Kosong

Kosong

KEJADIAN ANEH PERTAMA

PART 1 Ketika itu, Mick kecil tengah berada dalam pelukan ibunya. Ia merasa sangat bahagia. Ahirnya kedua orangtua itu menepati janji mereka. Untuk berada dirumah sehari saja bersamanya. Bahwa ayah dan ibunya sudah berjanji pada Mick bahwa mereka akn menemani Mick dirumah untuk berjalan-jalan. Bagaimana tidak? Kedua Orang tua Mick sering sekali meninggalkan Mick sendiri dinrumah. Karena mereka berdua harus bekerja. Ayah Mick bekerja sebagai pengacara, dan ibunya bekerja sebagai dokter spesialis anak. "Mick, ayo kemari. Ibu sudah siapkan sarapan istimewa untukmu" panggil ibunya. " Iya bu,, apa yg ibu masak? Baunya harum sekali" jawab Mick kecil sembari beranjak dari tempatnya duduk. *** Dengan lahap Mick menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Menurutnya, Lasagna buatan ibunya adalah makanan terlezat yg pernah ia makan. Tiba-tiba mata Mick terpaku pada sesuatu yg bergerak2 di samping tanaman mawar milik ibunya. Ia merasa, sesuatu yg bergerak itu sedang menatap tajam ke arahnya. Di kedipkan matanya berulang kali untuk memastikan apa yg sedang ia lihat saat ini. "Makhluk apa itu?" pikirnya. "Ibu, aku sudah selesai. Aku ganti baju dulu" ucap Mick pada ibunya. Namun tatapan matanya tak lepas dari makhluk yg ia lihat tadi. "Baiklah sayang, ibu bangunkan ayahmu dulu.. Setelah itu kita akan habiskan waktu kita untuk besenang-senang". jawab ibunya penuh semangat. Mick mendekati jendela tempat pot tanaman mawar milik ibunya diletakkan. Tetapi ia sangat heran,, ia tak menjumpai sesuatu yg aneh disana. _____ _____ _____ _____ Dikamarnya, Mick menemukan sebuah amplop dg sesuatu didalamnya. Mick meraihnya dan menemukan sebuah kunci sepeda didalamnya. Bersama dg sebuah pesan. "Maafkan ayah Mick, ayah dan ibu terlalu sibuk mengurus pekerjaan. Sampai lupa janji ayah yg akan memberi hadiah untuk prestasimu semester lalu. Ambil lah sepedamu, jagoanku" Mata Mick terbelalak bahagia. Sudah lama ia menginginkan sepedanya. Tapi ayahnya selalu lupa. Mick bergegas menuruni tangga menuju halaman belakang rumahnya. Dan benar saja. Sebuah sepeda bercat biru metalic telah menunggunya. Baru saja ia hendak mencoba sepeda barunya, terdengar jeritan ibu dari dalam kamar ayah. Mick segera berlari menemui ibunya. Sesampainya dikamar ayah, Mick sangat syok. Mulutnya menganga melihat apa yg terjadi pada ayah dan ibunya. Badan mick bergetar ketakutan. Ia tak tahu apa yg sebenarnya terjadi pada kedua orangtuanya. Mick hanya bisa berdiri mematung dengan mata terbelalak. Ayah dan ibunya terkapar di lantai kamar mereka. Dengan tubuh yg sedikit mengkerut dan darah segar keluar dari mulut mereka. "Ayah ! Ibu ! Toloong! Toloong!!" teriak Mick meminta tolong pada tetangganya. Saat itu kebetulan sekali, paman Joshep teman kerja ayahnya dulu sedang melewati depan rumah Mick. Pria itupun mendengar teriakan dari dalam rumah itu. Paman Joshep segera mencari asal suara yg ia duga dari lantai atas. Ia berhasil menemui mereka dan mendapati Mick yg tengah ketakutan. "Apa yg terjadi pada ayah & ibumu Mick?" Katakan pada paman, apa yg kau lihat sebelum ini terjadi?" selidik paman Josh. "Aku,,,ti,,tidak melihat apa-apa paman" "Sewaktu aku kemari, mereka sudah seperti ini" jawab Mick sambil menangis. "Tenanglah Mick, kemarilah" "Mari kita lapor polisi, biar mereka yg mengurus semuanya" paman Josh mengajak Mick keluar dari tempat kejadian. Paman Josh menelepon polisi. Dan beberapa menit kemudian polisi datang mengamankan rumah tersebut. Memasang garis kuning, dan memperingatkan warga sekitar untuk tidak melangkahkan kaki kedalam rumah Mick. Untuk sementara mick tinggal dirumah paman Josh dan bibi Mery. Mereka berdua mempunya seorang putra yg bernama Robbert. Paman Josh berharap, mereka bisa berteman akrab. *** 10 tahun berlalu. Kini Mick tumbuh sebagai pemuda tampan. Ia begitu mempesona di mata teman-teman kampusnya. Akan tetapi, ada sesuatu yg hilang dari dirinya. Yaitu keceriaan yg dulu pernah ia miliki. Kasus pembunuhan yg menimpa kedua orang tuanya ditutup selamanya. Karena tidak ada jejak sidik jari dari seseorang pun yg bisa dibilang sebagai pembunuh mereka. ****** Dulu, setelah kematian orang tuanya, Mick sempat tinggal bersama dirumah paman Josh. Namun setelah 2tahun ia hidup bersama paman Josh,, Robbert mengalami sakit yg parah yg membuatnya meninggal. Bibi Mery merasa sangat terpukul atas kepergian putra kesayangannya. Akhirnya Mick memilih untuk kembali kerumahnya. Ia tidak ingin menambah beban keluarga kedua baginya itu. Mereka sudah begitu baik mau merawatnya. ***** Di siang hari yg terik, tampak seorang pemuda yg sedang menuruni tangga jembatan kota. Penghubung tempatnya sekolah dg jalan diseberangnya. Mick adalah siswa yg cukup pandai dan dikenal oleh teman-temannya di kampus. Ia mendapat bea siswa karena prestasinya yg baik. Dan selalu berada di posisi nilai tertinggi. Mick berjalan dg langkah gontai menuju rumahnya. Merasa sangat bosan dalam kesendirian, ditendangnya kaleng kosong bekas minuman isotonik dg kesalnya. Namun sial baginya, kaleng itu meluncur dan melayang tinggi menuju rumah si tua Bit. Dan tepat mengenai jendela rumah itu. Sontak ia kaget, dan bingung apa yg harus dilakukannya sekarang. "Hayyy !!" "Siapa yg melempar kaleng ini ke jendela rumahku ! Hay anak muda. Kemari kau !! " Mick yg mendengar teriakan lantang Pak tua Bit itupun segera melarikan diri. Ia lari sekuat tenaga menghindar dari amarah pak tua itu. HOSH ! HOSH !! "Sial !! Kenapa si tua itu muncul tiba-tiba tanpa kupangil" "Haaahh,,mengganggu saja" umpat Mick. ***** Direbahkannya tubuh yg panjangnya semakin melebihi sofa dirumahnya itu. Bunyi keroncongan dari perutnya ternyata sangat mengganggu. Diganjalnya perut yg lapar dg bantal yg ia peluk dan ia tekan pada perutnya. Ia lakukan beberapa menit. Namun perutnya yg lapar masih saja terus bersiul minta diisi makanan. Karena ia tahu tak ada makanan sedikitpun dirumahnya, dengan kesal dicengkeramnya perut yg lapar itu dg kasar hinggga tercipta goresan luka karena kuku. "Diamlah bodoh ! Aku tak punya uang lagi untuk membeli makanan. Jangan paksa aku untuk mencuri lagi" Mick bangkit dari sofa dan beranjak ke kamar mandi. Sambil melepas seragamnya, ia mengosok gigi. Lalu berkumur-kumur. kemudian Ia tadahkan kedua telapak tangan menampung air keran. Ia minum air itu berulang-ulang untuk mengurangi rasa lapar yg begitu menyiksanya. Ya, ia biasa melakukan hal tersebut ketika rasa haus dan lapar datang. Untungnya hal tersebut tidak membuatnya sakit perut. "Oh ayah,,oh Ibu,, Lihatlah anak kalian ini. Setiap hari aku mencari pekerjaan yg bisa aku lakukan untuk orang lain . Namun tak ada yg mau memberiku kesempatan. Bagaimana aku mendapat uang agar aku bisa membeli sedikit makanan?! " Mick menundukkan kepalanya. " Aku malu jika harus meminta paman Josh lagi. Apa kalian tidak kasihan padaku? Kenapa kalian meninggalkanku seperti itu . Kenapa!!" "Bahkan kalian tidak berpikir hendak berpamitan padaku" "Kenapa harus aku yg mengalami semua ini" dipukulnya kaca yg ada di hadapannya. tak terasa air mata menetes dari sudut mata Mick. ***** (BERSAMBUNG ke PART 2)
PART 2 "DING ! DING!" Denting jam terdengar dari ruang perapian. Yg artinya hari sudah mulai sore. Mick terbangun dari mimpinya. Di dalam mimpi, Mick dikejar ribuan kelelawar yg haus darah. Seluruh tubuhnya dikerumuni kelelawar-kelelawar itu.Dan tercabik-cabik oleh gigitan dan cakaran mereka. "Huffh ! Ternyata hanya mimpi. Untunglah semua yg kualami barusan bukanlah kenyataan. Andai saja semua itu nyata, aku pasti sudah mati konyol" **** Esok paginya, Mick pergi ke kampus agak awal. Ia berniat mampir ke kantor paman Joshep untuk mengambil koran. Hanya dari pekerjaan ini ia mendapat uang yg bisa ia gunakan untuk membeli makanan. Dikayuhlah sepeda kesayangan miliknya itu, satu-satunya harta berharga kenangan dari ayahnya. Sesampainya di kantor paman Josh. Ia melihat sang paman sedang memarkirkan mobilnya. "Hai paman, baru datang?" "Ya Mick, sepagi ini kau sudah datang?" "Aku mau ambil koran, paman. Seperti biasanya. Jam Kuliahku agak siang hari ini" "Ya, ambil lah Mick. Aku senang kau datang. Sering-seringlah datang kemari, temani aku minum teh. Atau kau bisa datang pada Mery, dia sangat merindukanmu" ucap paman Josh. "Baiklah paman, kalau begitu aku akan sering-sering datang kemari" **** Melewati lorong-lorong kota, sepeda Mick sesekali menyapa dan berhenti di setiap rumah pelanggan koran pagi terbitan paman Josh. Koran-koran itu terkirim sesuai permintaan. Dan akhirnya habis juga semua koran yg ada di tasnya. Mick tersenyum lega, ia menyisakan banyak waktu untuk perjalanan ke kampus. Dikayuhlah sepedanya dg sekuat tenaga. Agar ia sampai ke kampus dg tepat waktu. Dihalaman kampus, Brigetta menyapanya. Dan hendak menyentuh tangan Mick. "Kau bersemangat sekali Mick. Aku suka laki-laki yg energic,,,,,,,,,sepertimu" ucapnya sambii menatap mata Mick. Mick hanya diam. Dan berhenti di parkiran. Ia menoleh sedikit ke Brigetta. Lalu melanjutkan memarkir sepedanya. Saat melangkah ke Aula kampus, Tania dan Mina menyapanya. "Hai Mick" sapa keduanya sambil tersenyum. "Hai" jawab Mick sekedarnya. Ketika Mick melangkah memasuki ruang kelasnya, seeokor kupu-kupu berwarna merah terbang melintas di depan matanya. Dan sempat menyentuh hidung indah Mick. Mungkin karena sentuhan dari sayap kupu tersebut, Mick bersin-bersin. "HATCHIIH !!" Berulang kali Mick bersin. Matanya menjadi berkaca-kaca. **** Mrs.Suzan datang membawa keranjang besar. Semua mata yg penasaran segera mendekatinya. "Pagi semua. Hari ini aku akan beri kalian ekstra study. Kita akan bahas serangga. Lihat, aku sudah membawa beberapa sample serangga untuk kalian lihat" Semua langsung meraih toples-toples yg ada di dalam keranjang. Ada yg berisi lebah, capung, ngengat, laba-laba, kunang-kunang dan kupu-kupu. "Lihat ini ! kunang-kunang yg cantik. Indah sekali Miss" teriak Evria. "Tugas kami kali ini apa Mrs.Suzan?" "Tugas kalian meneliti salah satu macam serangga yg nantinya akan kalian pilih. Kalian harus mengamati bagaimana mereka berkoloni, bagaimana mereka mencari makanan, apapun yg berhubungan dg kehidupan mereka. Kalian amati dg teliti. Masing-masing dari Kalian harus memiliki laporan untuk tugas ini. Kemudian, kumpulkan padaku laporan kalian setelah tujuh hari" "Jadi, apa perlu kami menangkap serangga itu? Atau kami hanya melihat dan menelitinya saja?" tanya Sean "Kalian boleh menangkap serangganya. Tetapi kalian harus melepaskan mereka kembali setelah tugas kalian selesai. Paham semua?" "Tunggu, aku keberatan Mrs.Suzan. Untuk menemukan satu serangga saja aku rasa sangat sulit. Bagaimana kami juga harus menemukan koloni mereka dan mengamatinya? Mungkinkah hanya dg waktu tujuh hari kita semua dapat menyelesaikannya?" protes Mick. Semua mata memandangi Mick. Dan membenarkan apa yg dikatakannya. "Benar sekali. Aku setuju cara pikir Mick. Apa tidak sebaiknya waktu di perpanjang untuk menyelesaikan tugas ini? Dilingkungan rumahku juga jarang kujumpai serangga macam itu" Ted menambahkan. Seluruh siswa manggut-manggut saling melempar pendapat. Mrs.Suzan menjadi bersemangat. Di kelasnya masih ada siswa yg berpikir logis. "Oke .Baiklah kawan-kawan. Tugas itu aku jatuhkan pada hari libur musim semi nanti. Sembari bersenang-senang, kalian juga harus menyelesaikan tugas ini dg baik. Buatlah laporan mengenai penelitian kalian. Kumpulkan padaku saat masuk kembali. Bagaimana?" "Ya, aku rasa itu lebih baik" semua merasa puas dg pilihan terakhir ini. Mrs.Suzan membagikan gulungan kertas kecil untuk pilihan. Disetiap potongan kertas ia tulisi nama-nama serangga. Lalu dimasukkannya ke dalam toples. "Baiklah. Aku punya permainan untuk kalian. Masing-masing hanya boleh mengambil satu gulungan di dalam toples ini. Apapun tulisannya, itulah serangga yg akan kalian amati. Mulai dari kau Brigetta, lalu oper ke temanmu" Jadilah ruang kelas menjadi bersemangat. Mereka semua penasaran, akan mendapat nama serangga apa. ***** Pukul 23.23 Malam kian larut ketika Mick menyelesaikan bacaannya. Udara diluar semakin dingin terasa ketika masuk melalui jendela kamar yg lupa ditutup. Segera Mick bangkit dari duduknya untuk menutup jendela. Baru saja ia menyentuh tirai jendela, sekelebat bayangan hitam mampir di hadapannya. Sehingga membuat Mick sangat terkejut. Cepat-cepat ditutupnya jendela kamarnya, lalu ia buru-buru naik ke ranjang dan menutupi tubuhnya dg selimut. Bulu kuduknya semakin berdiri ketika dari kejauhan terdengar lolongan serigala. "Sial ! Mengapa malam ini terasa begitu menakutkan. Tak biasanya aku merasa takut seperti ini" Angin semakin berembus kencang. Memaksa kaca jendela berdenyit-denyit saling bergesekan.Tiba-tiba... "KRIIINGGG !!" Suara telepon dari lantai bawah terdengar sampai ke telinga Mick. Suaranya memantul kesana kemari di keheningan malam. Dengan malas Mick turun dari kamarnya menuju tempat dimana telepon berdering. Ketika ia sampai di depan pesawat telepon yg dilantai bawah, Mick baru menyadari suatu hal yg ganjil. Bahwa semenjak Ayah dan Ibunya meninggal, aliran listrik dirumahnya diputus oleh pihak perusahaan. Karena Mick tak sanggup membayar semua tagihan listriknya. "Astaga !! Apa lagi ini. Aku tidak salah dengar bukan? Tadi bunyi telepon kudengar dari sini. Haah,,sudahlah. Lebih baik aku tidur lagi" Mick berjalan hendak menaiki tangga kembali ke kamarnya dg sedikit rasa khawatir. Lilin di ruangan itu menari-nari diterpa angin. Dan saat itu, Mick kembali melihat bayangan hitam seperti yg selama ini ia lihat di kamarnya. Sontak ia berlari menuju pintu depan bermaksud meminta bantuan kerumah paman Joshep. Namun betapa terkejutnya ia ketika mendapati sekeliling rumahnya kini berubah menjadi pepohonan dan semak belukar yg sangat rimbun. "Ya Tuhan. Apa ini? Dimana rumah bibi Lona, rumah si tua Bit, rumah Pete dan rumah-rumah yg lain. Mengapa hanya rumahku yg tersisa??" Mick tak percaya apa yg dilihatnya. Ia masih belum bisa percaya pada apa yg terjadi padanya kali ini. Di tamparnya pipi kanannya dg keras. Mick merasa kesakitan. "Apa ini mimpi lagi??" Pemuda yatim piatu itu memutari setiap halaman dan sisi rumahnya. Namun semua menjadi rerimbunan pohon dan semak berlumut yg sepertinya tak terjamah manusia. Berbau lembab dan membuatnya sesak nafas. Mick mencoba melangkah maju memasuki hutan lembab dingin itu. Dan menyentuh permukaan pohon dan rumput yg semuanya basah berlumut. "Yaik ! Menjijikkan. Apa tidak adakah tempat yg lebih baik dari hutan ini. Kolam renang mungkin, atau lapangan basket" Mick menghibur diri dg bersuara. ***** Tiba-tiba datanglah segerombol kupu-kupu beraneka warna. Kupu-kupu itu terbang melewati sisi kanan, kiri, atas maupun bawah bagian tubuh Mick. Dengan suara yg sangat bising. Memekakkan telinga. "KRYCKRYKCRYKCKRYK !!!" suara kupu-kupu itu. Mick membungkukkan badan sambil menutup rapat-rapat kedua lubang telinganya. Ia tak bisa menahan suara bising itu. Lalu ia memalingkan badan dan berlari di antara kupu-kupu yg terbang sama-sama ke arah rumahnya. Tanpa sengaja Mick terjerembab jatuh tertelungkup di atas lumut-lumut basah itu. Tetapi ia segera kembali berlari menuju rumahnya. Dan setelah ia berhasil meraih pintu rumahnya, segera ia tutup dan mengunci pintu itu agar ribuan kupu-kupu itu tak bisa mengikutinya masuk. Mick bergegas menapaki tangga menuju kamar atas. Kemudian naik ke ranjang tidurnya dan menyelimuti tubuhnya yg kedinginan dg selimut tebal. Tak terasa rasa kantuk pun mulai menyerang. Dan ia pun tertidur. Angin berhembus semakin kencang. Dan suara benda-benda yg terbawa angin pun terdengar disana sini. Tampak riuh dan gaduh. Namun kali ini Mick sama sekali tidak terganggu. Ia sudah tidur dg pulasnya. Tanpa Mick sadari, ada sepasang mata yg sejak tadi memperhatikannya dalam kegelapan.
Terpopuler

Comments

Fany Lili

Fany Lili

ceritanya seru.penasaran sama Mick, baca juga yuk,,,

2020-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!