NovelToon NovelToon

Kosong

KEJADIAN ANEH PERTAMA

PART 1 Ketika itu, Mick kecil tengah berada dalam pelukan ibunya. Ia merasa sangat bahagia. Ahirnya kedua orangtua itu menepati janji mereka. Untuk berada dirumah sehari saja bersamanya. Bahwa ayah dan ibunya sudah berjanji pada Mick bahwa mereka akn menemani Mick dirumah untuk berjalan-jalan. Bagaimana tidak? Kedua Orang tua Mick sering sekali meninggalkan Mick sendiri dinrumah. Karena mereka berdua harus bekerja. Ayah Mick bekerja sebagai pengacara, dan ibunya bekerja sebagai dokter spesialis anak. "Mick, ayo kemari. Ibu sudah siapkan sarapan istimewa untukmu" panggil ibunya. " Iya bu,, apa yg ibu masak? Baunya harum sekali" jawab Mick kecil sembari beranjak dari tempatnya duduk. *** Dengan lahap Mick menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Menurutnya, Lasagna buatan ibunya adalah makanan terlezat yg pernah ia makan. Tiba-tiba mata Mick terpaku pada sesuatu yg bergerak2 di samping tanaman mawar milik ibunya. Ia merasa, sesuatu yg bergerak itu sedang menatap tajam ke arahnya. Di kedipkan matanya berulang kali untuk memastikan apa yg sedang ia lihat saat ini. "Makhluk apa itu?" pikirnya. "Ibu, aku sudah selesai. Aku ganti baju dulu" ucap Mick pada ibunya. Namun tatapan matanya tak lepas dari makhluk yg ia lihat tadi. "Baiklah sayang, ibu bangunkan ayahmu dulu.. Setelah itu kita akan habiskan waktu kita untuk besenang-senang". jawab ibunya penuh semangat. Mick mendekati jendela tempat pot tanaman mawar milik ibunya diletakkan. Tetapi ia sangat heran,, ia tak menjumpai sesuatu yg aneh disana. _____ _____ _____ _____ Dikamarnya, Mick menemukan sebuah amplop dg sesuatu didalamnya. Mick meraihnya dan menemukan sebuah kunci sepeda didalamnya. Bersama dg sebuah pesan. "Maafkan ayah Mick, ayah dan ibu terlalu sibuk mengurus pekerjaan. Sampai lupa janji ayah yg akan memberi hadiah untuk prestasimu semester lalu. Ambil lah sepedamu, jagoanku" Mata Mick terbelalak bahagia. Sudah lama ia menginginkan sepedanya. Tapi ayahnya selalu lupa. Mick bergegas menuruni tangga menuju halaman belakang rumahnya. Dan benar saja. Sebuah sepeda bercat biru metalic telah menunggunya. Baru saja ia hendak mencoba sepeda barunya, terdengar jeritan ibu dari dalam kamar ayah. Mick segera berlari menemui ibunya. Sesampainya dikamar ayah, Mick sangat syok. Mulutnya menganga melihat apa yg terjadi pada ayah dan ibunya. Badan mick bergetar ketakutan. Ia tak tahu apa yg sebenarnya terjadi pada kedua orangtuanya. Mick hanya bisa berdiri mematung dengan mata terbelalak. Ayah dan ibunya terkapar di lantai kamar mereka. Dengan tubuh yg sedikit mengkerut dan darah segar keluar dari mulut mereka. "Ayah ! Ibu ! Toloong! Toloong!!" teriak Mick meminta tolong pada tetangganya. Saat itu kebetulan sekali, paman Joshep teman kerja ayahnya dulu sedang melewati depan rumah Mick. Pria itupun mendengar teriakan dari dalam rumah itu. Paman Joshep segera mencari asal suara yg ia duga dari lantai atas. Ia berhasil menemui mereka dan mendapati Mick yg tengah ketakutan. "Apa yg terjadi pada ayah & ibumu Mick?" Katakan pada paman, apa yg kau lihat sebelum ini terjadi?" selidik paman Josh. "Aku,,,ti,,tidak melihat apa-apa paman" "Sewaktu aku kemari, mereka sudah seperti ini" jawab Mick sambil menangis. "Tenanglah Mick, kemarilah" "Mari kita lapor polisi, biar mereka yg mengurus semuanya" paman Josh mengajak Mick keluar dari tempat kejadian. Paman Josh menelepon polisi. Dan beberapa menit kemudian polisi datang mengamankan rumah tersebut. Memasang garis kuning, dan memperingatkan warga sekitar untuk tidak melangkahkan kaki kedalam rumah Mick. Untuk sementara mick tinggal dirumah paman Josh dan bibi Mery. Mereka berdua mempunya seorang putra yg bernama Robbert. Paman Josh berharap, mereka bisa berteman akrab. *** 10 tahun berlalu. Kini Mick tumbuh sebagai pemuda tampan. Ia begitu mempesona di mata teman-teman kampusnya. Akan tetapi, ada sesuatu yg hilang dari dirinya. Yaitu keceriaan yg dulu pernah ia miliki. Kasus pembunuhan yg menimpa kedua orang tuanya ditutup selamanya. Karena tidak ada jejak sidik jari dari seseorang pun yg bisa dibilang sebagai pembunuh mereka. ****** Dulu, setelah kematian orang tuanya, Mick sempat tinggal bersama dirumah paman Josh. Namun setelah 2tahun ia hidup bersama paman Josh,, Robbert mengalami sakit yg parah yg membuatnya meninggal. Bibi Mery merasa sangat terpukul atas kepergian putra kesayangannya. Akhirnya Mick memilih untuk kembali kerumahnya. Ia tidak ingin menambah beban keluarga kedua baginya itu. Mereka sudah begitu baik mau merawatnya. ***** Di siang hari yg terik, tampak seorang pemuda yg sedang menuruni tangga jembatan kota. Penghubung tempatnya sekolah dg jalan diseberangnya. Mick adalah siswa yg cukup pandai dan dikenal oleh teman-temannya di kampus. Ia mendapat bea siswa karena prestasinya yg baik. Dan selalu berada di posisi nilai tertinggi. Mick berjalan dg langkah gontai menuju rumahnya. Merasa sangat bosan dalam kesendirian, ditendangnya kaleng kosong bekas minuman isotonik dg kesalnya. Namun sial baginya, kaleng itu meluncur dan melayang tinggi menuju rumah si tua Bit. Dan tepat mengenai jendela rumah itu. Sontak ia kaget, dan bingung apa yg harus dilakukannya sekarang. "Hayyy !!" "Siapa yg melempar kaleng ini ke jendela rumahku ! Hay anak muda. Kemari kau !! " Mick yg mendengar teriakan lantang Pak tua Bit itupun segera melarikan diri. Ia lari sekuat tenaga menghindar dari amarah pak tua itu. HOSH ! HOSH !! "Sial !! Kenapa si tua itu muncul tiba-tiba tanpa kupangil" "Haaahh,,mengganggu saja" umpat Mick. ***** Direbahkannya tubuh yg panjangnya semakin melebihi sofa dirumahnya itu. Bunyi keroncongan dari perutnya ternyata sangat mengganggu. Diganjalnya perut yg lapar dg bantal yg ia peluk dan ia tekan pada perutnya. Ia lakukan beberapa menit. Namun perutnya yg lapar masih saja terus bersiul minta diisi makanan. Karena ia tahu tak ada makanan sedikitpun dirumahnya, dengan kesal dicengkeramnya perut yg lapar itu dg kasar hinggga tercipta goresan luka karena kuku. "Diamlah bodoh ! Aku tak punya uang lagi untuk membeli makanan. Jangan paksa aku untuk mencuri lagi" Mick bangkit dari sofa dan beranjak ke kamar mandi. Sambil melepas seragamnya, ia mengosok gigi. Lalu berkumur-kumur. kemudian Ia tadahkan kedua telapak tangan menampung air keran. Ia minum air itu berulang-ulang untuk mengurangi rasa lapar yg begitu menyiksanya. Ya, ia biasa melakukan hal tersebut ketika rasa haus dan lapar datang. Untungnya hal tersebut tidak membuatnya sakit perut. "Oh ayah,,oh Ibu,, Lihatlah anak kalian ini. Setiap hari aku mencari pekerjaan yg bisa aku lakukan untuk orang lain . Namun tak ada yg mau memberiku kesempatan. Bagaimana aku mendapat uang agar aku bisa membeli sedikit makanan?! " Mick menundukkan kepalanya. " Aku malu jika harus meminta paman Josh lagi. Apa kalian tidak kasihan padaku? Kenapa kalian meninggalkanku seperti itu . Kenapa!!" "Bahkan kalian tidak berpikir hendak berpamitan padaku" "Kenapa harus aku yg mengalami semua ini" dipukulnya kaca yg ada di hadapannya. tak terasa air mata menetes dari sudut mata Mick. ***** (BERSAMBUNG ke PART 2)
PART 2 "DING ! DING!" Denting jam terdengar dari ruang perapian. Yg artinya hari sudah mulai sore. Mick terbangun dari mimpinya. Di dalam mimpi, Mick dikejar ribuan kelelawar yg haus darah. Seluruh tubuhnya dikerumuni kelelawar-kelelawar itu.Dan tercabik-cabik oleh gigitan dan cakaran mereka. "Huffh ! Ternyata hanya mimpi. Untunglah semua yg kualami barusan bukanlah kenyataan. Andai saja semua itu nyata, aku pasti sudah mati konyol" **** Esok paginya, Mick pergi ke kampus agak awal. Ia berniat mampir ke kantor paman Joshep untuk mengambil koran. Hanya dari pekerjaan ini ia mendapat uang yg bisa ia gunakan untuk membeli makanan. Dikayuhlah sepeda kesayangan miliknya itu, satu-satunya harta berharga kenangan dari ayahnya. Sesampainya di kantor paman Josh. Ia melihat sang paman sedang memarkirkan mobilnya. "Hai paman, baru datang?" "Ya Mick, sepagi ini kau sudah datang?" "Aku mau ambil koran, paman. Seperti biasanya. Jam Kuliahku agak siang hari ini" "Ya, ambil lah Mick. Aku senang kau datang. Sering-seringlah datang kemari, temani aku minum teh. Atau kau bisa datang pada Mery, dia sangat merindukanmu" ucap paman Josh. "Baiklah paman, kalau begitu aku akan sering-sering datang kemari" **** Melewati lorong-lorong kota, sepeda Mick sesekali menyapa dan berhenti di setiap rumah pelanggan koran pagi terbitan paman Josh. Koran-koran itu terkirim sesuai permintaan. Dan akhirnya habis juga semua koran yg ada di tasnya. Mick tersenyum lega, ia menyisakan banyak waktu untuk perjalanan ke kampus. Dikayuhlah sepedanya dg sekuat tenaga. Agar ia sampai ke kampus dg tepat waktu. Dihalaman kampus, Brigetta menyapanya. Dan hendak menyentuh tangan Mick. "Kau bersemangat sekali Mick. Aku suka laki-laki yg energic,,,,,,,,,sepertimu" ucapnya sambii menatap mata Mick. Mick hanya diam. Dan berhenti di parkiran. Ia menoleh sedikit ke Brigetta. Lalu melanjutkan memarkir sepedanya. Saat melangkah ke Aula kampus, Tania dan Mina menyapanya. "Hai Mick" sapa keduanya sambil tersenyum. "Hai" jawab Mick sekedarnya. Ketika Mick melangkah memasuki ruang kelasnya, seeokor kupu-kupu berwarna merah terbang melintas di depan matanya. Dan sempat menyentuh hidung indah Mick. Mungkin karena sentuhan dari sayap kupu tersebut, Mick bersin-bersin. "HATCHIIH !!" Berulang kali Mick bersin. Matanya menjadi berkaca-kaca. **** Mrs.Suzan datang membawa keranjang besar. Semua mata yg penasaran segera mendekatinya. "Pagi semua. Hari ini aku akan beri kalian ekstra study. Kita akan bahas serangga. Lihat, aku sudah membawa beberapa sample serangga untuk kalian lihat" Semua langsung meraih toples-toples yg ada di dalam keranjang. Ada yg berisi lebah, capung, ngengat, laba-laba, kunang-kunang dan kupu-kupu. "Lihat ini ! kunang-kunang yg cantik. Indah sekali Miss" teriak Evria. "Tugas kami kali ini apa Mrs.Suzan?" "Tugas kalian meneliti salah satu macam serangga yg nantinya akan kalian pilih. Kalian harus mengamati bagaimana mereka berkoloni, bagaimana mereka mencari makanan, apapun yg berhubungan dg kehidupan mereka. Kalian amati dg teliti. Masing-masing dari Kalian harus memiliki laporan untuk tugas ini. Kemudian, kumpulkan padaku laporan kalian setelah tujuh hari" "Jadi, apa perlu kami menangkap serangga itu? Atau kami hanya melihat dan menelitinya saja?" tanya Sean "Kalian boleh menangkap serangganya. Tetapi kalian harus melepaskan mereka kembali setelah tugas kalian selesai. Paham semua?" "Tunggu, aku keberatan Mrs.Suzan. Untuk menemukan satu serangga saja aku rasa sangat sulit. Bagaimana kami juga harus menemukan koloni mereka dan mengamatinya? Mungkinkah hanya dg waktu tujuh hari kita semua dapat menyelesaikannya?" protes Mick. Semua mata memandangi Mick. Dan membenarkan apa yg dikatakannya. "Benar sekali. Aku setuju cara pikir Mick. Apa tidak sebaiknya waktu di perpanjang untuk menyelesaikan tugas ini? Dilingkungan rumahku juga jarang kujumpai serangga macam itu" Ted menambahkan. Seluruh siswa manggut-manggut saling melempar pendapat. Mrs.Suzan menjadi bersemangat. Di kelasnya masih ada siswa yg berpikir logis. "Oke .Baiklah kawan-kawan. Tugas itu aku jatuhkan pada hari libur musim semi nanti. Sembari bersenang-senang, kalian juga harus menyelesaikan tugas ini dg baik. Buatlah laporan mengenai penelitian kalian. Kumpulkan padaku saat masuk kembali. Bagaimana?" "Ya, aku rasa itu lebih baik" semua merasa puas dg pilihan terakhir ini. Mrs.Suzan membagikan gulungan kertas kecil untuk pilihan. Disetiap potongan kertas ia tulisi nama-nama serangga. Lalu dimasukkannya ke dalam toples. "Baiklah. Aku punya permainan untuk kalian. Masing-masing hanya boleh mengambil satu gulungan di dalam toples ini. Apapun tulisannya, itulah serangga yg akan kalian amati. Mulai dari kau Brigetta, lalu oper ke temanmu" Jadilah ruang kelas menjadi bersemangat. Mereka semua penasaran, akan mendapat nama serangga apa. ***** Pukul 23.23 Malam kian larut ketika Mick menyelesaikan bacaannya. Udara diluar semakin dingin terasa ketika masuk melalui jendela kamar yg lupa ditutup. Segera Mick bangkit dari duduknya untuk menutup jendela. Baru saja ia menyentuh tirai jendela, sekelebat bayangan hitam mampir di hadapannya. Sehingga membuat Mick sangat terkejut. Cepat-cepat ditutupnya jendela kamarnya, lalu ia buru-buru naik ke ranjang dan menutupi tubuhnya dg selimut. Bulu kuduknya semakin berdiri ketika dari kejauhan terdengar lolongan serigala. "Sial ! Mengapa malam ini terasa begitu menakutkan. Tak biasanya aku merasa takut seperti ini" Angin semakin berembus kencang. Memaksa kaca jendela berdenyit-denyit saling bergesekan.Tiba-tiba... "KRIIINGGG !!" Suara telepon dari lantai bawah terdengar sampai ke telinga Mick. Suaranya memantul kesana kemari di keheningan malam. Dengan malas Mick turun dari kamarnya menuju tempat dimana telepon berdering. Ketika ia sampai di depan pesawat telepon yg dilantai bawah, Mick baru menyadari suatu hal yg ganjil. Bahwa semenjak Ayah dan Ibunya meninggal, aliran listrik dirumahnya diputus oleh pihak perusahaan. Karena Mick tak sanggup membayar semua tagihan listriknya. "Astaga !! Apa lagi ini. Aku tidak salah dengar bukan? Tadi bunyi telepon kudengar dari sini. Haah,,sudahlah. Lebih baik aku tidur lagi" Mick berjalan hendak menaiki tangga kembali ke kamarnya dg sedikit rasa khawatir. Lilin di ruangan itu menari-nari diterpa angin. Dan saat itu, Mick kembali melihat bayangan hitam seperti yg selama ini ia lihat di kamarnya. Sontak ia berlari menuju pintu depan bermaksud meminta bantuan kerumah paman Joshep. Namun betapa terkejutnya ia ketika mendapati sekeliling rumahnya kini berubah menjadi pepohonan dan semak belukar yg sangat rimbun. "Ya Tuhan. Apa ini? Dimana rumah bibi Lona, rumah si tua Bit, rumah Pete dan rumah-rumah yg lain. Mengapa hanya rumahku yg tersisa??" Mick tak percaya apa yg dilihatnya. Ia masih belum bisa percaya pada apa yg terjadi padanya kali ini. Di tamparnya pipi kanannya dg keras. Mick merasa kesakitan. "Apa ini mimpi lagi??" Pemuda yatim piatu itu memutari setiap halaman dan sisi rumahnya. Namun semua menjadi rerimbunan pohon dan semak berlumut yg sepertinya tak terjamah manusia. Berbau lembab dan membuatnya sesak nafas. Mick mencoba melangkah maju memasuki hutan lembab dingin itu. Dan menyentuh permukaan pohon dan rumput yg semuanya basah berlumut. "Yaik ! Menjijikkan. Apa tidak adakah tempat yg lebih baik dari hutan ini. Kolam renang mungkin, atau lapangan basket" Mick menghibur diri dg bersuara. ***** Tiba-tiba datanglah segerombol kupu-kupu beraneka warna. Kupu-kupu itu terbang melewati sisi kanan, kiri, atas maupun bawah bagian tubuh Mick. Dengan suara yg sangat bising. Memekakkan telinga. "KRYCKRYKCRYKCKRYK !!!" suara kupu-kupu itu. Mick membungkukkan badan sambil menutup rapat-rapat kedua lubang telinganya. Ia tak bisa menahan suara bising itu. Lalu ia memalingkan badan dan berlari di antara kupu-kupu yg terbang sama-sama ke arah rumahnya. Tanpa sengaja Mick terjerembab jatuh tertelungkup di atas lumut-lumut basah itu. Tetapi ia segera kembali berlari menuju rumahnya. Dan setelah ia berhasil meraih pintu rumahnya, segera ia tutup dan mengunci pintu itu agar ribuan kupu-kupu itu tak bisa mengikutinya masuk. Mick bergegas menapaki tangga menuju kamar atas. Kemudian naik ke ranjang tidurnya dan menyelimuti tubuhnya yg kedinginan dg selimut tebal. Tak terasa rasa kantuk pun mulai menyerang. Dan ia pun tertidur. Angin berhembus semakin kencang. Dan suara benda-benda yg terbawa angin pun terdengar disana sini. Tampak riuh dan gaduh. Namun kali ini Mick sama sekali tidak terganggu. Ia sudah tidur dg pulasnya. Tanpa Mick sadari, ada sepasang mata yg sejak tadi memperhatikannya dalam kegelapan.

TEMAN SPESIAL

Ketika fajar menyingsing dan sinarnya mulai memasuki celah-celah kamar Mick, mata pemuda itu berkedip-kedip kesilauan. Beberapa kali Mick menguap. Menggeliat ke kanan dan kekiri merenggangkan tulang-tulang yg terasa dipelintir. Ia mengingat mimpi semalam. Ketika ribuan kupu-kupu melewatinya. Lalu ia kembali menguap dan beranjak ke kamar mandi. Dengan matanya yg terasa masih mengantuk, Mick mencuci mukanya dg keran air. Digosoknya gigi yg seharian kemarin tak digunakan untuk mengunyah makanan dg sikat gigi tanpa pastanya. "Ahh ! Pasta gigiku habis. Aku belum punya uang sepeser pun. Jika aku minta gajiku pada paman Josh sekarang, pasti paman akan memberiku uangnya, tp aku tak enak hati karna ini belum tanggal gajianku" pikir Mick dalam hati. Tanpa sengaja, mata Mick melihat pantulan dirinya dalam cermin. Tak ada yg membuatnya terperanjat kecuali hanya satu. Rambutnya acak-acakan dg lumut hijau di sana sini. Menempel bagai pita-pita. "Lumut ?!" ucap Mick menghentikan gerakan menggosok giginya. Setelah selesai berkumur, di rabanya lumut-lumut yg ada di rambutnya itu. Masih basah. Kemudian di singkirkannya lumut-lumut basah itu dari rambutnya dan ia guyur rambutnya dg air hingga bersih tanpa lumut. "Semalam bukankah aku hanya bermimpi dalam hutan dan dikerumuni kupu-kupu". gumamnya. Ketika rasa kantuknya berangsur-angsur menghilang, sadarlah ia bahwa jika ada lumut di rambutnya itu berarti penglihatannya semalam adalah kenyataan. Segera ia menuju pintu depan. Dengan harap-harap cemas ia membuka pintu dg sangat hati-hati. Sinar matahari memasuki celah terbuka. Dan tampaklah rumah-rumah di sekeliling rumahnya. Seperti biasanya. "Bukan hutan ? Lalu yg semalam itu apa. Dan lumut tadi, kenapa bisa ada di rambutku. Ish,,, lelucon siapa ini" Mick masuk kembali ke kamarnya untuk berganti baju. Ketika ia melepas pakaiannya, Mick merasakan seperti ada yg sedang menatapnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak ada siapa-siapa. Hari ini adalah hari pertama libur musim semi. Semenjak satu bulan lamanya seluruh daerah di kotanya diselimuti salju. Ketika matahari mulai muncul dilangit, udara menjadi sangat bersahabat.Gumpalan-gumpalan es yg ada dijalan pun mulai mencair. ***** Rumput dan bunga-bunga mulai tumbuh dan bermekaran di halaman rumahnya. Menyambut si pemilik rumah dg senyuman dan tarian karena diterpa angin lembut. Kupu-kupu indah berterbangan bagai saling kejar dan bercanda tawa. Mick mengayuh sepedanya ke rumah paman Josh. Untuk mengambil koran. "Hai Mick, kau tampak segar sekali. Kemarilah, paman Josh sedang membenahi koran-korannya" sapa bibi Mery padanya. "Kebetulan sekali, aku kemari untuk mengambil koran milik paman. Bibi Mery, apa kau sedang terburu-buru? Kau memakai baju terbalik" "Benarkah? Oo..benar Mick. Bajuku terbalik" "HA HA HA" bibi Mery tertawa riang. "Kau tahu Mick, aku senang sekali. Ini hari pertama musim semi. Jadi, tak sabar rasanya ingin menikmati pemandangan diluar sini" "Kalau begitu selamat menikmati keindahannya, bibi Mery. Aku akan membantu paman disana" Mick beranjak dari tempatnya. **** Setelah semua koran bagian Mick masuk ke dalam tas, Mick pun meninggalkan rumah paman Josh untuk mengantarkan semua koran pesanan pelanggan. Ketika memasuki siang hari, koran-kora Mick sudah habis. Mick berhenti sejenak di taman kota. Untuk istirahat dan sedikit menghibur diri. ***** Di depan sana banyak anak-anak sedang bermain dg orang tua mereka. Mereka semua tampak bahagia menikmati kebersamaan bersama keluarga tercinta. Mick menundukkan kepalanya. Mengenang Ayah dan Ibunya. Tennggorokannya terasa tercekat menahan kesedihan. Di bukanya keran air yg ada di samping tempat ia duduk. Ia menadahkan tangannya untuk menampung air lalu meminumnya beberapa kali. "Kalau kau minum terlalu banyak air mentah, kau bisa sakit perut Mick. Minumlah punyaku" kata Aveline menawarkan minumannya. "Terima kasih. Aku sudah terbiasa melakukan ini. Kau minum saja sendiri" jawab Mick menoleh sebentar ke arah Aveline lalu kembali menunduk. Mick kembali duduk di kursi taman. Diikuti oleh Aveline. Namun Mick hanya diam. Hingga Aveline membuka percakapan. "Kau sangat dingin Mick. Di kampus pun kau tak pernah berkumpul bersama teman-teman. Menyapa teman wanita pun, kau tak pernah" " Apa kau tak ingin mengenal mereka, atau mengencani beberapa dari mereka seperti teman-teman pria yg lain" lanjut Aveline. "Kenapa tiba-tiba kau mengatakan hal itu padaku" "Karena banyak yg ingin mengenalmu, dekat denganmu. Banyak yg ingin berkencan dgmu tapi kau tak menyadari sinyal mereka" Mick menundukkan muka. Ia mengakui dalam hati yg paling dalam, ingin rasanya memiliki teman spesial. Seperti kawan-kawannya yg lain. Tetapi untuk berfikir ke arah sana, Mick pun tak berani. Banyak orang tua yg tidak suka padanya. Kemudian menjauhkan putra putrinya agar tidak bergaul dg Mick karena ia anak sebatang kara. Mungkin karena Ia juga pernah di laporkan ke polisi karena mencuri sepotong roti. "Aku minta Maaf. Jika itu menggangu pikiranmu. Aku bukanlah pria yg pantas untuk di kencani. Karena aku tak punya apapun kecuali hidupku ini" ucap Mick lirih. "Kau tahu, aku hanya beruntung bisa mendapat beasiswa di kampus. Semua fasilitas di sana yg aku dapat pun semua dari negara." " Aku tak punya uang untuk membayar uang study. Untuk makan saja aku susah payah mencari pekerjaan yg dapat aku kerjakan dg membantu orang lain. Itupun hanya paman Joshep yg mau menerimaku. Jadi, aku tak berani berkencan dg siapapun". ***** Mick diam kembali. Lalu berdiri dan beranjak dari sisi Aveline. "Kalau kau juga berfikir seperti mereka. Sebaiknya lupakan saja. Fokuslah pada tugas musim semimu" Mick menambahkan. Mick meninggalkan Aveline sendiri. Pemuda itu tak tahu, bahwa Aveline sudah sangat lama memendam perasaan untuknya. *****

RED BUTTERFLY

***** Pikiran Mick masih kacau. Bercampur aduk tak karuan. Pandangannya nanar kedepan. Saat melewati rerimbunan semak, di dengarnya bunyi cuit cuit seperti suara burung yg sedang kesakitan. Tanpa berfikir panjang Mick menghentikan sepedanya dan ia sandarkan di tepi jalan. Ia mencoba menerobos semak belukar untuk mencari asal suara burung. Tak butuh waktu lama, ia menemukan seekor anak burung dg sayap yg basah dan terlihat kedinginan. Dibawah pohon dan terjepit ranting semak. ****** Dengan kasih sayang yg tulus, di pungutlah anak burung yg malang tersebut. Mick mendongakkan kepalanya dan mengamati pohon di sekitarnya. Mencari sarang yg mungkin saja menjadi rumah si burung kecil itu. Karena tidak menemukan satu sarang pun, Mick akhirnya memutuskan untuk segera pulang. Ia masukkan burung kecil itu ke dalam bajunya supaya hangat. Agar burung kecil itu dapat bernafas, Mick membuka satu kancing bajunya. Ketika Mick kembali mengayuh sepedanya menuju rumah, seekor kupu-kupu berwarna merah abstrak kuning dg ungu terbang di sampingnya. Mengiringi sepeda Mick. Semula Mick mengira semua itu hanya kebetulan semata. Hingga sampai dirumah, ia menyadari bahwa ternyata si kupu merah juga mengikutinya. ***** Karena fikirannya fokus pada si burung kecil yg malang, Mick tak begitu menghiraukan keberadaan kupu merah yg mengikutinya itu. Di ambilnya handuk kecil untuk mengeringkan sayap burung yg basah. Kemudian di carinya keranjang kosong untuk tempat si burung kecil tidur. Mick menemukan keranjang tempat ia menaruh kaos kaki bersih. Di keluarkan semua kaos kakinya. Dan menggantinya dg handuk kering untuk dijadikan alas tidur si burung kecil. "Lihatlah, itu tempatmu tidur. Kamu suka? Tinggallah di rumahku sampai kau pulih kembali" ucapnya pada burung kecil "Hmm,, Apa kau lapar?" "CUIT ! CUIT !" "Kau mengerti yg ku katakan!" "CUIT ! CUIT !" si burung kecil berusaha mengepakkan sayap. Mick berusaha mencari makanan yg tersisa di rumahnya. Namun ia tak menemukan suatu apapun. Lalu ia ingat, ia akan meminta bayarannya hasil mengantar koran pada paman Josh lebih awal. "Kau tunggu di sini ya. Aku keluar sebentar untuk membeli beras atau roti untuk makan siang kita nanti" Mick segera berlalu. **** Mick menerima bayarannya dan langsung menuju toko sembako di dekat rumahnya. Ia membeli satu liter beras dan dua buah potong roti. Setelah cukup lama Mick pergi akhirnya ia kembali dg dua buah kantong kain. Satu berisi beras dan satu berisi roti. Segera ia ke dapur untuk memasak bubur. Ia tak tahu harus memberi makan burung itu apa. Dalam waktu kurang dari setengah jam bubur yg di masak Mick pun matang. Ia menghampiri tempat si burung kecil tidur. Di suapinya si burung kecil sedikit demi sedikit. Anehnya, burung kecil itu mau makan sama seperti yg Mick makan. Akhirnya keduanya pun merasa sangat kenyang. Meski hanya menyantap satu porsi bubur encer. Dan itupun dimakan berdua. "Aku sudah kenyang. Kau juga bukan?" "Hhh,, Dirumahku aku tak punya teman. Apa kau mau jadi temanku?" "CUIT ! CUIT !" Mick tersenyum bahagia. Karena ia punya teman baru dirumah. Kini ia dapat mendengar suara kicauan burung kecil itu setiap hari. ***** Sudah satu minggu lamanya Mick melupakan tugasnya untuk mengamati serangga kupu-kupu seperti yg tertulis pada kertas gulungan pilihannya. Dan ketika hari ini ia teringat tugasnya itu, Mick bergegas pergi keluar rumahnya sambil membawa note book dan pensilnya. Di halaman depan rumahnya, bunga-bunga indah tumbuh bermekaran. Namun kurang tertata rapi tanpa sentuhan tangan wanita. Seperti ibunya dulu yg sangat menyukai tanaman bunga. Dia melihat kupu-kupu berterbangan kesana kemari di halaman rumahnya. Bercanda, kejar-kejaran dg riangnya. Mick mengisi note booknya itu dg beberapa coretan. Lalu ditutupnya kembali. Kemudian ia melangkah mendekati gerombolan kupu-kupu itu dg perlahan. **** Ketika ia melongokkan kepala ke kumpulan bunga-bunga anggrek, Mick melihat sangat takjub pada satu kupu yg berukuran paling besar dari kupu yg lainnya. Itulah kupu-kupu yg mengikutinya satu minggu yg lalu. Kupu-kupu merah corak kuning dan ungu. "Cantik sekali" gumamnya. Mick langsung membuka note booknya dan mulai menulis beberapa kali. Ia juga ingat, di pintu belakang rumahnya ada alat jaring serangga. Ia segera bergegas kesana untuk mengambilnya. Saat ia merasa ada kesempatan menangkap kupu tersebut, segera di layangkannya jaring itu ke arah kupu-kupu merah. Dan berhasil. Sang kupu berusaha melepaskan diri dari perangkap jaring milik Mick. Namun tak sanggup. "Yeah berhasil ! Kupu cantik, sekarang kau ikut bersamaku. Aku punya sesuatu untukmu" Mick mengambil toples di meja makan. Tutup toples itu berlubang-lubang kecil. Sengaja dibuat untuk jalan keluar masuknya oksigen. Lalu ia masukkan kupu-kupu merah itu ke dalamnya. Mick mengamati kupu itu. Entah mengapa, Mick merasa kupu itu sedang menatap ke arahnya dan berusaha mengajaknya bicara. "Aaah,,Sudah lupakan." "Aku rasa Itu hanya perasaanku saja" *****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!