Miawwwww~ Shy-shy Catt [Hee-Hoon]Enhypen
Hoonie??
hooniey datang dari arah dapur. Lagi. Entah apa yang kucing itu lakukan tapi sepertinya ia sangat menyukai dapur.
Heeksa
"Ngapain di dapur syang??"
Heeksa
" ㅋㅋㅋ, kita berangkat aja ya syng ..."
Heeksa
*menggendong Hooniey
Heeksa
"kamu mau yang mana syng?, yng ungu atau yg biru??"
Hooniey
"miauwwww~ (ungu)"
Heeksa
"hmmm?, ngomong apa si syng ..."
Tak tau harus pilih yang mana Heeksa bingung sendiri dengan barang di tangannya
Heeksa
"Ck, repot. Kita beli keduanya ... tambah lagi!"
Heeksa
*langsung ngangkat dus nya
Hooniey
*kaget ngeliat tuannya langsung ngambil 2 kotak
Hooniey
"miaw miaw miawwww!!! (ga, ga, enggaaa!!)
Heeksa
"minggir sayang, nnti kamu di tiban ini gimana?"
Akhirnya selesai belanja, Heeksa kembali ke rumah dengan kucing kecilnya
Telpon genggam Heeksa berbunyi, dari nada deringnya saja sudah bisa membuat wajah Heeksa menjadi masam
Heeksa
'halo .....,
iya gw ke sana ...., iya .... Ck, bac*t lo liat aj siapa yg m*ti nnti.'
Telpon berakhir di Heeksa
Wajahnya masam, urat urat di lehernya mengencang. Seolah ada hal besar yang bisa membuatnya naik sumbu.
Heeksa
"sayangg ... Hoonie di rumah sendiri dulu ya?, gw mau kerja bentar. Jangan ngilang oke?"
Ucap Heeksa lembut sembari membelai bulu" hoonie
Akhirnya Heeksa pergi dengan jaket kulit andalannya. Melihat itu Hoonie sekarang hanya berdiam diri di depan pintu
Sekelebat silauan cahaya keluar dari tubuhnya. Merubahnya menjadi laki-laki imut dengan baju kemeja kebesaran yang ia ambil dari lemari Heeksa.
Hoonie
" tuan kayanya marah ya?, hoonie buat salah ya ...."
Hoonie
"apa hooniey buatin minuman aja buat tuan?, dia suka kopi ... hooniey jugaa bisa buat kopii!!"
Segera hoonie berlarian ke dapur, mulai meracik minumannya
Ada 15 hooniey berada di dapur, ia kebingungan membedakan garam dan gula. Di masa lalu ia lupa untuk mengingat yang mana gula dan garam.
Suara bantingan pintu menakuti Hooniey
Heeksa
"br*ngsek, polisi g guna!!."
Suara vas bunga di lempar
Hoonie
"t-tuan marah ... G-gmana ini, hoonie ga bisa berubah jadi kucing ....
Hoonie
"h-hoonie takut ...."
Suara langkah kaki mendekat ke arah dapur
Hoonie yang panik mencoba berubah menjadi kucing, namun karena panik ia tak bisa mengontrol dirinya sendiri
Heeksa
"boty dri mana Lo?!"
Suara berat menggelegar, memenuhi satu ruangan. Tubuh Hoonie semakin bergetar hebat, melihat wajah sangar Heeksa yang tak main main
Heeksa
"siapa Lo?, lo suruhan siapa?!."
Dengan amarah yang masih di puncaknya. Heeksa menc*kik leher Hoonie tanpa ampun. Hoonie yang kesakitan, sulit mengambil nafasnya sendiri
Heeksa
"JAWAB GW, SIAPA LO?!. BILANG NAMA BOS LO ATAU LO GW M*TILASI DI SINI!!."
C*kik Heeksa semakin kuat. Hoonie yang berusaha melepaskan c3kikan di lehernya hanya buang buang tenaga. Ia sudah pasrah untuk m4ti di sini
Hoonie
"a-akhhhh ... H-hon ... a-akhh- h-hoon~"
Heeksa
"NGOMONG YG JELAS MMQ!!"
Hoonie
*berusaha menyebutkan namanya
Heeksa
"hoon, HOONIEY... LO KEMANAIN KUCING GW S3TAN!!!"
Heeksa
*m3ncekik semakin keras
Merasa tak kuat, tubuh manusia hoonie berubah menjadi kucing putih
Heeksa tercengang, perubahan itu terjadi begitu cepat. Manusia lucu di tangannya tadi sekarang berubah menjadi kucing putih yang di cari carinya
Heeksa
"h-hoonie??, s-syangg??.."
Hooniey
"miaaaawwwww ...."
Eongan terakhir dari hoonie, tubuhnya langsung tergeletak begitu saja ke lantai. Matanya yang biru indah terpejam, tak sadar.
Heeksa segera mendekati kucing kesayangannya. Menggendongnya menuju kandang baru si kucing.
Tak tau harus apa, Heeksa hanya bisa memberikan susu dan menyuapinya sedikit demi sedikit. Berusaha agar hoonie tersadar
Heeksa
"sayang ... Denger suara aku?. Ngeong syng ... Hooniee .."
Suara Heeksa gemetaran, tak biasanya ia gemetaran begini hanya karena seekor kucing jalanan
Suara khas hoonie membalas pelan permintaan Heeksa. Wajah Heeksa lebih tenang sekarang, segera ia bawa kucing putihnya ke gendongan. Mencium kening kucing itu dengan lembut
Heeksa
"maaf ... Maafin gw, hoonie sakit ya sayang ???. Maafin gw ya ..."
peluk Heeksa lembut, hoonie yang melihat itu membalasnya dengan jilatan di pipi sang majikan
Heeksa
"hahaha, no syng ... Ga boleh nakal"
Heeksa
"bisa berubah jadi manusia lagi??. gw janji ga bakal kaya tadi ..."
Wajah Heeksa memelas, Hoonie yang sebenarnya ragu tak bisa menolak. Secara itu perintah dari tuannya.
Cahaya yang sama kembali muncul di tubuh hoonie
Kucing yang di gendong Heeksa tadi dengan cepat berubah menjadi laki laki cantik dengan kemeja putih dan celana pendek yang tertutupi bajunya.
Heeksa tercengang, melihat perubahan yang sama untuk ke 2 kalinya.
Bermimpi apa ia semalam sampai bisa menggendong laki laki se cantik ini ??
Heeksa mengamati, sangat dalam tatapannya. Menatap setiap seluk beluk tubuh hoonie, terutama wajah dan matanya
Hoonie
*suara hoonie bergetar
mendengar jawaban hoonie, Heeksa segera membawanya ke dapur tanpa menurunkan gendongannya
Hoonie
*boleh minta turun ga ya ... Hoonie ga nyamann ..."
Heeksa
*ngasi air anget ke hoonie
Heeksa
"iya, minum aja ... klo perih bilang gw hmm??"
Segera hoonie minum air yang Heeksa berikan tadi
Hoonie
"a-ahkhhhh .... hugk, hugk, hugk "
Hoonie merasakan perih di lehernya, memaksakan untuk ia telan malah membuatnya batuk batuk
Heeksa
"sayang ... Sakit??"
Heeksa
*tanya Heeksa lembut
Hoonie
" e-enggg~
D-dikit ko ... Ho-hoonie mssi bisa mnum ..."
Heeksa
"hari ini mam nya di ganti yg cair ya?, biar gampang kamu man nya"
Suara Heeksa lembut. Tangannya bergerak perlahan, ingin membelai kepala hoonie
Hoonie
*reflek memejam krna takut
Heeksa
"aku ga mukul syng ...."
Heeksa
*beralih ke pipi hoonie
Belaian pelan dari heeksa memberanikan hoonie membuka matanya
Hoonie
"eunggg ~
K-kamu nda marah??"
Heeksa
"ngapainn syng ... Kamu ga ada salah"
Comments