Beauty in the Struggle, Bab 14 dan 22, untuk mengetahui hubungan Nata dan Liel sejak kecil, serta kejahatan Kay yang lainnya.)

“Jenar, kembalilah ke tempatmu. Biarkan orang ini menjadi urusanku.”

Jenar segera pergi ke tempatnya. Liel tersenyum, seolah-olah dia menang atas apa yang terjadi. Wajah cemas Nata yang sejak tadi tidak mampu disembunyikannya terlihat lucu, seakan-akan itu adalah lelucon bagi Liel. Dia pun segera menyuruh Nata untuk masuk ke ruangannya tanpa basa basi.

...****************...

Nata tengah duduk di hadapan Liel.  Matanya kian melebar, menahan rasa panik dan gugup, di tambah dengan sorot mata Liel yang tajam saat membaca pengajuan proposalnya, membuatnya ingin segera beranjak dari ruangan tersebut.

Bahkan pengharum ruangan dengan aroma “air fresh” bercampur “woody” yang lembut pun tidak mampu menenangkannya.

“Ma–maafkan aku … karena sudah meremehkanmu. Aku tidak tahu bahwa dirimu adalah Direktur Utama di perusahaan ini. Sekarang, aku bahkan siap untuk mengundurkan diri dari perusaahanku apabila kamu menolak proposal yang diajukan oleh kepala manajerku kepadamu,” ucap Nata memecah keheningan.

“Aku bahkan belum menilai isi dari proposal kalian, mengapa kamu ketakutan seperti itu? Sekarang, jelaskan padaku apa tujuan dari proposal ini.” balas Liel dengan nada datar.

Nata menyerahkan sampel produk dan menampilkan platform sosial media dari produknya. “Aa–ah … ka–kami dari Nings Food Company. Kamu pasti tahu bahwa kami dari perusahaan besar dan punya beberapa brand ternama. Saat ini, kami telah meluncurkan “healthy cookies” yang rendah kalori penunda lapar. Karena produk ini masih baru, kami membutuhkan perusahaan kalian agar produk yang baru kami luncurkan bisa segera terjual.”

“Bagaimana jika produk ini masuk dalam kategori 'slow moving', sepi peminat dan tidak menguntungkan bagi perusahaan kami?” cercah Liel tanpa celah sedikitpun.

“Ya … di… dia akan menjadi produk pelengkap saja!! Meski begitu, saya yakin produk kami tetap ada pembelinya. Kecuali jika produk ini sudah masuk dalam tahap “deleting”, barulah kita pikirkan solusi yang lainnya lagi!”

Tanpa tersenyum, Liel berdiri menghadap kaca jendela kantornya, dengan sikap arogannya, yang masih membelakangi Nata. “Kepercayaan dirimu cukup tinggi. Aku akan menganalisanya lebih dalam lagi, jika cocok, maka Jenar akan menghubungi kepala manajer dan dirimu untuk diadakannya 'internal meeting', sekarang pergi lah.

“Baiklah, terima kasih atas waktunya dan kesempatan yang bapak berikan. Sekarang, aku akan bicara secara informal padamu. Apa yang kamu lakukan di sini? Setahuku… kamu sudah lama menetap di luar negeri. Kamu tidak bertujuan untuk menggangu temanku lagi bukan?” sahut Nata dengan gelisah.

“Haaaa … kamu pikir duniaku hanya untuk mengurusi percintaan saja? Ada banyak karyawan yang harus aku urus piring nasinya.”

“Baguslah, aku hanya ingin melihat reaksimu jika membahasnya. Kamu tidak tahu bagaimana Jia menghadapi masa sulitnya!! Ternyata, memang dari dulu kamu hanya mempermainkannya. Aku pergi dulu, maaf sudah membuat kegaduhan.”

“Mempermainkan? Jangan bicara sembarangan jika kamu tidak mengetahui yang sebenarnya.”

“Kalau begitu ceritakan yang sebenarnya padaku, sehingga aku dan Jia tidak berpikir buruk tentangmu!!!”

“Aku sudah berada di fase malas berdebat dengan siapapun, jika menurut kalian akulah penjahatnya, maka pergilah, dan selamatkan diri kalian.” sahut Liel tenang.

Bibir Nata terkatup kencang. Dokumen yang sebelumnya berada di tangannya, kini dia taruh kembali di meja. Ada banyak pertanyaan yang muncul di benaknya, yang membuat jiwa detektifnya kembali secara perlahan.

“Tidak sebelum kamu menceritakan kebenarannya padaku!!!” balas Nata dengan wajah serius.

Liel mau cerita ga ya sama Nata?? Penasaran gak??

Ikutin terus ceritanya dan jangan lupa buat tinggalkan jejak seperti like, komen, dan subsribe, terima kasih ☺️

Terpopuler

Comments

Ruth28

Ruth28

tahta tertinggi liel, mencoba tidak peduli meskipun orang bicara buruk tentangnya. up 5 bab dong kak authooor biar bacanya lamaa

2025-08-04

1

🔥Cherry_15❄️

🔥Cherry_15❄️

keren, biasanya jas itu hitam, ini crem, diluar ekspektasi umum. aku suka, kamu kreatif dan berani ambil detail yang beda dari yang lain. kisah kamu tuh autentik banget, beneran.

2025-08-18

1

🔥Cherry_15❄️

🔥Cherry_15❄️

dan ya... jangan bosan bacanya kalau aku bilang selalu suka sama visual gambarnya. beneran, ini yang bikin karyamu punya ciri khas. semangat terus.

2025-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Spy Camera Pen?
3 Kembali Menginjak Masa Lalu
4 Nata VS Liel
5 Kenangan Berdarah
6 Teman Masa Kecilku
7 PERTEMUAN YANG MEMBUKA LUKA LAMA
8 Bayang-bayang Mantan
9 Ajang Perdebatan
10 Tragedi Mobil dan Fitnahan
11 Tidak Seindah Cahaya Rembulan
12 Curahan Hati
13 Malam Tanpa Batas
14 Irama Lampu Disko
15 Ingatan yang Belum Kembali
16 Selamat Datang di istanamu, sendiri.
17 Kembalinya Si Pria Rambut Coklat
18 Pasien yang Tertolak
19 Benda Asing di Kamar Mandi
20 Benda Asing di Kamar Mandi (2)
21 Sekretaris Semakin di Depan
22 Tidak terduga
23 Hasrat yang Terkubur
24 Kamu Gila!
25 KABUR
26 Menyusulmu?!
27 Aku Datang!
28 Pantai dan Kamu
29 Deep Talk on the Beach
30 Apa kabar Rasa Takutku?
31 Demam Membawa Bencana
32 Lantas, Bagaimana??
33 Berharap Mati
34 Pesan Anonim dari…
35 Manis Berujung Pahit
36 Tragedi di Lotus Garden
37 Perdebatan yang Menyesakkan!
38 Liel dan Pak Ujang??
39 Berenang di Antara Cinta
40 Bertemu Calon Mertua?
41 Tolong Dia atau Tidak?!
42 Kay dan Den ternyata …
43 Apa itu Akhir Pekan?
44 Vida atau Hera?
45 Doris dan Nata ternyata …
46 Rahasia yang Belum Terkuak
47 Mencari Celah di Antara Duri
48 Kilas Balik Ravindra, Mason, dan Vida
49 Mulai Beraksi, Meski …
50 Crazy idea from Kay
51 Ancaman
52 Cuplikan Memori Ayahnya Liel
53 Wanita Ini lagi …
54 Adu Mekanik
55 Buat Anak??
56 Buat Anak?? (2)
57 Ketika Para Ras Terkuat di Bumi bertemu
58 Edukasi dari Doris
59 Siapa Pria itu?
60 Marah yang Terselubung
61 Tidak Bisa Lepas
62 Akhirnya (1) 21+
63 Akhirnya (2) 21+
64 Seharian Mendekam di Kantor Polisi
65 Liel, Jia dan Kay
66 Merasa Tersakiti
67 Beraksi kembali
68 Satu langkah Lebih Cepat
69 Jadi … Liel atau Arthur?
70 Arthur dan Jia
71 Penyesalan
72 Pria Itu Sedang Bersedih
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Perceraian
2
Spy Camera Pen?
3
Kembali Menginjak Masa Lalu
4
Nata VS Liel
5
Kenangan Berdarah
6
Teman Masa Kecilku
7
PERTEMUAN YANG MEMBUKA LUKA LAMA
8
Bayang-bayang Mantan
9
Ajang Perdebatan
10
Tragedi Mobil dan Fitnahan
11
Tidak Seindah Cahaya Rembulan
12
Curahan Hati
13
Malam Tanpa Batas
14
Irama Lampu Disko
15
Ingatan yang Belum Kembali
16
Selamat Datang di istanamu, sendiri.
17
Kembalinya Si Pria Rambut Coklat
18
Pasien yang Tertolak
19
Benda Asing di Kamar Mandi
20
Benda Asing di Kamar Mandi (2)
21
Sekretaris Semakin di Depan
22
Tidak terduga
23
Hasrat yang Terkubur
24
Kamu Gila!
25
KABUR
26
Menyusulmu?!
27
Aku Datang!
28
Pantai dan Kamu
29
Deep Talk on the Beach
30
Apa kabar Rasa Takutku?
31
Demam Membawa Bencana
32
Lantas, Bagaimana??
33
Berharap Mati
34
Pesan Anonim dari…
35
Manis Berujung Pahit
36
Tragedi di Lotus Garden
37
Perdebatan yang Menyesakkan!
38
Liel dan Pak Ujang??
39
Berenang di Antara Cinta
40
Bertemu Calon Mertua?
41
Tolong Dia atau Tidak?!
42
Kay dan Den ternyata …
43
Apa itu Akhir Pekan?
44
Vida atau Hera?
45
Doris dan Nata ternyata …
46
Rahasia yang Belum Terkuak
47
Mencari Celah di Antara Duri
48
Kilas Balik Ravindra, Mason, dan Vida
49
Mulai Beraksi, Meski …
50
Crazy idea from Kay
51
Ancaman
52
Cuplikan Memori Ayahnya Liel
53
Wanita Ini lagi …
54
Adu Mekanik
55
Buat Anak??
56
Buat Anak?? (2)
57
Ketika Para Ras Terkuat di Bumi bertemu
58
Edukasi dari Doris
59
Siapa Pria itu?
60
Marah yang Terselubung
61
Tidak Bisa Lepas
62
Akhirnya (1) 21+
63
Akhirnya (2) 21+
64
Seharian Mendekam di Kantor Polisi
65
Liel, Jia dan Kay
66
Merasa Tersakiti
67
Beraksi kembali
68
Satu langkah Lebih Cepat
69
Jadi … Liel atau Arthur?
70
Arthur dan Jia
71
Penyesalan
72
Pria Itu Sedang Bersedih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!