Bab 03 - Perselingkuhan

Aiden Atmajaya, putra dari konglomerat Bima Atmajaya sekaligus CEO dari Atmajaya Group, tertangkap basah bersama seorang wanita di sebuah hotel.

Judul berita itu menjadi topik terpanas sejak pagi dan langsung menyedot perhatian publik. Bagaimana tidak? Aiden Atmajaya adalah figur pria paling terkenal di kota ini. Ia jarang muncul di hadapan publik dan sangat menjaga reputasinya. Tapi pagi ini, namanya justru terpampang di halaman utama berita karena tuduhan perselingkuhan!

Aiden Atmajaya sudah memiliki tunangan, tapi malah kepergok berada di hotel bersama wanita lain!

“Ternyata semua pria sama saja! Jijik!”

“Itu pasti salah wanita genit itu! Jelas-jelas dia ngincer harta! Dasar perempuan murahan!”

“Natali Tedjasukmana seharusnya membatalkan pertunangannya. Ngapain tunangan sama pengkhianat!”

“Bener banget. Natali gak pantas diperlakukan kayak gitu!”

“Aiden Atmajaya bener-bener buta. Emangnya Natali kurang apa? Cantik, kaya, elegan... malah pilih perempuan rendahan!”

Kolom komentar penuh dengan cercaan. Semua hinaan ditujukan pada Aiden dan wanita yang dianggap menggoda dirinya. Banyak pula yang membela Natali dan merasa kasihan padanya.

Saat ini, Aiden sedang dalam perjalanan menuju kantornya. Ia mengenakan kemeja hitam lengan panjang, sementara jasnya dilipat rapi di samping. Seperti biasa, kacamata hitam menempel di wajahnya, menambah kesan cool dan berwibawa. Sayangnya, publik mengira Aiden masih buta, jadi mereka pikir kacamata itu hanya untuk menutupi kelemahannya.

Ia duduk santai di kursi tengah, menatap keluar jendela mobil. Di depan, duduk sopir kepercayaannya, Abdi, bersama Harris asisten pribadi yang sedang membacakan berita yang beredar beserta komentar-komentar netizen yang tajam, sambil menunggu perintah dari tuannya.

Sebagai salah satu keluarga paling berpengaruh di kota ini, menghapus berita bukan hal sulit bagi Aiden. Tapi ia hanya menggeleng pelan.

“Biarkan saja,” ucap Aiden datar. Ia tak peduli dengan pemberitaan itu. Justru, lewat berita ini, ia bisa membatalkan pertunangannya dengan Natali tanpa harus mencari alasan rumit. Dan yang lebih penting, semua orang akan tahu bahwa dia punya hubungan dengan Anya. Anya adalah miliknya.

“Umumkan saja kalau aku membatalkan pertunangan dengan Natali.” kata Aiden.

Harris terlihat ragu mendengar perintah itu. Membatalkan pertunangan bukan keputusan kecil. Kerja sama antara dua keluarga besar bisa hancur berantakan.

“Tuan, membatalkan pertunangan itu langkah berisiko. Apa Anda tidak mau mempertimbangkannya kembali?” Harris memberanikan diri menasihati.

Tapi Aiden hanya melambaikan tangan, menyuruh Harris diam. “Cari tahu semua informasi tentang wanita yang bersamaku semalam!”

Sementara itu, di kediaman keluarga Tedjasukmana, Mona Wijaya, ibu dari Natali, membaca berita terkini di ponselnya. Tangannya gemetar saat membaca kejadian itu. Ia mencengkeram gelas wine begitu kuat, seolah ingin melempar dan memecahkannya.

Ia benar-benar murka!

Ia sudah berjuang keras agar putrinya menikah dengan pria kaya dan berkuasa, tapi semuanya hancur hanya karena satu perempuan jalang!

Perusahaan milik suaminya kini sedang goyah. Perjanjian pernikahan adalah satu-satunya cara agar mereka tetap bisa hidup nyaman dan bergelimang harta. Tapi semua itu rusak karena wanita sialan itu!

Ia langsung menggedor pintu kamar anaknya. “Nat, apa yang terjadi?!”

Natali justru sedang merasa puas. Rencananya berhasil.

Ia memang tidak mau menikahi pria buta seperti Aiden. Meski Aiden tampan dan berwibawa, buat apa tampang jika cacat? Ia tak mau mengurus pria itu seumur hidup dan jadi bahan olokan teman-temannya karena bersuamikan orang buta.

Dengan skenario yang sudah ia susun rapi, ia berhasil keluar dari masa depan suram tanpa terlihat kejam. Justru sekarang, ia mendapatkan simpati dan dukungan dari banyak orang. Setelah ini, ia bisa bebas mencari pria idamannya yang tampan, menarik, dan tentu saja, tidak cacat.

Tak ada satu pun orang yang tahu rencana busuknya. Bahkan ibunya pun tidak. Ibunya hanya peduli pada harta dan tega menjadikan putri kandungnya sebagai alat tukar demi kemewahan.

Uang, uang, dan uang. Itu saja isi kepala ibunya.

Namun Natali tidak mau disalahkan oleh ayah atau ibunya. Ia harus terlihat sebagai korban yang dikhianati. Ia harus jadi pihak yang disakiti.

Begitu mendengar ibunya menggedor pintu, ia langsung mencubit tangannya sendiri kuat-kuat hingga matanya berkaca-kaca. Ia membuka pintu sambil menangis histeris.

“Ma... Anya...” isaknya, langsung memeluk sang ibu.

Mendengar nama itu saja membuat Mona kembali meledak. Ia bahkan tidak sadar kalau putrinya sedang bersandiwara. “Tenang sayang, Mama yang akan ajari dia pelajaran!” ujarnya sambil mengelus kepala Natali, yang tersenyum licik dalam pelukan ibunya.

“Anya keterlaluan, Ma. Apa salah kita ke dia?” ratapnya sambil terus menangis.

“Dulu, dia pernah menyakiti Mama. Sekarang, dia rebut tunangan Nat. Padahal Nat gak pernah ganggu hidup dia!” tambahnya lagi.

“Sejak dulu, anak itu cuma bawa sial. Harusnya dulu dia kita biarkan aja hidup di jalanan!” desis Mona. “Buat apa kita tolong dia, kita kasih tempat tinggal? Akhirnya malah kita yang dirugikan! Kali ini Mama gak akan tinggal diam, Mama sendiri yang akan hajar dia!”

Rencana Natali berjalan sempurna. Berita tentang perselingkuhan Aiden dan Anya sudah berhasil membakar emosi ibunya. Ia sengaja menyulut kemarahan Mona dengan mengungkit masa lalu.

Tak ada satu pun yang curiga padanya. Semua bukti sudah ia bersihkan. Orang-orang yang terlibat pun sudah ia bungkam. Semua akan menyalahkan Anya dan membela dirinya.

Di sisi lain, Anya sama sekali belum tahu apa yang sedang terjadi. Saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju rumah Natali, ingin meminta penjelasan atas semua yang menimpanya. Ia bahkan belum sempat membuka ponsel, apalagi membaca berita.

Perasaannya bercampur aduk.

Ia bingung dan marah atas apa yang dilakukan Natali. Ia juga merasa dikhianati dan kecewa. Kenapa Natali tega berbuat seperti ini padanya? Apa motifnya?

Di sisi lain, pikirannya juga terus melayang ke pria asing yang bersamanya semalam. Siapa sebenarnya pria itu? Kenapa dia tahu namaku? Apakah dia mengenalku? Tapi kenapa aku tidak ingat sama sekali?

Pikirannya semakin kacau. Tapi untuk saat ini, ia harus mencari jawaban dari Natali terlebih dahulu.

Langkah kakinya cepat, dan rumah Natali mulai terlihat di kejauhan. Rumah itu masih semewah dulu. Dulu, tempat itu adalah rumahnya. Tempat di mana ia adalah putri dari sang ayah, dan ibunya adalah ratu di rumah itu. Tapi itu dulu...

Sejak perceraian kedua orangtuanya, ia dan ibunya harus meninggalkan rumah itu.

Pagar rumah berwarna hitam, dengan ukiran emas yang menambah kesan mewah. Di balik pagar, berjajar mobil-mobil mewah dan taman indah.

Kini, rumah itu ditempati oleh ayahnya dan keluarga barunya. Sementara ia dan ibunya harus tinggal di rumah kecil yang sempit dan reyot, memutar otak setiap hari hanya untuk bertahan hidup. Dan sekarang, ibunya sedang terbaring di rumah sakit...

Episodes
1 Bab 01 - Pertemuan Pertama
2 Bab 02 - Jejak Malam, Luka Pagi
3 Bab 03 - Perselingkuhan
4 Bab 04 - Dendam Yang Tersembunyi
5 Bab 05 - Kenangan Masa Lalu
6 Bab 06 - Kerinduan
7 Bab 07 - Mabuk Cinta
8 Bab 08 - Tawaran Mengejutkan
9 Bab 09 - Balas Dendam
10 Bab 10 - Pernikahan
11 Bab 11 - Kehidupan Baru
12 Bab 12 - Malam Pertama
13 Bab 13 - Kenyataan Yang Tak Terduga
14 Bab 14 - Perlakuan Terbaik
15 Bab 15 - Permintaan Tolong
16 Bab 16 - Pertengkaran Hebat
17 Bab 17 - Aku Hanya Mencintaimu
18 Bab 18 - Mata Dibalas Mata
19 Bab 19 - Pertengkaran Pertama
20 Bab 20 - Kenangan yang Terlupakan
21 Bab 20 - Kenangan yang Terlupakan
22 Bab 22 - Tidur Lelap
23 Bab 23 - Suara Tawa
24 Bab 24 - Keponakan
25 Bab 25 Aku Merindukanmu
26 Bab 26 - Lebih Baik Kita Bercerai
27 Bab 27 - Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
28 Bab 28 - Mantan Kekasih
29 Bab 29 - Pembelaan
30 Bab 30 - Aku Tidak Punya Adik Perempuan
31 Bab 31 - Belas kasih
32 Bab 32 - Kencan
33 Bab 33 - Sabotase
34 Bab 34 - Seorang Asisten
35 Bab 35 - Mimpi Buruk
36 Bab 36 - Senyum nakal Aiden
37 Bab 37 - Wawancara Kerja
38 Bab 38 - Di Terima Kerja
39 Bab 39 - Cinta Pertama
40 Bab 40 - Pertemuan Kembali
41 Bab 41 - Air Mata
42 Bab 42 - Kelemahan
43 Bab 43 - Pria Lain
44 Bab 44 - Pertengkaran Dua Anak Kecil
45 Bab 45 - Kehidupan Sebelumnya
46 Bab 46 - Tamu Tak Diundang
47 Bab 47 - Orang Ketiga
48 Bab 48 - Segitiga Cinta
49 Bab 49 - Saingan
50 Bab 50 - Perasaan Baru
51 Bab 51 - Alasan
52 Bab 52 - Bianglala
53 Bab 53 - Bisakah Aku Menciummu
54 Bab 54 - Desas-Desus
55 Bab 55 - Menyelamatkan Dunia
56 Bab 56 - Bagaimana Rasanya Dicintai
57 Bab 57 - Pengganti
58 Bab 58 - Aiden Kecelakaan
59 Bab 59 - Keraguan
60 Bab 60 - Berganti Pakaian
61 Bab 61 - Dipecat
62 Bab 62 - Hari Pertama
63 Bab 63 - Karena Uang
64 Bab 64 - Pernahkah Kau Mencintaiku
65 Ban 65 - Permintaan
66 Bab 66 - Pemulihan
67 Bab 67 - Menaklukkan Wanita
68 Bab 68 - Yang Terbaik
69 Bab 69 - Raja Gosip
70 Bab 70 - Wanita Yang Disukai Harris
71 Bab 71 - Nadine dan Keara
72 Bab 72 - Gaun Merah
73 Bab 73 - Kesalahan yang Bukan Kesalahannya
74 Bab 74 - Perjodohan
75 Bab 75 Tiga Tahun Lalu
76 Bab 76 - Tak Bisa Menunggu Lagi
77 Bab 77 - Ingin Belajar Mencintai
78 Bab 78 - Aku Akan Mengajarkanmu
79 Bab 79 - Sakit Hati
80 Bab 80 - Masa Lalu Yang Kelam
81 Bab 81 - Surat cinta
82 Bab 82 - Rahasia Tersembunyi
83 Bab 83 - Membosankan
84 Bab 84 - Lepas Landas
85 Bab 85 - Formula
86 Bab 86 - Rahasia
87 Bab 87 - Cincin Berlian
88 Bab 88 - Pencemaran Nama Baik
89 Bab 89 - Skandal
90 Bab 90 - Bukti Rekaman
91 Bab 91 - Kekecewaan
92 Bab 92 - Menunda
93 Bab 93 - Pohon Dan Buah
94 Bab 94 - Penipuan
95 Bab 95 - Tuntutan
96 Bab 96 - Mencabut Tuntutan
97 Bab 97 - Panggilan Video
98 Bab 98 - Latar Belakang
99 Bab 99 - Aku Merindukan
100 Bab 100 - Tidak Bisa Bersama
101 Bab 101 - Kesalahpahaman
102 Bab 102 - Kegelisahan
103 Bab 103 - Hilang
104 Bab 104 - Tuduhan
105 Bab 105 - Membela Diri
106 Ban 106 - Mainan
107 Bab 107 - Parfum Untukmu
108 Bab 108 - Terlalu Panas
109 Bab 109 - Sejarah Asmara
110 Bab 110 - Ayah Kandung Anya
111 Bab 111 - Memberi Jalan
112 Bab 112 - Aku Menyukaimu
113 Bab 113 - Kembali
114 Bab 114 - General Manager
115 Bab 115 - Pemilik Baru
116 Bab 116 - Utusan
117 Bab 117 - Program Magang
118 Bab 118 - Harapan Palsu
119 Bab 119 - Putra
120 Bab 120 - Kesalahpahaman
121 Bab 121 - Butuh Belajar
122 Bab 122 - Bunga Bergamot
123 Bab 123 - Mitra
124 Bab 124 - Kebun Bunga
125 Bab 125 - Nyonya Rumah
126 Bab 126 - Keadaan Ibu Rumah Sakit
127 Bab 127 - Luka Raka
128 Bab 128 - Konspirasi
129 Bab 129 - Hukuman
130 Bab 130 - Kejam
131 Bab 131 - Patah Hati
132 Bab 132 - Otak Kotor
133 Bab 133 - Playboy
134 Bab 134 - Merayu
135 Bab 135 - Kamar Tamu
136 Bab 136 - Perang Dingin
137 Bab 137 - Kehidupan Rumah Tangga
138 Bab 138 - Pencurian
139 Bab 139 - Rasa Kepemilikan
140 Bab 140 - Rasa Tidak Menghormati masa lalu
141 Bab 141 - Buket Bunga
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Bab 01 - Pertemuan Pertama
2
Bab 02 - Jejak Malam, Luka Pagi
3
Bab 03 - Perselingkuhan
4
Bab 04 - Dendam Yang Tersembunyi
5
Bab 05 - Kenangan Masa Lalu
6
Bab 06 - Kerinduan
7
Bab 07 - Mabuk Cinta
8
Bab 08 - Tawaran Mengejutkan
9
Bab 09 - Balas Dendam
10
Bab 10 - Pernikahan
11
Bab 11 - Kehidupan Baru
12
Bab 12 - Malam Pertama
13
Bab 13 - Kenyataan Yang Tak Terduga
14
Bab 14 - Perlakuan Terbaik
15
Bab 15 - Permintaan Tolong
16
Bab 16 - Pertengkaran Hebat
17
Bab 17 - Aku Hanya Mencintaimu
18
Bab 18 - Mata Dibalas Mata
19
Bab 19 - Pertengkaran Pertama
20
Bab 20 - Kenangan yang Terlupakan
21
Bab 20 - Kenangan yang Terlupakan
22
Bab 22 - Tidur Lelap
23
Bab 23 - Suara Tawa
24
Bab 24 - Keponakan
25
Bab 25 Aku Merindukanmu
26
Bab 26 - Lebih Baik Kita Bercerai
27
Bab 27 - Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
28
Bab 28 - Mantan Kekasih
29
Bab 29 - Pembelaan
30
Bab 30 - Aku Tidak Punya Adik Perempuan
31
Bab 31 - Belas kasih
32
Bab 32 - Kencan
33
Bab 33 - Sabotase
34
Bab 34 - Seorang Asisten
35
Bab 35 - Mimpi Buruk
36
Bab 36 - Senyum nakal Aiden
37
Bab 37 - Wawancara Kerja
38
Bab 38 - Di Terima Kerja
39
Bab 39 - Cinta Pertama
40
Bab 40 - Pertemuan Kembali
41
Bab 41 - Air Mata
42
Bab 42 - Kelemahan
43
Bab 43 - Pria Lain
44
Bab 44 - Pertengkaran Dua Anak Kecil
45
Bab 45 - Kehidupan Sebelumnya
46
Bab 46 - Tamu Tak Diundang
47
Bab 47 - Orang Ketiga
48
Bab 48 - Segitiga Cinta
49
Bab 49 - Saingan
50
Bab 50 - Perasaan Baru
51
Bab 51 - Alasan
52
Bab 52 - Bianglala
53
Bab 53 - Bisakah Aku Menciummu
54
Bab 54 - Desas-Desus
55
Bab 55 - Menyelamatkan Dunia
56
Bab 56 - Bagaimana Rasanya Dicintai
57
Bab 57 - Pengganti
58
Bab 58 - Aiden Kecelakaan
59
Bab 59 - Keraguan
60
Bab 60 - Berganti Pakaian
61
Bab 61 - Dipecat
62
Bab 62 - Hari Pertama
63
Bab 63 - Karena Uang
64
Bab 64 - Pernahkah Kau Mencintaiku
65
Ban 65 - Permintaan
66
Bab 66 - Pemulihan
67
Bab 67 - Menaklukkan Wanita
68
Bab 68 - Yang Terbaik
69
Bab 69 - Raja Gosip
70
Bab 70 - Wanita Yang Disukai Harris
71
Bab 71 - Nadine dan Keara
72
Bab 72 - Gaun Merah
73
Bab 73 - Kesalahan yang Bukan Kesalahannya
74
Bab 74 - Perjodohan
75
Bab 75 Tiga Tahun Lalu
76
Bab 76 - Tak Bisa Menunggu Lagi
77
Bab 77 - Ingin Belajar Mencintai
78
Bab 78 - Aku Akan Mengajarkanmu
79
Bab 79 - Sakit Hati
80
Bab 80 - Masa Lalu Yang Kelam
81
Bab 81 - Surat cinta
82
Bab 82 - Rahasia Tersembunyi
83
Bab 83 - Membosankan
84
Bab 84 - Lepas Landas
85
Bab 85 - Formula
86
Bab 86 - Rahasia
87
Bab 87 - Cincin Berlian
88
Bab 88 - Pencemaran Nama Baik
89
Bab 89 - Skandal
90
Bab 90 - Bukti Rekaman
91
Bab 91 - Kekecewaan
92
Bab 92 - Menunda
93
Bab 93 - Pohon Dan Buah
94
Bab 94 - Penipuan
95
Bab 95 - Tuntutan
96
Bab 96 - Mencabut Tuntutan
97
Bab 97 - Panggilan Video
98
Bab 98 - Latar Belakang
99
Bab 99 - Aku Merindukan
100
Bab 100 - Tidak Bisa Bersama
101
Bab 101 - Kesalahpahaman
102
Bab 102 - Kegelisahan
103
Bab 103 - Hilang
104
Bab 104 - Tuduhan
105
Bab 105 - Membela Diri
106
Ban 106 - Mainan
107
Bab 107 - Parfum Untukmu
108
Bab 108 - Terlalu Panas
109
Bab 109 - Sejarah Asmara
110
Bab 110 - Ayah Kandung Anya
111
Bab 111 - Memberi Jalan
112
Bab 112 - Aku Menyukaimu
113
Bab 113 - Kembali
114
Bab 114 - General Manager
115
Bab 115 - Pemilik Baru
116
Bab 116 - Utusan
117
Bab 117 - Program Magang
118
Bab 118 - Harapan Palsu
119
Bab 119 - Putra
120
Bab 120 - Kesalahpahaman
121
Bab 121 - Butuh Belajar
122
Bab 122 - Bunga Bergamot
123
Bab 123 - Mitra
124
Bab 124 - Kebun Bunga
125
Bab 125 - Nyonya Rumah
126
Bab 126 - Keadaan Ibu Rumah Sakit
127
Bab 127 - Luka Raka
128
Bab 128 - Konspirasi
129
Bab 129 - Hukuman
130
Bab 130 - Kejam
131
Bab 131 - Patah Hati
132
Bab 132 - Otak Kotor
133
Bab 133 - Playboy
134
Bab 134 - Merayu
135
Bab 135 - Kamar Tamu
136
Bab 136 - Perang Dingin
137
Bab 137 - Kehidupan Rumah Tangga
138
Bab 138 - Pencurian
139
Bab 139 - Rasa Kepemilikan
140
Bab 140 - Rasa Tidak Menghormati masa lalu
141
Bab 141 - Buket Bunga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!