Naira memasuki kedalam rumah, dia melewati semua orang yang berada di ruang tamu. Dia tidak memperdulikan panggilan bunda dan bude nya yang memanggil nama nya.
Naira terus berjalan dan menaiki tangga untuk menuju kamar nya.
"naira"panggil jena saat naira melewati kamar nya.
Naira terus berjalan masuk kedalam kamar lalu menutup pintu nya tanpa memperdulikan panggilan dari jena.
jena mengetuk pintu kamar naira"naira tolong buka pintu nya"
"aku lelah eonni"jawab naira dari dalam kamar nya.
"baik lah"
Jika naira sudah bilang seperti itu jena tidak bisa memaksa, lalu dia kembali ke dalam kamar nya.
🌺🌺🌺🌺
Pagi hari semua sudah bersiap untuk sarapan bersama. semua orang melihat kedatangan naira yang sudah rapi untuk pergi bekerja.
"Naira ayo sarapan dulu sayang" ajak sang bunda
"iya nai sarapan dulu sini duduk"ajak sang ayah
"Naira sarapan di kantin kantor aja nanti"tolak nya dan berlalu pergi meninggalkan semua orang.
semua orang menatap kepergian Naira dengan rasa khawatir, apalagi dengan jena.dia sangat khawatir dengan adik nya.
jena bangun dari duduk nya dia akan pergi tapi di tahan oleh sang mama.
"jena kmu mau kemana, sarapan dulu"ucap sang mama menahan Jena untuk tidak pergi sebelum sarapan.
"jena mau susul naira, jena ga bisa liat naira kaya gini ma"
"Jen duduk sarapan dulu, naira masih marah kasih dia waktu untuk menenangkan diri nya"ucap arya
"tapi om"
"iya Jen, kmu makan dulu bener yang di bilang sama om kmu kasih naira waktu"ucap Sherin kepada jena ponakan nya.
jena lalu duduk kembali setelah mendengar perkataan dari Sherin.
Sherin menarik napas dan membuang nya dengan pelan, seperti tidak adil dengan apa yang terjadi kepada putrinya. dia tidak bisa apa apa selain menyetujuinya perjodohan antara jena dengan hamish pacar putri nya itu.
🌺🌺🌺🌺
Saat ini naira sedang berada di kantor milik hamish dia melihat bunga.
"bunga"panggil naira saat dia melihat bunga yang sedang memakan roti.
"eh nai tumben?"tanya nya
"hamish ada diruangan nya?"
"iya ada di ruangan nya nai" jawab bunga
" makasih bunga"
Belum sempat bunga bilang sama sama, naira sudah berjalan meninggalkan nya.
Dia menatap nya aneh kepada sahabat nya itu tidak biasa nya naira menanyakan soal hamish.
Hamish ada di ruangan nya atau tidak biasa nya jika naira akan pergi keruangan hamish, naira ga pernah nanya soal hamish ada diruangan nya atau tidak.
Naira sudah sampai di depan ruangan hamish, naira membuang napas berat lalu ia membuka pintu ruangan kerja hamish.
hamish melihat siapa yang datang, ternyata naira kekasih nya yang datang menemuinya.
Dan di dalam ruang itu terdapat jena juga yang mungkin sedang mengobrol dengan hamish.
naira sedikit heran kenapa jena sepupu nya sudah ada di ruangan hamish.
Padahal dia duluan yang berangkat dari rumah.
Naira tak mempedulikan kan keberadaan jena yang sedang menatap nya. dia kaget dengan ke datangan nya, Itu terlihat dari wajah nya.
"hamish aku mau ngomong"kata naira mencoba menetralkan suara nya yang sudah akan menangis.
hamish tampak gugup dia mencoba menetralkan suara nya dan juga wajah nya agar tidak terlihat gugup"ayo sayang mau ngobrol dimana?"tanya hamish
"di rooftop aja"
hamish mengangguk dan berjalan pergi bersama naira dan meninggalkan jena yang menatap kedua nya dengan tatapan yang sulit di artikan
mereka berdua sudah berada di rooftop kantor hamish
"kmu mau ngomong apa nai, tumben kmu ga bls chat aku dari semalam"
"cukup hamish, jangan anggap aku ga tau apa pun soal kmu sama jena "
"maksud kmu??"
"kita putus"
hamish menatap naira"putus?"
"iya kita putus "ulang Naira
"kenapa kita harus putus?,aku ga melakukan kesalahan sama kmu kita juga ga ada masalah apapun. terus maksud kmu tau soal aku sama jena apa nai? barusan soal jena yang ada di ruangan aku itu kita cuma ngobrol biasa aja."
"kenapa sih kmu ga jujur aja sama aku dan kenapa kmu setelah menerima perjodohan itu kmu ga langsung putusin aku?"
hamish diam mendengar perkataan dari naira" jadi ini yang mau di bilang jena klo naira sudah tahu semua nya"ucap nya dalam hati
"klo pun kamu menyembunyikan hal itu dari aku, aku tetep akan tau dari keluarga ku sendiri. karna yang di jodohkan sama kmu itu jena kaka sepupuku"
"aku ga menyembunyikan hal itu dari kmu nai, aku nunggu waktu yang tepat buat bilang sama kmu"
"menunggu waktu yang tepat?"
hamish mengangguk
"mengulur ngulur waktu akan lebih sakit buat aku hamish karna kenyataan nya akan tetap sama kmu akan bersama sepupu ku bukan sama aku"
"bukan kmu aja yang sakit atas kejadian semua ini, aku juga sama hal nya sama kmu. Aku harus meninggalkan kmu demi perjodohan itu. nai kmu harus tau aku sudah menolak nya dengan keras tapi aku ga bisa nolak karna itu wasiat dari kake aku yang sudah meninggal "
Naira menghapus air mata nya"aku tau itu. dan kita udh ga ada hubungan apa apa lagi dan kmu sekarang sudah bukan milik aku lagi" naira menarik napas dan membuang nya dengan perlahan"bahagiain sepupu aku karna aku sangat menyayangi nya"
hamish mengangguk dengan perkataan naira."aku pamit ya nai jaga diri kmu baik baik"
"tentu"
"aku mencintai mu, dan maaf kan aku, aku pergi ya"
Naira mengangguk, dia melihat kepergian hamish yang semakin menjauh dari pandangan nya.
"kalo kmu cinta sama aku kamu pasti menentang semua itu hamish "ucap nya dalam hati
"Akhh"
naira menjambak rambut nya, dia berteriak sambil menangis "kenapa sih harus sama gue"
naira memukul kepala nya dengan tangan"agrh"
"naira"panggil bunga sambil menghampiri lisa
"bunga hiks hiks"
"kenapa nai ada apa?"tanya bunga khawatir melihat naira menangis.
"hamish dia di jodohin"
"di jodohin?"ulang bunga, karna tak jelas dengan suara naira yang sambil menangis.
naira mengangguk "dijodohin sama siapa nai?"
"sama jena eonni kaka sepupu gue"
perkataan naira membuat bunga kaget dan tak percaya mendengar hamish dan jena di jodohkan.
"Lo serius nai?"tanya bunga memastikan nya lagi klo dia tidak salah mendengar nya.
naira mengangguk"ko bisa di jodohin?kan jena dan keluarga lo tau hamish itu pacar lo"
"mereka tau bunga tapi mereka ga bisa menentang nya karna itu wasiat dari kake gue , Jena dan hamish"
"nai maaf sebelum nya lo ga menentang perjodohan hamish sama jena?"
"ngga bunga, gue ngerasa ga ada hak gue klo kedua nya sudah menerima perjodohan itu"
"tapi lo pacar hamish nai, kalian saling mencintai satu sama lain"
"ngga bunga, di hari ini gue ngerasa kalo hamish udh ga cinta sama gue"
bunga memeluk tubuh sahabatnya nya dan dia mengelus punggung naira. tanpa naira tahu bunga gadis itu ikut menangis juga.
Bagaimana bisa dia melihat sahabatnya sendiri sekuat ini, kalo itu terjadi kepadanya ntah apa yang akan dia lakukan mungkin dia akan membenci semua keluarga nya.
Naira melepaskan pelukannya dari bunga "bunga lo nangis ya?"tanya naira, bunga menggelengkan kepalanya.
"Lo kuat banget nai, lo harus semangat gue yakin lo bakal nemuin cowo yang sayang banget sama lo dan akan mempertahankan cinta kalian berdua."ucap bunga kepada sahabat satu satu nya.
bunga sangat menyayangi naira dia sudah menganggap naira adalah keluarga nya seperti kembaran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments