Kini kegiatanku menjadi bertambah.
Kegiatanku dimulai dari melihat senyumanmu di pagi hari.
Dan di akhir dengan kecupan indah dari yang telah halal.
Terimakasih
Noura Zhafira ^O^
✨✨✨
"Noura.. Noura.. Noura !" Bentak Noah yang dari tadi memanggil Noura.
Noura pun tersentak mendengar bentakan dari Noah. Noura yang dari tadi hanya fokus ke jalanan saja. Sambil mengingat bagaimana dia bisa menikah dengan Noah.
"Ada apa Noah?" Tanya Noura.
"Kamu dari tadi aku panggil tapi tidak menyaut." Jelas Noah.
"Maaf, aku dari tadi hanya fokus ke jalanan saja." Jawab Noura.
"Sebentar lagi kita sampai, tapi sebelum itu kita mampir dulu untuk membeli makanan." Ujar Noah. Noura pun mengangguk tanda setuju.
Setelah itu mereka berhenti di sebuah warung nasi goreng. Mereka memesan 2 porsi nasi goreng untuk makan malam mereka.
Sambil menunggu, Noura pun ke supermarket yang ada di dekat situ. Karena Noah sudah memberi tahu bahwa di rumahnya kosong dan tidak ada bahan makanan. Noura pun membeli beberapa kebutuhan dan bahan makanan disana. Karena sudah tidak mungkin untuk membeli bahan makanan di pasar.
✨✨✨
Sesampainya mereka di rumah. Noura pun dibuat tertegun karena melihat besarnya rumah Noah. Di dalam hati nya bergumam, apakah Noah membeli rumah ini dari hasil jerihpayahnya sendiri? Di usia segini? 25 tahun?, kalau iya, ini hebat sekali.
Noah pun menaruh koper Noura di kamar. Noura pun mengikutinya agar tahu dimana kamar Ia tidur kelak. Noah pun berjalan menaiki tangga lalu masuk di ruangan pertama lantai 2 rumah itu.
"Disini kamar kita." Ujar Noah sambil menaruh koper.
Noura pun melihat sekeliling kamar. Setelah Noah menaruh semua barang ke kamar. Noah dan Noura pun turun untuk makan malam.
"Noah, apakah rumah ini punya asisten rumah tangga?" Tanya Noura di tengah-tengah makan malam.
"Sudah berhenti seminggu sebelum kita menikah." Jawab Noura.
"Noah, apakah aku boleh bekerja?" Tanya Noura.
"Tidak usah, gajiku cukup untuk kehidupan kita, bahkan sampai kita punya anak kelak." Jawab Noah sambil mengambil gelas untuk minum.
"Baiklah kalau begitu, aku akan fokus terhadap tugas sebagai istri dan ibu rumah tangga. Tapi Noah, kamu ingin anak berapa? Laki-laki atau perempuan? Kamu mau dipanggil siapa?" Ujar Noura yang menyerang Noah dengan pertanyaan bertubi-tubi.
"Noura !" Bentak Noah yang tiba-tiba menggertakkan sendok ke piringnya.
"Aku sedang makan, kamu bahkan belum selesai makan, kenapa kamu bisa menyerang aku dengan banyak pertanyaan seperti itu. Apa kamu tidak tau kapan waktu yang tepat?. Kamu sarjana kan, pakai sedikit otakmu !" Bentak Noah kepada Noura.
Noah langsung menghentikan makannya dan beranjak pergi. Noura pun kaget dengan bentakan Noah yang tiba-tiba. Noura hanya terdiam melihat Noah pergi disaat sedang makan. Noura menyadari bahwa itu karena kesalahannya.
Selesai makan, Noura membersihkan meja dan ruangan bekas mereka makan. Setelah selesai, Noura pun kembali ke kamar. Saat membuka pintu, terlihat Noah sedang membaca bukunya di ranjang. Noura pun mendekati Noah dengan maksud untuk meminta maaf.
"Sayang, maafkan aku. Kesalahanku yang tidak sabaran padahal kita sedang makan, maafkan aku ya." Ujar Noura yang sedikit takut Noah akan marah lagi.
"Ya sudah, maafkan aku juga yang tadi membentak kamu, aku orangnya tidak suka banyak bicara di saat makan, jangan di ulangi lagi." Ujar Noah sambil menutup bukunya.
"Baiklah aku akan mengingatnya." Kata Noura sambi tersenyum.
Noah pun membetulkan posisi rebahannya dan segera tidur. Di saat Noah sudah tidur, Noura pun segera ambil baju ganti dan handuk. Noura pergi ke kamar mandi di dalam kamar dan segera mandi.
✨✨✨
Pagi hari seperti biasanya, Noah pergi sholat subuh di masjid tetapi Noura masih tidur dengan nyamannya. Hingga Noah kembali dari masjid masih melihat Noura tidur di ranjang.
Dia tidur tapi tidak menggerakkan sedikitpun kain di kasur, tidurnya seperti orang mati saja, gumam Noah di dalam hati.
"Noura bangun Noura !" Seru Noah dengan sedikit membentak.
Noura pun bangun dengan sedikit kaget karena mendengar suara Noah yang tiba-tiba terdengar membentaknya.
"Apa kamu selalu bangun siang di saat datang bulan seperti ini? Yang benar saja." Ujar Noah sambil melepas baju kokonya.
Noura masih belum sepenuhnya sadar. Dia masih mengucek matanya. Dia langsung berdiri meninggalkan Noah dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Setelah mencuci mukanya, Noura turun ke lantai 1 untuk memasak. Kemarin Ia sudah membeli beberapa kebutuhan yang ada di supermarket. Dengan bahan-bahan yang ada Noura pun berhasil memasak nasi goreng rumahan.
Saat Noah turun, ekspresi Noura jadi sumeringah. Karena ini hari pertama Ia menyiapkan sarapan untuk suaminya. Noah pun terlihat sangat rapi dan tampan.
"Noura, kamu masak apa?" Tanya Noah.
"Nasi goreng." Kata Noura sambil tersenyum.
"Noura, baru tadi malam kita makan nasi goreng. Aku tidak mau makan nasi goreng lagi !" Bentak Noah di pagi hari.
"Tapi ini kan beda karena ini buatanku sendiri Noah." Kata Noura dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku tidak mau Noura. Bikinkan aku roti bakar saja !" Seru Noah.
Noura pun langsung membikinkan Noah roti bakar. Dengan menahan air mata Noura mengoleskan mentega di atas roti untuk di bakar. Sabar, Noura kamu itu belum sepenuhnya kenal dengan suami kamu, Ujar Noura di dalam hati.
Sampai selesai sarapan, Noura tidak berbicara dengan Noah. Karena kejadian kemarin, Noura sedikit berhati-hati di saat Noah sedang makan. Noura tidak ingin membuat Noah marah lagi.
Lalu Noah pun berangkat kerja. Di dapur masih terhidang nasi goreng dengan porsi yang banyak. Dipikir Noura, Noah akan mau sarapan dengan nasi goreng. Ternyata tidak.
Noura pun membungkus nasi goreng itu. Kemudian pergi ke pos satpam di komplek. Noura memberikan kepada satpam nasi goreng yang berlebih itu. Dia beralasan bahwa suaminya sedang puasa sunnah senin-kamis tetapi tidak memberitahu.
Setelah itu, tugas Noura pun di mulai. Ia mulai membersihkan dapur bekas memasak tadi, membersihkan kamar, menyapu lantai dan mengepelnya. Ia pun sambil melihat-lihat isi rumah Noah. Rumah ini terlalu besar untuk kami berdua, ucap Noura sambil menyapu.
Hingga semua pekerjaan telah ia selesaikan. Noura yang sedang kelelahan sekarang rebahan di sofa depan TV. Sekilas Noura mengingat kegiatan sehari-harinya di kala masih sendiri. Ketika Ia pergi bekerja, ketika Ia menyapa teman sekantor, ketika Ia pergi ke kantin dan semuanya. Sekarang telah menikah, kehidupanku sudah berbeda, padahal aku masih berusia 25 tahun, gumam Noura di dalam hati.
Setelah melepas lelah, Noura pun bangkit dari sofa dan segera bersiap-siap pergi ke pasar. Karena bahan makanan yang Ia beli kemarin hanya seadanya. Jadi hari ini Ia berencana membeli bahan makanan yang lengkap di pasar. Ia berencana memasak makanan 4sehat 5sempurna untuk Noah pulang nanti.
﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ratna delfi
baru jg jadi laki
eh dah berani hardik bahkan membentak segala
2021-04-03
0
💖Rehanza 99💖
lanjut up kak
-hate you love you-
2020-10-22
0