Bab 4. Susu Harimau

" Mulai Sekarang Aku Memberikanmu Nama An Yue, An Yang Berarti Damai Dan Yue Sebagai Lambang Kebebasan Dan Kemandirian, Kau Akan Menjadi Gadis Yang Penuh Keberanian Dan Tidak Takut Mengambil Resiko, An Yue Adik Kecilku,"

Deg...

terlihat An Yue melototkan matanya saat mendengar nama itu lagi, sayangnya hal itu justru terlihat lucu di mata Pangeran Kedua yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan lembutnya.

" Kamu Sangat Menggemaskan Yue Kecil"

" Cih Apa Yang Menggemaskan Hanya Makhluk Lemah Tak Berdaya Seperti Itu

Apanya Yang Perlu Di Banggakan Ditambah Dia Juga Seorang Perempuan," ucap Putra

Mahkota Gu Lian dengan sinis.

Pangeran Kedua yang mendengar akan hal itu hanya terdiam saja dengan memeluk lembut An Yue kecil.

Kaisar Zhu dan Putra Mahkota yang melihat

bagaimana Pangeran Kedua menatap bayi itu dengan tatapan lembut hanya mendengus

dingin sebelum keduanya berbalik lalu pergi dari kamar tempat persalinan itu.

sebelum pergi Kaisar Zhu berbalik menatap ke arah beberapa pelayan yang menjadi pelayan mendiang Permaisuri.

" Urus Semuanya Termaksud Makam Untuknya, Makamkan Di Tempat Leluhur Karena Dia Sudah Memberikanku Keturunan!" titah Kaisar Zhu yang berlalu pergi.

" Satu Lagi, Jika Ada Yang Mau Merawat Makhluk Itu Maka Menetaplah Jika Tidak Maka Kembali Saja Ke Keluarga Kalian Karna Kami Tidak Akan Membayar Kalian, Jika Ada Yang Ingin Membayar Kalian Itu Adalah Pangeran Kedua Bukan Kami Atau Pihak Istana Lainnya," tambah Putra Mahkota yang

membuat semua pelayan bahkan Pangeran Kedua sampai kaget karenanya.

setelah kepergian Kaisar Zhu dan Putra Mahkota mereka semua segera melakukan tugas mereka dengan menyiapkan makam untuk sang Permaisuri.

hari itu juga Permaisuri di makamkan di aula leluhur yang biasa di gunakan untuk makam

orang-orang yang mengabdikan diri mereka untuk istana dan Kekaisaran Zhu.

pemakaman Permaisuri hanya di hadiri 10 pelayan dan 10 pengawal lalu di tambah dengan Pangeran Kedua dan An Yue kecil yang ada di pelukan sang Pangeran.

" Selamat Jalan Ibunda, Semoga Anda Tenang Di Alam Sana, Ibunda Tidak Perlu Takut, Aku Pasti Akan Menjaga Meimei Dengan Baik Dan Segenap Jiwa Ragaku, Tidak Akan Aku Biarkan Ada Yang Menyakitinya," kata Pangeran Kedua dalam hati.

sang Pangeran berjanji untuk menjaga dan melindungi peninggalan sang ibu yang sangat berharga itu.

setelah acara pemakaman selesai Pangeran Kedua dan lainnya segera bubar dan mereka berkumpul di Paviliun Phoenix tempat sang Permaisuri selama ini tinggal.

" Jika Kalian Ingin Pergi Maka pergilah, Kalian Jelas Tahu Aku Tidak Akan Mampu Untuk

Membayar Kalian Dengan Bayaran Yang Sama Seperti Sebelum-sebelumnya, Aku Hanya Seorang Pangeran Bukan Seorang Putra Mahkota Atau Kaisar," ucap Pangeran Kedua dengan tegas.

mendengar akan hal itu, terjadi kesunyian di tempat itu padahal banyak penjaga dan

pelayan disana.

hingga beberapa saat kemudian majulah pengawal sekitar 20 orang di tambah dengan 4 orang pelayan yang sepertinya baru 15 tahun.

" Pangeran Kami Bersedia Bekerja Walau Tanpa Bayaran!" ucap mereka yang maju itu

dengan lantang.

" Pangeran Jika Bisa, Biarkan Wanita Tua Ini Menjadi Pengasuh Untuk Tuan Putri, Hamba Tahu Usia Hamba Mungkin Hanya Beberapa Tahun Lagi Setidaknya Biarkan Saya Melihat Harta Peninggalan Yang Mulia Permaisuri," seorang wanita paruh baya maju dan berlutut di depan Pangeran Kedua.

" Tapi Pangeran Ini Tidak Bisa Memberikan Bayaran Yang Setimpal Apalagi Anda Sudah Tua, Ada Anak Dan cucu Anda Yang Mungkin Mengharapkan Penghasilan Anda, Saya Takut ..."

" Pangeran Tidak Perlu Takut, Saya Sebatang Kara, Saya Hidup Sampai Sekarang Karena

Pertolongan Dari Yang Mulia Permaisuri, Sebab Itu Biarkan Hamba Yang Tua Ini Membalas Budi Pada Yang Mulia Permaisuri Dengan Merawat Tuan Putri,"

" Baiklah, Yang Tidak Memiliki Kepentingan Silahkan Bereskan Barang-barang Kalian Lalu Pergilah Dari Paviliun Ini." kata Pangeran Kedua penuh dengan penekanan.

" Terima Kasih Sudah Dengan Setia Menemani An Yue Kecil," ucap Pangeran Kedua yang membuat mereka semua tertegun.

" Tidak Apa-apa Pangeran, Kami Ikhlas Merawat Tuan Putri Seperti Yang Mulia Permaisuri Menolong Dan Memberikan Kami Tempat Tinggal Tanpa Meminta Imbalan, Kali Ini Kami Yang Akan Menolong Yang Mulia

Permaisuri Dengan Merawat Tuan Putrinya," ucap seorang pria yang memiliki badan kekar dan sedikit berbeda dengan pengawal lainnya.

" Benar, Kali Ini Kami Yang Akan Menjaga Tuan Putri Sebagai Bentuk Pengabdian Kami

Terhadap Yang Mulia Permaisuri!" seru mereka semua.

semua yang bertahan disana adalah orang-orang yang pernah di selamatkan oleh Yang Mulia Permaisuri, oleh sebab itu, mereka akan senantiasa untuk setia pada keturunan Yang Mulia Permaisuri walau tidak semua salah satunya Putra Mahkota.

walau dia keturunan Permaisuri mereka tidak akan mengabdi pada Putra Mahkota karena mereka tahu Putra Mahkota sudah di lindungi

sedemikian rupa.

pilihan terakhir mereka ingin melindungi sang putri kecil karena dia yang paling lemah dan tak di inginkan.

" Siapa Namamu?" tanya Pangeran Kedua pada pria yang berada di barisan pertama.

" Nama Saya Tang San Saya Kepala Pengawal Di Paviliun Yang Mulia Permaisuri, Pangeran." jawab pria itu dengan tegas yang ternyata bernama Tang San.

" Usia?"

" Saya Berusia 15 Tahun Pangeran," jawab Tang San lagi.

Pangeran sedikit terkejut mengetahui usia pria itu yang masih sangat muda tapi sudah

menjadi kepala pengawal.

" Baiklah Mulai Saat Ini Kamu Akan Menjadi Pengawal Pribadi An Yue Kecil Beserta Bibi

Pelayan Sebagai Ibu Pengasuh Adik, Sisanya Kalian Akan Menjadi Pelayan Dan Juga Pengawal Yang Akan Selalu Berada Di Sisi Adikku, Kalian Mengerti!"

" Kami Mengerti Pangeran!"

Oeeeek Oeeeek

mereka semua di kagetkan dengan An Yue Kecil yang tiba-tiba menangis membuat

semuanya panik terutama Pangeran Kedua.

" Apa Yang Terjadi Padanya? Apa Dia Kesakitan?" panik Pangeran Kedua yang

menggoyangkan An Yue Kecil di lengannya dengan pelan.

" Dasar Pangeran Bodoh, Aku Lapar Tahu. Makanannya Mana Aku Lapar..." teriak An Yue tapi karena dia bayi jadi yang ada hanya suara tangisan yang kencang.

" Pangeran Sepertinya Tuan Putri Kelaparan, Yang Mulia Permaisuri Belum Sempat

Menyusuinya Tadi, Bagaimana Ini?" ucap sang ibu pengasuh.

" Apanya Yang Bagaimana? Carikan Susu Untuknya!" sentak Pangeran Kedua yang panik.

" Pangeran Disini Tidak Ada Persediaan Susu. Kalau Pun Kita Minta Di Dapur Istana Utama

Pasti Tidak Ada Juga, Jika Pun Ada Kita Tidak Akan Di Beri," ucap ibu pengasuh dengan putus asa.

" Jika Begitu Kalian Semua Berpencar Dan Cari Susu Apapun Bawa Kesini Asal Tidak Basi!" teriak Pangeran Kedua memberi perintah.

" Susu Apapun?" beo mereka semua dengan otak linglung.

" Apalagi Yang Kalian Tunggu? Cepat Pergi Carikan Susu Untuk Adikku."

mendengar akan nada amarah sang Pangeran mereka semua segera berbalik lalu kocar kacir mencari susu entah dimana.

sedangkan Pangeran Kedua hanya bisa menghibur sang adik untuk tidak menangis.

" Sssst Tenanglah Sebentar Lagi Makanan Akan Datang," hibur Pangeran Kedua.

" Aku Lapar Mana Tahan? Harusnya Tuh Dari Tadi Kau Kasih Aku Makanan!" sentak An Yu

yang lagi lagi hanya terdengar suara tangisan.

" An Yue Kecil Jangan Menangis Sayang, Sebentar Lagi Susunya Bakal Datang Kamu Tenang Saja Ya," Pangeran Kedua dengan

penuh kelembutan menimang An Yue kecil dengan harapan berhenti menangis hingga tak berapa lama datanglah Tang San.

" Pangeran Saya Mendapatkan Susu!" seru Tang San masih berada jauh.

" Hati-hati Jangan Berlari Nanti Susunya Jatuh," teriak Pangeran Kedua yang memberikan pesan.

" Ini Pangeran," Tang San memberikan teko kecil di tangannya yang berisikan susu pada Pangeran Kedua.

" Ini Bagaimana Cara Memberikannya?" gumam Pangeran Kedua dan Tang San yang menatap teko dan An Yue yang terus menangis.

" Cepat Ambilkan Mangkuk Dan Sendok!" perintah Pangeran Kedua yang meletakan teko berisi susu itu lalu ia meletakan An Yue di atas ranjang.

" Ini Pangeran," Tang San segera memberikan mangkuk dan sendok kepada Pangeran Kedua yang langsung di terima.

Pangeran Kedua langsung menuangkan susu itu di dalam mangkuk lalu menggunakan sendok untuk di berikan pada sang adik.

" Ayo Minum Yue Kecil," Pangeran Kedua dengan pelan menuangkan susu dalam sendok itu di dalam mulut kecil An Yue.

" Kok Rasanya Aneh Ya? Tapi Aku Lapar, Lahap Saja Deh," walau susunya terasa aneh An Yue tak punya pilihan lain selain meminum akan susu yang di berikan itu.

setelah beberapa saat kemudian para pelayan dan pengawal lainnya datang, ada yang membawa susu ada juga yang tidak.

" Tuan Putri Sudah Tidur Pangeran?" ibu pengasuh segera mendekati ranjang dan melihat jika sang Putri telah tertidur.

" Sudah, Sepertinya Dia Sudah Kenyang, Biarkan Saja Dia Tidur" ucap Pangeran yang

menyeka keringat di keningnya.

" Susu Apa Yang Kau Berikan Itu?" tanya Pangeran Kedua pada Tang San.

Uhhukk uhukk

" Kenapa? Cepat Katakan Susu Apa Itu Tadi?" tanya Pangeran Kedua mendesak Tang San.

" Itu...Susu Harimau Pangeran,"

" APAAAA...?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

T o R a 21

T o R a 21

gak sxan susu...kambing😅

2025-07-18

1

sasa adzka

sasa adzka

baru mampir Thor..

2025-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Dan Hari Kematian
2 Bab 2. Kelahiran Kembali
3 3. Kelahiran Kembali 2
4 Bab 4. Susu Harimau
5 Bab 5. Membuat Ranjang Dan Ayunan
6 Bab 6. 7 Tahun Kemudian
7 Bab 7. Kembalinya Pangeran Kedua
8 Bab 8. Di Cegat Bandit
9 Bab 9. Merekrut Bandit?
10 Bab 10. Kambing Hitam?
11 Bab 11. Rencana Penyerangan?
12 Bab 12. Peran Dingin Kakak Adik
13 Bab 13. Penyerangan
14 Bab 14. Penyerangan Part 2
15 Bab 15. Pangeran Kedua Baik-baik Saja?
16 Bab 16. Mengunjungi An Yue?
17 Bab 17. Mencari Perkara
18 Bab 18. Pertarungan Antara An Yue Dan Pangeran Kedua
19 Bab 19. Mendatangi Kediaman Tulip
20 Bab 20. Menyelamatkan Putra Mahkota
21 Bab 21. An Yue Demam?
22 Bab 22. Sadar
23 Bab 23. Mengikuti Lomba
24 Bab 24. Berburu
25 Bab 25. Terlambat??
26 Bab 26. Berburu Monster
27 Bab 27. Harimau Surgawi
28 Bab 28. Marga Tang??
29 Bab 29. Menolak Lamaran?
30 Bab 30. Putra Mahkota Khawatir?
31 Bab 31. Di Tahan Di Depan Gerbang Paviliun
32 Bab 32. Datang Ke Pesta
33 Bab 33. Perjamuan
34 Bab 34. Kesepakatan
35 Bab 35. Pertarungan Antara Hidup Dan Mati?
36 Bab 36. Tidak Mau Bersujud?
37 Bab 37. Gelar Bangsawannya Di Cabut
38 Bab 38. 200 Prajurit Pemula
39 Bab 39. An Yue Yang Rakus
40 Bab 40. Mulai Sadar?
41 Bab 41. An Yue Marah Lagi
42 Bab 42. Kemarahan An Yue
43 Bab 43. Pingsan
44 Bab 44. Awal Kejadian
45 Bab 45. Manik-manik Suci
46 Bab 46. Kebohongan Pangeran Kedua Adalah Kebenaran
47 Bab 47. Meminta Maaf
48 Bab 48. An Yue Yang Sulit Ditebak
49 Bab 49. Makanan Kuda Dan Kambing
50 Bab 50. Tentang An Yue
51 Bab 51. Menteri Keuangan
52 Bab 52. Menyerang
53 Bab 53. Tewasnya Ketua Kalajengking Hitam
54 Bab 54. Luka Lagi?
55 Bab 55. Kemurkaan Pangeran Kedua
56 Bab 56. Kesedihan An Yue
57 Bab 57. Membereskan Hama
58 Bab 58. Pertemuan Dadakan
59 Bab 59. Kemarahan Kaisar
60 Bab 60. Apa Yang Terjadi?
61 Bab 61. Mengakui
62 Bab 62. Kesempatan
63 Bab 63. Waktu 1 Hari
64 Bab 64. Sebatas Pion
65 Bab 65. Dalang Utama?
66 Bab 66. Eksekusi
67 Bab 67. Hutan Larangan
68 Bab 68. Aura Asing?
69 Bab 69. Si Biang Masalah
70 Bab 70. Monster Kecil
71 Bab 71. Pukulan Kecil?
72 Bab 72. Mulai Curiga
73 Bab 73. Hukuman Tambahan Jingmi
74 Bab 74. Xia Xie Membuat Ulah?
75 Bab 75. Makan Malam
76 Bab 76. An Yue Ngambek
77 Bab 77. An Yue Mengamuk Di Paviliun Bintang
78 Bab 78. Chu Yinyi?
79 Bab 79. Menjadi Guru Etika?
80 Bab 80. 7 Tahun Kemudian
81 Bab 81. Mimpi?
82 Bab 82. Bertemu
83 Bab 83. Zhu Chen Yuan
84 Bab 84. Takdir Yang Rumit
85 Bab 85. Racun Api Dingin
86 Bab 86. Identitas Misterius Tang San
87 Bab 87. Bertemu Tang San
88 Bab 88. Perasaan Yang Di Tolak
89 Bab 89. Pria Asing?
90 Bab 90. Permintaan
91 Bab 91. Pergi
92 Bab 92. Gangguan
93 Bab 93. Yan Chai
94 Bab 94. Menjadi Bawahan
95 Bab 95. Di Cegat Lagi
96 Bab 96. Dihina?
97 Bab 97. Teman Baru
98 Bab 98. Sayembara Di Kekaisaran Li
99 Bab 99. Menolak Bergabung
100 Bab 100. Identitas Sebenarnya
101 Bab 101. Asal Mula Pedang Naga
102 Bab 102. Perusuh!
103 Bab 103. Pemuda Asing
104 Bab 104. Melewati Jalan Pintas
105 Bab 105. Yan Chai Yang Membantu
106 Bab 106. Sampai Di Hutan Beracun
107 Bab 107. Hutan Beracun
108 Bab 108. Lapisan Ketiga
109 Bab 109. Ilusi
110 Bab 110. Yan Chai Jadi Senjata
111 Bab 111. Menuju Puncak Gunung
112 Bab 112. Keluar Dari Hutan Beracun
113 Bab 113. Bertemu Kaisar Li
114 Bab 114. Metode Alkupuntur
115 Bab 115. Berhasil Mengobati
116 Bab 116. Pedang Naga Yang Memilih
117 Bab 117. Pewaris Klan Naga
118 Bab 118. Sampai Gunung Salju
119 Bab 119. Phoenix Es?
120 Bab 120. Mendapatkan Bunga Kristal
121 Bab 121. Sampai Di Istana
122 Bab 122. Gubuk Tua Di Tengah Hutan
123 Bab 123. Kejadian Yang Sebenarnya
124 Bab 124. Bangkitkah?
125 Bab 125. Kembalinya An Yue
126 Bab 126. Sadar Dan Identitas Chen Yuan Asli
127 Bab 127. Pengkhianatkah?
128 Bab 128. Misterius
129 Bab 129. Bertarung Sampai Titik Darah Penghabisan
130 Bab 130. Kemurkaan An Yue
131 Bab 131. Mengobati Dan Munculnya Pria Misterius
132 Bab 132. Kecurigaan Kaisar Naga
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Dan Hari Kematian
2
Bab 2. Kelahiran Kembali
3
3. Kelahiran Kembali 2
4
Bab 4. Susu Harimau
5
Bab 5. Membuat Ranjang Dan Ayunan
6
Bab 6. 7 Tahun Kemudian
7
Bab 7. Kembalinya Pangeran Kedua
8
Bab 8. Di Cegat Bandit
9
Bab 9. Merekrut Bandit?
10
Bab 10. Kambing Hitam?
11
Bab 11. Rencana Penyerangan?
12
Bab 12. Peran Dingin Kakak Adik
13
Bab 13. Penyerangan
14
Bab 14. Penyerangan Part 2
15
Bab 15. Pangeran Kedua Baik-baik Saja?
16
Bab 16. Mengunjungi An Yue?
17
Bab 17. Mencari Perkara
18
Bab 18. Pertarungan Antara An Yue Dan Pangeran Kedua
19
Bab 19. Mendatangi Kediaman Tulip
20
Bab 20. Menyelamatkan Putra Mahkota
21
Bab 21. An Yue Demam?
22
Bab 22. Sadar
23
Bab 23. Mengikuti Lomba
24
Bab 24. Berburu
25
Bab 25. Terlambat??
26
Bab 26. Berburu Monster
27
Bab 27. Harimau Surgawi
28
Bab 28. Marga Tang??
29
Bab 29. Menolak Lamaran?
30
Bab 30. Putra Mahkota Khawatir?
31
Bab 31. Di Tahan Di Depan Gerbang Paviliun
32
Bab 32. Datang Ke Pesta
33
Bab 33. Perjamuan
34
Bab 34. Kesepakatan
35
Bab 35. Pertarungan Antara Hidup Dan Mati?
36
Bab 36. Tidak Mau Bersujud?
37
Bab 37. Gelar Bangsawannya Di Cabut
38
Bab 38. 200 Prajurit Pemula
39
Bab 39. An Yue Yang Rakus
40
Bab 40. Mulai Sadar?
41
Bab 41. An Yue Marah Lagi
42
Bab 42. Kemarahan An Yue
43
Bab 43. Pingsan
44
Bab 44. Awal Kejadian
45
Bab 45. Manik-manik Suci
46
Bab 46. Kebohongan Pangeran Kedua Adalah Kebenaran
47
Bab 47. Meminta Maaf
48
Bab 48. An Yue Yang Sulit Ditebak
49
Bab 49. Makanan Kuda Dan Kambing
50
Bab 50. Tentang An Yue
51
Bab 51. Menteri Keuangan
52
Bab 52. Menyerang
53
Bab 53. Tewasnya Ketua Kalajengking Hitam
54
Bab 54. Luka Lagi?
55
Bab 55. Kemurkaan Pangeran Kedua
56
Bab 56. Kesedihan An Yue
57
Bab 57. Membereskan Hama
58
Bab 58. Pertemuan Dadakan
59
Bab 59. Kemarahan Kaisar
60
Bab 60. Apa Yang Terjadi?
61
Bab 61. Mengakui
62
Bab 62. Kesempatan
63
Bab 63. Waktu 1 Hari
64
Bab 64. Sebatas Pion
65
Bab 65. Dalang Utama?
66
Bab 66. Eksekusi
67
Bab 67. Hutan Larangan
68
Bab 68. Aura Asing?
69
Bab 69. Si Biang Masalah
70
Bab 70. Monster Kecil
71
Bab 71. Pukulan Kecil?
72
Bab 72. Mulai Curiga
73
Bab 73. Hukuman Tambahan Jingmi
74
Bab 74. Xia Xie Membuat Ulah?
75
Bab 75. Makan Malam
76
Bab 76. An Yue Ngambek
77
Bab 77. An Yue Mengamuk Di Paviliun Bintang
78
Bab 78. Chu Yinyi?
79
Bab 79. Menjadi Guru Etika?
80
Bab 80. 7 Tahun Kemudian
81
Bab 81. Mimpi?
82
Bab 82. Bertemu
83
Bab 83. Zhu Chen Yuan
84
Bab 84. Takdir Yang Rumit
85
Bab 85. Racun Api Dingin
86
Bab 86. Identitas Misterius Tang San
87
Bab 87. Bertemu Tang San
88
Bab 88. Perasaan Yang Di Tolak
89
Bab 89. Pria Asing?
90
Bab 90. Permintaan
91
Bab 91. Pergi
92
Bab 92. Gangguan
93
Bab 93. Yan Chai
94
Bab 94. Menjadi Bawahan
95
Bab 95. Di Cegat Lagi
96
Bab 96. Dihina?
97
Bab 97. Teman Baru
98
Bab 98. Sayembara Di Kekaisaran Li
99
Bab 99. Menolak Bergabung
100
Bab 100. Identitas Sebenarnya
101
Bab 101. Asal Mula Pedang Naga
102
Bab 102. Perusuh!
103
Bab 103. Pemuda Asing
104
Bab 104. Melewati Jalan Pintas
105
Bab 105. Yan Chai Yang Membantu
106
Bab 106. Sampai Di Hutan Beracun
107
Bab 107. Hutan Beracun
108
Bab 108. Lapisan Ketiga
109
Bab 109. Ilusi
110
Bab 110. Yan Chai Jadi Senjata
111
Bab 111. Menuju Puncak Gunung
112
Bab 112. Keluar Dari Hutan Beracun
113
Bab 113. Bertemu Kaisar Li
114
Bab 114. Metode Alkupuntur
115
Bab 115. Berhasil Mengobati
116
Bab 116. Pedang Naga Yang Memilih
117
Bab 117. Pewaris Klan Naga
118
Bab 118. Sampai Gunung Salju
119
Bab 119. Phoenix Es?
120
Bab 120. Mendapatkan Bunga Kristal
121
Bab 121. Sampai Di Istana
122
Bab 122. Gubuk Tua Di Tengah Hutan
123
Bab 123. Kejadian Yang Sebenarnya
124
Bab 124. Bangkitkah?
125
Bab 125. Kembalinya An Yue
126
Bab 126. Sadar Dan Identitas Chen Yuan Asli
127
Bab 127. Pengkhianatkah?
128
Bab 128. Misterius
129
Bab 129. Bertarung Sampai Titik Darah Penghabisan
130
Bab 130. Kemurkaan An Yue
131
Bab 131. Mengobati Dan Munculnya Pria Misterius
132
Bab 132. Kecurigaan Kaisar Naga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!