Rora berteriak sekuat tenaga hingga terbatuk-batuk.
Apa benar di rumah sebesar itu tidak ada bel-nya?
Bel-nya memang ada, namun Rora sudah memencet berkali-kali tapi Jay tidak kuncung keluar
Apa betul di rumah sebesar ini tidak ada ART-nya?
Sejak dulu Jay memang tidak ingin menggunakan ART, bukan karna pelit atau bagimana. Jay hanya berfikir jika masih bisa di kerjakan sendiri mengapa harus memanggil orang. Lagi pula Jay tidak memaksa Rora untuk membersihkan semua sudut rumah karna Jay juga turut membantu merapihkannya.
Rora Park
JAY –
Kali ini kesabarannya habis, Rora benar-benar kesal dan sudah tidak tahan dengan hawa dingin di luar.
ᴅɪ sɪsɪ ʟᴀɪɴ
Jay Park
[ Membuka mata ]
Jay terbangun dengan posisi lengan berada di atas meja dan menopang kepalanya. Jay tertidur di ruang kerja, setelah rapat untuk membicarakan project peluncuran frozen food yang tahan lama bersama team marketing lainnya.
Badannya tidak jauh membaik setelah tidur, tapi justru memburuk karna Jay bangun dengan terkejut setelah melihat jam di tangannya
Kantor sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa orang saja yang sepertinya akan lembur malam ini. Jay segera pergi membawa basang-barangnya dan dengan cepat menuju rumah.
𝘊𝘪𝘪𝘵𝘵𝘵...
Mobil sedan hitam berhenti tepat di depan rumahnya, sosok wanita yang cantik dengan wajah judesnya juga sudah menunggu dengan melipat tangan di depan dadanya.
Jay Park
[ Menghampiri ] Maaf ya, aku tadi tiba-tiba di panggil ke kantor–
Belum sempat menjelaskan, belum sempat menenangkan, Rora langsung memotong pembicaraannya.
Rora Park
[ Ketus ] Pintu.
Katanya tanpa menatap Jay, tanpa menurunkan lengannya, hanya memerintah dengan kesal.
Jay Park
[ Membuka Pintu ]
Dengan terpaksa Jay hanya bisa menerima sifat dingin istrinya itu karna memang jelas ini salahnya.
Rora Park
[ Masuk ]
Jay Park
[ Mengikuti ] Kamu udah nunggu berapa lama?
Jay Park
Maaf ya, besok aku bikin kunci cadangannya
𝘉𝘳𝘶𝘬
Pintu kamar tertutup dengan keras
𝘛𝘳𝘢𝘬
Bahkan Rora juga menguncinya
Jay hanya menghela nafas pasrah lalu pergi dari sana untuk menggunakan kamar lain.
Comments